NovelToon NovelToon
RAMALAN I’M Falling

RAMALAN I’M Falling

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Enemy to Lovers
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Tinta Selasa

Soraya adalah gadis paling cantik di sekolah, tapi malah terkenal karena nilainya yang jelek.
Frustasi dengan itu, dia tidak sengaja bertemu peramal dan memeriksa takdirnya.

Siapa sangka, selain nilainya, takdirnya jauh lebih jelek lagi. Dikatakan keluarganya akan bangkrut. Walaupun ada Kakaknya yang masih menjadi sandaran terahkir, tapi Kakaknya akan ditumbangkan oleh mantan sahabatnya sendiri, akibat seteru oleh wanita. Sementara Soraya yang tidak memiliki keahlian, akan berahkir tragis.

Soraya jelas tidak percaya! Hingga suatu tanda mengenai kedatangan wanita yang menjadi sumber perselisihan Kakaknya dan sang sahabat, tiba-tiba muncul.



Semenjak saat itu, Soraya bertekad mengejar sahabat Kakaknya. Pria dingin yang terlanjur membencinya. ~~ Bahkan jika itu berarti, dia harus memaksakan hubungan diantara mereka melalui jebakan ~~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tinta Selasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

DEG. Benar saja, saat Rafael mulai menjelaskan kalimat lain nya, kulit kepala Soraya seolah mati rasa. Dia tidak menyangka, bahwa dia akan mendengar hal seperti ini. Suatu hal yang memperkukuh dan memperjelas, seberapa hebat ramalan sang nenek gigi hitam.

Sebelumnya dia masih sedikit bingung dengan ramalan, bahwa Kakaknya yang pengusaha akan dikalahkan oleh Sean yang notabenenya berlatar belakang hukum. Apalagi dijelaskan, bahwa mereka akan bersaing. Membuat Soraya bingung, dibagian mana mereka akan bersaing, jika mereka tidak searah?

Tapi kini, mendengar langsung dari Rafael, bahwa Sean sedang terlibat dalam dunia investasi, dan bahkan tampak berbakat dalam hal itu, membuat Soraya mengerti, kenapa Sean bisa lebih unggul dari Rafael.

Oh gosh, latar pendidikan hukum dan belajar Investasi otodidak, si miskin itu benar-benar punya potensi menjadi kaya, dan menghancurkan orang lain. No way, ini benar-benar bahaya. Bedebah bengek! Nyawaku, habislah nyawaku! Pikir Soraya, yang mulai tidak terkendali.

“Dia bekerja sangat keras, dan Kakak sedikit menambahkan modal investasi awalnya. Itulah kenapa, perlahan tapi pasti, Sean pasti bisa—”

“Oke enough. Enough. Cukup. C-U-K-U-P!” Potong Soraya pada ucapan Rafael. Dia serasa ingin meledak sekarang, apalagi dengan kalimat terakhir Kakaknya itu.

Dia tahu Kakaknya sangat baik, tapi tidak menyangka akan begitu baik dan sportif sampai bisa membantu modal awal, bagi orang yang berpotensi melawan balik dirinya.

Tapi begitu, Soraya hanya bisa menahan diri. Karena bagaimanapun juga, Rafael tidak memiliki pandangan apapun yang bisa terjadi di masa depan. Ini membuat Soraya semakin menyayangkan Kakaknya itu.

“Jangan khawatir, dia sudah mengembalikan modalnya.” Jelas Rafael yang mengira Soraya kesal karena uang.

Soraya yang mendengar ini, lagi lagi hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia tidak tahan, untuk mendekat dan mengusap punggung Rafael, membuat pria itu geli sendiri.

“Katakan aku bodoh dan sial, tapi Kakak lebih lagi. Tapi jangan khawatir, aku akan selalu melindungi Kakak, selama Kakak menghindari gadis yang aku peringatkan sebelumnya.”

Kata-kata ini membawa ingatan Rafael pada Taira, dan Soraya tahu itu. Tapi kali ini, dia tidak ingin menyebut secara spesifik. Hanya ingin menanamkan hal ini di alam bawah sadar Rafael.

“Tidak perlu bertanya, aku dengar orang-orang seperti ini tidak membawa nasib baik bagi klan kita.”

Rafael yang sudah menahan geli sejak tadi, akhirnya pecah dalam tawa. “Sora, kau ini kenapa heh? Klan, klan, apa coba? Memangnya kita hidup di film Naruto. Hahaha ….” Tanggap Rafael yang tidak mendapatkan tawa atau bahkan senyuman Soraya, saking seriusnya dia.

“Sudah ah! ayo cepat, dimana ruangannya!” Ujar Soraya dengan kaki menyentak, antara marah dan gugup. Dia gugup tentang harus bertindak bagaimana, ketika kebenaran akan masa depan, semakin jelas di matanya.

Ya, aku hanya perlu bersikap baik. Aku benar-benar harus bisa merebut hati si miskin, terutama Ibunya. Benar, aku harus tampak sopan. Yakin Soraya pada dirinya sendiri, ketika pintu akhirnya dibuka. KLEK.

“Tante Lusi.” Sapa Rafael.

