NovelToon NovelToon
Istri Matre Sewaan Noah

Istri Matre Sewaan Noah

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Chika Ssi

Noah Wisesa, pewaris konglomerat properti, terjebak dalam perjodohan demi bisnis keluarga. Saat dari rumah usai bertengkar dengan sang ibu, dia justru menabrak Ivy Liora—mantan rekan kerja yang kini berubah menjadi perempuan penuh tuntutan dan ancaman. Untuk menyelamatkan reputasi, Noah menawarkan pernikahan kontrak selama satu tahun.


Ivy menerima, asal bayarannya sepadan. Rumah tangga pura-pura mereka pun dimulai: penuh sandiwara, pertengkaran, dan batasan. Namun perlahan, di balik segala kepalsuan, tumbuh perasaan yang tak bisa dibendung. Ketika cinta mulai mengetuk, masa lalu datang membawa badai yang menguji: apakah mereka masih bertahan saat kontrak berubah jadi rasa yang tak bisa dituliskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika Ssi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Ivy Menunjukkan Taring

Ivy awalnya hanya mengamati gaun berwarna putih tulang itu. Tak lama kemudian, dia menggenggam sisi gaun itu. Jemarinya meraba halus renda di leher, tetapi ada sesuatu yang salah.

Tulle-nya terasa kaku. Jahitannya terlalu kencang di beberapa bagian, dan terlalu longgar di sisi lain. Saat Ivy menyibak lapisan dalam, label gaun itu terlihat.

Hanya ada tulisan sablon. Tak ada nomor seri. Tak ada tanda tangan couturier.

"Berikan nomor rekeningmu, Nona. Aku akan memberikan ganti rugi dengan harga yang pantas! Tapi, setelah ini lepas gaunmu itu dan berikan kepadaku! Aku akan membeli gaun yang sudah cacat ini dengan harga mahal!" ejek Ivy dengan senyum miring.

"Hah! Aku tidak percaya!"

Ivy maju selangkah, berusaha mendominasi. Melihat tatapan Ivy seakan membuat nyali Mega menciut. Dia menelan ludah kasar karena aura Ivy yang terasa begitu kuat.

"Apa Anda lupa? Saya ini istri Tuan Noah! Berikan saja nomor rekeningmu!" Ivy menyodorkan ponsel kepada Mega.

Perempuan tersebut mulai mengetikkan nomor rekeningnya, lalu mengembalikan benda pipih tersebut kepada Ivy. Setelah selesai, Ivy mengirimkan sejumlah uang kepada Mega. Mega tersenyum lebar ketika mendapatkan notifikasi.

Namun, senyuman itu mendadak hilang. Kini matanya terbelalak. Dia langsung mengalihkan tatapannya kepada Ivy dan mulai melayangkan tangan ke udara.

"Apa-apaan ini? Apa kamu bercanda?"

Mega menatap deretan angka yang jauh di luar ekspektasinya. Ya, Ivy hanya mengirimkan uang sebanyak satu juta rupiah. Tak ada lebihan sedikit pun.

Mega yang tersinggung dan merasa sudah dihina, kini menatap tajam Ivy. Jemarinya mengepal kuat di samping badan. Rahang perempuan tersebut mengeras seakan hendak menunjukkan kekuatan yang dimiliki.

"Kamu jangan bercanda, Ivy! Uang satu juta untuk membayar gaun edisi terbatas ini? Kamu ingin mengejekku? Kamu merendahkan aku?" seru Mega.

Semua tamu undangan kini menoleh ke arah Mega. Termasuk sang pemilik acara. Namun, Gendis masih memantau dari jauh karena berusaha memahami situasi.

"Itu harga yang pantas, kok."

"Apa kamu bilang? Kamu tahu apa soal mode? Tahu apa soal brand mahal? Harga gaun ini hampir satu miliar! Gila saja cuma ganti rugi sejuta! Buat biaya loundry hilangkan kotoran yang menempel saja nggak cukup!" setu Mega sambil menunjuk wajah Ivy.

Ivy terlihat tersenyum tipis. Dia masih tenang bahkan kini perlahan maju dan mendekati Mega. Perempuan tersebut mendekatkan bibir pada telinga Mega.

"Tetaplah diam, atau kamu akan malu sendiri. Gaun ini … bukan Dior," bisik Ivy pelan.

"Itu tiruan." Ivy menjauhkan bibir dari telinga Mega.

"Bagaimana bisa kamu tahu kalau ini gaun tiruan?"

Ivy terkekeh sebelum akhirnya menjawab, "Tulle yang digunakan murahan, kasar, dan akan meninggalkan bekas pada kulitmu jika dipakai dalam waktu lama. Jahitan gaun ini bukan menggunakan tangan, melainkan mesin jahit. Aku yakin sekarang kamu sedang menahan gerah karena ini hanya kain satin grade rendah. Lalu yang paling penting, tidak ada nomor seri pada gaun ini!" Ivy terdengar sedikit meninggikan suara sehingga orang-orang semakin berbisik satu sama lain mempertanyakan status sosial Mega.

