NovelToon NovelToon
Cinta Segitiga Masalaluku

Cinta Segitiga Masalaluku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:521
Nilai: 5
Nama Author: Miss Jingga

"Maafkan aku Dimas mungkin aku pernah mencintaimu tapi itu dulu sekarang cinta itu sudah mati. aku sudah mencintai orang lain . Ikhlaskan kepergianku Dimas . " pinta Kania yang lebih memilih melanjut kan pernikahannya dengan seseorang . Yuk nantikan di updatean terbaru aku , jangan lupa (Like/ subscribe/follow akun ku , Miss Jingga , Happy Reading ❤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Jingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

   Sudah dua hari Jendral menempati tempat barunya , Dia enggan keluar apartemen , bahkan untuk makan pun dia kadang memasaknya sendiri .

   Setelah kepindahannya sore itu , dia meminta Vino menginap semalam , untuk menemaninya bebersih, meskipun seadanya yang penting bisa mereka tinggali dengan nyaman malam itu.

    Keesokan hari nya datang seorang pembantu rumah tangga yang dikirim asisten pribadi kakeknya , setelah dia mengatakan pada kakeknya sudah mulai tinggal di apartemen.

   Tanpa dikasih tahu pun sang kakek selalu tau apa tingkah polah cucu kesayangannya.

maka dari itu , tanpa meminta pun ,

    Sang kakek langsung menyuruh sang asisten mengirim salah satu pembantu rumah tangganya. Bukan hanya bersih-bersuh tetapi juga disuruh mengisi semua keperluan cucunya baik itu urusan dapur maupun pakaian dan kebutuhan lainnya.

   "Ternyata punya banyak duit tak melulu membuat gue bahagia dan nggak kesepian "

   "Huh... "Ucap Jendral yang mengeluh akan nasib nya.

   " Makan sendiri, Tidur sendiri , apa-apa sendiri . Kayak sebatang kara aja gue, padahal orang tua masih hidup semua , tapi kayak yatim piatu. Huh...

  "Si*l... " Teriak Jendral.

  "Tok... Tok... " Terdengar suara ketokan dan bel dipintu ,

  "Tok.. Tok... "..

   " Siapa sih ganggu banget .. "Omel Jendral.

yang dengan malas keluar untuk membukakan pintu.

  "Cek klek... Lo lagi , ngapain pagi-pagi kesini? Omel Jendral melihat tamunya yang tidak diundang itu.

  " Selamat pagi Jendral . Haha, masam banget muka lo . Oiya gu kesini karena dapat amanat dari pak kelala sekolah , Lo diminta datang besok senin kesekolah. "ucap Vino di tanggapi Jendral dengan malas.

   " Hem ... " Ucap Jendral yang berjalan memasuki ruang tamu di ikuti Vino dibelakangnya.

  "Kok lo jawab nya gitu banget sih , nggak asik tau Jen " ledek Vino .

   "Brisik tau nggak, Lo tu kalo bertamu apalagi pagi-pagi gini . Minimal bawa sarapan apa gitu kek. Lha ini bawa berita nggak mutu , basi tau nggak. " Ucap Jendral dengan malas.

   "Wah kasian banget Lho , belum sarapan Lho, keluar yuk nyari bubur ayam Gue juga belum sarapan haha... " "Ucap Vino yang langsung dilempari bantal sofa oleh Jendral.

  " Aww.. Tega banget Lho Jen"omel vino . Ditinggal Jendral memasuki kamar nya.

  Sambil menunggu Jendral ,Vino memasuki area dapur mencari-cari makanan yang ada didalam kulkas Jendral.

Sebab ia tau waktu pembantu kakeknya mengisi banyak makanan.

   Vino sendiri berasal dari keluarga yang sederhana , orangtuanya memiliki usaha catering , ayahnya seorang karyawan disalah satu anak perusahaan orang tua Jendral.

    "Buruan .. Makan mulu Lo" Omel Jendral sambil melempar kuncinya ke arah Vino.

   "Aw...Sakit bege , Kok Lho tega banget sih Jen ,dari tadi Lho KDRT Gue mulu, " gerutu Vino ,

sambil mengelus kepala dengan tangan kirinya yang di timpuk Jendral dengan kunci mobil. Sedang tangan kanannya tak lepas memegang Apel, dikunyahnya sambil berjalan keluar Apartemen.

    Mereka menaiki mobil menyusuri jalanan menuju penjual bubur ayam gerobak yang tak jauh dari Apartemen Jendral. Biarpun jualannya pake gerobak biasa , namun terlihat banyak orang mengantri , suasana disana sangat ramai . Mau tidak mau Vino yang disuruh mengatri , sedang Jendral asyik dengan handphone nya duduk disalah satu bangku kosong yang cukup panjang untuk keluarga.

  Dari arah kanan terlihat ada Empat orang yang sedang bersenda gurau,

  "Terlihat bahagia sekali memiliki keluarga seperti itu, Sepertinya habis olah raga bersama " Ucap Jendral dalam hati.

   "Huh.. "Terdengar helaan nafas lelah dari Jendral.

    Tak berapa lama Vino pun datang dengan membawa tiga mangkok bubur di nampan beserta pelengkapnya.

   " Kok Lho bawa tiga , yang satu siap? " Tanya Jendral .

  "Ya.. Siapa tau Lho mau nambah kak nggak perlu antri lagi , hehe.. " Jawab Vino sambil ketawa.

