NovelToon NovelToon
Menjerat Calon Paman Tiri

Menjerat Calon Paman Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:16.1k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Tes Tes Tes
Air mata Airin tertahankan lagi ketika mendapatkan tudingan yang begitu menyakitkan dari sang ayah.

Bahkan pipinya memerah, di tampar pria yang begitu dia harapkan menjadi tempat berlindung, hanya karena dia mengatakan ibunya telah dicekik oleh wanita yang sedang menangis sambil merangkulnya itu.

Dugh

"Maafkan aku nona, aku tidak sengaja"

Airin mengangguk paham dan memberikan sedikit senyum pada pria yang meminta maaf padanya barusan. Airin menghela nafas dan kembali menoleh ke arah jendela. Dia akan pulang, kembali ke ayah yang telah mengusirnya tiga tahun yang lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14. Tinggal Bersama

Selesai makan, Airin melihat ke arah Samuel yang sudah tidak ada di ruangan itu. Dia terlalu asik dengan semua makanan itu sampai tidak tahu, kapan pria itu pergi dari sana.

Airin pun mencari Samuel. Dia melihat salah satu ruangan yang pintunya tidak tertutup rapat.

Airin pikir, mungkin pintu itu memang sengaja di buka sedikit. Supaya Airin tahu kalau Samuel ada di dalam.

Tok tok tok

Airin mengetuk pintu itu.

"Paman, apa kamu ada di dalam?" tanya Airin.

"Hem"

Airin menaikkan kedua alisnya. Itu sebuah dekheman, tapi sangat keras. Pasti butuh effort bagi Samuel untuk melakukan semua itu.

Airin membuka pintu pintu perlahan dan masuk ke dalamnya.

Dia lihat, Samuel tengah duduk dengan laptop di depannya. Rupanya ini adalah ruang kerjanya. Ada banyak rak buku di sini, dan tidak ada sofa sama sekali selain satu kursi di belakang meja kerja itu, yang saat ini menjadi tempat duduk Samuel itu.

Dari hal itu saja, sudah jelas terlihat kalau Samuel memang orang yang tidak suka menerima siapapun datang ke kehidupannya.

Ruang kerjanya di kantor, tak ada sofa sama sekali. Jangankan sofa, kursi yang biasanya ada di depan meja kerja pun tidak ada. Lalu di apartemennya, sofa juga tidak ada di ruang kerjanya. Sungguh orang yang tidak suka bicara lama pada orang lain.

"Paman tidak makan?" tanya Airin pelan saat dia sudah berdiri di depan meja kerja Samuel.

"Melihatmu makan, aku sudah kenyang!"

Celetuk Samuel itu membuat Airin tersenyum canggung. Dia memang terlalu menikmati makanannya tadi.

"Aku sudah merapikan semuanya, aku letakkan di meja makan. Paman, ini sudah hampir sore. Sebaiknya paman makan"

"Kamu sudah selesai? mau pulang?" tanya Samuel.

Airin sontak menundukkan pandangannya.

"Paman, bolehkah aku tinggal di sini?" tanya Airin yang berkata seperti itu sambil menundukkan kepalanya.

Dia tidak berani melihat ke arah Samuel. Dia benar-benar menggunakan peruntungannya saja. Dia tahu Samuel itu orang yang sangat tidak mudah di dekati. Tapi untuk saat ini, dia memang tidak bisa pulang. Ayahnya masih marah, tapi dia juga agak punya tempat lain untuk pergi.

Dan mendengar pertanyaan dari Airin. Samuel juga segera menghentikan apa yang tengah dia lakukan. Pria itu terlihat menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan agak kasar.

"Kamu tahu apa yang kamu katakan?" tanya Samuel.

Airin masih menunjukkan kepalanya.

"Maaf, seharusnya aku tidak bertanya. Paman adalah tunangan bibi. Jika ayahku saja tidak percaya padaku, bagaimana bisa paman..." Airin menjeda ucapannya.

Hanya menjadi wanita yang menyedihkan dan tidak diterima semua orang siapa yang tidak bisa. Airin sedang memainkan peran itu.

"Aku, aku akan pergi!"

Airin berbalik dan berjalan ke arah pintu.

"Berhenti di situ!" pekik Samuel.

Airin menghentikan langkahnya.

Samuel berdiri dari kursi dan menghampiri Airin yang secepat kilat meneteskan air matanya.

Samuel mendesah kasar.

"Aku hanya bertanya, kenapa kamu berpikir aku tidak percaya padamu?" tanya Samuel.

"Jika ayah yang merawatku selama 18 tahun saja tidak percaya, bagaimana paman yang baru bertemu denganku beberapa hari...."

Grepp

Airin menjeda ucapannya. Lebih tepatnya tidak bisa meneruskan apa yang ingin dia katakan karena Samuel telah menariknya ke dalam pelukannya.

Samuel juga bingung, kenapa memeluk Airin membuatnya ketagihan. Mungkin karena selama ini dia memang tidak bisa dekat dengan wanita manapun. Begitu Airin bisa membuatnya merasa nyaman, dan merasakan kehangatan juga rasa tidak sendiri saat memeluknya. Samuel mulai merasa memeluk Airin menjadi hal yang paling dia sukai saat ini.

Samuel mengusap punggung Airin perlahan.

"Aku percaya padamu. Baiklah, tinggallah disini. Sampai kapanpun kamu mau!"

Airin terdiam, dia cukup terkejut dengan apa yang dikatakan Samuel. Tapi selain terkejut karena rencananya mendekati Samuel berjalan agak terlalu mudah. Dia juga merasa sedih. Jika orang lain saja, yang baru mengenalnya bisa percaya padanya. Kenapa ayahnya sendiri tidak?

