ayu jagat maheswari seorang gadis cantik berasal dari sebuah desa di Jawa Timur. kelahirannya ditandai dengan hal-hal yang mengerikan dan mencekam. hujan turis dengan sangat deras dan petir yang terus menggelegar ditambah bunyi longlongan anjing dan serigala semua makhluk halus dan dedemit di dunia gaib seakan menantikan kehadirannya. dia adalah ayu sang titisan ratu pantai selatan.
sejak kecil ayu sudah terlahir sebagai anak indigo. melihat makhlus halus, mengobati orang-orang yang terkena mistis bahkan ayu kadang bisa melihat masa lalu maupun masa depan seseorang. kemampuan ayu semakin bertambah seiring usianya ,diumur 15 tahun ayu kerap kali mengalami peristiwa aneh dan terjebak dalam berbagai masalah yang mengancam nyawanya. pertemuannya dengan sahabat masa kecilnya bernama hasan Baihaqi membawanya dalam sebuah ikatan dan perjanjian hati. keduanya harus berpisah saat ayah hasan harus pindah ke jakarta.
akankah ayu dapat bertemu dengan hasan kembali memenuhi janji keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ami Kusrini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16 Kidung putri
Sabtu malam, tepatnya pukul 4 sore Ayu dijemput oleh AKP. Rizal untuk mendampinginya dalam acara pernikahan saudara sepupunya. Sebenarnya Ayu sudah menolak tapi AKP. Rizal terus memaksa Ayu dan berakhir seperti sekarang. Ayu ikut dan duduk disamping kursi pengemudi.
"Maaf yu, klo saya maksa kamu buat ikut."
"Hem"
"Kamu marah ya sama saya?"
"Jelaslah! Ayu itu malas klo ke acara nikahan pasti nanti keluarga mas Rizal bakal tanya ini itu dan menganggap klo Ayu ini pacarnya mas Rizal."
"Kamu mau ga jadi pacar mas?"
"Ha..... bercandanya ga lucu!"
"Serius yu, mas Rizal sayang sama kamu! Ayu mau ga jadi pacar mas?"
deg.. ..
deg....
"Maaf mas, Ayu masih mau fokus sekolah dulu. Ayu mau buat bangga umi dan abi dulu."
"Iya yu, mas ngerti kok. Insyaallah mas akan sabar nunggu kamu lulus sekolah."
Sampai ditempat acara ternyata proses ijab kabul belum dimulai. Baik Ayu dan mas Rizal masuk dan ikut duduk bersama keluarga yang lain dari mempelai wanita. Tak lama rombongan mempelai pria datang, alunan musik terdengar yaitu sebuah Kidung Putri. Sang pengantin pria sedang mengucapkan mantra semar mesem. Mungkin bagi orang yang tidak mengerti, alunan musik itu hanya seperti alunan musik biasa tapi bagi Ayu yang memiliki keistimewaan sangat mudah mengetahui semua itu.
"Astagfirullahulazim"
"Kenapa yu?"
"Maaf mas tolong antar Ayu keluarga mempelai wanita, sekarang!"
"Ada apa yu?"
" Nanti ayu jelaskan mas."
Ayu dan AKP. Rizal segera keluar dari ruangan tersebut. Setelah berbicara dengan beberapa orang akhirnya Ayu dan AKP. Rizal di ijinkan masuk ke sebuah rumah yang ada di sebelah tempat acara.
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam"
"Rizal ada apa?"
"Maaf bude, ini Ayu sahabat Rizal. Ada hal penting yang mau Ayu jelaskan ke kita semua. Ayu ini anak indigo. Ayu izin bertemu Imel."
"Maaf Rizal, tapi acara sudah mau dimulai!Kita harus ke tempat acara."
"Kalian harus hentikan pernikahan ini! "
"Apa maksud kamu nak?"
"Ayu bakal jelasin semuanya tapi Ayu mohon tolong bawa Imel ke sini.
"Apa bude dan pakde tidak percaya sama Rizal?"
"Baiklah, sebentar bude bawa Imel ke sini dulu."
Ayu tetap duduk dengan tenang sambil melihat ke sekeliling rumah, aura negatif terasa sangat kuat didalam rumah. Banyak sorot mata yang terus mengawasi keberadaan mereka disana.
tak... tak... suara langkah sepatu Imel mengalihkan perhatian Ayu sejenak.
"Ada apa pak bu, ko Imel dipanggil kesini? Bukankah sebentar lagi acara ijab kabul akan dimulai. Kenapa bapak sama ibu masih di sini?"
Ayu mendekat ke arah Imel dengan sorot mata yang tajam sambil membaca mantra penangkal kemudian mengusapkan telapak tangannya ke wajah Imel.
"Mba Imel apa yang anda rasakan saat ini?anda masih yakin mau menikah?"
Terlihat Imel gelisah dan kepanasan,
Ayu tanpa aba-aba langsung menarik kalung yang ada dileher Imel.
sret....
