" Di sela sela cintaku yang ber api-api,
aku menangis dalam sunyi
melangitkan doa pada ilahi robbi
agar dia yang ku damba bisa menyambut rasaku
dengan segenap jiwa raganya" _ja'far shodiq_
lelaki yang tiba2 mencintai janda dari mendiang adik nya sendiri , bagaimana kisah nya meluluhkan hati sang pujaan???
yuuuk simak kisah nya disini...!
semoga suka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adella mustaqim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SEBUAH TANGGUNGJAWAB
l Tanggung jawab bukan lah beban yang harus di jalani dengan terpaksa, melainkan sebuah kehormatan yang harus dijalankan dengan sepenuh hati, setiap langkah dalam hidup kita harus dilandasi dengan kejujuran dan ketulusan, bahkan ketika tak ada yan melihat tindakan kita pun harus ada ketulusan disana.
dunia yang serba cepat dan penuh tekanan ini, sangat mudah bagi seseorang tergoda untuk sekedar mendapat kan pengakuan, atau lebih lumrah nya sebuah penghargaan. namun bukan kah penghargaan sejati datang dari diri sendiri,..?
ketika kita mampu melakukan nya dg tulus tanpa pamrih.
suatu tindakan yang di landasi oleh kejujuran & ketulusan mampu memberi energi positive pada diri sendiri juga orang2 di lingkungan sekitarnya.
Seorang pemimpin yang mampu bertindak dengan ketulusan dan kejujuran akan mampu menginspirasi & memotivasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.
dan yang terpenting, ketulusan dan kejujuran adalah dasar pokok untuk membangun sebuah kepercayaan,
selaras dengan keinginan ja'far saat ini, ia ingin menunjukkan ketulusan nya pada wanita yang telah meringkuk dalam pangkuan nya, setelah melaksanakan sholat tadi luna meminta agar di izinkan merebahkan kepalanya dalam pangkuan sang suami, tak jarang ja'far mengelus kepala yang masih berbalut mukenah itu, " biarkan seperti ini dulu mas, luna suka banget posisi kayak gini, rasanya tenang banget gitu" pinta nya,
" ya honey, lakukan saja apa yang membuatmu nyaman,! " jawab ja'far.
sungguh ia tak menyangka hubungan nya akan sejauh ini dg mantan adik ipar yang kini bisa di istilah kan naik ranjang sebagai istrinya.
dia sempat berfikir jika dia akan menghadapi kemarahan dan ketidak sukaan luna pada dirinya yang tiba2 memaksa menikahinya,
tapi ja'far salah besar, dia tidak tau seperti apa sifat istrinya itu. ketika dia mempersiapkan diri untuk bersikap lembut pada sang istri justru istrinya sdh begitu lembut hingga ia harus begitu berhati2 dalam menyikapinya.
di balik ketegaran dan ketertutupan nya, ja'far tau sebenar nya dia adalah wanita yang akan selalu manja pada pasangan nya, tentu jika sang istri sdh menemukan titik ternyaman nya.
" honey kamu bisa dengar mas??? " " luna denger mas, kenapa? Apa mas lapar" luna menatap keatas lurus pada manik sang suami. "mas gak lapar honey, mas hanya ingin mendiskusikan sesuatu! " "apa itu??? "
" apa kamu gak keberatan kalau mas ajak kamu buat tinggal ditempat lain, kita keluar dari rumah ini. " luna langsung bangun dari rebahan nya membuat ja'far sedikit gelagapan sg tanggapan sang istri. " jangan salah faham dulu honey, mas tau rumah ini sudah tak kamu, mas hanya ingin menunjukan tanggung jawab mas, mas gak ingin dianggap numpang disini, padahal mas kan kepala keluarga nya. " luna masih diam memandangi suaminya dg tenang mencoba menangkap sesuatu yang tersirat dr sinar matanya. perlahan luna menggenggam tangan ja'far dg pandangan tak teralihkan.
