NovelToon NovelToon
Dear, Anak Presdir

Dear, Anak Presdir

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Crazy Rich/Konglomerat / Teen Angst / Teen School/College / Menyembunyikan Identitas / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: DityaR

Ada cowok yang pikirannya masih di zaman batu, yang menganggap seks cuma sekedar kompetisi. Semakin banyak cewek yang ditiduri, maka semakin jantan dia.

Terus ada juga yang menganggap ini cuma sebagai salah satu ajang seleksi. Kalau goyangannya enak, maka mereka bakal jadian.

Ada lagi yang melihat ini cuma buat kesenangan, tanpa perlu ada keterikatan. Ya, melakukannya cuma karena suka. Sudah, begitu saja.

Dan ada juga cowok yang menganggap seks itu sesuatu yang sakral. Sesuatu yang cuma bisa mereka lakukan sama orang yang benar-benar mereka sayangi.

Nah, kalau gue sendiri?

Jujur, gue juga nggak mengerti. Gue bahkan nggak tahu apa arti seks buat gue.

Terus, sekarang gue ada di sini sama Carolline?

Gue baru kenal dia, jadi gue nggak ada niatan buat tidur sama dia. Tapi kalau soal bikin dia puas?

Itu cerita lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DityaR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Party

Suara musik dari klub-klub tumpah ke jalan, orang-orang pada ketawa, mobil lalu-lalang dengan klakson yang bersahutan. Gue mengikuti GPS di HP, menyebrang jalan, terus masuk ke kompleks rumah-rumah mewah. Gue jalan terus sampai akhirnya berhenti di depan rumah dua lantai yang, kata aplikasi, ini tempatnya.

Tangan gue mulai agak basah, jadi gue lap di jeans, ambil napas dalam, dan menyemangati diri sendiri. "Ayo, lo sudah sampai sini, Asta. Tinggal masuk doang."

Pintunya terbuka lebar, dan nggak ada yang peduli siapa yang keluar-masuk. Terlalu banyak orang. Musik makin kencang…

Musiknya benar-benar terasa sampai ke tulang, bikin telinga gue bergetar. Gue menyelip di antara sekumpulan orang yang... gue nggak yakin mereka lagi joget atau cuma berdiri diam saja. Kayaknya sih campuran keduanya.

Gue terus jalan sampai ke ruangan yang agak luas, ada rak buku besar menempel di salah satu dindingnya. Beberapa grup orang lagi ngobrol di sana, dan di tengah-tengah mereka, gue lihat dia.

Selma.

Dia lagi ketawa, kelihatan santai banget di antara orang-orang itu. Dan ya, jantung gue langsung ngebut kayak orang tolol.

Gue maju selangkah, ragu-ragu, mencoba dekati dia. Tapi terus… di pojok mata gue, ada sesuatu yang mencolok.

Gue refleks noleh ke kanan.

Phyton.

Dia cuma beberapa meter dari gue. Tapi dia nggak sendiri.

Di belakangnya, ada cowok berambut hitam melingkarkan tangan di pinggangnya dari belakang. Gue lihat dia cium pipi Phyton, sebelum akhirnya menyandarkan dagunya ke pundaknya… dan matanya langsung bertemu sama mata gue.

Selama beberapa detik, gue cuma bisa diam di tempat, menelan ludah.

Dan tiba-tiba, kata-kata Niria balik lagi ke kepala gue:

"Lo merasa, nggak, laut itu kayak nggak ada ujungnya?"

Gue menghembuskan napas pelan. "Iya, Niria. Emang nggak ada ujungnya."

Di tengah lautan manusia, gue cuma bisa berdiri diam, ragu-ragu.

Selma cuma beberapa langkah di depan gue. Dia belum lihat gue karena lagi asik ketawa sama sesuatu yang dibilang cewek di depannya. Gue perhatiin pipinya jadi agak lebih tembem pas dia ketawa.

"Gemesin," pikir gue.

Gue mengerti kenapa dia populer di kampus. Ada aura hangat di dalam dirinya, dan senyum itu, yang bisa menghidupi suasana. Nggak heran semua orang pengen ada di sekitarnya.

Dia mengingatkan gue sama Dino. Kayaknya mereka punya energi yang sama, yang bikin orang-orang langsung tertarik.

Gue selalu kepo sama bagaimana uniknya setiap manusia. Kayaknya itu juga salah satu alasan kenapa gue mutusin buat ambil Psikologi. Gue pengen mengerti lebih dalam tentang perilaku manusia, bagaimana kepribadian berkembang, dan semua hal yang nyambung ke situ.

Bagaimana bisa, meskipun tumbuh di rumah yang sama, gue dan saudara-saudara gue bisa punya kepribadian yang beda jauh?

Gue nggak bisa bohong, selama ini gue sering banget bandingin diri sendiri sama mereka… atau sama teman-teman mereka.

Anan sama Antari emang cenderung dingin, tapi itu nggak bikin mereka susah dapat teman atau bergaul.

