NovelToon NovelToon
Menjadi Yang Terkuat Di Dunia Kultivasi Immortal

Menjadi Yang Terkuat Di Dunia Kultivasi Immortal

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Harem / Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Chizella

HIATUS AWOKAOWKA

"Kau akan dibunuh oleh orang yang paling kau cintai."

Chen Huang, si jenius yang berhenti di puncak. Di usia sembilan tahun ia mencapai Dou Zhi Qi Bintang 5, tetapi sejak usia dua belas tahun, bakatnya membeku, dan gelarnya berubah menjadi 'Sampah'.

​Ditinggalkan orang tua dan diselimuti cemoohan, ia hanya menemukan kehangatan di tempat Kepala Desa. Setiap hari adalah pertarungan melawan kata-kata meremehkan yang menusuk.

​Titik balik datang di ambang keputusasaan, saat mencari obat, ia menemukan Pedang Merah misterius. Senjata kuno dengan aura aneh ini bukan hanya menjanjikan kekuatan, tetapi juga mengancam untuk merobek takdirnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chizella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13: Yun Yuan Marah

​Xin Li telah menyelesaikan laporannya kepada Tetua sekte mengenai hilangnya Pang Bo. Namun, tanggapan yang ia terima terasa dingin dan tidak memuaskan. "Mungkin ia tertangkap oleh kultivator jahat diluar sana," ujar sang Tetua, nadanya penuh ketidakpastian.

​Meskipun jawaban itu sama sekali tidak memuaskan jiwa setia Xin Li, ia hanya bisa diam. Tidak mungkin bertindak berlebihan atau menuntut di hadapan seorang Tetua yang berwibawa.

Sekte Awan Langit, tentu saja, akan memulai tindakan pencarian. Namun, prosesnya akan memakan waktu yang lama, sebab jejak Pang Bo yang tersisa sangatlah tipis, dan risiko musuh mereka terlalu tinggi. Lawan mereka kemungkinan besar berada di Ranah Dou Zhe, Da Dou Zhe, bahkan Dou Shi—ini adalah keadaan yang sangat merepotkan, membutuhkan persiapan yang matang dan berlarut-larut.

​Di suatu tempat lain, di ketinggian yang membelah langit, di Puncak Awan Abadi, Chen Huang sedang duduk di atas sebuah batu besar yang menjulang, puncaknya menembus lapisan awan tebal. Ia berada di altar kultivasi alami. Angin dingin meniup kencang, membuat rambut hitamnya berkibar perlahan, tetapi tubuhnya tetap teguh. Matanya tertutup, kedua lengannya membentuk lingkaran yang sempurna di atas lipatan kaki.

​Dou Qi perak murni mulai berputar kencang di sekelilingnya, menciptakan pusaran energi yang perlahan-lahan terserap ke dalam meridiannya. Chen Huang menyatukan tangannya di depan dada, dan dari punggungnya, sebuah simbol aneh mulai terbentuk. Itu adalah simbol dengan tulisan kuno yang berasal dari Teknik Pemecah Segala Hukum. Kemudian, cahaya perak yang murni melonjak dari tubuhnya, menembus lapisan awan, memancarkan kekuatan Dou Qi yang begitu murni dan tidak terkekang.

​Peningkatan Ranah terjadi dengan kecepatan yang luar biasa.

Dou Zhi Qi Bintang 8!

Dou Zhi Qi Bintang 9!

​Chen Huang berhasil menerobos hingga puncak Dou Zhi Qi, hanya selangkah lagi menuju gerbang Ranah Dou Zhe.

​Di sisi lain, seorang wanita dengan rambut kuning pucat yang diikat rapi mulai terbang mendekatinya, kecepatan pedang terbangnya membelah awan. Wanita itu adalah Yun Yuan. Ia melompat turun dari pedang terbang miliknya dan mendarat dengan anggun namun tegas di depan Chen Huang yang baru saja menyelesaikan kultivasinya.

