Demi menyelamatkan nyawa sang Ibu agar terus tetap bertahan di samping nya, Tembok kokoh yang selama ini ia jaga sekuat tenaga akhirnya terpaksa di terobos juga.
Naima membutuhkan uang yang sangat banyak, sementara Anjani ibu nya Bagas membutuhkan sosok seorang menantu sekaligus cucu untuk keluarga Haditama.
Akan kah trauma masa lalu itu sembuh secara perlahan atau malah menimbulkan luka baru lagi bagi Naima?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maaf Mbak
Pengantin baru ini keluar dari hotel dengan tangan yang saling bertautan.wajah Naima terlihat cerah karena tadi malam ia tidur dengan nyenyak berbanding terbalik dengan wajah Bagas yang sangat masam bercampur racun.
Bagaimana tidak masam? Tadi malam dia hampir saja membobol gawang Naima setelah mendapat persetujuan dari wanita nya,namun tanpa di duga tamu tak di undang malah hadir di antara mereka.gairah Bagas yang sejak tadi sudah berada di ubun-ubun seketika meluap begitu saja meninggalkan rasa nyeri pada kepala nya.dengan terpaksa Bagas melipir ke kamar mandi menjinakkan adek nya yang sudah mode siap tempur.
Mobil Bagas perlahan meninggal kan halaman hotel,Bagas dan Naima sama-sama menatap diam bangunan hotel tersebut.seharus nya di tempat ini mereka berdua melebur menjadi satu,namun sayang nya malah gagal total.padahal Bagas sudah meminta manager hotel untuk menyiapkan kamar nya dengan di hiasi banyak kelopak bunga ala-ala pengantin baru yang ingin malam pertama.Bagas tidak marah kepada Naima,hanya saja sedikit kesal dengan keadaan yang sedang tidak berpihak kepada nya.di balik kegagalan besar itu setidaknya Bagas sudah berhasil menikmati manis nya bibir Naima sampai membuat ia tak rela melepaskan tautan bibir mereka bahkan begitu terbangun dari tidurnya tadi pagi, ia langsung mengulang kembali ciuman panas yang akhirnya membuat ia kembali kelabakan mengurus adek nya yang kembali terbangun.
Selama perjalanan tidak ada yang membuka suara,Naima kembali terlelap padahal tadi malam tidur nya sangat banyak.
Bagas yang tidak mau mengganggu Naima akhirnya memilih fokus pada setir mobil dan sesekali membenarkan posisi tidur istri nya yang miring mengikuti arus jalanan.
Sepuluh menit kemudian akhirnya mobil Bagas sudah sampai di depan lobby rumah sakit,dari kejauhan Bagas bisa melihat kedua orang tua nya yang ikut menjemput kepulangan Maryah.
" Dari mana saja kalian? Kami sudah menunggu kalian sejak tadi?" keluh Anjani sementara di samping wanita itu ada Zalendra yang meringis melihat mulut istri nya tidak bisa di rem.
" Tadi ada urusan sebentar Ma, sudah siap semua nya?" tanya Bagas balik ,sengaja berbohong supaya Mama nya tidak banyak tanya.
" Urusan apa? pasti Kamu kan yang sudah membuat menantu Mama kurang tidur seperti itu? Ngaku Kamu?" desak Anjani bersiap-siap ingin menjewer telinga putra nya namun Zalendra dengan sigap menangkap pergerakan tangan istrinya.
" Malu Ma! Jaga sikap Mama di depan besan kita." bisik Zalendra sengaja menekan nada suaranya agar tidak kedengaran sama yang lain nya.
Anjani pun langsung tersadar dan seketika itu juga memasang senyum mekar seolah-olah apa yang terjadi tadi hanya lelucon semata.
Naima sendiri memilih bersembunyi di belakang tubuh suami nya dengan wajah yang merah padam,mau menjelaskan yang sebenarnya terjadi juga percuma karena mertua nya sudah terlanjur salah paham.
Maryah pulang dengan menumpang di mobil Bagas, sementara Anjani dan Zalendra berada di mobil yang terpisah.
Sebentar lagi mereka akan sampai,sejak tadi mobil ini selalu penuh dengan obrolan lucu yang terjadi antara Naima dan juga Dito.
"Bu, nanti Aku nggak ikut turun ya .soal nya ada meeting mendadak.Dito sekalian saja berangkat nya bareng Aku."ujar Bagas untuk menghindari rentetan pertanyaan dari mertua nya.
Sejak tadi ia sudah memikirkan semua nya,Bagas sebenarnya sudah menyiapkan jawaban nya tapi begitu melihat keberadaan ibu nya, kepercayaan diri Bagas malah menurun drastis.seperti apa pun dia berusaha pasti akan terlihat salah di mata Mama nya yang sekarang selalu berpihak kepada Naima.
