NovelToon NovelToon
Chaotic Destiny

Chaotic Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Action / Fantasi / Epik Petualangan / Perperangan / Light Novel
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kyukasho

Kedamaian yang seharusnya bertahan kini mulai redup. Entitas asing yang disebut Absolute Being kini menjajah bumi dan ingin menguasai nya, manusia biasa tak punya kekuatan untuk melawan. Namun terdapat manusia yang menjadi puncak yaitu High Human. High Human adalah manusia yang diberkahi oleh kekuatan konstelasi kuno dan memakai otoritas mereka untuk melawan Absolute Being. Mampukah manusia mengembalikan kedamaian? ataukah manusia dikalahkan?. Tidak ada yang tahu jawaban nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyukasho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16: Perusak Tatanan Dunia

Langit di atas Desa Calven telah berubah. Kabut yang kemarin tampak seperti sisa-sisa embun pagi, kini menjadi tirai gelap berlapis energi asing. Daun-daun beterbangan ke atas, melawan gravitasi. Hewan-hewan diam, angin menggantung seolah dunia menahan napas.

Sho berdiri di barisan terdepan. Mantelnya berkibar pelan, dan akar-akar halus muncul dari tanah, merambat di sekeliling kakinya. "Apa kau merasakannya?" bisik Sho kepada Aria dan Yara.

"Firasat ku tidak enak, aku merasakan energi matahari diblokir oleh kabut-kabut ini." Jawab Aria, sembari memegang busur perak miliknya.

Yara menatap ke depan, matanya menyipit. Udara di sekitarnya berputar cepat, membentuk pusaran kecil. "Aku merasakan sesuatu, bersiap!" Seru Yara sembari menatap kearah depan.

Dari balik kabut, suara langkah kaki terdengar. Pelan, berat, lalu berhenti. Sosok Liam muncul, Ada yang berbeda kali ini, tidak seperti kemarin, kali ini penampilan Liam lebih terlihat seperti monster dibanding manusia. Dari sorot matanya, itu bukan mata manusia.

"Aku sudah memprediksi kedatangan kalian. Mari kita lihat, apakah kalian bertiga akan menangkap ku atau membunuhku?" Ucap Liam dengan suara yang datar, lalu ia menghentakkan kakinya ke tanah.

BOOM!

Gelombang energi meledak dari tubuh Liam, menyapu kabut, mengangkat batu dan debu ke langit. Sho melompat ke belakang, memutar Bident-nya ke atas.

"Mekarlah!!" Sho berteriak. Tanah di bawah pijakan Liam meledak, memuntahkan akar raksasa dan duri yang berusaha menjeratnya. Tapi Liam menebasnya dengan tangan kosong, mengubah bagian tubuhnya menjadi senjata bayangan yang berdenyut.

"Berkahi aku, Fujin!" Ucap Yara sembari melesat seperti anak panah, angin mengelilingi tubuhnya dan melapisi nya.

Dalam sekejap, dia muncul di belakang Liam dan menebas dengan pedang angin. Tapi Liam menangkapnya! Tubuh Yara terhantam tanah, menciptakan kawah. "Kau memang cepat, namun aku lebih cepat." gumam Liam, namun suaranya langsung dibungkam ledakan cahaya dari atas.

"Light Arrow!" Teriak Aria diatas udara, menembakkan rentetan panah cahaya matahari. Setiap anak panah menciptakan ledakan termal mini, melelehkan bagian tubuh Liam. Namun dari luka-lukanya muncul tentakel-tentakel hitam yang menyerang balik.

"Sho, bantu aku!" teriak Aria meminta bantuan kepada Sho

"Nature Guard!" Seru Sho sembari menancapkan Bident-nya ke tanah. Akar dan bunga mekar di sekeliling Aria, membentuk pelindung alami yang menangkis serangan bayangan. Cahaya mentari dan kekuatan bumi berpadu, meledak dalam tabrakan elemen.

Tapi Liam berubah. Bayangannya membesar, tubuhnya memanjang, seperti monster mitos dari neraka. Enam tangan hitam muncul dari punggungnya. Ini sudah berada diranah yang berbahaya, bahkan Absolute Being saja tidak bisa melakukan hal seperti ini.

"Sekarang... aku tunjukkan kekuatan sejati Hollow!" Teriak Liam, suaranya terdengar berbeda, seperti suara yang terdistorsi oleh sesuatu.