​"Ini yang kau inginkan?" ucapnya, nadanya dingin dan efisien, sambil menyerahkan sebuah kotak kayu yang dipenuhi tanaman obat berharga. Kotak itu merupakan sumber daya Sekte Awan Langit yang berhasil ia kumpulkan.

​Chen Huang membuka matanya. Kotak tanaman obat itu seketika melayang ke tangannya ketika ia membuka telapak tangannya, sebuah demonstrasi halus dari kontrol Dou Qi-nya yang meningkat.

​"Bagus."

​Chen Huang kemudian berdiri, gerakannya luwes, dan menatap Yun Yuan dari ujung kaki sampai ujung rambut, sebuah pandangan yang menyelidik dan tanpa malu-malu.

​"Ada apa? Kenapa menetapku seperti itu?" Yun Yuan menyadari tatapan intens itu, tubuhnya sedikit tegang.

​"Seharusnya kau sudah berada di Dou Zhi Qi Bintang 9, kan." Chen Huang berdiri tepat menghadap Yun Yuan, jarak mereka kini hanya beberapa langkah. "Kalau begitu... kenapa tidak sekalian saja?"

​Mata Yun Yuan menyipit. Alisnya berkerut, ia sedikit bingung dengan ucapan Chen Huang yang penuh teka-teki. "Maksudmu apa?"

​Chen Huang sedikit memalingkan wajahnya, ia menggaruk-garuk kepalanya meski tidak gatal, sebuah kebiasaan yang muncul saat ia merasa canggung. "Itu..."

​Yun Yuan makin tidak sabaran. Alisnya semakin berkerut tajam. Ia kemudian mendekat dengan cepat dan menarik kerah Chen Huang. Tindakan agresif itu membuat wajah mereka begitu berdekatan, bahkan Chen Huang bisa merasakan hembusan napas Yun Yuan yang harum menerpa wajahnya.

​"Cepat jelaskan!" desak Yun Yuan, matanya memancarkan api.

​Mata keduanya saling bertatapan, sebuah duel intensitas yang berlangsung cukup lama, sebelum Chen Huang akhirnya membuka mulutnya, mengucapkan kata-kata yang memecah keheningan Puncak Awan Abadi. "Kultivasi ganda," ucapnya.

​Pernyataan itu, membuat Yun Yuan terkejut hingga otot-ototnya menegang. Ia melepaskan tangannya dari kerah Chen Huang, lalu mendorongnya dengan tenaga yang tiba-tiba.

​"Aduh." Chen Huang terjatuh, terduduk di atas batu keras itu.

​"Kau ingin melakukan kultivasi ganda denganku? Bukankah ini keterlaluan, meski untuk menerobos Ranah sekalipun. Apa kau ingin memanfaatkanku?" Amarah Yun Yuan memuncak. Ia mengeluarkan pedang birunya yang berkilauan dari cincin penyimpanannya. "Jika kau benar-benar serius, maka buat aku mengakuimu. Aku tidak akan meladeni pria lemah."

​Chen Huang kembali berdiri dengan cepat, mengabaikan rasa sakit di pantatnya. "Tunggu—"

​Namun, sebelum Chen Huang menyelesaikan ucapannya, pedang biru milik Yun Yuan sudah melesat dengan kecepatan tinggi, mengarah secara horizontal ke kepala Chen Huang.

Meskipun Chen Huang berhasil menghindar dengan memundurkan kepalanya sesaat, ia tetap saja merasakan bagaimana ngerinya aura pedang itu, sebuah harta dengan kekuatan misterius yang disebut 'Teratai Biru'.

​Yun Yuan kembali menyerang dengan serangan membabi buta. Pedangnya tertebas ke segala arah, menciptakan bayangan bilah biru di udara. Setiap tebasan mengincar bagian-bagian penting di tubuh Chen Huang, jantung, tenggorokan, dan meridian.

