semua cerita dalam novel ini tidak ada kaitannya dengan sejarah, semuanya hanya fiktif belakang. 🙏🙏
Dewa dewi didunia hampir sudah tidak ada didunia ini, dewi dari dunia bawah yang penasaran dengan kehidupan manusia zaman sekarang.
Dewi itu adalah dewi keadilan, nama resminya Nemesis tapi orang di dunia bawah memanggilnya dengan Nemi.
Setelah sampai didunia atas dengan asistennya bernama Gero siluman anjing, mereka berdua pergi ke dunia atas tanpa sepengetahuan dewa bawah.
Tinggal didunia manusia mereka beradaptasi dengan lingkungan sekitar, mereka berdua menjadi manusia yang polos tanpa tau apa-apa tentang kehidupan manusia zaman sekarang.
Saat mereka yang sedang kebingungan dengan tempat tinggal, seorang jaksa yang bernama Mark Webber.
Maka saat didunia atas mereka berdua tinggal bersama Mark, untuk membalas bantuan nya Nemi membantu kasus yang ditanggani oleh Mark.
apa saja yang dilakukan Nemi didunia manusia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16.Salah sangka.
Nemi dan Gero setiap malam selalu pergi bersama, mereka berdua berpamitan kepada Mark untuk berburu.
Walaupun mereka berdua berpamitan kepada Mark, tapi Mark sendiri merasa penasaran bagaimana cara mereka berdua berburu.
Malam itu Mark yang sedang duduk di ruang tamu bersama Mou. "Mou, kamu tau mereka berdua sedang berburu apa?, dan bagaimana cara mereka melakukannya? " Ucapnya.
Dengan santai Mou menjawab pertanyaan dari Mark. "Jika tuan penasaran, kenapa tidak ikut dengan mereka? " Jawabnya.
Mark langsung berdiri dan mengajak Mou untuk ikut dengan dirinya."Ayo kita bersiap!, kita ikuti mereka "Ucapnya.
Mou pun kaget dengan yang didengarnya." Aku juga ikut! "Serunya.
Mark pun memaksa Mou untuk ikut dengan dirinya, menemui Nemi dan Gero. Mou yang engan ikut, dengan terpaksa memenuhi permintaan Mark.
Malam itu seperti biasa mereka berdua berburu roh jahat yang masuk ke tubuh manusia,dan tak beberapa lama Mou dan Mark sampai disana dengan kekuatan dari Mou.
Mou lalu memberikan peringatan kepada Mark. "Ingat tuan, kita hanya melihat mereka dari kejauhan. Jika dewi tau bisa runyam nantinya! " Peringatannya.
Belum semenit Mou memperingati Mark, dia malah berteriak menghalangi apa yang dilakukan Nemi.
"Hentikan! " Seru Mark dengan lantang.
Mou pun langsung tepuk jidat, karena Mark tidak menghiraukan ucapannya. "Gawat!" Ucapnya.
Gero dan Nemi menoleh kearah Mark dan Mou, mereka berdua terkejut dengan apa yang mereka lihat.
"Tuan, bagaimana bisa ada disini? " Tanya Gero.
"Kenapa kamu tanya aku?,lihat siapa yang membawanya. Kamu urus orang ini dulu" Ucap Nemi.
Nemi lalu berjalan kearah Mark dan Mou, sedangkan Gero membuat orang yang didepannya terikat oleh rantai Gero.
Nemi dan Mark saling berhadapan, dan Nemi menjadi kesal melihat mereka berdua ada disini. "Kenapa kamu ada disini?" Tanya Nemi.
"Apa yang mau kamu lakukan dengan pedang di tanganmu? " Tanya Mark.
"Untuk membunuhnya" Jawab tegas Nemi.
"Apa!, bagaimana bisa dewi sekejam itu pada manusia? " Tanya Mark yang marah.
"Kejam katamu! " Ucap Nemi dengan nada tinggi.
Mereka berdua akhirnya berdebat, Mark menyangka kalau Nemi mau membunuh pria yang terikat itu.
Mou langsung menghampiri Gero, yang sedang mengawasi pria yang terikat oleh rantai Gero.
Gero langsung memarahi Mou, karena membawa Mark kemari. Mou pun meminta maaf berkali-kali kepada Gero, setelah Gero amarahnya meredah Mou membantu Gero mengatasi pria yang sudah kemasukan roh jahat.
Nemi yang masih bertengkar dengan Mark, dan Nemi malas untuk memperpanjang masalah dengan Mark.
Nemi langsung saja menghampiri pria tersebut, dan menusuk dada kirinya dengan pedang miliknya.
Dan Mark melihat sendiri gerbang neraka terbuka, setelah Nemi menusuk pria tersebut.
Saat gerbang neraka menghilang, Mark mengajak Mou untuk kembali. Tanpa mendengarkan penjelasan Nemi dahulu. "Mou, ayo kita pulang!. Jangan berurusan dengan para iblis berkedok sebagai dewi! " Ucap Mark yang marah.