Soraya memperhatikan bagaimana wanita paruh baya yang berwajah pucat tapi masih cantik itu, mendudukkan dirinya dengan sumringah melihat kedatangan mereka, khususnya Rafael.

“Eh, nak Rafael disini?”

Rafael menggenggam tangan Soraya, membawa lebih dekat ke arah ranjang.

Duh, kaki aku kok keram sih, jangan-jangan asam urat. Pikir Soraya, yang sebenarnya gugup menghadapi wanita yang selalu menjadi bahan ejekannya selama ini.

Mata Lusi penuh dengan kebahagiaan menatap Rafael, yang diketahuinya sebagai donatur perawatannya. Tapi karena ini pertama kalinya dia melihat Soraya, dan begitu terkesan dengan kecantikannya, Lusi sampai salah mengira, Soraya kekasih Rafael.

“Aduh ini siapa? cantik sekali.”

Soraya dengan malu-malu menundukkan kepalanya memberi salam, membuat Rafael sedikit terkejut.

“Halo Tante, aku Soraya. Adiknya Kak Rafael. Ini, aku ada bawaan untuk Tante.” Soraya menyerahkan buah-buahan yang dibelinya dengan kedua tangan, penuh sopan santun.

“Soraya? adik?” Ada sedikit keterkejutan pada Lusi, yang bisa ditangkap Rafael. Tapi dia menduga itu karena Sean pasti pernah cerita Soraya. Dia hanya berharap, semoga itu cerita palsu yang baik.

Sayangnya tidak begitu. Sean benar-benar mengeluhkan Soraya, meskipun tidak pernah mengatakan tentang penghinaannya. Dia hanya mengeluh, bahwa adik Rafael adalah seorang yang menyebalkan dan suka membuat masalah. Itulah yang membuatnya kadang terlambat pulang, untuk membantu Rafael mengurus Soraya. Dan memang itu benar, di masa lalu.

Oh gosh, aku kenal ekspresi itu. Ya, ya, si Sean bengek itu pasti pernah bicara tentang aku pada Ibunya. Oh, katakan keparat pada masa lalu. Pikir Soraya mumet, dibalik senyumannya yang masih bertahan.

Dia berusaha keras mempertahankan senyuman, masih optimis akan bisa mengubah kesan dari Ibu Sean.

Sementara Lusi, walaupun dia telah mendengar banyak keluhan Sean mengenai Soraya, tapi ketika melihat secara langsung, dan betapa baik gadis itu di depan matanya sekarang, semua kesan buruknya langsung berlalu.

Dia dengan sumringah langsung menggapai tangan Soraya, yang membuat Soraya sedikit tersentak. Eh buset, dingin banget tangan si Tante! udah mau game over kah? Pikir Soraya lancang. Beruntung Rafael menyenggol tepat waktu, sehingga pikiran Soraya tidak tercetak di wajahnya.

“Aduh, jadi ini ya Soraya, adik Rafael. Astaga, kamu cantik sekali nak.” Ujar Lusi lembut, yang langsung melambungkan Soraya.

Dia dengan hidungnya yang kembang kempis, mencoba menahan senyum kebanggaan, yang akhirnya tetap mengembang. Tapi begitu, Soraya mencoba mempraktekkan ilmu padi, meski tidak tampak seperti padi.

“Eh, Tante bisa aja. Emang sih aku cantik, tapi lebih cantik Tante. Di usia segini, masih cantik banget. Semoga kalau aku tua, aku bakal menua dengan cantik seperti Tante. Hihihiii ….” Akhiri Soraya dengan tawa kuntilanak, yang membuat kaget Lusi.

Rafael yang mendengar semua ucapan Soraya, dan bahkan tawa tidak terkendali adiknya itu, memerah menahan malu.

Lusi yang sudah senang dengan Soraya, makin senang dengan pujian itu. Tapi tambahan tawa Soraya yang aneh, benar-benar membuka luas pintu hati Lusi.

“Astaga, kamu itu lucu sekali nak Soraya”

“Jangan panggil Nak ya Tante, agak kampungan. Panggil aja Sora supaya mesra.”

“Supaya akrab, karib, dekat, hangat! Bukan mesra. Maaf Tante Lusi, adikku ini ada-ada saja.” Sanggah Rafael, segera memperbaiki perkataan Soraya. Dia berusaha keras untuk tidak malu sekarang.

Beruntung, Lusi benar-benar jatuh hati pada Soraya, jadi alih-alih tersinggung, dia menganggap itu semua sangat lucu.

“Ngomong-ngomong, dimana Sean Tante?” Tanya Rafael.

“Oh, Sean. Itu dia sedang makan siang dengan eh, siapa namanya, maaf Tante lupa. Ah, itu, … Taira.”

“HELL WHAT?” Syok Soraya, yang sudah berteriak.

1
Esti Purwanti Sajidin
wedewwww lanjut ka sdh tak ksh voteh
Nixney.ie
Saya sudah menunggu lama, cepat update lagi thor, please! 😭
Ververr
Aku udah rekomendasiin cerita ini ke temen-temen aku. Must read banget!👌🏼
Oralie
Masuk ke dalam kisah dan tak bisa berhenti membaca, sebuah karya masterpiece!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!