Ku Balas Dengan Merebut Calon Suamimu

Ku Balas Dengan Merebut Calon Suamimu

Episode 1 Hati Aneh.

Matahari yang tepat di atas kepala. Musim ini memang musim kemarau. Matahari yang itu terik dan memancarkan sinar yang sangat panas. Angin yang juga cukup berhembus dengan kencang. Pepohonan yang bergoyang-goyang seolah ingin tumbang.

Tetapi ternyata tiupan angin itu justru menguntungkan untuk pasangan calon pengantin yang sekarang sedang melakukan photo prewedding .

Berfoto di taman di dekat danau. Wanita cantik yang memakai gaun putih yang lurus memanjang mengikuti lekuk tubuhnya dengan tambahan selayar yang terikat di kepala yang bersama seorang pria tampan yang mengenakan jas putih. Angin itu sangat membantu untuk menciptakan foto yang lebih estetik.

"Nona Maura tangannya bisa di letakkan di dada tuan Bian!" titah sang fotografer yang memberikan arahan.

Wanita yang berkulit putih bernama Maura itu mengangguk dan melaksanakan perintah dari fotografer tersebut. Dia dan pasangannya terlihat lebih romantis dengan mata yang saling menatap dalam dan jarak yang sangat begitu dekat. fotografer dan beberapa staf kembali melanjutkan pekerjaan mereka dan mengambil beberapa foto dengan spot yang berbeda-beda.

"Oke finish," sahut fotografer tersebut memberikan arahan yang akhirnya mereka semua selesai mengambil foto prewedding tersebut.

Maura tersenyum yang merasa lega dengan pengambilan foto tersebut.

"Akhirnya selesai," ucap Maura merasa lega. Bian hanya mengangguk dengan datar.

"Aku lihat hasilnya sebentar," ucap Maura dan Bian menganggukkan kepala.

Maura yang begitu semangat melihat layar monitor untuk melihat hasil foto prewedding mereka. Wajah Maura yang tersenyum begitu lebar yang begitu bahagia, sangat berbeda dengan Bian yang lebih acuh dan fokus pada ponsel dengan jari yang mengetik.

Mata Maura melihat ke arah Bian yang tersenyum sembari jari yang sangat lincah itu mengetik. Entah apa yang membuat pria itu lebih bahagia saat membalas pesan di bandingkan untuk berkomentar atas foto prewedding mereka. Maura menghela nafas dan menghampiri Bian.

"Kamu tidak mau melihat hasil foto kita?" kedatangan Maura membuat Bian kaget dan refleks menyimpan ponsel itu.

"Tidak perlu," jawab Bian singkat. Tatapan Maura tampak aneh yang masih melihat ekspresi Bian.

"Oh, maksud ku, nanti saja," jawab Bian yang merubah jawaban itu dengan cepat ketika melihat tatapan Maura.

"Begitu," sahut Maura mengangguk saja.

"Kita langsung pulang saja. Bukankah akan ada makan siang dengan keluargamu," ucap Bian mengingatkan.

"Iya. Ayo pulang," sahut Maura yang pergi terlebih dahulu dan disusul oleh Bian.

Mobil pasangan itu yang akhirnya sampai di kediaman rumah mewah milik Maura. Mobil mereka yang berhenti tepat di depan mobil yang juga baru berhenti dan sang pengemudi keluar dari mobil tersebut ternyata juga seorang wanita cantik yang terlihat elegan dengan rambut yang diikat satu agak meninggi dengan kedua tangan yang sejak tadi memegang paper bag kecil.

Begitu Maura dan Bian keluar dari mobil dan wanita itu juga menyadari hal itu dan menunggu pasangan itu.

"Kak Maura!" sapa wanita itu tersenyum.

"Jesslyn," sahut Maura dengan tersenyum. Mata Jesslyn melihat ke arah Bian yang ada di samping Maura dengan Jesslyn yang terlihat tersenyum dan di balas Bian.

"Bagaimana? Apa foto prewedding kalian lancar?" tanya Jesslyn.

"Semuanya lancar," jawab Maura.

"Aku terbahagia mendengarnya," sahut Jesslyn.

"Kamu mau lihat tidak. Hasil foto-fotonya?" tanya Maura.

"Boleh!" Jesslyn yang terlihat tampak setuju dan Maura langsung memperlihatkan yang memang sudah ada di ponselnya.

"Wau keren sekali. Kalian berdua terlihat seperti orang yang saling mencintai," puji Jesslyn.

"Terlihat seperti?" sahut Maura yang merasa ada sesuatu dengan kata-kata Jesslyn.

