NovelToon NovelToon
Perawat Yang Dimadu

Perawat Yang Dimadu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Poligami / Spiritual / Mafia
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ayanti

Aisy anak perempuan yang lahir dari keluarga yang sederhana,anak dari seorang buruh pabrik yaitu pak Didi,saat ini ia duduk di bangku SMA yang beberapa bulan lagi akan lulus.
Beberapa bulan kemudian tiba saatnya pengumumann kelulusan dan Alhamdulillah Aisy dinyatakan 'lulus'. Keinginannya untuk kuliah dibidang keperawatan dikabulkan oleh Ayahnya.
Beberapa Tahun kuliah sekarang terwujud pula Cita-citanya Aisy menjadi seorang perawat terwujud, beberapa Tahun setelahnya Aisy menikah, Awal pernikahan berjalan mulus dan penuh kebahagiaan, tapi kehidupan pernikahan selanjutnya pernikahan Aisy banyak konflik bahkan diambang perceraian.
Mampukah Aisy mempertahankan pernikahan?
Apakah Aisy rela dimadu?

Simak Kisah Aisy dalam kehidupan pernikahannya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perempuan itu Bernama Sari

Hari ini Aisy menghadiri sebuah acara pemeran buku di daerah A bersama Kirana untuk membeli buku cerita Wahid tidak ikut ia sedang berjaga di loundry karena ada dua pegawainya yang tidak masuk kerja hari ini, sehingga ia yang turun tangan mengerjakan pakaian milik pelanggan.

Pameran yang diselenggarakan oleh toko buku yang terkenal itu ramai pengunjung, banyak sekali buku-buku cerita yang dipajang. Kirana bersorak senang Ia antusias memilih buku cerita yang bagus menurutnya, Ia berencana nanti malam dibaca bersama Ayahnya.

"lihat Buuk, Aku Nemu satu lagi buku ini juga diambil ya, pkoknya nanti malam Ayah tidak boleh kemana-mana harus nemeni Kirana Ayah harus menceritakan sebelum Kirana tidur." Ucap Kirana dengan menggebu-nggebu.

"Iya, tapi itu bukunya sudah banyak lhoo,udah sepuluh buku yang kamu pilih sudah mulai sore, yuk bayar habis itu pulang?"

"Baik buk, nanti mampir minimarket pelangi yang diujung itu ya Kirana mau beli pop corn sama camilan buat dimakan sama Ayah nanti malem buat temen baca cerita..hehehehehehe." Rengek Kirana.

"iyaaaa."

Tibalah di sebuah mini market tersebut Aisy membawa keranjang dan Kirana mulai memilih camilan yang diinginkannya.Sekitar sepuluh menit berjalan kesana kemari akhirnya keranjang penuh dengan berbagai macam snak Aisy yang menemani hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah putri nya itu.Kirana. Yang kini duduk di bangku SD sekarang terlihat sangat mandiri.

"Wow banyak sekali camilannya Adek manis.kamu kok cantik banget siihh???" Ucap kasir perempuan yang memakai jilbab berwarna biru.'

"Iya donk cantik kan cantikknya dari ibukk hehehehehe, nanti mau dimakan bareng Ayah Aunty Aku Kirana.".Ucap Kirana.

"Aku Sari, salam kenal ya.''

"Aku Aisy." Ucapnya.

Ketika keluar dari minimarket dan sedang memakai helm siap-siap mau menstarter motor nya, tiba-tiba ad seorang remaja perempuan lari masuk menuju minimarket tersebut sambil memanggil ibunya di belakangnya seorang pria mengejar dan terjadi adu mulut di depan minimarket tersebut.

Aisy dari parkiran melihat bahwa pria tersebut menampar seorang perempuan hingga tersungkur dan mendorong remaja tersebut hingga jatuh perempuan itu Sari yang barusan berkenalan dengannya. Lalu Aisy datang untuk menolong karena laki-laki tersebut berusaha untuk menyeret anak perempuan tersebut dipaksa untuk ikut dengannya.

"Lepaskan anak itu mas kasihan Saya laporin kamu kepolisi!!." Kata Aisy sambil menelfon pihak yang berwajib dengan lantang.

"Kamu siapa!!!! Aku tidak ad urusan denganmu Aku Bapak nya terserah mau aku apakan!! Dia harus bekerja buat aku,anak ini mau aku jual." jawab Rian dengan suara yang keras.

