Zahra Putri Pratama harus menerima kenyataan bahwa sang kekasih yang ia cintai telah menikah dengan sahabat nya sendiri, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke kota kecil dan di sana ia bertemu dengan sosok seorang anak kecil yang menarik perhatian nya. dan ternyata anak kecil itu adalah anak dari seorang pengusaha muda Luffy Ferdinand Sinaga. karena anaknya yang bernama Lucky Alvino Sinaga begitu senang dengan Zahra Luffy pun berniat untuk mengajak nya menikah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldifa Sasya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Obrolan di rumah sakit
"om..., bakso luci mana?" teriak Lucky melihat kedatangan Zhafran.
Semua orang yang ada di ruang rawat Zahra pun menatap pada Zhafran.
"ini, kamu telah menghabiskan puluhan juta uang om untuk hari ini" kata Zhafran menyerahkan seporsi bakso pada keponakan nya.
"sama keponakan sendiri pelit" ucap Zahra mendengar apa yang Zhafran kata kan.
"bukan pelit tapi permintaan dia yang banyak sekali, masa dia bilang akan berhenti menangis jika di beli kan ponsel" ujar Zhafran menatap kesal pada Zahra.
"tidak langsung habis itu uang mu" kata Nita pada anaknya.
"kenapa pada belain itu bocah" kata Zhafran kesal.
"maaf bg, nanti aku ganti uang nya" kata Luffy tidak enak pada Zhafran.
"tidak usah, aku hanya bercanda saja" kata Zhafran ketika mendengar Luffy ingin mengganti uang nya.
"tapi, harga ponsel itu sangat mahal" kata Luffy yang tau jika ponsel itu begitu mahal.
"tidak apa, adik ku lebih mahal dari ponsel itu, ia sangat berharga, dan Lucky adalah harta nya yang ia tinggalkan untuk kami" ucap Zhafran menatap senyum pada Luffy.
"baiklah terima kasih" ujar Luffy.
Tidak lama Zaidan pun datang entah dari mana, saat kedatangan Zahra dan Luffy, ia pergi ke dalam kamar nya, dan pagi itu Zaidan pun pergi entah kemana.
"dari mana kamu?" tanya Bagas melihat putra bungsu nya baru saja terlihat.
"dari kantor" sahut Zaidan sendu.
"apa kamu sudah mau memegang perusahaan itu?" tanya Bagas lagi.
"iya, aku akan memegang perusahaan itu pa"sahut Zaidan menunduk.
"jika kamu mau mengunjungi kakak mu, ini alamat nya" kata Bagas menyodorkan ponsel pada Zaidan.
"besok aja pa" sahut Zaidan melihat ke arah Zahra.
"kenapa?" tanya Zahra pada adiknya, ia tau jika Zaidan sedih dan tidak terima jika Zahira sudah tiada.
"tidak, aku hanya sedih, dia pergi selamanya ya" ucap Zaidan menghampiri Zahra dan ia menangis sambil memeluk kakaknya.
"iya, dia telah pergi untuk selamanya, dan sekarang aku benar sendiri, dulu kita selalu bersama" kata Zahra membuat Zaidan semakin menangis. Mendengar Zahra menangis Lucky pun telah siap untuk ikut menangis.
"huaaa...... bunda....." teriak Lucky sambil menangis, mendengar suara tangis Lucky Zahra pun pun melepas kan pelukan adiknya.
Zaidan pun mengangkat Lucky pada gendongan nya, ia menatap lekat wajah keponakan nya, yang memang mirip dengan mendiang Zahira.
"dia begitu mirip dengan kak Zahira" kata Zaidan memberikan Lucky pada Zahra. Sedangkan yang lain hanya diam saja mengamati apa yang di lakukan oleh Zaidan dan Zahra.
"iya, dan aku baru saja menyadari nya" sahut Zahra membawa Lucky di pangkuan nya.
"bunda sakit ya, dimana sakit nya?" tanya Lucky khawatir jika tangisan Zahra karena sakit.
"maaf ya, bunda baik baik saja, Lucky jangan nangis ya" ucap Zahra menenangkan Lucky.
"tapi bunda nangis, kalau nangis tanda nya sakit" ucap Lucky dengan wajah polosnya.
"maaf ya, bunda hanya kemasukan binatang di mata" ucap Zahra karena ia tidak mau mengatakan jika ia menangis karena Zahira.
"oh, om ini siapa bunda?" tanya Lucky menatap pada Zaidan.
"itu om kamu juga, adik bunda, ayo turun kasihan bunda" kata Luffy mengambil anaknya dari pangkuan Zahra.