Digenggamnya kalung itu sambil terus membaca beberapa ayat suci, terlihat asap keluar dari kalung itu. AKP.Rizal yang melihat itu langsung mendekati Ayu.
"Ayu tangan kamu ga apa-apa! sakit ga? apa yang sebenarnya terjadi."
Tanpa mempedulikan ucapan AKP.Rizal, Ayu kembali mendekati Imel dan memegang ubun-ubun kepalanya, sambil mengucapkan doa-doa tak lama terdengar suara teriakan dari Imel.
"Panas...... panas.... sakit...... sakit....."
"Keluar kamu sekarang juga dari tubuh gadis ini ? teriak Ayu."
"Tidak.... , saya tidak akan keluar! "
"Mau keluar atau saya musnahkan kamu saat ini juga! "
Imel semakin memberontak dan mencakar serta menendang perut Ayu hingga terpental jauh.
bruk.....
"Ayu......teriak AKP. Rizal."
AKP. Rizal mendekat dan segera membantu Ayu bangun.
"Ada apa ini yu, jelaskan sama mas! "
Tolong bantu Ayu pegang tubuh Imel, saat ini Imel sedang terkena pelet ajian semar mesem. Bukan cuma itu sekarang tubuh Imel juga sudah dikuasai jin jahat, klo tidak segera dibersihkan maka selamanya Imel akan tunduk pada lelaki itu dan sukmanya yang asli tidak akan pernah kembali lagi."
"Astagfirullah"
Seluruh keluarga mas Rizal dibuat kaget dengan hal tak terduga ini. Ayu dan. AKP. Rizal berusaha mendekati Imel, kini tingkah Imel sudah berubah aneh seperti seekor monyet. Imel meloncat kesana ke mari, Ayu dengan ilmu yang dimilikinya berhasil menangkap Imel.
"Mas Rizal bantu Ayu pegang Imel."
Mas Rizal pun membantu Ayu memegang Imel yang terus memberontak.
"Tolong berikan saya segelas air putih cepat..!"
Dengan sigap orang-orang yang ada disana memberikan Ayu segelas air kemudian air tersebut dibacakan ayat rukiyah dan ayat kursi sebanyak 3x terakhir Ayu tiup. Selanjutnya Ayu mendekati Imel mengambil sedikit air dan menaruhnya ditelapak tangan kemudian diusapnya, dari ubun-ubun sampai wajah Imel, tak lama Imel jatuh pingsan.
"Klo sudah sadar, tolong berikan air ini ke Imel dan suruh habiskan langsung airnya."
"I... ya.... ucap ibu Imel."
Ayu kemudian menjelaskan semuanya ke orang tua dan keluarga Imel berdasarkan semua penglihatan yang Ayu lihat.
"Kurang ajar ternyata mereka sengaja menjebak Imel dan menikahinya hanya untuk menguasai harta saya."
"Bukan cuma itu pak, asal bapak perlu tau bahwa keluarga mempelai pria bukanlah orang sembarangan, mereka itu penganut ilmu Hitam."
"Saya harap bapak dan ibu membatalkan pernikahan ini, jika tidak ingin nyawa Imel atau nyawa bapak sekeluarga menjadi korban ilmu hitam mereka."
"Iya nak Ayu, terima kasih bantuannya. klo gitu saya akan menemui mereka untuk membatalkan pernikahan ini."
" Tunggu pak, ini belum selesai!"
"Maksudnya apa nak?"
"Saya yakin mereka tak akan tinggal diam jika pernikahan ini dibatalkan."
"Terus bapak harus bagaimana nak?"
"Mas, Ayu minta kertas putih 4 lembar dan pisau."
Mas rizal segera memerintahkan keponakannya untuk mencari yang di minta Ayu.
"Ini om"
Kemudian kertas dan pisau itu diserahkan mas Rizal ke Ayu yang sedang duduk di sofa.
Seperti biasa Ayu akan melukai tangannya
sret.... darah mengalir dari jari nya yang digores pisau kemudian Ayu menuliskan ayat suci al quran dan huruf arab lainnya sebagai penangkal ilmu Hitam yang mungkin akan menyerang keluarga Imel. setelah selesai , Ayu menyerahkannya ke bapaknya Imel.
"Tolong tempelkan kertas ini ke pintu dan jendela ke 4 penjuru. usahakan jangan basah terkena air hujan. insyaallah penangkal itu tak akan bisa mereka tembus."
" Ingat setelah ini, sehabis magrib kalian tidak ada yang boleh keluar rumah. Semua harus sudah masuk rumah karena saat malam hari mereka akan mengirimkan teror mereka. Jika terdengar suara-suara aneh dan menyeramkan, abaikan saja dan segera telepon saya!"
"Klo boleh tau anak anda ada berapa pak?
"Saya punya 3 anak."
Ayu segera mengeluarkan 5 buah kertas berukuran kecil yang sudah dibungkus kain.