"Kamu yang memaksaku bicara. Awalnya aku ingin mengabaikanmu! Tapi dengan sombongnya kamu terus merendahkanku! Jadi ... apa boleh buat?" Ivy mengangkat kedua bahunya secara bersamaan.

Perempuan tersebut kini menatap Mega yang terbelalak. Dia tersenyum miring kemudian mengeluarkan sapu tangan tua yang awalnya akan digunakan untuk membersihkan gaun Mega.

"Harga gaunmu itu tak lebih mahal dari sapu tangan ini!" Ivy menunjukkan sapu tangan tersebut di depan wajah Mega yang merah padam.

"Wah, itu sapu tangan tua limited edition dari Burberrys!" seru seorang tamu undangan yang usianya menginjak 50 tahun.

"Iya, kolektor masih mau beli sampai harga 1,5 juta itu! Bahkan lebih karena itu edisi lama dengan motif unik!" timpal yang lain.

Sapu tangan Burberrys vintage itu menampilkan motif tartan klasik dalam nuansa camel, merah, dan hitam yang mulai memudar, dengan tepi jahitan tangan dan bordir halus “Burberrys of London” di sudutnya. Kain katunnya terasa ringan tetapi berkarakter, memberi kesan elegan dan nostalgia dari era 1980-an.

Orang biasa hanya akan menganggap itu sapu tangan tua yang sudah usang. Namun, tidak bagi pecinta merk berkelas. Sapu tangan itu menjadi barang berharga yang langka untuk bisa kembali dimiliki.

"Gaunmu itu banyak dijual di pasar Atom dengan harga tak lebih dari 500 ribu! Jadi, jangan sombong!" Ivy memasukkan kembali sapu tangannya ke dalam tas.

Untuk pertama kalinya, cahaya lampu pesta terasa terlalu terang, memperlihatkan segalanya yang semula Ivy kira indah. Dia berjalan menjauhi taman. Ivy mendekati pintu masuk rumah, berniat untuk pergi dari kediaman Gendis.

Namun, ketika baru hendak melangkah masuk ke ambang pintu, sebuah teriakan membuat Ivy menghentikan langkah. Dia menoleh. Dari balik kerumunan terlihat Gendis berjalan cepat mendekati perempuan tersebut.

"Vy, tolong jangan pulang dulu. Maaf atas ketidaknyamanannya. Kita bicara di dalam, ya?" Gendis tersenyum tipis kemudian menggandeng Ivy.

Perempuan tersebut mengajak Ivy melangkah menyusuri lorong rumah. Keduanya berhenti di depan pintu dengan tulisan nama Gendis. Saat pintu itu terbuka, Ivy seakan masuk ke dunia yang berbeda.

Ruangan itu bernuansa merah muda yang menyegarkan. Jauh dari kesan vintage dan usang seperti arsitektur dan desain interior rumah secara keseluruhan. Pernak-pernik bernuansa merah muda ala perempuan benar-benar menyegarkan mata Ivy.

"Duduklah, aku akan mengambilkanmu beberapa minuman dan kudapan." Gendis berjalan ke arah lemari pendingin makanan yang ada di sudut ruangan.

Perempuan tersebut mengeluarkan stoples berisi kukis coklat dan dua kotak susu coklat. Gendis berjalan mendekati Ivy, dan mulai menyodorkan suguhan tersebut kepadanya. Ivy langsung menyambar kotak susu, menusuknya dengan sedotan dan mulai membasahi kerongkongannya.

"Namanya Mega, dia teman sepermainanku juga. Keluarganya bangkrut, tetapi dia masih bergaya seperti orang kaya." Gendis tersenyum kecut ketika menceritakan latar belakang Mega.

Ivy tidak begitu menggubris apa yang dikatakan oleh Gendis. Dia sibuk dengan kukis dan susu kotaknya. Ivy hanya menanggapi setiap cerita yang keluar dari bibir Gendis dengan sebuah anggukan kecil.

"Kalau begitu, aku pamit," kata Ivy usai menghabiskan susu kotak pemberian Gendis.

Perempuan tersebut beranjak dari atas ranjang. Gendis mendongak menatap Ivy yang kini tersenyum lebar. Ivy mengedarkan pandangan ke ruangan untuk mencari letak tempat sampah.

Setelah menemukannya, Ivy berjalan mendekati benda itu dan membuang kotak susu yang sudah kosong. Ivy berdiri tegap di depan pintu kamar yang masih tertutup. Gendis masih berada di posisi yang sama.

"Ah, sepertinya aku melupakan kado untukmu, Ndis! Masih ada di mobil. Nanti aku berikan ke pelayananmu yang sombong itu!" sindir Ivy.

Ivy tersenyum miring, balik kanan, lantas keluar dari kamar Gendis. Begitu pintu kembali tertutup, Gendis menenggelamkan wajahnya ke dalam kedua telapak tangan. Bahunya gemetar.

