di sebuah kampus, di dalam kelas semua orang terpaku pada hamidah dia adalah wanita paling cantik di kampus itu.
kecuali fadli yang tidak sama sekali terpaku padanya dia hanya pokus pada bukunya dengan wajah yang datar.
hamidah sangat kesal terhadap fadli dia mendekat dan berkata "hei..kamu sejak kedatangan kamu ke kampus ini kamu songong sekali ya"
fadli menjawab "maap aku tidak songong aku hanya ingin menuntut ilmu di sini"
hamidah sangat kesal karena dirinya yang cantik bak peri tak di gubris fadli zahra berkata "aku akan memberi kamu pelajaran kamu masuk ke sini pasti karena bantuan beasiswa akan aku cabut itu"
fadli hanya bisa diam saja tapi dia tidak akan menerima hal itu.dia juga tidak bisa membalas perbuatan hamidah karena orang tua hamidah adalah investor paling berpengaruh di kampus.
akan tetapi fadli bertekat untuk membalas.
bagaiman kisah fadli dan hamidah?,silakan di baca semoga kalian suka dan ini adalah novel pertama yang aku buat.silakan di kritik sesuka kalian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilman padli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hamidah dan fadli
Ke esokan harinya tiba.
Fadli bangun paling awal dia melihat ke arah 3 teman nya "gawat tubuh mereka seksi sekali" gumam fadli sambil melihat lekuk tubuh. Selvi,salsa dan hamidah.
Fadli langsung masuk ke kamar mandi dia mencuci muka. Setelah selesai fadli keluar dari kos san nya dan langsung berangkat ke kampus meninggalkan mereka bertiga yang masih tidur di rumah nya.
30 menit berlalu hamidah terbangun dirinya terkejut karena menyadari fadli tidak ada di rumah, dia membangunkan selvi dan salsa "fadli tidak ada" katanya. Salsa terkejut "hah jangan-jangan dia sudah berangkat ke kampus?" selvi tampak tenang dia segera mamakai bajunya "ayok kita juga harus pergi ke kampus" ucap nya.
Dengan segera,hamidah,selvi dan salsa langsung memakai baju dan pergi ke kampus.
Sesampai nya di kampus mereka melihat fadli sedang duduk di taman sambil membaca buku, "sial dia sudah di sini ternyata berano sekali dia meninggalkan kita. Kalo begitu selvi, salsa aku akan menemuinya dulu untuk memberikan kunci kos san nya. Kalian ke kelas duluan ya"
Selvi dan salsa mengangguk mereka pergi ke kelas. Sementara hamidah mendekati fadli dan "dasar lelaki mokondo main ninggalin saja kami kan menginap di rumah kamu dasar nih kunci rumah kamu bodoh" ucap hamidah melemparkan kunci ke arah fadli.
Fadli yang melihat hamidah akan pergi langsung memengang tangan nya. "lelaki mokondo itu apa?"tanya fadli dengan wajah yang penuh penasaran.
Hamidah terkejut dia tak percaya kalo fadli tidak tau apa itu lelaki mokondo "hah dasar bodoh inilah kenapa kamu ngak akan pernah mendapatkan pacar"
"tunggu dulu hamidah duduk dulu di sini aku mau menanyakan sesuatu pada kamu"
Meskipun kesal hamidah duduk di sebelah fadli "kamu mau bertanya apa memang nya pada aku?"
"hem..apa ya... Kamu sudah punya pacar atau belum?"
"belum memang nya kenapa?,tapi banyak sih lelaki mokondo yang menyatakan cinta pada aku tapi aku tolak semuanya soal nya mereka mokondo"
Fadli terdiam dia berguman "mokondo itu apa sih?"
Hamidah menatap ke arah fadli dirinya terkejut karena mata fadli memandangi nya. Hamidah langsung menampar fadli dengan karas. Suara tamparan yang begitu keras terdengar sampai langit.
"kamu apa lihat-lihat pasti kamu memikirkan hal mesum kan dasar mokondo"
"sakit juga di tampar wanita tapi hamidah aku tidak memikirkan hal mesum jujur saja aku ngak tertarik dengan tubuh kamu"
Hamidah terkejut mendegar perkataan dari fadli,karena seluruh lelaki di kampus rata-rata menyukai hamidah dia langsun menampar fadli lagi dengan kesal hamidah pergi dari tempat itu menuju ke kelas.
Sementara fadli memengang pipinya "apa yang terjadi?,kenapa aku di tampar dua kali lagi. Sakit banget apa sih salah aku" ucap nya dalam hati.
