Diandra Aksara adalah seorang putri dari pemilik Tara Bumi Grup yang kaya dan terpandang, karena sibuk mengurus bisnisnya di luar negeri, Diandra mengambil alih tanggung jawab yang diberikan oleh ayahnya untuk mengurus kediaman dan juga perusahaan milik keluarga mereka.
Dibawah tekanan dan iri hati sang ibu tiri dan juga saudari tirinya, Diandra berusaha menjalankan tugas yang diberikan oleh ayahnya dengan baik meskipun sebenarnya ia kerapkali menghadapi rintangan dan juga bahaya yang diciptakan oleh dua orang yang sangat membencinya.
Namun kehidupan Diandra yang penuh rintangan dan juga bahaya pelan pelan sirna ketika ia bertemu dan mengenal Abimana Narendra, Seorang CEO yang dikenal jujur,berani, dan juga tajir melintir.
Penasaran dengan ceritanya? Ikuti terus kisahnya hanya di novel Gadis Kecil Kesayangan Sang CEO.
noted🚨🚨🚨
dilarang baca lompat dan komentar jelek.
Yang suka boleh like, yang tidak suka, semoga suka.
Ingat dosa ditanggung pembaca☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Setelah mendengar ucapan Amara, pak Surya menolehkan kepalanya ke arah Diandra dan menanyakan kebenaran dari ucapan yang dikatakan oleh Amara.
"Diandra, apa betul dengan apa yang disampaikan oleh Amara kepada ayah? Apa benar kamu melarang mereka untuk berbelanja menggunakan kartu kredit perusahaan ayah dan juga membatalkan perjodohan kamu dengan Ragendra?" tanya pak Surya dengan tegas namun lembut.
"Itu semua benar ayah, tapi Diandra melakukan hal itu ada alasannya sendiri. Ayah, Diandra terpaksa harus melarang Amara dan juga ibu untuk berbelanja menggunakan kartu kredit perusahaan ayah karena mereka menggunakan kartu kredit perusahaan ayah bukan untuk keperluan penting, lagipula kartu kredit perusahaan hanya boleh digunakan untuk keperluan perusahaan, bukan untuk keperluan pribadi. Sebagai gantinya, Diandra juga memberikan Amara dan juga ibu, uang dari tabungan Diandra untuk digunakan oleh mereka berdua. Mengenai perjodohan dengan Ragendra, Diandra memang membatalkan perjodohan itu karena tuan Ragendra terbukti menghamili anak dari pembantunya sendiri. Diandra tidak bisa menikah dengan laki laki seperti itu ayah. Jika memang kalau keputusan yang diambil olehku ini salah, Diandra minta maaf, ayah." ucap Diandra yang memberitahu semuanya kepada ayahnya.
Melihat Diandra menunduk dan merasa bersalah dihadapannya, membuat pak Surya merasa tidak tega dan sedih. Ia pun segera menghampiri putrinya dan membelai wajah Diandra dengan lembut.
"Kamu tidak salah nak, apa yang sudah kamu lakukan dan tetapkan ini sudah benar. Papa bangga sama kamu karena kamu bisa menyelesaikan semuanya dengan baik. Untuk kamu Amara, kakak kamu bukannya melarang kamu dan juga ibumu untuk berbelanja. Dia hanya ingin membuat kalian berdua mengerti kalau uang perusahaan tidak seharusnya dibelanjakan untuk kepentingan pribadi. Ayah harap kamu bisa belajar untuk menjadi lebih dewasa lagi dari kakak kamu." ucap pak Surya yang membuat Amara tidak terima kalau ayahnya itu lebih memilih dan membela Diandra daripada dirinya.
"Tapi ayah..."
"Cukup, ayah tidak mau mendengar apapun lagi. Amara, Diandra, kalian berdua adalah putri ayah yang sama sama ayah sayangi. Ayah hanya meminta kepada kalian berdua agar bisa hidup dengan rukun tanpa ada rasa iri ataupun dengki. Ayah tidak mau melihat kalian berdua saling menyerang satu sama lain. Kalian bisa kan?" tanya pak Surya yang membuat Diandra mengangguk paham.
"Iya ayah." ucap Diandra
Amara yang masih tidak terima dengan sikap ayahnya yang lebih membela Diandra daripada dirinya, akhirnya beranjak pergi dari sana dan masuk ke dalam kamarnya dengan amarah yang membuncah di dalam hatinya. Sikap yang ditunjukkan oleh Amara itu tentu saja membuat pak Surya kaget, namun Bu Ratna segera membantu menutupi sikap amara itu di hadapan pak Surya.
"Papa tidak perlu mengkhawatirkan Amara, dia masih perlu waktu untuk menerima nasihat papa." ucap Bu Ratna
"Iya Ratna."
Setelah obrolan mereka selesai, Diandra segera mengajak ayahnya untuk segera masuk ke dalam rumah untuk makan malam bersama. Sesampainya di ruang makan, pak Surya dibuat takjub saat melihat semua makanan kesukaannya tersedia di atas meja makan. Tanpa harus bertanya, pak Surya tahu siapa yang sudah menyiapkan semua ini untuknya.
"Diandra, terima kasih karena kamu sudah menyambut kepulangan ayah dengan memasakkan semua makanan kesukaan, ayah." ucap pak Surya
"Sama sama ayah, sekarang ayah duduk dan biarkan Diandra mengambilkan semua makanan ini untuk ayah."
Ganbatte Kudasai Ne🌹✍️📚