Naima seketika menoleh kepada Bagas,ingin sekali ia protes.namun tidak bisa di lakukan secara terang-terangan di depan ibu nya, bisa-bisa nanti malah ia yang di tegur oleh ibu nya.
" Iya Nak, terimakasih sudah meluangkan waktu untuk menjemput ibu, maafkan ibu yang selalu merepotkan Nak Bagas."ucap Maryah.
" Aku sama sekali tidak merasa di repot kan Bu! Ini sudah menjadi tugas ku sebagai seorang anak, nanti jika urusan nya selesai cepat,Aku akan segera kembali lagi."balas Bagas dengan bahasa santun nya.
" Mampir sebentar minum teh dulu Mas."ajak Naima dengan maksud tertentu.
" Nggak bisa sayang! Aku sudah di tunggu sama Dimas." balas Bagas tanpa ragu.
" Jangan di paksa Nai,suami mu sedang sibuk di kantor nya.nanti sore juga bisa mampir kan."sahut Maryah membela menantu nya.
Maryah mulai berpihak kepada menantunya tanpa sadar kalau sekarang Bagas sedang memainkan sebuah drama yang entah ia dapat kan dari mana,sengaja pria ini membiarkan Naima terlebih menghadapi pertanyaan dari ibu nya baru setelah nanti akan ia lurus kan secara detail.
Bagas mengulum senyum penuh kemenangan melirik Naima menggunakan ekor mata nya, tentu saja aksi Bagas ini tidak terlihat oleh Maryah yang duduk tepat di belakang Bagas.
Hingga pada akhirnya mobil Bagas pun berbelok masuk ke sebuah perumahan elit.tiga menit kemudian mereka sampai di depan rumah yang akan di tempati oleh Maryah dan Dito.
Dua orang satpam langsung berdiri membuka kan pintu gerbang.hingga mobil Bagas pun masuk ke dalam di ikuti juga oleh mobil Zalendra .
Maryah dan Dito melihat dengan seksama rumah dua lantai yang terlihat sangat bagus itu.
" Kita mampir dulu di rumah Mertua Kamu ya Nai?" tanya Maryah belum paham.
" Nanti Naima akan menjelaskan nya Bu,maaf ya Bu! Aku di buru waktu."Bagas kembali membuka suara bukan untuk menyelesaikan masalah melainkan melimpah kan semua nya kepada Naima.
Dito terlebih dahulu turun membantu ibu nya untuk keluar dari mobil.Bu Maryah langsung duduk kembali di atas kursi roda nya dengan dua orang perawat yang sudah berdiri menunggu kedatangan Maryah.
"Kamu mah gitu! Cuman bisa main kabur dan nggak bisa bertanggung jawab dengan apa yang sudah Kamu lakukan.Aku bakal balas Kamu nanti." ucap Naima dengan kesal nya.
Padahal kemarin ia sudah meminta suami nya untuk mencari rumah yang sederhana saja tetapi suami nya malah ngeyel dan sekarang malah pergi begitu saja meninggalkan dia yang harus menghadapi ibu nya.
" Aku cuman pergi sebentar saja sayang! Masa sudah kangen saja Kamu, nanti ya kita lanjut kan lagi yang tadi malam."ujar Bagas sengaja mengedipkan sebelah matanya kepada Naima.
Naima melotot kan mata nya mendengar jawaban dari suami nya,baru saja ia ingin membalas nya tetapi tangan Bagas sudah terlebih dahulu menarik tengkuk Naima semakin mendekat ke arah nya.
Mata Naima semakin membola besar,suami nya ini sangat tidak tahu tempat dan waktu.aneh nya tubuh Naima malah merespon dan menerima begitu saja ciuman panas dari suami nya.tanpa sadar ia mengeluarkan lenguhan panjang, berhasil membuat gairah Bagas kembali memuncak.
" Emhh...Ahhhhh."
Bruk...
" Maaf Mbak."
Bersambung.
Jangan lupa like dan tinggal kan jejak kalian di kolom komentar ya guys
Dari kisah luka yang pertama dan lanjutan tetap oke ceritanya....
setiap episode cerita pasti ada plot twistnya....
berharap naima dan bagas bahagia selamanya ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Semoga sukses kakk othor❤️
Semoga pernikahan naima dan bagas langgeng tanpa ada drama ulat bulu....
dan buat naima kamu harus hilangkan rasa tidak enakan takutnya semakin kamu merendah semakin orang lain senang akan menghina dirimu.... jadilah naima yg tegas, percaya diri, hilangkan rasa trauma itu agar rumahtangga kalian terjalin nyaman, ...
bagas, kamu sudah berjanji untuk membahagiakn naima jgn sia" kan dia, dia sudah terlalu tersakiti oleh trauma yg dbuat pak rudi dan kamu harus mengambil segala tindakan untuk orang2 yang ingin berbuat licik atau jahat kepada naima....