Aku bukan gadis Nakal.
aku ga ngerti jalan fikiran orang orang, mereka sesuka hati menjudge orang lain tampa mereka tahu kenyataan ya.
kadang ada ya? di antara mereka ga sadar diri dan selalu merasa lebih baik dari orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jee Jee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16
"dua hari kedepan gua ada tugas kuliah.. " ucap Sagara sambil menikmati sarapan nya kali ini
"iya pergi lah!"
"gua nginep, soalnya di luar kota! kalau butuh apa apa bilang ke mbok atun ya! " ucap Sagara
"kapan lu pergi!? " tanya allea
"hari ini,."
"ooh," ucap allea singkat,
allea hanya diam di tepi ranjang memandangi sang empunya bolak balik menyusun tas gunung! beberapa peralatan mendaki telah tersediah di sana. dalam hati allea juga ingin ikut mendaki tapi apalah daya, tidak di ajak lagian itu pula tugas kuliah.
beberapa saat kemudian allea tersadar dari lamunan nya. emang siapa lah dia berharap di ajak segala, kenal juga baru beberapa hari. meski mereka telah menikah, allea rasa hubungan pernikahan mereka tidak normal sama sekali.
"gua berangkat dulu ya! " ucap sagara.
"iya hati hati di jalan" ucap allea seraya melambai kan tangan
Sagara pov.
Sejujur nya gua malas dalam keadaan begini harus pergi mendaki, kalau dulu mumet dikit pelarian gua mendaki kalau sekarang rasa nya malas saja.
aneh tapi begitulah kenyataan nya. ngomong ngomong kenyataan, gua lebih kepikiran dengan kenyataan gua yang pahit ini.
Semua berawal dari, gua harus kabur ke Bekasi. berharap bisa melepas rasa bosan dan jenuh di Amerika. di sini lah plot twist nya, ketika gua ngelawan mama papa tampa mikirin perasaan mereka berakibat fatal ke kehidupan gua.
entah ini karma gua ga tau. Aneh nya masalah gua ini entah musibah takdir dan entah apa, tiba tiba saja gua Harus bertanggung jawab atas apa yang tidak gua perbuat.
harus menikahi wanita yang tidak dikenal atau mungkin saja laki laki lain yang harus bertanggung jawab atas nya. secara kita semua tau dia perempuan ga bener, perempuan yang suka keluyuran pulang malam. dan pecicilan.
tiba tiba saja, gua harus bertanggung jawab atas semuanya dan secara agama juga harus nya begitu. disini lah gua mulai merasa sulit nya mencari nafkah, entah ini yang dirasakan bokap nyokap hingga sibuk bekerja demi mikirin hari kedepan dan masa depan anak anak nya. dengan bodoh nya gua lawan mereka alih alih tak mendapat kan kasih sayang.
seandainya gua punya anak. keadaan gua begini, mampu kah gua ngasih waktu buat mereka. sekarang gua sadar keadaan gua yang saat ini benar benar membuka mata gua, kalau kehidupan orang dewasa tidak semulus kata nya.
akhirnya perjalanan kita ke semeru sampai juga setelah beberapa jam perjalanan.
karena hari sudah mulai gelap kita memutuskan untuk menginap di salah satu penginapan di bawah kaki gunung Semeru.
"Leon, lu kenapa bengong aja dari tadi!? " tanya perempuan Catrine
"iya, mikirin apaan bro!? " imbuh Ronald yang tampak lebih bersemangat
"ga ada" jawab gua singkat
autor pov.
selepas kepergian Sagara, Catrine dan kawan kawan sibuk mendekati Ronald dan bara.