Dengan satu serangan, dia menciptakan gelombang kehampaan yang menyerap semua di depannya. Yara berteriak, "Sho lapisi aku dengan api hijau!" Teriak Yara sembari melapisi tubuhnya dengan badai angin.

Sho langsung merespon, dia mengeluarkan cahaya hijau dari Bident miliknya lalu menebas cahaya tersebut kearah Yara, cahaya itu seketika berubah menjadi api hijau lalu melapisi tubuh Yara.

Badai yang melapisi tubuh Aria bersatu dengan api hijau milik Sho dan beresonansi. "Rasakan ini! Burning Tornado!" Seru Yara.

Serangan Yara membelah langit, menebas tiga lengan Liam dan menciptakan badai api di tubuhnya. Liam meraung, tubuhnya dibakar oleh Api hijau mengakibatkan regenerasi nya terhenti.

Sementara itu, Aria mengumpulkan energi matahari di satu panah. Seluruh medan jadi keemasan. "Sho lakukan serangan gabungan!" Teriak Aria kepada Sho.

Sho mengangguk, lalu melompat ke arah Liam, menusuk Bident ke jantung makhluk itu. "Sekarang, Aria!!" Teriak Sho kepada Aria yang daritadi sudah bersiap.

Rambut Aria yang biru kini berubah menjadi kuning keemasan. "Apollo Judgment!" Teriak Aria sembari menembakkan panah.

Panah ditembakkan, bukan ke Liam, tapi Kearah Bident Sho. Ledakan maha besar terjadi, meluluhlantakkan tubuh Liam dalam cahaya dan kehidupan.

Ketika cahaya mereda, Liam terbaring di tengah kawah, tubuhnya mengecil dan berubah menjadi wujud dimana dia belum memiliki enam tangan tambahan. Aura hitam perlahan menipis dari tubuhnya. Mata merahnya meredup. "Aku tidak akan dikalahkan semudah ini." bisik Liam sembari batuk darah, darah nya terlihat hitam pekat.

Rambut Aria kini berubah warna menjadi warna aslinya. Sho menatap Liam dengan tatapan waspada. "Kau sudah kalah menyerah lah." Ucap Sho dengan suara yang datar sembari mengacungkan Bident nya kearah leher Liam.

Liam tersenyum, dalam sekejap aura hitam yang menyelimuti tubuhnya mulai menebal. Tubuhnya berubah bentuk menjadi monster yang sangat besar. Jika diukur, tinggi nya mungkin enam puluh meter.

Angin berhembus kencang. Kabut semakin tebal. Cahaya matahari di blokir sepenuhnya.

ROAAAAAR!

Makhluk itu meraung sangat keras, bahkan raungan nya saja dapat membuat Sho, Aria dan Yara terhempas jauh. "Ini belum selesai" Ucap monster itu dengan suara yang terdistorsi.

"Sho mundur lah, biarkan kami yang membereskan nya. Makhluk itu sudah menyimpang dan harus dimusnahkan." Ucap Persephone dengan suara yang tegas.

Langit runtuh. Udara bergemuruh. Dunia seakan membungkuk pada kehadiran tiga Dewa.

Seketika Persephone muncul dihadapan Sho, tak hanya Persephone, Apollo dan Fujin juga muncul. Kali ini berbeda dengan dulu. Mereka bertiga tidak menggunakan wujud bintang namun wujud asli mereka.

Sho, Aria, dan Yara tidak bisa bergerak bahkan nafas mereka serasa tertahan hanya karena melihat wujud asli dari ketiga Dewa tersebut. "Kalian bertiga beristirahat lah, biarkan kami mengurus makhluk yang merusak keseimbangan dunia ini." Ucap Apollo sembari memunculkan perisai cahaya yang melindungi Sho, Aria dan Yara.

Eksistensi mereka bertiga tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan konstelasi mereka. Kalung yang berada di leher Sho menghilang dan berpindah tempat kedalam genggaman Persephone, begitu juga dengan busur Aria yang kini berada di tangan Apollo.

Persephone melangkah maju, rambut hitamnya melambai, mata merah nya bersinar seperti gugusan bintang di malam tergelap. Dari tangannya, Bident milik Sho kini memanjang, tumbuh bunga-bunga nerium ungu yang menjalar seperti urat nadi kehidupan dan kematian.

