NovelToon NovelToon
Mendadak Dinikahi Mafia

Mendadak Dinikahi Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Roman-Angst Mafia
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mei-Yin

Daisy Moreland diusir dari rumah, dikhianati kekasih dan berakhir di ranjang bersama pria asing.

Berniat melupakan masalah yang terjadi, kedatangannya ke kelab malam justru menambah daftar panjang masalahnya.

Daisy terjebak menikah dengan Daren karena memiliki wajah yang sama persis dengan calon istrinya yang kabur.

Bagaimana bisa?

Bagaimana nasib Daisy selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei-Yin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Honeymoon

Keesokan paginya, usai sarapan Mario kembali ke mansion utama. Sementara Daren dan Daisy mengikuti kemauan kakeknya untuk pergi berbulan madu. Bahkan destinasi tempat yang akan mereka kunjungi semuanya sudah diatur oleh pria tua itu.

“Indonesia?”

“Ya, kau belum pernah ke sana?”

“Belum. Mungkin ini akan jadi yang pertama,” kata Daisy. “Kenapa kau setuju dengan usulan Kakek untuk pergi? Aku yakin kau sangat sibuk.”

“Tidak ada salahnya berlibur sejenak. Aku tidak akan bangkrut hanya karena tidak bekerja beberapa waktu.”

“Sombong sekali Anda, Tuan,” cibir Daisy.

Usai keduanya siap, mereka pergi menuju bandara. Ditemani lima pengawal dan dua pelayan, termasuk Raina yang akan memastikan kebutuhan mereka di sana terpenuhi.

Gilanya lagi, kedua pasangan itu pergi tanpa membawa apa pun. Hanya pakaian yang menempel pada tubuh dan juga dompet yang berisi identitas dan kartu ajaib. Tak perlu repot membawa pakaian jauh-jauh, mereka bisa membelinya di sana, begitulah kata Daren yang terbiasa tak mau susah.

Menggunakan pesawat pribadi, mereka akan terbang selama 23 jam menuju Jakarta-Indonesia. Dari sana mereka transit sebentar di Sorong untuk mengurus izin dan data-data lainnya. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Raja Ampat.

Perjalanan yang sangat panjang hampir seharian penuh. Namun, karena mereka menggunakan pesawat pribadi yang memiliki kamar dan fasilitas mewah, perjalanan itu tak terasa sama sekali.

Saat tiba di Bandara, jemputan telah disediakan pihak resort sesuai permintaan klien. Perjalanan tak membutuhkan waktu lama, sekitar sepuluh menit mereka telah tiba.

Mereka diantar menuju resort yang berada di tengah laut. Terdiri dari beberapa bangunan, tetapi privasi tetap terjaga karena jarak satu bangunan ke bangunan yang lain cukup jauh dan juga tertutup. Sejauh mata memandang, semuanya terlihat indah, memanjakan mata dan yang pasti akan menyenangkan berlibur di sana. Begitulah pikir Daisy.

Daren menghela napas pelan, terasa aneh karena tiba-tiba mereka dikirim ke sini meskipun dengan alasan bulan madu. Daren yakin bahwa ada sesuatu yang tersirat dibalik kedatangannya ke mari.

“Aku akan berkeliling melihat-lihat.” Daisy meninggalkan Daren.

Bangunan yang mereka tempati, sepertinya paling besar dan mewah di antara yang lainnya. Terdiri dari tiga kamar tidur, ruang keluarga, dapur yang dilengkapi meja makan, minibar, balkon dengan kolam dan juga tempat bersantai yang berada di bawah, sangat dekat dengan air laut. Namun, para pengawal dan pelayan tidak akan tinggal di sana, mereka menyewa tempat sendiri karena Mario tidak ingin ada yang mengganggu pengantin baru.

Begitu selesai melihat-lihat, Daisy menghampiri Daren dan duduk di sebelahnya. “Tempat ini tidak jauh berbeda dengan Maldives.”

“Pelayan akan membawakan pakaian kita dalam satu jam.”

“Aku lapar. Bisakah kita makan lebih dulu?”

“Kau bisa menghubungi bagian resto.”

Daisy melakukannya. Namun, sebelum itu dia bertanya, “Hmm, Daren. Apa makanan Indonesia enak? Aku tidak tahu harus memilih menu yang mana.”

“Enak jika kau suka. Masakan Indonesia cenderung memiliki rasa pedas dan manis.”

“Kau mau pesan apa?”

“Nasi, sup iga dan rendang,” jawab Daren seolah sudah sangat hapal.