Dengan terpaksa Mou ikut Mark, tapi sebelum mereka berdua pergi. Nemi mengatakan dengan tegas. "Tanpa mendengarkan penjelasan seseorang itu tidak baik, jika kamu menganggap ku begitu terserah kepadamu saja! " Ucapnya.
Nemi langsung berpaling kepada Mark, tanpa melihat dia pergi. Dan dia lebih memilih menyelesaikan tugasnya yang belum selesai bersama Gero, setelah urusan Nemi selesai mereka berdua pun pergi dari sana.
Keesokan harinya, Nemi yang harus pergi ke sekolah dan menyamar menjadi Amy.
Dia pergi tanpa berpamitan kepada Mark, begitu juga dengan Mark yang salah sangka kepada Nemi. Dia tidak menghiraukan Nemi yang sudah pergi ke sekolah, Mou yang mencemaskan Nemi karena untuk pertama kali nya dia pergi tanpa Mark ke suatu tempat.
Mou menyamar menjadi gantungan tas milik Nemi, dan Nemi tidak keberatan Mou ikut dengan dirinya.
Selama perjalanan ke sekolah Mou sangat membantu Nemi, karena Nemi kurang mengenal kebiasaan manusia zaman sekarang.
Sambil berjalan Nemi berbicara dengan Mou. "Untung saja kamu ikut Mou, kalau tidak aku bingung kemana arah sekolah Amy" Ucapnya.
"Dewi, apa tidak bisa berbaikan dengan tuan?. Saya juga tidak bisa terus ikut dengan anda disini" Ucap Mou.
"Tak akan!, aku ini tidak akan mudah memaafkan. Seharusnya dia mau mendengarkan penjelasan ku dulu, lalu boleh marah sesukanya malah mengataiku dewi yang kejam" Ucap Nemi yang marah.
Nemi yang berbicara sendiri, dia dilihat oleh teman sekolah Amy. "Apa itu Amy?, aku kira dia sudah mati" Ucapnya.
Balas teman satunya. "Iya, dia Amy. Tapi sepertinya, dia sudah gila bicara sendiri seperti itu" Ucapnya.
Semua sekolah Amy, mengejek dan menertawakan Amy yang bicara sendiri sambil berjalan kearah kelasnya.
Nemi yang tidak tau masalah yang akan dia terima didalam kelasnya nanti, Nemi pun berjalan dengan santai masuk kedalam kelasnya.
Saat sudah didalam kelas, Nemi merasa semua teman Amy memandang kearahnya dengan tatapan yang mencurigakan.
Lalu dia menanyai teman sekelas Amy, tentang tempat duduk Amy. Dan teman Amy menunjuk kearah belakang dekat jendela, Nemi lalu berjalan kearah bangku Amy.
Nemi melihat bangku Amy, terlihat tidak layak untuk digunakan.Nemi lalu sadar kalau mereka tidak suka dengan Amy, mereka memandang Amy dengan jijik.
"Sebenarnya ada apa dengan mu Amy? " Pikir Nemi.
Tiba-tiba Dona dan tiga temannya, dua wanita dan satu pria datang ke kelas Amy. Sambil berteriak memanggil Amy, dan menendang bangku yang ada di kelas Amy.
Dengan tenang Nemi menghadapi murid seperti mereka. "Aku disini! " Seru Nemi dengan tegas.
Akhirnya Dona dan Nemi berhadapan langsung, semua orang sedang menonton geng Dona melawan Nemi.
"Benar, kamu gadis itu yang berani menertawakan aku" Ucap Dona.
"Apa maksudmu aku gak ngerti? " Tanya Amy.
Teman-teman Dona, lalu mendorong Amy berulang kali. Tapi Nemi berusaha bersabar, bagaimana juga dia berada di tubuh Amy.
Amy hanya diam diperlakukan seperti itu, bahkan saat terjatuh tangan Amy diinjak oleh Dona dengan sepatunya.
Nemi sebenarnya tidak terlalu merasakan kesakitan, tapi jika diteruskan perbuatan Dona. Hati nurani Nemi, tidak terima dengan sikap geng Dona.
Dengan tenang Amy bangkit dan membersihkan seragamnya yang kotor, serta tangannya yang diinjak oleh Dona.
"Ini tidak adil! " Seru Amy.
Geng Dona menertawakan ucapan Amy, lalu Dona berjalan maju kearah Amy. "Katakan sekali lagi, tidak adil!. Kau bercanda, si culun berani bilang seperti itu" Ucap Dona sambil tersenyum.
Tiba-tiba Nemi mendorong satu persatu teman Dona, seperti yang dia lakukan kepada dirinya.
Mereka bertiga terpental jauh sekali, sampai ke pojok kelas. Dona terkejut dengan yang terjadi, dia melihat satu persatu teman geng nya tumbang.
Akhirnya Dona yang ketakutan, memundurkan langkahnya. Dan dia jatuh sendiri tepat didepan Amy,dengan wajah cemasnya memandang kearah Amy.
Lalu Nemi mengunakan seperempat kekuatannya, menginjak tangan Dona.
"Ini baru adil! " Seru Amy.
"Aww! " Teriak Dona yang kesakitan.
Semua teman Amy melihat apa yang terjadi kepada geng Dona, yang tumbang karena Amy.