**

Dia hari berlalu, Airin tinggal di apartemen Samuel. Dan pria kaya raya itu tentu saja tidak ingin menunjukkan kalau dia pelit.

Samuel menunjukkan kalau dia sangat royal. Samuel membelikan semua keperluan untuk Airin, bahkan sampai shampoo dan kondisioner untuk wanita.

Airin seperti memiliki kamarnya sendiri. Semua di atur dengan selera Airin. Mereka juga berangkat ke perusahaan dah pulang bersama. Meski tidak ada yang mengetahuinya karena Samuel memang punya tempat parkir khusus di perusahaan.

Sementara itu, di kediaman Rahardian. Vivi juga baru pulang dari rumah sakit. Kinan bahkan baru saja meninggalkan rumah itu setelah mengantarkan Vivi pulang. Di kamarnya, Vivi terlihat sangat kesal.

"Aku sudah dua hari di rumah sakit. Tapi Samuel sama sekali tidak menjenguk. Bibi Kinan juga tidak bisa membuatnya datang setelah terakhir kali!" keluhnya.

Susan yang duduk di sampai adiknya segera menepuk bahu Vivi pelan.

"Aku sudah bilang padamu! jaga emosimu. Atur emosimu ini dengan baik Vivi. Pria tidak suka wanita pemarah, yang suka mengomel. Mereka suka wanita lembut, perhatian, dan mengandalkan mereka!" kata Susan.

Dia memang ahli dalam merayu pria. Jika tidak, bagaimana dia bisa merebut perhatian Felix bahkan dari Meisya.

"Tapi kakak, Samuel ini sulit di dekati. Sudah tunangan satu tahun, masih tidak aku gandeng. Jangankan berciuman, memelukku saja tidak pernah" keluh Vivi lagi.

"Justru bagus! pria seperti itu tidak akan melirik wanita lain saat sudah menikah. Untuk apa juga pelukan dan ciuman Vivi. Sekarang yang paling kita butuhkan di dunia ini cuma uang dan hidup nyaman. Cinta itu tidak penting..."

"Kakak, aku mencintai Samuel!"

"Baiklah, baiklah. Kamu mencintainya, kakak juga tahu. Kakak juga perduli, memangnya kalau kakak tidak perduli, kamu bisa bertunangan dengannya?" tanya Susan.

Kerana memang selama dua tahun, dua wanita itu berusaha sangat keras untuk bisa membuat Vivi menjadi tunangan Samuel.

"Jika membuatnya jadi tunangan kamu saja, aku bisa. Membuatnya menikah denganmu aku juga bisa" ujar Susan yang begitu percaya diri atas kemampuannya.

Vivi memeluk kakaknya. Dia terlihat begitu percaya pada ucapan kakaknya.

Saat keduanya tengah sangat senang. Pintu kamar itu di ketuk.

"Nyonya, ini buahnya" kata salah satu pelayan.

"Masuklah!" sahut Susan.

Pelayan wanita yang masih muda itu masuk dan meletakkan buah yang sudah di kupas dan di potong di atas meja.

"Oh ya, apa Airin sudah pulang?" tanya Susan pada pelayan itu.

Pelayan itu tertunduk dan menjawab.

"Nona Airin sudah dua hari tidak pulang, Nyonya!"

"Apa?" tanya Susan yang terkejut mendengar itu.

Tapi tak lama kemudian dia terkekeh pelan.

"Ya sudah, pergilah!" katanya sambil melambaikan tangan pada pelayan itu.

Susan terlihat senang mendengar itu.

"Dua hari tidak pulang, mas Felix bahkan tidak bicara apa-apa. Heh, aku rasa nas Felix pun tidak tahu kalau anaknya tidak pulang selama dua hari. Bagus sekali!" gumamnya merasa senang karena dia akan menjadi bara api yang menyulut permasalahan antara ayah dan anak itu lagi.

***

Bersambung...

1
Azzura
Good
Bibeh
Nice
Bunda Alisha
Menarik
Risty Afiha
suka semua novelnya, suka sama semua ceritanya, best
Githa
sukses ya
Musdalifa Ifa
wah selamat untuk pasangan pasutri baru ini yah semoga bahagia selamanya 🥰🥰🥰
Noer: Aamiin
total 1 replies
Adinda
tinggalin Saja Airin biar Tau mereka kalau yang dianggap manis baik hatinya bagaikan racun
Adinda
kalau samuel nikah sama si vivi tinggalin saja airin pergi keluar kota sekalian putus hubungan dengan samuel dan ayahmu biar mampus sekalian felix Dan samuel
Adinda: lanjut thor
Noer: ntar Samuel potek yang
total 2 replies
Musdalifa Ifa
author sayang semangat up lagi yah 💪,tadi malam habis baca novel ini karena penasaran lanjutan nya saya jadi memimpikan kelanjutannya versi saya sendiri Thor🤭🤭🤭
Noer: bisikin dong kak, versi kakak sama aku sini 😘
total 1 replies
Elisabeth Sumirah
Ini novel bagus, updatenya bejibun banyak banget woi
Maria Marcedez
Ringan tapi bagus
Yoongi marry me
Tahu-tahu sudah borongan, keren lah.
Yoongi marry me
lanjutkan buruan 🔥
Caren
Enjoy bacanya
Gaby
Keren
Liliana
Bagus sekali
Melia
Bagus
Cute Alpa
Selalu Suka Cerita Thor
Stella
Nice
Vina
Sangat Suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!