Clara adalah seorang perempuan yang sangat cantik dan juga baik hati kepada siapapun, tak sedikit orang juga sangat menyukainya
Tapi suatu waktu nasib naas telah menimpa dirinya, dimana Clara mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dirinya koma selama bertahun tahun lamanya
Roh Clara yang keluar dari tubuhnya selalu bergentayangan di sekitar rumah sakit tempat tubuhnya dirawat, Roh Clara terkadang sangat merasa bosan dengan kehidupannya yang mengambang tak tau arah tujuan seperti itu
Hingga suatu hari datanglah seorang pemuda Indigo yang sangat tampan bernama Darrel, kehidupan roh Clara mulai berubah karena kehadiran Darrel, hingga lama lama tumbuh benih benih cinta antara Darrel si pemuda Indigo dan Clara si Hantu cantik
So? Penasaran dengan kelanjutan ceritanya..! Cek this out》》》
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kim Ekz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
"Makasih ya Rel, kamu sudah antar aku pulang" ucap Tiara tersenyum pada Darrel saat sudah sampai didepan rumah Tiara
"Iya sama sama, oh iya tubuh kamu gak apa apa kan?" Tanya Darrel sedikit khawatir
"Gak apa apa kok, cuma kok rasanya kaya kenyang aja gitu kaya habis makan banyak" ucap Tiara merasa aneh
"Ah mungkin itu cuma perasaan kamu saja" ucap Darrel tersenyum pada Tiara
"Omo... Omo... Omo... apa aku mimpi? Baru saja Darrel tersenyum pada ku?" Batin Tiara
"I... iya juga sih, kamu gak mampir dulu Rel?" Tanya Tiara
"Lain kali saja, kalau begitu aku pamit dulu ya Ra" pamit Darrel
"Baik lah, kamu hati hati dijalan ya" ucap Tiara tersenyum sembari melambaikan tangannya
Darrel hanya membalasnya dengan senyuman, lalu pergi dari rumah Tiara
*****
Sesampai di rumah, Darrel langsung masuk ke dalam rumahnya itu dan terlihat didalam rumah ada Ayah dan mamah Renata sedang menonton TV bersama di ruang keluarga, sebenarnya ada keinginan didalam hati Darrel untuk menyapa mereka, tapi setelah kejadian kemarin mereka meledek dan menyakiti hatinya,Darrel mulai membenci mereka dan memutuskan tidak akan pernah menyapa atau berbicara pada mereka lagi
Darrel melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang berada dilantai dua, tapi tiba tiba
"Dari mana saja kamu baru pulang di jam segini?" Tanya Ayah yang melihat Darrel berjalan melewatinya
Darrel tak menjawab pertanyaan sang Ayah, dia terus saja berjalan menuju kamarnya
"Darrel? kalau Ayah nanya itu jawab" ucap Daniel yang tak sengaja bertemu dengannya ditangga
"Emangnya kenapa kalau aku baru pulang dijam segini? Mau aku pulang atau tidak pulang juga kalian tak akan memperdulikan ku bukan?" Ucap Darrel tersenyum sinis pada Daniel
"Kurang ajar, kamu mulai berani melawanku Darrel?" Bentak Daniel tak suka
"Aku bukan melawan kak, tapi aku menjawab pertanyaan kakak" ucap Darrel merasa kesal dengan sang kakak
"Alasan saja kamu, udah pergi sana. gua muak melihat wajah lu" ucap Daniel marah
Darrel yang mendengar itu hanya diam tak menjawab lalu meninggalkan sang kakak dan kembali berjalan menuju kamarnya
Sesampai dikamar, Darrel membaringkan tubuhnya terasa lelah, dia mengambil sebuah kertas disaku baju seragamnya
"Ini kan alamat rumah Clara, haaah...! kasian dia bertahun tahun koma di rumah sakit dan rohnya hanya mondar mandir disana saja, aku sudah berjanji akan membantunya mencari tau siapa pelaku yang sudah membuatnya koma seperti itu, tapi aku bingung harus mulai dari mana" gumam Darrel sembari menatap kertas yang berisikan alamat rumah Clara
Tak berapa lama ada yang membuka pintu kamar Darrel
"Kak Darrel? Kakak mau bantu Cilla bikin gambar rumah gak? Cilla ada tugas disekolah untuk bikin gambar rumah" ucap Cilla yang tiba tiba masuk membawa beberapa peralatan alat menggambarnya
"Boleh, tapi kakak mau mandi dulu ya. Cilla tunggu saja disini" ucap Darrel tersenyum pada Cilla
"Oke" ucap Cilla tersenyum sembari mengacungkan jempol tangannya yang terlihat mungil itu