"Astagfirullahaladzim.'' Ucap Aisy dan Kirana serempak.

"Tolong lepaskan jangan ganggu kami lagi mas, Aku mau hidup dengan tenang bersama anak-anak sudah cukup kekerasan yang kamu lakukan kepada kami kamu selama ini juga tidak memberi nafkah." Ucap Sari sambil memegang tangan pria tersebut dan berlinang air matanya.

Tarik menarik terjadi sekitar lima menit dan kemudian pihak yang berwajib datang,pria itu lari tapi kemudian tersungkur karena terkena timah panasnya pak polisi, selama ini tidak ada yang berani mendekat apabila pria tersebut mengacau karena pasti akan dihajar.

Sari mengucapkan banyak terimakasih kepada Aisy, berkat dia pria itu di bawa oleh Polisi.Sesampainya dirumah Kirana memeluk Ayahnya dan segera membersihkan diri. Aisy yang didapur mendengar putrinya tertawa terbahak-bahak dengan ocehan-ocehannya terdengar Suara Wahid juga yang semangat menceritakan cerita untuknya meras terharu, tak terasa air matanya menetes meskipun sudah berbaikan tetapi rasa percayanya sedikit berkurang.

Dibawanya kopi dan susu ke depan tv tempat dimana Ayah dan anak ini sedang asyik dengan buku cerita hewannya.

"Mas, diminum dulu kopinya sambil menyerahkan secangkir kopi."

"Ini susu nya Kirana juga diminum, diambilnya susu oleh Kirana dari tangan Ibunya.

Kirana hanya tersenyum dan sesekali tertawa mendengar gurauan mereka, tepat jam delapan malam Kirana sudah mulai ngantuk dan beranjak tidur di gendongnya Kirana ke kamar lalu beberapa saat pun terlelap rumah pun terasa sunyi.

Wahid kemudian berjalan ke dapur tempat istrinya sedang mencuci gelas lalu dipeluknya Aisy dari belakang dengan kepala nya Wahid berada di ceruk lehernya Aisy.

"Aku kangen sayang sambil menciumi leher istrinya." Dengan tangan yang sudah meraba ke gunung kembar Aisy.

Aisy kemudian berbalik dan langsung mencium bibir suaminya, kemudian dilepaskan nya, dipeluk tubuh suaminya tak dipungkiri Ia merasa kangen karena juga sudah lama tidak merasakan sentuhan hangat dari Wahid.

Di lepaskannya pelukan dan mereka bibir mereka mulai beradu sambil terngah-engah lidah pun mulai saling beradu di gendongnya Aisy ke kamar dan satu demi satu pakaian mereka ditanggalkan menampakkan tubuh polos mereka dan penyatuan pun terjadi.

"ehhmmnbbtt."

"ssss,,ahhhkk."

''Eghhhhh."

"Arrrrrrghhh, ehhhggkk."

Pagi pun menjelang jam lima pagi Aisy sudah mandi begitu pun Wahid, terlihat rambut mereka yang basah dan terukir senyuman.

Sambil menyiapkan bekal sang anak senyum Aisy terus mengembang, sisirnya rambut Aisy yang sebahu sambil tertawa karena ocehan Kirana pagi itu. Wahid pun pamitan untuk berangkat ke toko nya dengan terburu-buru, saat digarasi Aisy tanpa sengaja melihat sang suami yang tersenyum-senyum saat membalas pesan di ponselnya, seketika senyuman Aisy memudarrrr.

"Huuuuffff, sampai kapan semua ini berakhir ya ALLAH? Suamiku belum sepenuhnya meninggalkan perempuan itu, masih ada perasaan untuknya." Ia berkata dalam hati dengan mata yang berkaca-kaca.

Saat tiba di puskesmas ia memutuskan untuk membuntuti sang suami Ia meminta izin untuk tidak masuk dengan alasan tidak enak badan dan meminjam motor temannya.

"Nur pinjam motormu ya, nanti kamu pulang pakai motor ku yang di parkirkan di tempat tambal ban depan, ssssst jangan bilang siapa-siapa!! Pinta Aisy kepada temannya dengan sedikit memaksa."

"I-iya." Kata Nur yang ucapannya tidak di dengar Aisy karena sudah berjalan ke luar.