   "Halah .. Alasan Lho ... Paling juga aji mumpungkan Lho . " huh ... Ucap Jendral yang tau dengan kebiasaan temannya itu.

   "Hehe.. Lho tau aja " Jawaban Vino yang merasa tak bersalah.

   "Huh.. Dasar lo .. Buruan habisi.. " Ucap Jendral yang geleng-dengan tingkah temenya yang doyan makan itu.

    Jendral memanggil abangnya , yang sudah nggak terlalu ramai pelanggan, Dia membayar semua makan itu. Sambil menunggu Vino makan dia mescroll akun medsos nya , menemukan sosok gambar wanita yang sedang berjemur dibalkon , dia memperbesar gambar nya .

   "Dia kan... " pikir nya dalam hati sambil melamun, dan malah dibuyarkan oleh Vino yang kekenyangan.

"He ek... Makasih Jendral , Semoga rezekinya lancar dan cepet dapat jodoh , AMIN.. " Ucap Vino dengan cengengesan sambil meledek Jendral .

   "Basi tau .. Udah buruan , Lho yang nyetir "

Ucap Jendral , meninggal kan warung , di ikuti Vino yang mengucapkan terimakasih sambil berlari.

*****

   Dimas terlihat mondar mandir didepan Ruang ibunya sedang ditangani oleh dokter.

Selang 10 menit sang dokter keluar meminta Dimas mengikutinya ke ruang dokter .

  "Cek klek.. Keluarga dari Ibu Anjani?" Tanya sang dokter.

"Saya Dok, Saya anak beliau " Ucap Dimas yang langsung menghampiri sang dokter.

"Silahkan ikuti saya keruang Dokter"Ucap Dokter Rangga sambil berjalan menuju ruangannya.

"Cek klek..." suara pintu terbuka sang dokter memasukinya dan langsung menuju kursi kebesarannya.

   " Duduklah, .."Pinta sang dokter.

  "Bagaimana keadaan mama saya , Dok? " Tanya Dimas dengan khawatir.

  "Begini nak , saya jelaskan satu-satu . Kondisi mama kamu sudah lebih baik , pendarahan di kepala sudah bisa di tangani , Beliau tadi sudah sadar dan sekarang sedang istirahat efek dari obat suntikan.

  Namun ada cidera dipergelangan kakinya untuk hasilnya kami perlu melakukan tindakan rontgen , biar ketahuan mana saja yang perlu di tangani .kami perlu meminta persetujuan keluarga . "Ucap Dokter yang sedang menjelaskan keadaan Anjani.

" Baiklah Dok , lakukan yang terbaik buat mama saya , Dok. Mana yang perlu saya tanda tangani dok? Ucap Dimas.

"Kamu bisa baca dulu dan tanda tangani di sini. " Ucao Dokter Rangga.

"Baik Dok , Terimakasih atas bantuannya Dok " Ucao Dimas.

"Iya sama-sama , kamu tenanglah , kami pasti akan melakukan yang terbaik buat kesembuhan bu Anjani. " Ucap Dokter Rangga menenangkan Dimas.

" Setelah beliau sadar beliau akan segera dipindahkan ke ruang rawat inap ,dan ini resep obat yang harus kamu tebus, Sudah itu saja yang saya sampaikan . Kamu sudah boleh pergi . "Ucap Dokter Rangga ,

merasa sudah tidak ada yang perlu di sampaikan.

" Baik dok , Terimakasih .. "Ucap Dimas sebelum keluar dari ruangan dokter.

****

Di rumah Kania , bu Rania mondar mandir di ruang tamu , ia menunggu suami dan anak-anaknya yang hingga sore tak kunjung pulang . Entah kenapa perasaan beliau tidak tenang . Dia huga menunggu kabar dari Anjani yang katanya mau datang ke Bandung.

Dari sore Rania sudah menghubungi Anjani namun tak kunjung ada balasan ,

"Mungkin Anjani masih sibuk" Pikir Rania.

"Tok... Tok.. "..

"Cek klek ..." Pintu terbuka , terlihatlah sang suami , di ikuti suara kendaraan anak-anaknya.

Dika berada yang paling belakang memasuki rumah , semua nya langsung bergegas membersihkan diri dan berganti pakaian,

Tak lama mereka berkumpul di ruang makan , Dika yang paling belakangan pulang nya belum menampakkan diri diruang makan.

"Kalian mulailah dulu makannya ya , biar mama yang memanggil Dika, " Ucap Rania sambil mengisi lauk pauk dipiring sang suami .

"Iya mah ,.. "Jawaban salah satu dari anak-anaknya.

" Tak.. Tak... " Suara alas kaki Rania menaiki tangga, tak lama sampailah di depan pintu kamar yang Dika tempati,

Namun ketika dia hendak mengetuknya terdengar suara orang teriakan dari dalam kamar ,dia hanya diam dan mendengarkan.

"Apa.. . "

Teriak Dika yang terkejut dengan kabar yang disampaikan oleh saudara kandungnya mengenai mamanya.

*****

1
EatYourHeartOut
Bikin baper nih!
miss jingga: makasih kaka,
total 1 replies
_Sebx_
Thor, jangan biarin kami kelaparan. Update secepatnya 🥺
miss jingga: sabar ya kaka , ini masih pemula kaka , terimakasih atas support kaka 😇
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!