Jadi kenapa gue yang malah kesulitan buat itu?

"Kamu itu jiwa tua yang kebetulan lahir di tubuh anak muda."

Kata-kata Kakek tiba-tiba muncul di kepala gue.

"Asta?"

Gue kaget waktu dengar suara Bessie di samping gue. Gue langsung noleh, dan ekspresi di mukanya nunjukin kalau dia juga sama kagetnya kayak gue. Gue nggak nyangka bakal ketemu dia di sini.

Dia satu-satunya teman yang gue punya di kampus, tapi selama ini, gue pikir dia bukan tipe yang suka datang ke pesta.

Rambutnya yang agak ikal diikat tinggi, dan dia pakai sweater merah sama jeans longgar.

"Oh… nggak nyangka," balas gue.

Bessie benarin kacamatanya sambil senyum. "Sama. Gue juga nggak kepikiran bakal ketemu lo di sini."

"Percaya deh, gue berpikir seribu kali sebelum mutusin buat datang."

"Mau minum?" Dia angkat cup merah di tangannya, tapi gue langsung geleng sebelum balik melihat ke arah Selma.

Bessie menangkap gerakan mata gue, terus tiba-tiba dia ngomong, "Ohh, Selma, ya?" Terus dia kelihatan kayak lagi mengingat sesuatu. "Tunggu… hari pertama kita ketemu, lo nulis ‘Selma’ di buku lo. Jadi itu, dia?"

1
Nur
lanjut
Ummi Yatusholiha
hadeuh phyton, pliss gak usah takut melawan. baru nyadar kan kamu klo melvin itu monster
Ummi Yatusholiha
biang kerok deh si melvin
Ummi Yatusholiha
ternyata ibu astuti tetap manusia bermuka dua
Ummi Yatusholiha
semangat asta 🥰🥰
Ummi Yatusholiha
phyton 🥺🥺🥺
Ummi Yatusholiha
bagus asta, gitu dong
Ummi Yatusholiha
ketebak banget ya asta 😄
Ummi Yatusholiha
bener banget sih mama selma
Ummi Yatusholiha
wah astaaaa,apa bener kamu juga suka sama phyton, ribet nih 🤦‍♀️🤦‍♀️
Ummi Yatusholiha
udah deh asta,pastaiin perasaan kamu sebenarnya gimana ke selma, trus ambil keputusan buat ngelanjutin atw berhenti
Ummi Yatusholiha
udah deh phyton kamu harus berusaha tegas ke melvin dan tinggalin melvin. ibu kamu gak akan bangga dgn keadaan kamu sekarang,yg ada pasti beliau sangat kecewa sama kamu.
cobalah utk hidup normal phyton
Ummi Yatusholiha
tuh ketahuan kan sama si melvin.. deg degan deh
Ummi Yatusholiha
egois banget si malvin
Ummi Yatusholiha
vey juga kok gitu sih,deket sama vino dan ngaku kecewa karna vino blm bisa move on dari bessie, tapi malah godain asta juga.. gatel gak tuh
Ummi Yatusholiha
kirain asta gak bakal tergoda sama vey,secara asta kan udah kesemsem banget sama selma.
arif didu
oo baru ngeh, jd si uar piton ini gay?
Ummi Yatusholiha
𝚘𝚊𝚕𝚊𝚊𝚊𝚊,𝚝𝚎𝚛𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝚋𝚎𝚜𝚜𝚒𝚎 𝚖𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚒 𝚍𝚒𝚗𝚘.. 𝚒𝚔𝚞𝚝 𝚔𝚊𝚐𝚎𝚝 𝚋𝚊𝚛𝚎𝚗𝚐 𝚊𝚜𝚝𝚊
Ummi Yatusholiha
𝚝𝚛𝚞𝚜 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚜𝚒 𝚖𝚊𝚕𝚟𝚒𝚗 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚎 𝚔𝚊𝚢𝚊𝚔 𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚔𝚎 𝚙𝚑𝚢𝚝𝚘𝚗.
𝚜𝚊𝚕𝚞𝚝 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚎𝚕𝚖𝚊,𝚠𝚊𝚕𝚊𝚞𝚙𝚞𝚗 𝚖𝚊𝚕𝚟𝚒𝚗 𝚔𝚊𝚔𝚊𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚍𝚒𝚊 𝚝𝚍𝚔 𝚋𝚎𝚕𝚊𝚒𝚗 𝚔𝚊𝚔𝚊𝚔𝚗𝚢𝚊,𝚜𝚎𝚕𝚖𝚊 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚗𝚐𝚎𝚍𝚞𝚔𝚞𝚗𝚐 𝚙𝚑𝚢𝚝𝚘𝚗
Ummi Yatusholiha
𝚘𝚖𝚎𝚐𝚘𝚝,𝚐𝚊𝚔 𝚗𝚢𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝚜𝚒 𝚌𝚘𝚠𝚘𝚔 𝚝𝚘𝚡𝚒𝚍 𝚔𝚊𝚔𝚊𝚔 𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚕𝚖𝚊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!