"Apa selama ini kamu bukan orang yang saling mencintai?" tanya Maura melihat ke arah Bian.

Jesslyn tersenyum menanggapi perkataan sang kakak dan melihat ke arah Bian.

"Aku hanya berpikir saja jika dalam hubungan kalian berdua Kakak yang lebih banyak memberikan cinta kepada Kak Bian," ucap Jesslyn tanpa melepas tatapan mata itu dari Bian.

Bian malah tersenyum dan juga tidak lepas menatap Jesslyn. Dia bahkan seperti tidak menggap ada Maura di sana. Maura bahkan pergantian melihat Jesslyn dan Bian yang masih sibuk dengan dunia mereka masing-masing.

"Kalian sudah tiba!" tiba-tiba terdengar suara yang membuat arah pandangan mereka semua teralihkan ke suara tersebut yang muncul seorang wanita yang tanpa elegan menggunakan dress panjang dengan rambut yang disanggul. Wanita berwajah tegas dan memiliki tatapan mata yang tajam yang menakutkan itu.

"Mama!" sahut Jesslyn.

"Bagaimana Jesslyn apa pertemuan kamu dengan Rafa lancar dan apakah dia akan ikut makan bersama kita?" tanya Jessica.

"Kak Rafa sebentar lagi akan tiba. Kami memang tidak bisa pergi bersama karena dia ada urusan. Tetapi semuanya lancar," jawab Jesslyn.

"Baguslah! Ayo masuk!" ajak Jessica. Jesslyn mengangguk dan mereka berdua yang hendak pergi.

"Mah!" Maura tiba-tiba menghentikan Jessica.

"Ada apa?" tanya Jessica.

"Mama lihat dulu hasil foto prewedding aku dan Bian. Siapa tahu ada pendapat dari mama yang tidak Mama sukai," ucap Maura yang menyodorkan diri karena sejak tadi dia tidak ditanya.

"Nanti saja. Lagi pula fotografer itu bukan fotografer sembarangan dan pasti hasilnya juga bagus dan tidak ada yang perlu dikomentari," sahut Jessica dengan singkat dan langsung pergi yang dirangkul lengannya oleh Jesslyn dengan Jesslyn yang tersenyum.

Maura hanya bisa terdiam. Bian menghela nafas yang juga tidak mengatakan apa-apa dan menyusul Jessica dan Jesslyn melewati Maura begitu saja.

Maura menghela nafas melihat orang-orang itu pergi begitu saja dan tanpa mengajak dirinya atau berbicara sebentar padanya dan termasuk juga Bian mengabaikan Maura.

********

Meja makan di kediaman Darius suami dari Jessica orang tua Maura dan Jesslyn yang sekarang dihidangkan dengan begitu banyak makanan. Para pelayan yang masih terlihat menata makanan itu.

"Terima kasih Rafa kamu memenuhi undangan makan malam kami!" ucap Darius yang berjalan menuju meja makan berbicara dengan seorang pria dan diikuti Jessica dan yang lainnya dari belakang.

Pelayan itu yang sudah menyelesaikan pekerjaan mereka langsung bergegas yang meninggalkan meja makan yang sudah terhidang dengan banyak jenis makanan.

"Saya yang berterima kasih diundang makan malam di rumah ini," sahut pria itu bernama Rafa.

"Ayo silahkan duduk!" titah Darius yang duduk di kursi utama.

Maura, Jessica, Jesslyn, Bian yang juga menghampiri meja makan dan mengambil tempat duduk masing-masing. Namun ada yang membuat tatapan Maura salah fokus dengan Bian yang menarik kursi dan mempersilahkan Jesslyn untuk duduk.

"Makasih!" ucap Jesslyn dengan pelan yang memberikan senyuman. Bian mengangguk yang langsung duduk di samping Maura.

Bukan hanya Maura yang melihat pemandangan itu tetapi juga, Rafa, lalu tatapan Rafa berpindah kepada Maura yang memperlihatkan ekspresi datar wanita yang duduk tepat di hadapannya itu.

Pria tampan dengan tinggi 180 derajat itu yang berkulit putih yang memiliki bola mata yang sangat indah lautan dalam hanya terus memperhatikan wajah wanita yang tampak berpikir itu. Entahlah kenapa Rafa ingin melihat ekspresi wanita itu yang ternyata memperlihatkan wajah datar yang seperti seolah merasa tidak ada apa-apa.

"Mari, Nak, Rafa kita nikmati makanan ini!" tegur Darius yang membuat Rafa mengalihkan pandangannya. Rafa menganggukkan kepalanya.

