Bagas Pratama seorang pria lemah lembut serta penyayang.
Namun satu kejadian membuatnya berubah dalam sekejap saja, kecelakaan dua tahun lalu membuat dirinya menjadi pria dingin, kejam serta emosi.
Kecelakaan itu membuatnya dirinya menjadi lumpuh bahkan dia tidak ingin mendekat dengan siapapun, selama dia lumpuh dia hanya mengurung dirinya didalam kamar..
Dia tidak ingin bertemu siapapun, bahkan dia juga membenci wanita terkecuali Sang Ibunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Waktu Berjalan Dengan Cepat
Bagas yang sudah tiba diruang terapi kini dia sedang melakukan latihan jalan kembali. Bagas benar-benar sangat berusaha sekali.
Dengan Anna yang setia disampingnya menemaninya terus membuatnya sangat semangat sekali.
Awalnya dia ingin menyerah, karena dia teringat tentang janji kepada Anna itulah membuatnya menjadi semangat untuk sembuh.
Sara dan Erico benar-benar sangat senang sekali melihat semangatnya Bagas karena dia sekarang tidak lagi ingin menyerah melainkan berusaha keras agar bisa sembuh kembali.
*******
Sementara Lily.
Dia sedang melarikan dirinya juga ke London, karena dia dijodohkan oleh Ayahnya dengan seorang pengusaha terkenal diluar negeri tepatnya di Amerika.
Namun Lily menolaknya karena dia tidak mencintai pria itu, alhasil Ayahnya sangat marah sekali kepada Lily.
Dia masih mengincar Bagas, namun sangat bingung harus bagaimana caranya agar dia bisa kembali kepada pada Bagas.
Makanya dia melarikan diri ke London, namun dia tidak tau bahwa Bagas juga ada di London.
Lily benar-benar sangat frustasi sekali karena Ayahnya sangat memaksa, tetapi sebenarnya itu kesalahannya juga bukan karena mengkhianati Bagas akhirnya Perusahaan Ayahnya hanya ada diujung tandung saja lagi menuju kebangkrutan.
Itulah mengapa Ayahnya kesana kemari mencari seseorang yang ingin kerja sama dengan Perusahaannya agar kembali normal.
Dia menemukannya, namun imbalannya Lily harus menikah dengan pengusaha itu karena dia juga sedang mencari istri.
Tetapi Lily tidak setuju, dia menolak dengan cepat dan kabur dari rumahnya untuk menghindari pernikahan itu.
" Aku harus bisa kembali kepada Bagas agar aku tidak menikah dengan pria itu, tetapi bagaimana caranya? Tante Sara sudah membenciku aaarrghhh" gumam Lily dalam hatinya
Dia sangat frustasi sekali karena tidak tau caranya bagaimana bisa kembali kepada Bagas, tetapi apakah Bagas akan mau kembali kepadanya selama ada Anna disisinya?
******
Hari demi hari.
Minggu demi minggu.
Bulan demi bulan yang telah dilewati Bagas, pada akhirnya perubahan yang begitu sangat membuat orang sangat bahagia sekali.
Dimana tepatnya 6 bulan telah berlalu dari masa terapinya Bagas,
Semuanya sangat senang sekali melihat Bagas bisa kembali berjalan walaupun masih kaku, Bagas berhasil membuat dirinya bisa berjalan tanpa harus bantuan dari penompangan itu.
Raut wajahnya benar-benar sangat bahagia sekali sambil berjalan menuju ke arah Anna yang sedang menunggunya dibeberapa meter darinya.
" Anna, lihatlah aku sudah bisa berjalan menghampirimu" kata Bagas saat tiba didepan Anna
Anna dengan cepatnya menyambut kedatangan Bagas tersebut. Wajahnya terlihat sangat bahagia sekali melihat Bagas berhasil.
Anna menganggukkan kepalanya sambil memegang tangannya Bagas.
" Kau hebat Bagas, akhirnya kamu bisa" kata Anna dengan bangganya
Dimana Bagas mencoba kembali untuk berjalan dan pada akhirnya dia memang sudah bisa tetapi masih butuh 6 bulan lagi prosesnya agar Bagas bisa kembali berjalan dengan normal.
Sara hanya bisa menangis saja, dia tidak menyangka pada akhirnya Bagas bisa kembali berjalan.
Rasa bahagia itu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi.
" Sara, dia berhasil"
" Kau benar Erico dia berhasil membuat dirinya bisa berjalan kembali"
" Ini semua berkat Anna Sara, jika tidak dia mungkin sampai sekarang Bagas tidak akan bisa berjalan kembali"
Sara hanya bisa menganggukkan kepalanya saja karena dia merasa sangat bahagia sekali.
Bagas dan Anna mencoba berjalan sambil barengan dengan tertawa yang begitu gembira sekali.
Bagas benar-benar merasa bahagia sekali karena dia bisa berjalan, pada akhirnya dia akan menjawab pertanyaan Anna saat dia sembuh nantinya.
*******
" Anna, terima kasih untuk semuanya berkat kamu aku bisa jalan kembali"
Anna menggelengkan kepalanya.
" Tidak Bagas, itu semuanya dari hatimu yang paling dalam sehingga membuatmu bisa berjalan kembali"
" Tetapi tanpamu aku memang tidak bisa melakukan semuanya Anna, hanya kamu yang selalu membuatku semangat Anna"
Anna pun tersenyum sambil mengelus-elus pundaknya Bagas.