Di carinya ke toko dan ternyata Wahid baru bersiap memasukkan alat listrik ke blinven putihnya, Aisy masuk ke toko baju dan membeli sebuah gamis murah beserta jilbabnya tak lupa memakai kaca mata hitam.

Tak berapa lama mobil itu melaju beserta motor yang di belakang membuntuti, Wahid berangkat sendiri saja setelah satu jam perjalanan tibalah di sebuah mini market, minimarket yang sama saat Aisy kemarin belanja bersama Kirana. Wahid masuk membawa dua gulung kabel, beberapa saat kemudian keluar bersama seorang perempuan.

"Hah..!!! Itu perempuan yang kemarin aku tolong." Batin Aisy yang matanya sudah berkaca-kaca.

Terus saja diikuti kemana mobil itu berjalan, berhentilah ke sebuah sekolah.Tampak seorang anak berbaju merah putih bersama seorang guru yang menemaninya, anak itu menangis tersedu-sedu.

"Hiks..hikss."

"MashaALLAH..kenapa anak saya buk?" Tanya perempuan itu.

"Tadi pagi sebelum bel sekolah ia berlari-lari bersama temannya Bukk dan terjatuh kepala ya terbentur ini sudah saya obati dengan obat merah buk cuma nangisnya tidak berhenti dari tadi makanya saya telfon ibuk biar dijemput pulang saja kata si Ibu guru".

"oh begitu."

"Yasudah tak anterin pulang sama om yuuk...cup-cup." Ucap Wahid menenangkan.

Dengan wajah yang tertutup helm,ada air mata yang terus saja mengalir, tetapi dia kuat dan harus kuat melihat semuanya.

Sampai mobil tersebut itu parkir disebuah rumah.dan hampir satu jam belum beranjak. Aisy ragu antara mau masuk atau tidak dengan air mata terus mengalir di balik helm hitamnya.

"Aku harus gimana ya ALLAH,sudah sejauh ini apa aku harus masuk dan melihat dlsemuanya tapi kalau aku pulang semua ini tak akan terungkap mas Wahid akan terus membohongiku Aku harus masuk yaa...aku harus kuat.'' Ucap Aisy dalam hati nya

"Tap..tap." Melangkah dengan perlahan.

"Assalamualaikum."

"Waalaikum salam." Perempuan bernama Sari tersebut dan Wahid serempak.

Wahid dengan badan tegang menatap Aisy yang air matanya terus mengalir, keadaan menjadi amat canggung, kemudian mereka duduk bersama. Wahid meminta maaf dan berusaha menggenggam tangan Aisy namun detepis olehnya, Sari yang melihat pun tahu bahwa perempuan yang kemarin menolongnya adalah istri sah laki-laki yang bersamanya.

"Anda mengetahui tidak bahwa laki-laki ini memiliki istri dan anak!" Tanya Aisy kepada Sari.

"hening....."

Sari tidak menjawab pandangan nya menunduk kebawah.

"JAAAAAWAAAABBBB!!!" Suara Aisy menggelegar ke seisi ruangan.

"Ii--iya mbakk! Ma-maafkan saya mbak." Jawab Sari dengan mantap.

"MAAAAM...MAAAA."

'Hikss...hukkkksss..." Berlari mendekap mamanya."

Tangan yang tadinya terangkat perlahan turun, melihat tangisan anak kecil tersebut yang badannya kurus dan memar. Aisy memilih beranjak dari tempat duduknya kemudian berlalu pergi meninggalkan mereka. Wahid berusaha mengejar Ia menarik lengan Aisy untuk menjelaskan.

"Maafkan mas sayang...,huhuhuhu..sungguh Aku akan bertanggung jawab dengan kalian semua, mas janji...tttolong." Wahid sambil berlutut memohon dan air mata nya bercucuran.

"Kasih aku waktu untuk berfikir mas!untuk saat ini terserah mas mau apa dan ngapain aja, Aku tidak peduli,huhuhuhu....."

Aisy kemudian mengusap wajah nya dan pergi meninggalkan mereka.

1
Kovács Natália
Perasaan campur aduk. 🤔
Gladys
dahsyat ttg cerita ini, semoga terus sukses author!
Nurshinta: terimakasih
total 1 replies
Ermintrude
Jelas banget ceritanya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!