NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik CEO

Gadis Desa Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Meitania

Agnes Nugraha gadis remaja yang ceria dari keluarga sederhana memiliki paras yang cantik pertemuannya yang tanpa di sengaja dengan seorang pemuda kota yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan besar di kota membuat hidupnya berubah.
Seperti apa? ikuti ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

Saat baru saja akan makan Randi menyadari kehadiran Agnes. Randi menatapnya dan mengagumi sosok Agnes yang begitu sempurna di matanya.

"Ma, ada bidadari ya di sini?" Ucap Randi memuji Agnes.

Plak...

Randi mendapatkan pukulan di tangan kanan dan kirinya.

"Adek, sakit." Protes Randi karena yang memukul lengannya adalah Raya dan Meri.

"Bisa-bisanya masih memuji perempuan lain di depan cewek Kakak." Raya.

"Eh, kamu tetep yang paling cantik tentunya honey." Gombal Randi.

"Hm..." Papa Jamal menginterupsi semuanya agar makan dengan tenang dan Randi pun berhenti mengoceh namun pandangannya masih saja curi-curi menatap Agnes.

"Agnes, sudah lama kenal Radit?" Tanya Papa Jamal setelah mereka semua berada di ruang keluarga.

"Hm.. Tau dan deket sama Kak Radit nya sih baru Om tapi kami sudah pernah bertemu beberapa bulan kebelakang." Jawab Agnes jujur.

"Maksudnya?" Tanya Papa Jamal tak mengerti.

"Radit dan Agnes bertemu saat Agnes masih pake seragam putih abu Pah. Terus Radit ketemu lagi satu bulan yang lalu dan tak mau menyia-nyiakan kesempatan Radit ajakin aja nikah eh mau." Jawab Radit percaya diri.

Plak..

Agnes menepuk lengan Radit.

"Aduh, sakit sayang." Jawab Radit membuat heran melihat Radit yang begitu lembut memperlakukan Agnes.

"Jadi, rencananya kapan?" Papa Jamal.

"Jika Papa tidak berhalangan Radit minta lusa kita ke rumah Agnes Yah. Mumpung Bunda nya masih ada di sini. Akhir minggu ini Bundanya kembali ke bandung." Radit.

"Loh, kenapa ga ke bandung saja?" Mama Retno.

"Nanti saja ke bandung nya Mah pas nikahan." Jawab Radit mantap.

"Agnes sudah siap Nak? Bukannya Agnes masih kuliah?" Mama Retno.

"Tenang Mah. Radit ga akan larang Agnes kuliah kok. Agnes masih bisa tetep melanjutkan kuliah." Radit.

"Bukan itu maksud Mama kamu Dit. Apa Agnes ikhlas kuliah sambil nikah?" Papa Jamal.

"Gimana sayang?" Tanya Radit.

"Jangan takut Kak. Pasti Kakak di ancam ya sama Kak radit." Raya.

"Berisik anak kecil." Radit.

"Astaga! Dia lebih muda dari gw udah mau di nikahin Abangnya Randi. Sementara gw si Randi masih aja berkeliaran kemana-mana." Batin Meri.

Ya, Meri memang pacar sesungguhnya Randi sejak mereka berkuliah. Hanya saja Randi suka sekali memberi harapan palsu pada cewek-cewek yang berusaha mendekatinya di ajak jalan kemudian di tinggalkan begitu saja dengan alasan bukan dirinya yang mengajak jalan lebih dulu. Dan Randi pun selalu jujur pada perempuan-perempuan yang mendekatinya jika dirinya memiliki kekasih yakni Meli.

Namun, para wanita penggila Randi dengan suka rela menjadi yang ke dua dan menempel hingga rela melakukan apa saja demi bisa bersama Randi. Tak berbeda dengan Radit hanya saja Radit lebih bersikap dingin dan menjarak dengan perempuan mana pun terkecuali Agnes. Dirinya yang mati-matian mengejar Agnes.

"Agnes serahkan semuanya sama Kak Radit Om Tante. Agnes tidak masalah jika harus membagi waktu dengan perkuliahan." Agnes.

"Kamu memang yang terbaik sayang." Radit akan memeluk Agnes namun segera di tepis oleh Agnes.

"Ish... Sebentar aja sayang." Rengek Radit.

Agnes pun membulatkan matanya Radit pun mengerti Agnes tak suka mengutarakan kemesraan di hadapan banyak orang. Namun jika mereka hanya berdua Agnes akan mengeluarkan sifat manjanya hanya pada Radit.