" Aku akan selalu mensupport kamu Bagas" kata Anna dengan tulusnya
Bagas tersenyum dan menganggukkan kepalanya sambil memegang tangannya Anna yang ada dipundaknya.
Rasanya seperti mimpi, tetapi itu adalah sebuah kenyataan yang ada didalam hidupnya.
Bagas selalu berdoa dan berharap agar hubungannya dengan Anna sedamai ini tidak ada masalah apapun setelah nanti dia sembuh.
******
Malam hari pun tiba, kini Bagas sudah ada dikamarnya dia begitu sangat bahagia sekali akhirnya bisa sembuh.
Bagas yang mulai menutup matanya agar bisa tidur, karena sangking bahagianya membuatnya tidak bisa tertidur.
Tetapi dia harus beristirahat karena besok akan kembali melakukan terapi tersebut serta pemeriksaan lainnya.
Setelah beberapa menit kemudian, Bagas mulai tertidur lelap dengan wajahnya damai namun tiba-tiba.
Tok. Tok.
" Tuan, apakah anda baik-baik saja didalam sana?" kata Anna dengan nada khawatirnya
Tepat jam 12 malam, Anna baru saja pulang dari bekerja namun saat dari kejauhan dia melihat satu mobil mengalami kecelakaan dengan cepatnya Anna berlari menghampiri mobil itu.
Ternyata saat Anna tiba disana, mobil itu mulai mengeluarkan asap serta api hal itu membuat Anna semakin panik melihat Bagas yang tidak sadarkan diri didalam mobilnya.
Anna mencoba untuk membuka pintunya namun ternyata pintu itu macet, Anna mencari benda yang begitu keras agar bisa memecahkan jendela tersebut.
Setelah dia mendapatkannya, dimana Anna dengan cepat memecahkan jendelanya serta membuka pintu terbuka.
Pintu berhasil terbuka, dengan langkah cepatnya Anna mencoba untuk menyadarkan Bagas.
" Tuan, apa anda baik-baik saja?"
Sepertinya Bagas membuka matanya sebentar lalu dia kembali menutupnya, Anna benar-benar sangat panik melihat keadaannya Bagas.
" Bertahanlah tuan, saya akan membawa anda keluar dari sini"
Anna mencoba membuka sabuk pengamannya Bagas, lalu mencoba ingin mengeluarkan Bagas dari mobil itu namun ternyata kakinya tersangkut setiran mobil.
Anna mencoba melihat kesekelilingnya siapa tau ada seseorang yang bisa membantu dirinya, ternyata jalanan itu sudah sangat sepi dan hanya mereka berdua saja.
Ctassss!
Suara api yang mulai ingin melahap mobil itu, semakin membuatnya berasap dan apinya pun semkain menjadi.
Anna benar-benar sangat panik dan khawatir karena dia akan tau sebentar lagi mobilnya akan meledak.
Anna berusaha keras mencoba melepaskan setiran mobil itu dari kakinya Bagas yang terjepit.
Semakin Anna berusah semakin menjadi api serta asapnya, padahal bisa dibayangkan tubuh Anna sangat mungil sedangkan Bagas memiliki tubuh yang besar dan tinggi tetapi dengan kekuatan mungilnya akhirnya Anna bisa melepaskan setiran yang menyangkut dikakinya Bagas.
Saat sudah terlepas, dengan cepatnya Anna membawa Bagas keluar dari mobil itu dia tidak tau apakah mereka bisa selamat atau tidak tetapi Anna masih tetap berusaha.
" Bertahanlah tuan, anda sudah keluar dari mobil itu dan sekarang kita harus pergi dari sini sebelum mobilnya meledak"
Anna berusaha keras membawa Bagas menjauh dari mobil itu hingga beberapa meter akhirnya.
Duaaaarrrrrrrrrr!
" Anna" teriak Bagas yang terbangun dari tidurnya
Bagas benar-benar tidak menyangka mimpi itu kembali lagi, namun pada akhirnya dia bisa mengenali gadis yang menyelamatkan dirinya waktu kecelakaan itu.
Nafas Bagas menjadi naik turun disertai keringat tang yang begitu banyak sekali, dia menggusar wajahnya dengan sangat kasar selama ini dia mencari gadis yang menolongnya.
" Anna, ternyata kamu yang membantuku waktu itu tapi mengapa selama ini aku benar-benar tidak tau bahwa kamu adalah penyelamatku" gumam Bagas
Bagas menarik nafasnya begitu dalam sekali, tangannya sangat gemetaran dia benar-benar tidak menyangka bahwa Anna lah yang membantu dirinya.
Bagas mencoba mengingat kembali didalam mimpi itu, saat mobil meledak dia sangat ingat bahwa Anna melindunginya dari ledakan itu sehingga membuat salah satu tangannya terluka terkena serpihan ledakan itu.
Tetapi dengan hebatnya Anna tidak memperdulikan itu, dia masih sangat khawatir dengan keadaannya Bagas walaupun tangannya mulai mengeluarkan darah.
" Anna, mengapa kamu tidak mengatakan kepadaku bahwa kamu adalah penyelamatku selama ini aku mencarimu karena berkatmu aku masih hidup" gerutunya Bagas
Air matanya mengalir dipipinya, dia sangat bersyukur bahwa orang yang membantunya adalah Anna.
Rasa hatinya benar-benar sangat senang sekali orang yang selama dia cari adalah Anna,
" Terima kasih Tuhan kau mempertemukan dia kepadaku, aku bersyukur bisa bertemunya sekarang"