Di sisi lain, Apollo muncul bagaikan mentari itu sendiri. Busur milik Aria kini bersinar keemasan meski wujud aslinya adalah perak. Auranya memekakkan langit, dan setiap helaan napasnya menghembuskan cahaya yang sanggup menyilaukan bayangan itu sendiri.

Fujin berdiri dengan jubah yang terus berkibar meski tak ada angin. Wajahnya tertutup topeng, namun tatapannya menusuk. Ia menggenggam gulungan angin surgawi, siap membelah dunia dengan satu ayunan.

Liam yang telah berubah menjadi monster raksasa mengaum lagi, enam puluh meter tinggi, tubuhnya hitam legam dan retak dengan cahaya ungu dari dalam. "Kalian... para Dewa... tidak akan bisa menghentikan! Ini adalah era kekacauan!" raungnya, suaranya terdistorsi seakan berasal dari banyak mulut sekaligus.

"Bahkan surga dan neraka menolak kehadiran makhluk menyimpang seperti mu." ucap Persephone. Suaranya lembut, namun menyayat jiwa.

Lalu mereka bergerak. Apollo terbang ke atas, membentangkan busur raksasa di udara. "Solar Arrow!" teriaknya. Panah matahari ditembakkan, membelah langit dan menghantam kepala monster itu. Seketika ledakan menyeruak seperti ledakan matahari, membakar udara dan oksigen, bahkan mencairkan atmosfer di sekeliling.

Persephone mengayunkan Bident-nya. Akar-akar surgawi muncul dari dimensi lain, melilit kaki dan tangan makhluk itu, menyerap energinya. Bahkan api hijau juga muncul dan membakar seluruh tubuh makhluk itu. "Kau telah merusak siklus kehidupan. Maka kini kau akan dimusnahkan." Ucap Persephone dengan suara yang lembut namun tegas.

Fujin muncul dalam sekejap mata, tubuhnya seperti kabut. "Musnahlah." Ucap Fujin dengan suara datar.

Dalam satu gerakan ia melempar gulungan angin, membentuk naga badai yang menabrak tubuh Liam, menghancurkan salah satu lengannya dan membuat monster itu terguling.

Liam meraung, tubuhnya memulihkan diri dengan regenerasi abnormal. Tapi api hijau Persephone dan cahaya Apollo menghambat regenerasinya. "Kalian pikir bisa menghentikanku!? Aku adalah masa depan! Aku adalah makhluk yang akan menjadi puncak eksistensi!" Teriak Liam dengan suara yang terdistorsi parah, bahkan tidak bisa didengar oleh Sho, Aria, dan Yara.

"Puncak eksistensi katamu? jangan membuat ku tertawa." Ucap Persephone dengan suara yang serius dan tegas, kini tatapan nya terasa sangat tajam, Ia menusukkan Bident nya kedalam tanah.

Bumi terbuka. Dari retakan tanah, gerbang neraka terbuka, tulang-belulang makhluk purba keluar dari dalam sana. Mereka bernyanyi. Lagu alam, lagu akhir zaman. Makhluk-makhluk yang keluar dari neraka merayap dan menempel kearah tubuh Liam, menyedot energi kehidupan nya.

Apollo melompat turun, menggandeng cahaya matahari dalam genggamannya. "Light Spear!." Ia menciptakan sebuah tombak cahaya dan melemparkannya dengan kecepatan cahaya. Tombak itu menembus dada Liam, dan untuk sesaat... monster itu membeku.

Fujin berputar di udara, menyatukan tekanan badai dari empat arah dunia. "Sky Fury!" Ia menjatuhkan pusaran badai di tubuh Liam, menghancurkan tubuh, tulang, dan semua yang masih disebut sebagai wujud.

Tubuh Liam akhirnya hancur, meledak menjadi debu-debu hitam yang menguap ke angkasa. Namun bukan debu biasa, debu itu menangis, menjerit. Roh-roh yang selama ini terperangkap dalam tubuh Hollow akhirnya dilepaskan.

Persephone menutup mata. "Semoga kalian kembali dalam damai ke siklus yang benar." Ucap nya dengan suara lembut bahkan menenangkan.

Sho, Aria, dan Yara masih berada dalam perisai cahaya Apollo. Mereka kini bisa bernapas, walau lutut mereka masih gemetar. Bukan karena takut, tapi karena mereka baru menyaksikan kekuatan sejati para dewa.