Setelah selesai mandi dan berganti pakaian Darrel langsung menghampiri Cilla yang sudah duduk dikursi meja belajar yang berada di kamar Darrel tersebut
"Mau bikin gambar rumah seperti apa?" Tanya Darrel
"Seperti apa saja terserah kakak, yang penting bagus" ucap Cilla tersenyum
"Kakak kasih contoh ya, nanti Cilla ikutin kakak. Kalau gambarnya hasil kakak itu tidak boleh, itu tidak jujur dan curang namanya. Kalau hasil Cilla sendiri kan lebih bagus" ucap Darrel memberitahu adiknya itu
"Oke, nanti Cilla ikutin kakak" ucap Cilla semangat
Darrel pun membimbing adik bungsunya itu menggambar rumah yang dia inginkan, Cilla senang belajar bersama Darrel dibanding keluarganya yang lain karena Darrel selalu sabar dan tidak pernah memarahinya sama sekali
"Yeeeee..! Sudah selesai,makasih ya kak sudah bantuin Cilla" ucap Cilla sembari membereskan buku gambar dan alat tulisnya
"Iya sama sama, sudah sana Cilla tidur ini kan sudah malam" ucap Darrel tersenyum mengelus rambut Cilla
"Oke, babay kakak...! Selamat tidur, kakak jangan bersedih terus ya, karena Cilla selalu sayang kakak" ucap Cilla tersenyum sembari melambaikan tangannya lalu keluar kamar Darrel dengan buku gambar dan alat tulis yang dia bawa ditangan mungilnya
Darrel yang melihat itu hanya mengangguk tersenyum karna gemas dengan tingkah adik perempuannya itu
*****
keesokan harinya, roh Clara duduk di sofa yang berada di ruang rawatnya, tak berapa lama dia melihat ada tiga orang perempuan yang masuk ke dalam ruang rawatnya itu
Ketiga perempuan itu menghampiri tubuh Clara yang terbaring diatas ranjang rumah sakit, dan dua diantara tersenyum sinis menatap tubuh Clara
"Ternyata ini anaknya om Wisnu, kasian sekali dia bertahun tahun hidupnya seperti ini" Ucap salah seorang perempuan sekitar 23 tahunan tersenyum sinis pada menatap tubuh Clara
"Iya Viona, lagian kenapa Mas Wisnu masih berharap kalau dia hidup kembali, jelas jelas dia sudah sekarat seperti ini" ucap seorang perempuan sekitar 45 tahunan dengan muka kesalnya
"Udah lah Mah, kita gak perlu ngurusin dia. Yang terpenting sekarang kan mamah sudah nikah sama Om Wisnu, apalagi dia kaya raya jadi kita bisa bebas membeli apapun yang kita mau tanpa ada yang mengganggu kita" ucap perempuan yang bernama Viona tadi terlihat bahagia
"Apaaaa...? Jadi papah sudah menikah lagi dengan wanita ini...?" Ucap roh Clara belum percaya dengan apa yang diucapkan mereka
"Ha.. ha.. iya sayang, kita bisa menguras semua harta Om Wisnu. Apalagi kita tak ada saingan untuk memperebutkan semua harta Om Wisnu" ucap Mamahnya Viona tertawa puas
"Ha.. ha.. siapa dulu dong mamah Anya. Mamah aku yang paling cantik dan pintar" ucap Viona mebanggakan Mamahnya yang bernama Anya tersebut
"Tidak mungkin papah menikah lagi, papah bilang sangat menyayangi mamah dan gak akan menikah lagi" ucap roh Clara menangis mendengar perkataan mereka
"Mamah? Kak Viona ? Gak baik berbicara seperti itu, apalagi didepan anaknya Om Wisnu" ucap salah seorang wanita yang sedari tadi berada dibelakang mereka
Roh Clara yang mendengar itu pun menatapnya penasaran
"Di... dia kan?"
"Aduh...! Tiara, ya Gak apa apa. Lagian dia juga gak akan mendengar kita kan, dia kan koma" ucap Viona yakni kakaknya Tiara teman sekelas Darrel
"Tapi tetap saja tidak sopan kak, harusnya kita doain dia biar cepat sembuh dan kumpul lagi bersama papahnya" ucap Tiara
"Dih kamu tuh masih kecil, gak akan mengerti apa yang kita bicarakan. Lagian ngapain harus doain dia sembuh, justru kita harus doain dia mati tau gak,supaya kita gak punya saingan lagi. Kamu mau pindah sekolah ke sekolah yang kumuh khusus untuk orang orang miskin Hah? Nggk kan? Jadi diem aja Tiara" ucap Viona marah pada Tiara. Dan Tiara yang mendengar itu hanya diam menunduk takut, dia tau dia salah. Tapi dia juga gak punya pilihan lain selain mengukiti kakak dan Mamahnya tersebut.