"Rafa ini adalah masakan rumah kami dan kami mempunyai koki khusus di rumah ini yang selalu memanjakan lidah kami. Semoga kamu suka," sahut Jessica dengan ramah. Rafa hanya menanggapi dengan menganggukkan kepala.

Bersambung.

...Selamat datang di karya terbaru baku. Semoga kalian menyukai karya terbaru aku. Jangan lupa untuk like, koment, subscribe dan like. Mohon dukungannya ya....

Terpopuler

Comments

Umi Asijah

Umi Asijah

seperti nya ceritanya bagus

2024-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Hati Aneh.
2 Episode 2 Di Antara
3 Episode 3 Menegangkan
4 Episode 4 Kenyataan
5 Episode 5 Kecelakaan.
6 Episode 6 Hancur Berkeping-keping.
7 Episode 7 Niat Bala Dendam.
8 Episode 8 Membatalkan Pernikahan
9 Episode 9 Kau harus Menikah denganku
10 Episode 10 Kesepakatan Menikah
11 Episode 11 Melawan.
12 Episode 12 Aku Bukan Tandingan Mu
13 Episode 13 Di kurung
14 Episode 14 Dia Datang
15 Episode 15 Penegasan Rafa.
16 Episode 16 Pendekatan.
17 Episode 17 Rafa dan Maura.
18 Episode 18 Rasa simpatik
19 Episode 19 Persaingan.
20 Episode 20 Peringatan Rafa.
21 Episode 21 Kerumah Calon Mertua.
22 Bab 22 Maura Di Keluarga Rafa.
23 Episode 23 Gebrakan Maura.
24 Episode 24 Pertama Untuk Maura
25 Episode 25 Jadi Canggung
26 Episode 26 Pertemuan orang tua.
27 Episode 27 Tindakan bodoh.
28 Episode 28 Malah Di Salahkan.
29 Episode 29 Insiden.
30 Episode 30 Penolong.
31 Episode 30 Cukup Terkejut
32 Episode 31 Tanda Tangan Kontrak.
33 Episode 33 fitting
34 Episode 34
35 Episode 34 Sedikit Canggung.
36 Episode 36 Hari Pernikahan.
37 Episode 37 Hampir Saja.
38 Episode 38 Sah
39 Episode 39 Kedatangan Jesslyn.
40 Episode 40 Jadi Canggung.
41 Bab 41 Romantis Dikit.
42 Episode 42 Gebrakan Maura
43 Episode 43 Tidak bisa berkutik.
44 Episode 44 Tiba-tiba saja Aneh.
45 Episode 45 Malam Bersama.
46 Episode 46 Saling Canggung.
47 Episode 47 Kehangatan Yang Tidak Di di dapatkan.
48 Episode 47 Kebahagiaan double
49 Episode 49 Akhirnya di penjara
50 Episode 50 Sekamar.
51 Episode 51 Hal Baru
52 Episode 52 Malam Tidak Terduga.
53 Episode 53 Romansa Pasangan suami istri.
54 Episode 54 Makan Romantis.
55 Episode 55 Hadiah.
56 Episode 56 Ada-ada saja.
57 Episode 57 Harapan Satu-satunya.
58 Episode 58 Mempengaruhi.
59 Episode 59 Saling Menantang
60 Episode 60 Di Mana kamu?
61 Episode 61 Tidak Memliki Arah.
62 Episode 62 Rafa dan Maura
63 Episode 63 Rahasia.
64 Episode 65 Tiba-tiba Merasa aneh.
65 Episode 65 Keyakinan
66 Episode 66 Luka.
67 Episode 67 Penjelasan
68 Episode 68 Mencari Petunjuk.
69 Episode 69 Penegasan.
70 Episode 70 Perasaan Aneh.
71 Episode 71 Pertemuan Menegangkan.
72 Episode 72 Pertemuan itu
73 Episode 73 Rencana Apa.
74 Episode 74 Pertemuan.
75 Episode 75 Kebenaran.
76 Episode 76 Kenyataan.
77 Episode 77 Kebahagiaan Luar Biasa.
78 Episode 78 Aku Ibumu.
79 Episode 79
80 Episode 80 Lebih Baik Sadar
81 Episode 81 Maura dan Rafa.
82 Episode 82 Apa Ada Kesempatan.
83 Episode 83 Bukan Urusanku
84 Episode 84 Mode sensitif.
85 Episode 85 Kehilangan Kendali.
86 Episode 86 Pilihan Terbaik.
87 Episode 87 Pencerahan.
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90.
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93 Ungkapan Perasaan.
94 Episode 95