"Ini untuk bapak, istri dan ke 3 anak bapak, bawa terus jimat ini. Jangan pernah dilepas kecuali jika ke kamar mandi jimat harus dilepas. Jimat ini bisa melindungi kalian jika keluar rumah, saya yakin mereka akan mencoba melukai kalian sekeluarga."
" Bapak tidak perlu khawatir saya akan membantu bapak dari sini,lebih baik sekarang bapak kesana dengan mas Rizal saja, jangan ada yang ikut. Bicara dan selesaikan dengan cara baik-baik."
"Bawa jimat ini mas, anggap bonus buat mas ucap Ayu sambil mengerling nakal." ha..... ha....
"Eh.... eh.... udah berani ngegoda mas ya "
"Bercanda mas" pis✌.
"Makasih ya Ayu sayang ucapnya sambil berlalu dan tertawa." ha.....
"Dasar pak polisi gila, seenaknya panggil sayang-sayang ucap ayu sambil menggerutu.
Dan benar saja setelah mengatakan itu pihak mempelai laki-laki tidak terima dan melakukan hal brutal. Untung mas Rizal yang seorang polisi sudah terlatih untuk hal semacam itu, jadi bisa mengamankan semuanya. Tak bisa melukai secara fisik, mereka menggunakan ilmu hitam. Namun semua tak ada yang berhasil. Ada pelindung kuat ditubuh bapak Imel dan mas Rizal.
"Sial, rencana yang sudah kita susun sempurna kenapa bisa berantakan kayak gini?"
Merekapun pergi dengan amarah, tak lama mas Rizal dan bapak Imel datang.
"Syukurlah kalian tidak apa-apa! "
duar..... duar...... terdengar suara ledakan hebat dari luar rumah.
"Ya Allah ada apa ini?"
"Kiriman pembalasan dari mereka berupa santet."
" Tolong semuanya ambil wudhu dan bantu Ayu. kalian bisa baca ayat kursi, an-nas dan al falaq, lakukan terus berulang-ulang.
setelah Ayu dan semuanya berwudhu, Ayu segera duduk di sebuah karpet di tengah-tengah ruangan tersebut.
"mas rizal,tolong jaga raga Ayu! sepertinya mereka masih dendam kepada kita."
"Kamu mau merogo sukmo yu. "
"Iya mas"
"Hati-hati ya, ingat kamu harus selamat!
insyaallah ,do'akan saja ya mas."
Ayu duduk bersila dan menutup mata, sukmanya pergi menemui pengiriman santet tersebut.
"Siapa kamu? jadi kamu orang yang sudah mengacaukan segala rencana yang sudah kami susun? dasar bocah ingusan!"
Serangan demi serangan mereka lakukan, Ayu bertarung 1 lawan satu dengan bapak dari mempelai laki-laki. Dialah orang yang menganut ilmu Hitam tersebut. Mereka bertarung di alam gaib.
Lelaki itu memanggil jin peliharaannya buto dan genderuwo. Kedua jin itu menyerang Ayu dengan brutal.
srek.... tetesan darah mengalir dari perut sebelah kiri ayu karena terkena kuku tajam genderuwo. Sementara buto memanfaatkan keadaan bdengan mencekal kaki Ayu.
bruk....
Ayu yang sudah kualahan segera memanggil kelima punggawanya. Pertarungan sengit pun terjadi bersama kelima punggawanya. Ayu berhasil menghancurkan semua jin peliharaan itu dan laki-laki yang merupakan tuannya mati mengenaskan. Setelah menyelesaikan tugasnya, sukma Ayu pun kembali ke raganya.
bruk.....
"Ayu...."
ssh...... ssh.....
Mas Rizal melihat Ayu memegangi perutnya dan segera memeriksanya.
"Astagfirullah, yu, perut kamu terluka! "
"Ga apa-apa mas,jangan khawatir. Tolong antarkan Ayu pulang biar di obatin abi."
"Ya udah kita langsung pulang aja, biar abi kamu yang mengobati luka kamu."
Ayu hanya menganggukkan kepala. Tubuhnya sudah lemas dan masih harus menahan sakit di perutnya.
"Pakde, bude, Rizal pamit dulu ya. Rizal harus segera bawa Ayu pulang cuma bapaknya yang bisa ngobatin luka tersebut."
"Iya Zal. Kak Ayu terimakasih, maaf karena menolong bapak sekeluarga nak Ayu jadi terluka.
"Ga apa-apa pak, sudah kewajiban Ayu buat nolong. "
"Mas gendong atau gimana?"
"Tolong suruh keponakan mas yang perempuan bantu papah Ayu ke mobil.
"Dea, dini, tolongin mba Ayu ya, bantu papah ke mobil om."
" Iya om"
Dengan sigap kedua keponakan AKP. Rizal membantu Ayu masuk ke dalam mobil.
AKP. Rizal segera tancap gas menuju kerumah Ayu.