"Padahal aku mengundangmu hari ini supaya kita menjadi lebih akrab, Vy. Semuanya malah jadi kacau."

1
Tutuk Isnawati
berarti ivy dah ga bisa punya anak lagi ya thor?
Bisa Pesan Cover di Saya: Iyaaa Kakkkk /Sob//Sob//Sob/

Nggak tega sebenarnya. Tapi gimana /Sob//Sob//Sob/
total 1 replies
Dini Anggraini
Bunda author kecelakaan ivy nie kayaknya di sengaja ya apa memang mentari yang merencanakan semuanya. Saat ivy lagi sibuk berkendara kan hpnya bunyi beberapa kali sampai hpnya jatuh dan saat ivy mengambil hp langsung dia di tabrak dari belakang sama sebuah truck? Hanya menerka saja bunda bila salah maafkan saya bunda... 🥰🥰🥰🥰🥰🙏🙏
Dini Anggraini: ya terima kasih infonya bunda
Bisa Pesan Cover di Saya: Pure kecelakaan bund 🤗🤗🤗

Panggilan itu dari Noah kok. Ingat bab sebelumnya yang Noah hubungi Ivy beberapa kali nggak bisa? Terus nggak lama Mentari datang, cuma kali ini pure kecelakaan.
total 2 replies
Lilik24
ini pasti Ivy lagi hamil makanya moodnya berubah2
Bisa Pesan Cover di Saya: Gasss lihat bab selanjutnya kakkkk
total 1 replies
Tutuk Isnawati
mentari ga da kapok2ny dah d tggalin gendhis jg
Bisa Pesan Cover di Saya: Buta harta, otaknya gak dipake lagi/Sob/
total 1 replies
Tutuk Isnawati
kasihan sih sebenarnya si gendhis ini
Bisa Pesan Cover di Saya: Dia juga korban /Sob/
total 1 replies
Lovita BM
aiihh noah disini luwelet banget deh 👎🏼😜
Tutuk Isnawati
ayo noah gercep singkirin kuman2
Bisa Pesan Cover di Saya: Pelan2 kakkkk. /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Tutuk Isnawati
hadeh pake nemuin surat perjanjian segala si gendis
Bisa Pesan Cover di Saya: Biar makin seru kak 😭
total 1 replies
Tutuk Isnawati
moga ivy kuat bisa ngadepin kelicikan mentari
Bisa Pesan Cover di Saya: Kuatt kok. Ivy kuat banget
total 1 replies
Dini Anggraini
Gendis2 ngapain kamu maju terus pantang mundur untuk dapatkan Noah padahal ada Hiro yang juga kaya raya pengusaha yang tertarik sama kamu. Suatu saat nanti kamu juga merasakan apa yang di rasakan ivy pelakor mencoba merebut suamimu. 🥰🥰🥰🥰
Dini Anggraini: Ya bunda dari caranya pandang Gendis dan tiba2 mau gendong Gendis di depan umum kan sudah kelihatan sekali Hiro sekali pandang Gendis sudah suka bunda author. 👍🥰🥰🥰🥰
Bisa Pesan Cover di Saya: Jadi ada ide buat bikin kisah Gendis X Hero 😭
total 2 replies
Tutuk Isnawati
kasian kamu vy ngadepin siluman gendhis yg licik hrus hati2
Bisa Pesan Cover di Saya: Siluman gak tuh 😭
total 1 replies
Yeni Wahyu Widiasih
cuma ibu tiri kan?
Bisa Pesan Cover di Saya: Hiyakkk Kakk, ibu tiri itu si mentari
total 1 replies
Tutuk Isnawati
dasar ibu mentari ga da akhlak
Bisa Pesan Cover di Saya: Alhlaknya dah tergadai kakkk 😭
total 1 replies
Tutuk Isnawati
semangat ivy harus kuat masih ada noah yg tulus ma kamu
Yeni Wahyu Widiasih
bagus
Bisa Pesan Cover di Saya: Alhamdulillah, makasih rate nya Kakkk. Jangan lupa baca sampai akhir yaaa
total 1 replies
Dini Anggraini
Alhamdulillah sekarang Noah tahu bahwa ivy itu melakukan semuanya hanya untuk ibunya. 🥰🥰🥰🥰
Tutuk Isnawati
noah sudah main hati rupanya
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy memang mempesona dibalik sikapnya yang keras
total 1 replies
Esther Lestari
Noah sudah terpesona dengan Ivy....cemburu melihat interaksi Jimmy dan Ivy
Esther Lestari
Seger gak Gendis mandi lagi....makanya jangan mencoba jadi pelakor, Ivy koq dilawan🙃
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy be like: APA ITU GALAU? DUIT ITS NUMBER ONE 😭😭😭
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy be like: APA ITU GALAU? DUIT ITS NUMBER ONE 😭😭😭
total 4 replies
Tutuk Isnawati
bgus ivy jgn kasih celah buat pelakor gendis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!