95 Episode 95
96 Episode 96 Persidangan.
97 Episode 97 Permintaan Maaf
98 Episode 98
99 Episode 99 Bimbang
100 Episode 100 Pengakuan
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104 Tammmattt.
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Episode 1 Hati Aneh.
2
Episode 2 Di Antara
3
Episode 3 Menegangkan
4
Episode 4 Kenyataan
5
Episode 5 Kecelakaan.
6
Episode 6 Hancur Berkeping-keping.
7
Episode 7 Niat Bala Dendam.
8
Episode 8 Membatalkan Pernikahan
9
Episode 9 Kau harus Menikah denganku
10
Episode 10 Kesepakatan Menikah
11
Episode 11 Melawan.
12
Episode 12 Aku Bukan Tandingan Mu
13
Episode 13 Di kurung
14
Episode 14 Dia Datang
15
Episode 15 Penegasan Rafa.
16
Episode 16 Pendekatan.
17
Episode 17 Rafa dan Maura.
18
Episode 18 Rasa simpatik
19
Episode 19 Persaingan.
20
Episode 20 Peringatan Rafa.
21
Episode 21 Kerumah Calon Mertua.
22
Bab 22 Maura Di Keluarga Rafa.
23
Episode 23 Gebrakan Maura.
24
Episode 24 Pertama Untuk Maura
25
Episode 25 Jadi Canggung
26
Episode 26 Pertemuan orang tua.
27
Episode 27 Tindakan bodoh.
28
Episode 28 Malah Di Salahkan.
29
Episode 29 Insiden.
30
Episode 30 Penolong.
31
Episode 30 Cukup Terkejut
32
Episode 31 Tanda Tangan Kontrak.
33
Episode 33 fitting
34
Episode 34
35
Episode 34 Sedikit Canggung.
36
Episode 36 Hari Pernikahan.
37
Episode 37 Hampir Saja.
38
Episode 38 Sah
39
Episode 39 Kedatangan Jesslyn.
40
Episode 40 Jadi Canggung.
41
Bab 41 Romantis Dikit.
42
Episode 42 Gebrakan Maura
43
Episode 43 Tidak bisa berkutik.
44
Episode 44 Tiba-tiba saja Aneh.
45
Episode 45 Malam Bersama.
46
Episode 46 Saling Canggung.
47
Episode 47 Kehangatan Yang Tidak Di di dapatkan.
48
Episode 47 Kebahagiaan double
49
Episode 49 Akhirnya di penjara
50
Episode 50 Sekamar.
51
Episode 51 Hal Baru
52
Episode 52 Malam Tidak Terduga.
53
Episode 53 Romansa Pasangan suami istri.
54
Episode 54 Makan Romantis.
55
Episode 55 Hadiah.
56
Episode 56 Ada-ada saja.
57
Episode 57 Harapan Satu-satunya.
58
Episode 58 Mempengaruhi.
59
Episode 59 Saling Menantang
60
Episode 60 Di Mana kamu?
61
Episode 61 Tidak Memliki Arah.
62
Episode 62 Rafa dan Maura
63
Episode 63 Rahasia.
64
Episode 65 Tiba-tiba Merasa aneh.
65
Episode 65 Keyakinan
66
Episode 66 Luka.
67
Episode 67 Penjelasan
68
Episode 68 Mencari Petunjuk.
69
Episode 69 Penegasan.
70
Episode 70 Perasaan Aneh.
71
Episode 71 Pertemuan Menegangkan.
72
Episode 72 Pertemuan itu
73
Episode 73 Rencana Apa.
74
Episode 74 Pertemuan.
75
Episode 75 Kebenaran.
76
Episode 76 Kenyataan.
77
Episode 77 Kebahagiaan Luar Biasa.
78
Episode 78 Aku Ibumu.
79
Episode 79
80
Episode 80 Lebih Baik Sadar
81
Episode 81 Maura dan Rafa.
82
Episode 82 Apa Ada Kesempatan.
83
Episode 83 Bukan Urusanku
84
Episode 84 Mode sensitif.
85
Episode 85 Kehilangan Kendali.
86
Episode 86 Pilihan Terbaik.
87
Episode 87 Pencerahan.
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90.
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93 Ungkapan Perasaan.
94
Episode 95
95
Episode 95
96
Episode 96 Persidangan.
97
Episode 97 Permintaan Maaf
98
Episode 98
99
Episode 99 Bimbang
100
Episode 100 Pengakuan
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104 Tammmattt.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!