"luna tidak pernah meragukan tanggung jawab mas, luna bahkan bersyukur karna mas yang ALLAH kirim untuk luna dan si kembar, tapi apa benar hanya itu alasan mas,? "tatapan mereka mulai bertemu, " jika mas hanya punya alasan itu untuk membawa luna, luna mohon maap mas, luna sdh nyaman disini! " ja'far menghembuskan nafas berat nya dan menundukan pandangan nya. " mas tidak ingin hidup dibawah bayang2 masa lalu kamu honey, mas tdk suka jika alam bawah sadar kamu saja masih merekam jejak ilyas, aku sakit hati padanya honey meski dia lbh dulu memiliki jiwa ragamu, bahkan setelah dia tiada pun! " ja'far semakin menunduk, sungguh dia ingin memulai segalanya dari awal. sentuhan tangan luna di pipi nya membuat lelaki itu mengangkat pandangan nya dan menatap sng istri yang sudah mempersembahkan senyum manis nya, " luna bersedia jika itu alasan yang mas pakai untuk membawa luna keluar dari sini. luna akan ikuti kemana mas pergi, betul kata mas luna gk akan bisa tinggalin kenangan mas ilyas jika luna masih disini, percayalah mas,memprioritaskan mas sebagai suami adalah hal saat ini tengah luna upayakan, " sungguh ja'far dibuat jatuh cinta berkali-kali pada wanita ini, ja'far merasa jawaban doa2 nya dulu ALLAH kabulkan kontan lewat aluna nya, bibir nya terasa kelu dia tidak mampu menjawab sepatah katapun untuk membalas ucapan dang istri, wanita ini seakan2 selalu mampu menjadi penyerap setiap emosi yang orang sekitar nya rasakan, sungguh ja'far tk pernah merasa kan semua perasaan ini, hingga matanya mulai membasah meski tak sampai menitik. luna kembali tersenyum sambil menghapus ujung mata suami nya yang basah. dia memberi isyarat dg menggeleng kan kepalanya. " laki-laki nya luna gk boleh nangis, nanti hilang gagah nya"
ja'far sungguh tak tahan untuk tidak merengkuh tubuh ramping itu, dia dekap erat sambil mendarat kan ciuman di kening luna berkali-kali. matanya tak lagi sekedar basah, bahkan sdh membanjiri pipi hingga rahang nya " terimakasih honey, terimakasih karna sudah hadir dalam hidup mas yg tak berwarna, tolong bertahan lah sampai akhir disisi mas, mas gk akan menuntut apapun dari kamu, mas hanya menaruh harapan besar pada hubungan kita kali ini! "
luna begitu tergantung mendengar penuturan sng suami.
"oh robbi, yang maha belas kasih, sungguh hamba hanya ingin hatur kan puja dan puji syukur atas anugrah yang telah engkau berikan pada hamba. " hatinya ikut bergemuruh, hingga melehkan butiran2 kecil dr matanya dg deras, matanya terpejam merasakan luapan rasa yang begitu bertubi2 semenjak kehadiran ja'far suaminya, perlahan luna mendorong dada suaminya agar melepaskan pelukan itu. manik mereka kembali saling tatap.
" mari mulai semuanya dari awal mas, tuntun luna membangun rah tangga yang sakinah, mawaddah Warohmah dg mas sebagai imam nya, jangan duakan luna mas, apalagi permainkan perasaan luna, luna gk akan bisa. jangan pernah bosan ngadepin luna karna luna pencemburu akut kalau sdh berhubungan dengan suami luna".ja'far tersenyum penuh arti. " memang nya kamu bakal cemburui mas honey???!! "goda ja'far. " isshhhh.... mas ya, meskipun luna blm bisa jadi istri yang seutuh nya, setiap istri pasti cemburu lah kalo suaminya ada main" protes luna.