"aduhh Ronald, kenapa sih lu susah banget minta kontak nya Leon!? " ucap catrine kesel
"emang lu ga takut, kalau Leon ada cewek nya!? ga usah deketin sih kata gua! " ucap Ronald
"iya bener tuh. kalian juga yang sedih crus kalian tiba tiba punya pacar! " ucap bara
"masih pacar kok. sbelum jalur kuning melengkung bearti masih bisa di tikung" ucap Rachel,
"iya, bener" ucap becca
"serah lu pada! yang pasti gua ga bakalan ngasih" ucap Ronald kemudian meninggal kan mereka
"Ronald nyebelin banget sih! padahal cuma kontak doang pelit nya minta ampun" ucap dea
tak berselang lama Sagara keluar mencari sesuatu yang hangat di depan. catrine dan Sonia yang melihat lalu mengejar Sagara, mencoba membuka topik agar mereka bisa dekat
"eh. Leon! " panggil Sonia
"iya"
"mau kemana,"
"cari yang anget"
"kebetulan kita juga. bareng yuk" tawar catrine
"ok" jawab Sagara singkat
"btw, gua boleh minta kontak lu ga! soalnya takut nyasar setidak nya gua punya kontak lu. kalau anak anak yang lain susah di hubungin" ucap catrine mencari alasan
"ok," ucap Sagara kemudian memberikan kode scan pada catrine
"ok makasih ya, " ucap Sonia dan catrine
setelah minuman wedang yang di pesan siap Sagara pergi meninggalkan mereka
"tuh kan apa gua bilang! gampang gini dapet nya, Ronald bara aja yang pelit" ucap Sonia
"biarin lah son. yang penting kita dapat" ucap mereka
malam telah berlalu di pagi buta mereka akhir nya pergi mendaki, dengan peralatan yang lengkap dan dengan bimbingan ahli seperti Ronald dan Sagara. persiapan mereka benar benar sudah matang.
meski memakan waktu yang lama, rasa lelah terbayarkan melihat pandangan yang indah. di puncak mereka memutuskan berkemah sebelum mereka menikmati keindahan esok pagi di atas puncak sekali.
***
"udah 3 hari sisialan Sagara juga belom balik. katanya cuma dua hari"
"eh btw. gua bisa ikut balapan dong," ucap allea sumringah
allea mengambil handphone nya kemudian mengotak atik nama seseorang di kontak nya
"halo."
"apa Lee. "
"gua minjam motor lu ya nanti."
"boleh, "
"ok thanks. nanti biar si lexya yang jemput gua" ucap allea
selepas kepergian Sagara. allea akhirnya bebas meninggalkan rumah di malam hari. untuk semalam allea menerima job sebagai dj alee, meski bayaran sedikit tapi lumayan untuk nambah jajan dan memulai menabung lagi.
tidak di sangka, setelah allea baru saja menghubungi Ryan dan lexya tiba tiba Sagara datang dengan wajah yang tampak lelah. tampa basa basi laki laki itu langsung tertidur.
"aduh, gawat banget si Sagara pake acara balik lagi, tau gitu gua ga ikut balap nanti" batin allea
jam 3 Sagara bangun dan memutuskan untuk mandi, sedang kan allea tampak tertidur pulas,
"mending gua cari bakso dah! " ucap Sagara ketika mendengar pentungan bakso mang jajang
baru saja sampai depan rumah. Sagara harus mendengar desas desus yang tidak mengenakan dari bibir tetangga. meski begitu Sagara hanya diam tampa menanggapi.
"mang bakso dua ya mang. di bungkus aja" ucap Sagara
"tumben dua den, "
"iya mang. ". jawab Sagara
"ehh nak Sagara, kemana aja beberapa hari ini ga keliatan!? " tanya bu tina
"ada tugas kuliah buk" jawab Sagara sopan
"ooh pantes, besok kalau mau pergi pergian di ikat aja istrinya " ucap bu Titin
"kenapa emang nya ya buk!? " tanya Sagara
"entuh kemarin si allea pulang subuh, tuh anak ga bisa di tinggal! kalau di tinggal benter kek gitu kelakuan nya.. " tiba tiba rahang Sagara mengeras. ada perasaan aneh yang berhasil membuat nya tersulut emosi
"iya den. makanya jangan tergoda sama perempuan kaya gitu.. lihat orang lain makan buah nya den Sagara yang kena getah nya" ucap bu Tina
"emang anak nya ga bener! kirain dia udah ga berulah setelah nikah ya! " ucap bu mute
"makanya nak Sagara, kalau mau pacaran cari perempuan yang bener,. ini mah masa suka cewek gatel begitu, liat sendiri kemarin orang tua mas ikutan malu" ucap bu berta
Sagara mendadak kesal kemudian membayar bakso nya tampa berkata apa apa, sungguh Sagara tidak menyangkah baru saja di tinggal 3 hari allea sudah berulah. tidak kah allea sadar Sagara begini juga cari nafkah,
sesampai nya Sagara di dapur ternyata allea sudah ada disana, mencari minuman dingin menghilangkan dahaga.
ingin rasa nya Sagara marah marah. dan meluapkan kekesalan hati nya. tapi bibir nya terasa keluh tampa berucap apa apa.
"idih bawa bakso nih, " ucap allea seraya mengambil sebungkus bakso yang ditaruh begitu saja
Sagara hanya diam, wajah nya yang mengeras tapi tetap tak bersuara