Karena bel telah berbunyi fadli pun bergegas ke kelas,di dalam kelas dia mulai belajar mengikuti pelajaran dari dosen.
Setelah beberapa jam berlajar dosen memberikan tugas riset alam. Mereka di bagi kelompok namun tidak beruntung nya fadli malah satu kelompok dengan hamidah.
Di jam pulang hamidah dan fadli berada di perpustakaan mereka duduk di sebuah kursi sambil memegang buku di tangan nya.
"hei..mau bikin apa tentang tugas dari dosen tadi kita mau pergi ke mana?,sungai?,laut?,gunung?" tanya hamidah dengan serius untuk segera menyelesaikan tugas.
"hem..terserah kamu saja hamidah aku akan ikut saja kita punya waktu 3 hari sekolah di liburkan dan aku akan minta ijin pada master untuk pergi mengerjakan tugas"
Hamidah pun membuka bukunya dia menunjukan sebuah gunung di buku itu. "ini kita ke sini saja kita butuh kamera dan juga pelaratan mendaki gunung lebih baik kita pergi ke gunung ini saja untuk menyelesaikan tugas nya"
Fadli mengangguk dia langsung setuju begitu saja tanpa tau gunung apa yang akan dia tuju.
"kalo begitu hamidah aku akan pulang dulu dan bersiap"
"baiklah, aku mengerti. Aku akan pulang juga nanti sore aku akan menjemput kamu ke kos san kamu ingat kamu harus sudah menyiapkan perlengkapan urusan perbekalan biar aku saja yang urus"
Mereka berdua pun bubar, fadli segera pergi ke restoran master sementara hamidah dengan mobil nya pergi ke toko pelaratan mendaki gunung.
Fadli yang sudah tiba di restoran tempat nya bekerja langsung menemui master. "maap master mungkin 3 hari ke depan aku ngak akan datang ke sini aku harus membuat tugas sekolah" ucap fadli.
Master menanggapi "begitu ya baiklah aku mengerti. Pergilah selesaikan tugas sekolah kamu"
Fadli benar-benar berterima kasih pada master dia langsung pulang ke rumah nya dan menyiapkan baju serta selimut untuk mendaki gunung bersama dengan hamidah guna menyelesaikan tugas dari dosen.
Di rumah fadli yang sudah menyiapkan pelaratan langsung tiduran " apa ini saja yang aku siapkan?, baju salin. Sepatu dan kuga botol air hem..sudah lah hamidah bilang aku hanya perlu menyiapkan barang aku sendiri" gumam nya.
Karena fadli menunggu dia mulai bosan dan mengantuk. Akhirnya fadli tertidur.
Beberapa jam berlalu hamidah datang dia mengetuk pintu rumah fadli beberpa kali namun tidak ada jawaban. "anak itu ngapain sih jangan -jangan dia bekerja?. dasar bodoh"
Hamidah kembali mengetuk pintu fadli hingga fadli tang tidur pun terbangun dia segeta membuka pintunya "maap aku tertidur" ucap nya pada hamidah. Tentu saja hamidah marah "dasar bodoh aku sudah bilang untuk bersiap-siap di sore hari kamu malah tidur huh..,sudah kah ayok ikuti aku ke mobil"
Fadli pun tidak bisa membantah dia sadar kalo dirinya salah dia segera mengikuti hamidah ke mobil dan masuk ke dalam mobil di mobil menuju jalan ke gunung hamidah bertanya "kamu sudah lengkap kan pelaratan?"
"tentu saja sudah lengkap aman kok" jawab fadli menunjukan wajah yang santai.
"begitu ya bagus kalo begitu sekarang aku akan mengebut kamu jangan takut ya aku sudah jago mengendarai mobil"
Fadli terdiam dia melihat ke arah hamidah tapi hamidah langsung tancap gas,kecepatan mobil itu sangat cepat hamidah mengendarainya secara brutal layak nya pembalap.
Dalam 1 jam saja mereka sudah sampai di kaki gunung gunung. "aku mau muntah kamu gila sekali perhalanan yang seharus nya 2 jam kamu gas sampai hanya 1 jam saja gila aku kira aku akan mati di jalan" ucap fadli sambil muntah-muntah.
Hamida yang melihat fadli muntah-muntah tampak biasa saja dan seolah tidak peduli dengan fadli namun dua tetap menunggu fadli selesai muntah. Setelah itu hamidah membawa fadli menuju resgistrasi dan langsung naik gunung di sore itu juga.