Ketiga Dewa perlahan memudar, senjata mereka kembali ke tangan Inkarnasi nya. Sebelum menghilang sepenuhnya, para dewa mendekat kearah Sho, Aria dan Yara.

Persephone menatap Sho. "Perjalananmu baru saja dimulai, Aku akan membantumu selalu anakku..." Ucap Persephone sembari mengelus kepala Sho.

Apollo menepuk bahu Aria dari kejauhan. "Kau telah berkembang menjadi kuat, aku bangga kepadamu." Ucap Apollo sembari menepuk bahu Aria.

"Aku akan selalu melindungi mu dimanapun kau berada, angin akan senantiasa memandumu" Ucap Fujin kepada Yara dengan suara yang berwibawa.

Ketiga Dewa tersebut pun perlahan menghilang, kini mereka kembali ke alam mereka masing-masing, jika mereka bertahan lebih lama dunia bisa saja kiamat.

Dan dalam keheningan yang tersisa, Sho, Aria, dan Yara menyadari bahwa musuh sejati mereka bukan hanya Absolute Being, melainkan sesuatu yang jauh lebih berbahaya, jauh lebih mengerikan. Makhluk tersebut adalah Hollow yang merusak tatanan dunia. Mereka bertiga tak hanya harus bertarung melawan penjajah yang disebut Absolute Being, namun mereka bertiga juga harus bertarung melawan makhluk yang menyimpang dari dunia.

1
J. Elymorz
Semoga 5 sekawan itu baik' aja/Frown//Frown/
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Mercenary of El Dorado
J. Elymorz
Bagusss tiap chapternya seruu + bikin penasaran🤩🤩
J. Elymorz
Oemjii, ku kira udah damai eh ternyata belum/Sweat//Sweat/

Btw bagusss bangett, aku menunggu chapter berikutnyaa/Applaud//Applaud/
J. Elymorz
Mau peluk lioraaaa /Sob//Sob/

sayangg lioraa🫂🫂
J. Elymorz
aaaaaa yaraa :(
peluk jauh untukmu sayanggg🫂🫂
J. Elymorz
Bahkan Apollopun takut sama Aria, apalagi sho/Proud/
J. Elymorz: INI SERIUS MEREKA TUNANGAN? AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

AKU SENENG BANGETTT /Kiss//Kiss/

makasii buat authornyaa/Hey//Hey/
total 1 replies
J. Elymorz
Terima kasih atas penjelasannya Kak, aku jadi paham dan ga penasaran lagi sama karakter-karakter yang ada di Novel ini.

Btw Aria cantik 08 berapa neng? /Smirk//Smirk/
J. Elymorz
Untuk authornya, aku ga bisa berkata-kata tapi yang pasti NOVELNYA BAGUS BANGETT WOIIIIIIIII SUMPAHHH
J. Elymorz: Gwa sampe mau roll depan sangking bagusnya, cepet lanjut ga lu? /Grievance//Grievance/
total 1 replies
J. Elymorz
SUMPIL? KEREN BANGETTT /Angry//Angry/
J. Elymorz
Chapter kali ini bener-bener bikin aku ngerasa ikut kebawa dalam ceritanya
J. Elymorz: Kepada author yang terhormat, jangan buat aku sesak napas lagi ya/Smile//Smile/
total 1 replies
J. Elymorz
Selamat datang member baru (Liora) /Smile//Smile/
J. Elymorz
Wow... Aku menanti kelanjutan cerita ini

Semangatt terus buat authornya yaaaa
J. Elymorz
Petualangan besar menanti mereka.
J. Elymorz
KERENNN BANGETTT

Rasanya campur aduk kayak nasi uduk, aaaa aku ga bisa ngungkapin perasaan ku dengan kata' tapi yang pasti ini KERENNN BANGETTTTT
J. Elymorz
Aku ga sabar baca chapter selanjutnya, kira-kira ada plot twist apa lagi yaa?/Doubt//Doubt/

Oiyaa, semangat terus yaa buat authornyaa /Determined//Determined/
J. Elymorz
Cinta segi tiga? /Chuckle//Chuckle/
J. Elymorz
SERUU!! apakah akan ada cinta segi tiga? /Doubt//Sweat/
J. Elymorz
AAAA NOOO, SHO... ARIA.. /Sob//Sob//Sob/
J. Elymorz
BAGUSS BAHGETT, SEMANGATT BUAT AUTHORNYAA/Kiss//Kiss/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!