Ling mei, seorang Mutan yang berkekuatan tipe kayu dan tipe air. Namum Ling mei di perbudak oleh organisasi Hitam untuk melakukan kejahatan, dan memperluas Organisasi tersebut. Suatu hari Ling mei di beri tugas untuk menculik anak kecil untuk di jadikan mutan yang lebih kuat dari dirinya, tetapi Ling mei menentang tugas itu, Karna Ling mei tidak tega melihat anak kecil itu di teliti atau di siksa dengan obat-obatan yang menyakitkan. Ling mei disiksa karena menentang keras perkataan ketua organisasi, tidak di beri makan beberapa hari, di siksa dengan ramuan yang menyakitkan. Mungkin? Kalian berpikir kenapa Ling mei tidak melarikan diri! Karna Ling mei sudah terbiasa merasakan hal seperti ini . Ling mei sudah lelah menjalani kehidupan seperti ini, Ling mei hanya pasrah dan menunggu kematian.
Ling mei berpikir, Jika dia di beri kesempatan hidup lagi, Ling mei hanya ingin hidup dengan damai..
Apakah keinginan Ling mei Terkabul...???
Nyatanya tidak ada hidup yang damai di dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HWM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16. Toko obat Fu
Ling Mei berjalan melewati beberapa tokoh, dia berencana mencari tokoh obat yang dapat menjual gingseng.
Setelah mencari beberapa menit, Ling Mei akhirnya menemukan toko obat yang cukup besar dan berjalan ke depan. Toko itu bernama toko obat Fu, ada banyak orang yang datang dan pergi.
Dia menemukan tempat terpencil dan mengeluarkan gingseng dari ruangannya, lalu memasukkan ke kotak yang telah di siapkan. Ling Mei masuk ke toko obat dengan membawa gingseng itu di tangannya dan berjalan langsung ke pelayan toko.
Di depan konter ada seorang laki-laki yang masih mudah, dia sedang melayani pelanggan yang di sekitarnya. Ling Mei berhenti di depannya. Laki-laki itu mengangkat kepalanya dan melihat Ling Mei yang berdiri di hadapannya. Matanya menunjukkan senyuman, " Halo, apakah kamu butuh sesuatu?" dia bertanya dengan ramah.
" Apakah kamu menerima gingseng?"
Suara Ling Mei terdengar, dan anak laki-laki itu terkejut. "Bisakah kamu tunjukkan gingsengmu?"
Toko mereka adalah toko terbesar di kota Lau yang terutama menjual obat-obatan dan juga menerima gingseng dan tumbuhan liar yang bisa di jadikan obat. Bukan karena mereka tidak pernah menggumpulkan gingseng liar, tetapi gingseng sangat langka. Sangat jarang penduduk desa mendapatkan tumbuhan ini.
Ling Mei meletakkan kotak yang dia bawa dia atas meja. Kotak itu diambil dari ruangannya dan bentuknya polos. Pihak lain mungkin tidak akan terlalu memperhatikannya.
Saat anak laki-laki itu melihat kotak yang di meja, dia mengerutkan keningnya, " Faktanya! Tempat gingseng harus sangat khusus. Jika sembarangan menempatkannya, itu akan merusak akar gingseng, dan dapat mengurangi khasiatnya.
Anak laki-laki itu dengan hati-hati membuka kotak, dia tersentak setelah melihat gingseng yang di tempatkan di dalam kotak. Dia tidak dapat menahan nafas.
" Guru, Guru, cepat keluar".
Anak laki-laki yang selalu tenang itu tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak ke arah ruang di balik tirai.
Mendengar teriakkan muridnya, Tuan Fu menggelengkan kepalanya dan berdiri dari kursinya. " Duduklah dulu, saya akan keluar dan melihat."
Dun Ming mengangguk. Dan Tuan Fu membuka pintu dan keluar.
" Guru, cepat kemarin!"
Anak laki-laki itu dengan cepat menarik Tuan Fu dan berjalan menuju meja.
"Bing Bing, apa yang terjadi! Kenapa begitu ramai? Bukankah kamu selalu tenang?
Tuan Fu berkata dengan penuh kasih dan tak berdaya. Bingwen adalah murid yang dia asuh dari kecil dan telah belajar keterampilan medis darinya.
" Guru, tolong jangan panggil aku Bing Bing mulai sekarang, oke?" Bingwen melirik Ling Mei dengan malu. Gurunya selalu memanggilnya Bing Bing di depan banyak orang.
Tuan Fu memandang Bingwen dengan heran dan melihat Ling Mei dengan bingung.
Ling Mei mengganguk ke arah Tuan Fu sebagai salam.
" Apa yang terjadi? Kenapa kamu memanggil Guru untuk keluar? Apakah kamu tidak tahu Guru sedang menjamu tamu?"
Tuan Fu bertanya kepada muridnya dengan suara pelan, " sepertinya gadis itu datang untuk melihat-lihat, jadi biarkan saja?", tetapi sebelum Tuan Fu selesai bicara, Bingwen langsung berkata " Guru! Datang dan lihat?"
Halo,...
Terima kasih buat teman-teman yang like dan komen cerita aku, mungkin masih berantakan, tolong dimaklumi yah, aku akan usahakan untuk memperbaikinya. Aku akan selalu senang jika kalian selalu komen cerita aku, dan memberikan masukan.
biarpun AQ jarang komen tapi tetap baca .... nanti tak kasih kopi.....😁😁😁
tetap semangat Thor d tunggu up selanjutnya 🥳🥳🥳🥳🥳🎂🎂🎂🎂🎂🍰🍰🍰🍰🍰🎇🎇🎇🎇
*Barakallahu fii umrik*
_(Umur yg panjang)_
*Barakallahu fii afiat*
_(Selalu diberi kesehatan)_
*Barakallahu fii rizki*
_(Rizky yg berlimpah)_
*Barakallahu fiddunya wal akhirah*
_(Selamat di Dunnia & Akhirat)_
Aamiin yaa Robbal alamiin
semangat,,,