"om, banyak kali om nya?" tanya Lucky pada ayah nya.
"iya banyak lah" sahut Luffy.
"asik banyak om" seru Lucky senang.
"bahagia sekali" ujar Luffy pada anaknya.
"ya lah, kan om ini pasti lebih kata dari om yang itu" ucap Lucky membuat orang yang ada di situ melongo.
"mata duitan juga dia" ucap Zaidan mendengar apa yang di katakan oleh Lucky.
"iya lah, kan ayah tidak mau kasih uang buat Lucky" mengadu pada semua nya.
"tidak, kamu kalau di kasi uang, suka jajan yang tidak jelas" ucap Luffy melihat pada Zahra yang menatap dirinya.
"ayah pasti kere ya nak" cetuk Zahra tersenyum.
"tidak ya, kamu mau minta uang berapa pun aku kasi" kata Luffy tidak terima.
"kalau begitu, aku minta mobil keluar terbaru" ucap Zahra membuat Nita beranjak dari tempat duduk nya.
"eh, mau koleksi mobil apa kamu, tiap bulan beli mobil, jual semua itu mobil mu, perempuan itu banyak kan belanja bukan koleksi mobil" kata Nita yang memang kesal dengan permintaan putri nya itu.
saat akan menjawab mama nya, Zaidan pun lebih dahulu bicara membuat Luffy melongo.
"bukan buat koleksi ma, tapi untuk balap, dengan mobil yang berbeda setiap bulan nya" kata Zaidan yang memang tau kebiasaan Zahra.
"apa sih, aku cuma senang mengkoleksi mobil, bukan untuk balap " kata Zahra takut pada mama nya.
"bohong itu, maka nya di tinggal nikah sama bg Arga" ucap Zaidan dengan senyuman.
"kamu ya, sini kamu" kata Zahra tidak terima ia ingin beranjak dari tempat tidur nya.
"sudah, lakukan apa yang membuat kalian senang" cetuk Bagas membuat Nita melotot.
"mas, kamu mengijinkan anak melakukan hal yang tidak baik?" tanya Nita pada Bagas.
"iya, biarkan saja, nanti juga berhenti dan kapok kalau udah akibatnya" sahut Bagas santai.
"memang semua nya menurun dari mu" kata Nita menatap Bagas.
Mereka pun berbincang di ruangan rawat Zahra, sambil melihat Lucky yang tidak bisa diam, ia mengajak Zaidan bermain di ruangan rawat Zahra.
Hingga Nisa pun datang, bersama dua orang yang sangat ingin Zahra hindari sebelum nya.
"kalian" ucap Zahra melihat dua orang itu.
"Zahra" ucap Mega, iya Mega datang bersama dengan Nisa.
"dia adik ku" ucap Luffy membuat Zahra melotot.
"apa?" tanya Zahra tidak percaya.
"iya, Mega adik ku, kamu kenal?" tanya Luffy pada Zahra.
"iya, dia sahabat ku, tapi itu dulu, sebelum ia dan pria itu mengkhianati ku" kata Zahra menatap pada Mega.
"menghianati bagaimana ?" tanya Luffy.
"Arga menikahi Mega saat aku lagi jadi pacar nya" ucap Zahra pada Luffy.
"benar kah ?" tanya Luffy pada Mega.
"maaf kan aku Zahra, aku salah telah merebut Arga dari kamu" kata Mega tidak enak.
"iya, kalian salah, dan aku mau kalian pergi dari sini, aku belum mau melihat kalian" ucap Zahra pada Mega.
"Zahra, jangan begitu dia adik ipar mu" tegur Nita tidak nyaman. Zahra tidak menjawab perkataan mama nya, tapi ia malah bertanya lagi pada Luffy.
"apa benar dia adik kandung mu mas?" tanya Zahra pada Luffy.
"iya, dia adik kandung ku" sahut Luffy lagi.
"tapi kenapa aku tidak pernah bertemu dengan kamu dan ibu Nisa ?" tanya Zahra penasaran.
"Mega tinggal terpisah dari kita, ia hidup bersama Tante nya, karena Tante nya tidak ada anak" kata Nisa tersenyum.
"oh begitu ya" kata Zahra.
"udah pergi sana kalian berdua " usir Zahra lagi, pada Mega dan Arga.
"maaf kan aku Zahra, kita pergi" kata Arga menarik Mega dari ruangan itu.
"tunggu, tetap lah di sini, maaf" ucap Zahra kemudian karena ia melihat mata mama nya yang melotot pada nya.