“Kau pernah memakannya?”

Daren mengangguk.

“Bagaimana rasanya?”

“Tergantung selera.”

Daisy mendengus. “Enak tidak? Aku mau coba, tapi takut tidak cocok di lidah.”

“Kau bisa pesan apa pun yang kau inginkan, Daisy. Mereka akan menyiapakannya.” Lama-lama Daren kesal. Hanya memilih menu saja repot sekali.

Daisy yang merasa nada suara Daren berubah sedikit banyak sadar diri. Dia diam dan mulai melihat buku menu, memesan sesuai nomor yang tertera, tidak menyebutkan namanya karena lidahnya cukup sulit untuk melafalkan.

Tak membutuhkan waktu lama makanan yang dipesan Daisy telah tiba. Daisy menatap makanan yang ada di depannya dengan kening berkerut dalam.

“Kenapa hitam?” gumam Daisy heran.

“Makan dan jangan banyak bicara!”

Daren menyantap makanan dengan penuh kenikmatan. Sementara Daisy belum menyentuhnya, dia masih menatap aneh ke arah mangkuk yang ada di depannya. Apakah ini black soup? Tapi tampilannya agak berbeda. Kira-kira apa namanya tadi, Daisy sendiri lupa.

Melihat cara makan Daren yang lahap, membuat Daisy penasaran. Mengambil sendok dan mencicipi isi mangkuk yang sejak tadi diragukan. “Ternyata enak,” gumamnya.

Rasa tergantung selera, tetapi jika tidak dicoba mana tahu rasanya. Daisy menandaskan isi piringnya sambil mengusap peluh yang membanjiri tubuh. Memang enak sekali, tapi baginya ini sangat pedas. Segelas minumannya telah habis, tetapi rasa pedas di lidah membuatnya menjulurkannya sambil mendesis.

Setelah menghabiskan dua gelas air, Daisy mencomot sepotong buah untuk mengurangi rasa panas di mulutnya.

Daren yang sejak tadi menatapnya tak berkomentar. Dia agaknya juga heran dengan Daisy yang merasa lidahnya terbakar, begitu mencicipi sup miliknya pria itu mendesis. Ternyata Daisy tidak sadar jika mencampurkan semua sambal ke dalam mangkuk.

Pria itu menggelengkan kepala, mengulum senyum samar yang tak disadari.

“Mau aku bantu meredakan rasanya?” tawar Daren yang dijawab anggukan kepala.

Begitu posisi mereka saling berhadapan, Daren menarik tengkuk Daisy dan mendaratkan ciuman. Melumatnya pelan dan memaksa Daisy membuka mulut.

Setelah cukup lama bibir mereka bertautan, Daisy mendorong dada Daren mundur dengan wajah memerah. Saat tautan bibir mereka terlepas, Daisy memalingkan wajah karena malu. Ini ciuman ketiga mereka setelah menikah.

“Sudah lega?” tanya Daren terlihat biasa saja.

“Ya, terima kasih.”

Usai makan Daisy berlalu dari hadapan Daren. Dia malu dan tidak memiliki muka berhadapan dengan pria yang menjadi suaminya.

“Astaga! Dia selalu saja menciumku secara tiba-tiba.” Daisy menyentuh bibirnya dengan wajah merona.

To Be Continue ....

1
Riyanti Bee
/Heart/
T o R a 21
mana ini Thor klanjutan'y kangen akoh..
Dwie Anna
bagus
De'yus Mbot
lanjut dong thor
Santi
ditunggu episode keren selanjutnya ya, Author ku
Santi
paragraf terakhirnya keren banget 😆
mati terhormat ditangan orang jahat
bukan mati kelaparan sebagai gelandangan... ahay
Santi
Daisy... makanan Indonesia enak semua deh... Rendang itu no satu
kalo mau nafsu makan... pesen aja nasi liwet.. ikan asin.. lalapan.. jangan lupakan pete sama jengkol ya
Santi
makin penasaran
Santi
mulai deg deg an
Anne139
thor kok lama up nya
Santi
kenapa sepi komentar ini
ceritanya bagus padahal
Astuti Setiorini
lanjut thor
Anne139
kereeennn... next
Nella Liiga Ayorbaba
Lanjut thor
Anne139
mulai deh... next thor
Astuti Setiorini
cie daren ada rasa ini
Anne139
next thor... udah bbrp hari nunggu up nii
Hanima
lgi thorrr
Anne139
laanjuuuttt.... 😘
Astuti Setiorini
deasy harus tangguh dan kuat seperti saudra kembarnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!