​Chen Huang mengunakan teknik Langkah Dewa Void-nya. Dengan gerakan yang seminimal mungkin, ia menghindari semua serangan itu, bergerak seperti asap. Ia menari di antara tebasan, meskipun beberapa kali bilah pedang hampir saja menyentuh kulitnya.

​"Tunggu Yun Yuan! Kita bicarakan baik-baik!" ucap Chen Huang sambil terus menghindar, suaranya dipenuhi nada panik.

​"Bertarung dahulu, baru bicara!" Yun Yuan menghentikan serangannya sejenak. Ia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi. Dou Qi biru yang pekat mulai menyelimuti bilah Teratai Biru. "Teratai Biru, Gerakan Pertama: Tebasan Pembelah Langit!" Bersamaan dengan suaranya yang lantang, pedang itu ditebaskan ke bawah dengan kekuatan yang menghancurkan.

​Chen Huang menyelimuti kedua tangannya dengan Dou Qi perak tebal, menahannya dalam posisi silang di atas kepala untuk menahan tebasan itu.

Boom—!

Kekuatan besar itu menghantam. Kakinya perlahan-lahan mulai terseret dari tempat sebelumnya, mengikis batu keras itu. Ia tertekan mundur beberapa meter sebelum akhirnya terpental jauh, menghantam batu besar tempat ia berpijak sebelumnya.

​Yun Yuan mengarahkan pedangnya yang masih bersinar ke arah Chen Huang yang baru saja bangkit. "Hanya segini saja, tapi ingin melakukan kultivasi ganda denganku? Kita berada di Ranah yang sama, tapi kau bahkan tidak bisa memberikan perlawanan sama sekali." Yun Yuan terlihat begitu kesal. "Kau terlalu mengecewakan."

​"Benarkah..."

​Suara Chen Huang yang ringan itu memicu reaksi instan dari Yun Yuan. Ia langsung menatap ke atasnya, sebuah alarm bahaya berdentum di benaknya. Di atasnya, sebuah lengan raksasa yang tercipta dari Dou Qi perak murni mulai turun untuk menghantamnya—itu adalah manifestasi kasar dari Dou Qi milik Chen Huang.

​Dengan cepat Yun Yuan melompat mundur, menghindari serangan itu. Ledakan terjadi, menimbulkan asap dan debu berterbangan di sekitar batu yang hancur.

​"Sialan, dasar pria licik!" batin Yun Yuan, menyadari Chen Huang telah bermain-main dengannya.

​Ketika Yun Yuan sedang lengah, Chen Huang muncul di belakangnya, pergerakannya sunyi dan cepat. Sebelum Yun Yuan sempat bereaksi, Chen Huang sudah memberikan pukulan ringan—bukan dengan Tinju Pemecah Hukum yang mematikan, tetapi hanya pukulan biasa yang dilapisi Dou Qi.

​Boom—!

​Kemudian Yun Yuan terpental ke depan, lalu tersungkur. Namun, ia segera bangun, mengusap darah yang mengalir tipis dari bibirnya. Ia kembali mengarahkan pedangnya ke Chen Huang, matanya memancarkan percampuran kemarahan dan kegembiraan.

​"Ah, maaf. Aku tidak menyangka akan sekuat itu, aku benar-benar tidak bermaksud menyerangmu sekuat itu." Chen Huang menjelaskan, nadanya tulus.

​"Bukan masalah, ayo lanjutkan." Yun Yuan masih memegang pedangnya.

1
Mizuki Berry
gak ada cover lain kah?
Cecilia-chan: banyak ai nya yg ini, kek bahan gabut selagi aku masi nulis isekai slime, jdi kalau pening dan gada ide ya, kutulis random kesini, gada tujuannya ini novel
total 4 replies
Story
berapa kata di chapter ini?
Cecilia-chan: 1200an
total 1 replies
Story
Lebih baik lewat dialog aja nggak sih tingkatan Kultivasinya🗿
Cecilia-chan: entah kenapa aku pengen simpel aja kek sesepuh fantim yg laen🗿
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!