" mas bakal di tungguin waktu itu???? " "waktu apaan??? waktu luna cemburu???? " ja'far kembali memeluk luna gemass, " mas gak akan pertaruhkan kamu hanya demi seseorang yang tak punya arti apa2 dalam hidup mas honey, tapi mas bakal bikin semua orang iri sama kamu karna hanya kamu yang akan miliki mas seutuh nya dan punya hak penuh atas diri mas"
" uluh uluh..... co cweeeet banget cih... cuaminya luna, semoga luna bisa segera cinta cama dia". luna kembali mengalungkan tangan nya ke leher ha'far dan " cuuppp" luna mengecup bibir ja'far singkat, ja'far masih mematung dg rasa tak percaya nya, rasanya jantung nya ingin berhenti berdetak seketika. ini kali pertama aluna nya melakukan itu tanpa paksaan, ja'far coba menatap mata sang istri, kiranya tak sengaja kah dia melakukan itu.
tapi nyata nya sang istri tersenyum begitu manis. "itu sekedar cara luna buat berterima kasih sama suami luna, terimakasih mas, atas segalanya".
" apa itu akan berlaku seterus nya seperti cara mas menghukum mu honey" selidik ja'far. "ya bisa jadi, tergantung bagaimana cara mas bisa bikin luna senang atau bahagia! " bibir ja'far tertarik membentuk senyuman. "akan mas pastikan kamu akan jadi wanita paling bahagia setelah ini honey.... " " baik, saya pegang omongan anda tuan " dg akting terbaik nya
"kamu mulai nakal ya sekarang! " ja'far coba menggelitiki tubuh luna yang terus tergelak sambil minta ampun
"stop mas, ampun -ampun, luna udah gak kuat, luna capek, kita istirahat ya, udah malam juga. "pinta luna.
"baiklah... " ja'far mengiyakan.
luna mulai beranjak sambil melepas mukena nya dan melipat nya untuk disimpan setelah itu menaiki ranjang dari sebelah kiri, ja'far pun mengikuti, keduanya sdh sama2 berbaring, hening keduanya larut dlm pikiran masing2. luna terlihat bergerak gelisah sedang ja'far lebih banyak diam memandangi keadaan luna yang sepertinya blm bisa memejamkan matanya. "kamu kenapa honey??? " "entah lah mas!!!!" ja'far mengubah sisi tidur nya menjadi miring,
"butuh bantuan??? " tawar ja'far. " bantuan gimana??? "luna mulai penasaran, ja'far langsung menarik lengan luna hingga tubuh itu mendekat luna ta berani menghadap suami dlm keadaan sedekat ini, tak ingin mengecewakan suaminya untuk kesekian kalinya , terasa tubuh ja'far menghimpit punggungnya, dan tangan itu memeluknya erat dari belakang dan yang terakhir dia memindahkan kepala sang istri pada lengan kekarnya sebagai bantalan, " tidurlah honey, semoga kehangatan ini bisa membuat mu nyaman dan cepat terpejam".sungguh luna memang menginginkan ini, "terimakasih suamiku, aku berhutang ungkapan terimakasih untuk mu" mata lentik itu mulai sayu dan perlahan terpejam,
kenyamanan ini yang ia rindukan, dulu dia terbiasa tidur dg berbantalkan lengan ilyas, dan kini ia sdh menemukan pengganti nya. ja'far pun merasakan ketenangan pada diri luna, nafas nya mulai teratur menandakan jika istrinya sdh terlelap, ja'far tersenyum sendiri, dia sdh cukup bahagia dg keadaan ini, entah cinta macam apa ini ja'far pun tak tau, padahal sebelum bertemu luna dia adalah lelaki yang begitu menjaga image nya dihadapan public, dingin tak tersentuh, juga tak tertarik pada wanita manapun, tapi kini ia harus akui jika hanya pesona seorang aluna lah yang mampu membuat nya jatuh cinta berkali2 pada wanita yang sama bahkan terasa terjadi di setiap detik dlm hidupnya, malam ini dia ingin terlelap dalam damai, mendekap tubuh wanita yang entah sejak kapan memenuhi relung hatinya. bibir nya tak henti ia panjatkan puja dan puji syukur pada penguasa alam semesta, merepal doa di penghujung malam nya berharap semoga hari esok akan lebih baik dari hari sebelum nya.
DI Sela-sela cintaku yang ber api-api, aku menangis dalam sunyi, melangitkan doa pada ilahi robbi agar dia yang ku damba bisa menyambut rasaku
dengan segenap jiwa raganya"
_ja'far shodiq_
kok mertuanya tega yaa?