Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan

Setelah selesai makan malam. Gilang dan sania pun ke kamar untuk tidur. Saat itu sania sedang membersihkan muka dan menyisir rambut di depan meja rias. Tiba tiba gilang datang dengan menyodorkan kotak berwarna silver. Dengan rasa penasaran dan senang sania langsung menerima dan membuka kotak itu.

"Ya Ampun mas gilang. Ini sangat cantik sekali." ucap kagum sania

"kamu suka ..?" tanya gilang

"suka banget mas gilang. Makasih ya." ucap sania sambil memeluk gilang

"iya sama sama sayang. ini perhiasan aku pesan sudah satu mingguan dan ini khusus untuk kamu sayang, istriku yang cantik." tutur gilang sambil mencium sania

"pasti mahal kan mas..? aku coba ya mas..?" tanya sania

"sini biar aku aja yang pasang" ucap gilang sambil mengambil kalung dari tangan sania

"Wahh cantik dan bagus ya mas. Bisa sama gitu dari kalung,anting,cincin dan gelangnya."

"Iya dong cantik kayak kamu. Dipakai terus ya nia..!" puji gilang

"disimpan aja ya mas..?" mohon sania

"kenapa disimpan kamu nggak suka ya..?"

"Aku suka banget mas sangat suka, oleh karena itu aku ingin menyimpannya biar tidak hilang dan tidak rusak" sanggah sania

"ohh ya udah kalau itu menurutmu lebih baik. Nia apakah kamu betah tinggal disini..? kalau tidak betah kita bisa pindah ke mansion keluargaku." ucap gilang yang takut istrinya tidak nyaman

"Aku sangat betah mas tinggal disini tapi aku bosan kalau tidak ngapa ngapain apalagi kalau kamu kerja. Emang kamu nggak bisa ya mas setiap makan siang pulang dulu. Biar aku ada kesibukan masakin kamu. Hehe"

"ya nggak bisa nia karena itu memakan waktu. Hmm gimana kalau kamu setiap hari ngantar makan siang ketempatku kerja..?" usul gilang

"Ide bagus itu mas. kalau gitu aku besok beli peralatan dapur yang kurang sama bahan makanan dulu ya..? Jadi mulai lusa aku bisa ngantar makan siang kamu.. Oke sayang" setuju sania"

"iya terserah kamu nia yang penting kamu senang. Yaudah aku ke ruang kerja sebentar ya..kamu kalau mau tidur, Tidur aja nanti aku nyusul, maaf ada sedikit kerjaan dadakan.." ucap gilang yang diakhiri dengan mengecup kening sania

"iya mas"

"Mas gilang sekaya apa sih kok sampai beliin aku perhiasan sebagus ini. Aku yakin ini harganya sangat mahal. ya meskipun ukurannya kecil tapi ini sangat berkilau. Seumur umur baru kali ini aku punya perhiasan. makasih tuhan atas nikmat yang engkau berikan." ucap sania dengan melihat lihat perhiasan dari gilang

Dipagi hari yang sangat cerah dan indah, bu retno,rena,dan dito sedang bersiap siap untuk ke rumah bude ninik.setelah siap semuanya. Bu retno dan rena pun menunggu dito di depan rumah. Saat sedang menunggu dito mengeluarkan mobil. ada tetangga yang lewat dan menyapa mereka.

"Bu retno mau kemana..? Pagi pagi kok sudah rapi dan cantik." tanya tetangga

"Eh ini loh bu mau kerumah kakak saya. Mau silaturahmi sekalian ngasih kabar kalau hani mau menikah.yaa Mumpung pestanya besar besaran bu sekalian ngundang saudara yang jauh jauh." jawab bu retno dengan bangga

"kapan bu nikahnya hani..? kok tetangga belum disuruh rewang."

"nikahnya 2 minggu lagi bu. Ya rencananya nanti malam saya mau keliling kerumah tetangga-tetangga. Yaudah ya bu ini mobilnya udah keluar. Saya berangkat dulu ya bu."

"iya bu retno hati-hati."

perjalanan ke rumah bude ninik memakan waktu satu jam. dengan jalanan yang sangat rusak dan tidak nyaman. Memang rumah bude ninik sangat asri. kanan dan kiri jalan masih banyak sawah sawah yang sangat luas. Saat mendekati rumah bude ninik, ternyata bude ninik sedang berada di teras rumah sedang menjemur padi.

"tumben ada mobil bagus ya yang lewat sini biasanya cuma mobil ngangkut padi" ucap bude ninik yang melihat mobil dito

"loh kok berhenti yaa. Apa mau tanya alamat" batin bude ninik

"Mbak Ninik ya ampun sudah lama kita nggak ketemu" ucap bu retno ketika keluar dari mobil

"Ya Ampun retno pangling aku. Kamu sekarang pakai mobil bagus ya, aku kira tadi mobil siapa kok berhenti disini.kamu sama siapa..?" tanya bude ninik sambil celingukan

"ini rena dan ini suaminya masak udah lupa mbak..?"

"Ya ampun pangling bude ren kamu makin cantik saja." puji bude ninik yang di jawab senyuman oleh rena dan dito

"Ayo ayo masuk, masak tamu dianggurin di teras hehe. Maaf ya " ucap bude ninik sambil melangkah masuk keruang tamu

"suami dan anak mbak ninik kemana..?" tanya bu retno

"suami mbak sedang di ladang dan dinda lagi main kerumah temannya. Bentar ya tak buatin minuman dulu. Maaf nggak punya apa apa"

"Udah mbak nggak usah repot repot tujuanku kesini mau silaturahmi sekalian mengundang mbak ninik ke nikahan hani"

"eeh hani udah mau nikah to. iya retno kami usahakan pasti datang sekalian nginap dirumah kamu"

"tapi mbak sebenarnya aku kesini juga mau minta bantuan mbak ninik"

"bantuan apa..?"

"Aku mau pinjam uang mbak buat tambah biaya pestanya hani. Kan mbak ninik habis panen." melas bu retno

"Ya ada sih ret tapi ini buat biaya kuliahnya dinda bulan depan. Gimana ya ret aku juga bingung. " jawab bude ninik

🔥semoga nggak dikasih pinjam uangnya biar kapok si retno🤣🤣🤣 jangan jahat ya dek yaa..... kasian juga kan kalau nggak jadi mewah pestanya.. 🤣🤭

Tolong dukungannya ya teman teman

Jangan lupa like,komen, dan vote yang banyak