Radit pun mengantarkan Agnes dan mengatakan niatnya pada Bunda Nining dan Ikbal jika lusa keluarganya akan datang melamar Agnes. Kaget tentu saja karena Bunda tidak ada persiapan apapun begitu juga dengan Ikbal. Namun, Radit meyakinkan jika semuanya akan berjalan dengan baik.

Hari ini Agnes menolak di ajak pergi oleh Radit karena Radit akan ada rapat bersama klien di luar jadi Agnes lebih memilih di rumah bersama Bunda dan Manda. Mereka bertiga pun pergi berbelanja untuk persiapan makan malam bersama keluarga Radit. Karena rencananya mereka akan makan malam bersama.

Ayah dan Ibu Manda pun mempercepat kedatangannya karena ingin menghadiri acara lamaran Agnes. Berita lamaran pun tersebar dengan cepat di desa Agnes. Semua di konfirmasi oleh Pak Heru bu Alma dan Mba Tari. Mba Tari tidak ikut serta ke jakarta karena harus membereskan rumah yang rencananya Bunda Nining akan pulang bersama semuanya.

Malam nanti akan ada acara lamaran. Pak Heru dan Bu Alma sudah berada di rumah Ikbal. Manda dan Agnes tengah sibuk membuat kue untuk di sajikan dan untuk di bawakan kepada kelaurga Radit. Sementara Bu Alma dan Bunda Nining memasak sajian untuk makan malam.

Pak Heru di bantu Mang Nanang supir pribadinya membereskan kursi dan menggelar karpet saja agar mereka bisa duduk lesehan saja. Karena ikbal sudah meminta ijin kepada Pak Rt untuk acara lamaran Agnes maka ada beberapa orang juga yang membantu di rumah Ikbal.

Malam hari yang di nanti Agnes pun tiba. Agnes menggunakan gaun yang di kirim Radit siang tadi. Agnes pun hanya merias wajahnya sedikit saja. Manda membantu menara rambut Agnes agar terlihat rapi.

Keluarga Radit datang bersama dengan keluarga Paman Radit adik dari Papa Jamal. Opa dan Oma Radit dari pihak Papa Jamal dan Mama Retno. Papa Jamal dua bersaudara dan keduanya laki-laki sementara Mama Retno merupakan anak tunggal.

Semua telah hadir dan niat baik mereka pun tersampaikan kemudian di sepakati jika pernikahan mereka akan di adakan tiga bulan kedepan saat Agnes libur semester. Karena minggu depan Agnes harus sudah masuk kuliah lagi.

"Terima kasih ya sudah mau terima aku." Radit.

"Terima kasih juga Kakak sudah percaya sama Agnes dan menjadikan Agnes calon istri Kakak." Agnes.

"Agnes ga malu kan punya pasangan tua seperti ku?" Radit.

"Malu sih tapi gimana kasian kalo ga di terima nanti ga ada yang mau." Canda Agnes.

"Eh, udah berani ya sekarang ngeledekin aku." Radit.

Keduanya tertawa bersama dan kebahagiaan mereka pun di saksikan oleh semua keluarga. Baik dari pihak Radit maupun dari pihak Agnes.

"Maaf sebelumnya saya mau tanya dimana ayah Agnes?" Tanya Oma Radit dari pihak Papa Jamal.

"Oh, Ayah anak-anak sudah lebih dulu pulang Bu. Beliau pergi saat Agnes masih sekolah dasar." Bunda Nining.

"Aduh maaf saya tidak bermaksud." Ucap Oma Radit.

"Tidak apa-apa Bu. Kami juga salah tidak menyampaikan di awal jika Ayah Agnes sudah meninggal." Bunda Nining.

"Maaf, ya Bu. Istri saya suka kelewat kepo." Ucap Opa Radit.

"Tidak masalah Pak. Suami saya meninggal sudah lama sekali. Beliau kecelakaan saat perjalanan menuju tempat kerja." Bunda Nining.

"Dulu kerja dimana suaminya Bu?" Mama Retno.

"Kebetulan di bank swasta Bu." Bunda Nining.

🌼🌼🌼

1
disney
radit jatuh cinta pandangan pertama dgn agnes, butuh gerakan satset sebelum di dahului yg lain
disney
karya baru semoga sukses thor..pak bagas naksir agnes ya hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!