" Arabella tolong kamu harus jadi tumbal untuk menebus hutang Daddy kepada Ketua Mafia".. Kata Pradana
Membuat Arabella menjadi kaget dan tidak percaya jika Daddynya menjadikan Arabella tumbal..
Arabella Alesya Orlin dia gadis yang sangat cantik, ramah dan baik hati.. dia hidup dikeluarga yang sangat kaya dan penuh kasih sayang..
Namun, suatu kejadian dimana Daddynya selingkuh membuat Mommynya pergi untuk selama-lamanya..
Kehidupan Arabella menjadi berubah saat Mommynya pergi, Daddynya menikah kembali dan memiliki hutang kepada Ketua Mafia yang sangat kejam didunia..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16-Diserang Kembali
Setelah dari kejadian malam itu, dipagi hari tepatnya Arabella bangun dengan perlahan-lahan membuka matanya..
Arabella melihat kearah kanan kirinya, namun dia dikagetkan saat melihat kearah kirinnya ternyata Sean ikut tidur bersama dirinya.. Dengan wajah senyumnya..
Perlahan-lahan Arabella menurunkan kakinya dari tempat tidur itu agar tidak membangunkan Sean... Namun saat Arabella menurunkan kakinya..
" Ahh".. Meringis Arabella merasakan nyeri dibagian lukanya..
Dengan cepatnya Sean bangun mendengar Arabella meringis..
" Ada apa??".. Tanya Sean dengan paniknya
" Aku ingin membersihkan diriku, namun aku baru teringat bahwa kakiku sedang luka".. Jawab Arabella dengan lembutnya
Sean hanya menarik nafasnya dan membuatnya secara lembut, dengan cepatnya Sean menggendong Arabella untuk kekamar mandi..
Arabella sangat terkejut hal itu, membuat dia menjadi sangat gugup untuk pertama kalinya dia dimanjakan oleh Sean..
" Mandilah, jika sudah panggil saja aku".. Ucap Sean dengan nada lembutnya dan mencium kening Arabella
Arabella hanya terdiam saja saat Sean seperti itu.. Kini Sean keluar dari kamar mandi dan mulailah Arabela membersihkan dirinya.. Namun tiba-tiba..
Duaarrr!!!...
Suara ledakkan diluar Mansion membuat Arabella terkejut begitu juga Sean, kini Sean melihat kearah jendela betapa kejutnya Sean bahwa mereka diserang..
" Ah bangsat siapa lagi yang menyerang dipagi hari begini".. Pekik Sean dengan nada marahnya
Tok.. Tok..
Dengan cepatnya Sean berjalan kearah pintu dan membukanya..
" Tuan kita diserang kembali oleh Vino Moonlight".. Ucap Robert membuat Sean menyeringai
" Pagi sekali dia menyerang".. Sahut Sean dengan senyum liciknya".. Hubungi Max dan Roger agar mereka ikut bertarung".. Sambung Sean diangguki Robert
Kini Robert pergi meninggalkan Sean, dimana Sean dengan cepatnya menghampiri Arabella..
Tok.. Tok..
" Arabella apa kau sudah selesai??".. Tanya Sean sambil mengetuknya dengan keras
Ceklek!!!. .
Suara pintu terbuka, kini Arabella ada didepan Sean dengan tubuh yang sangat gemetar dia sangat takut dengan suara ledakkan tadi..
Sean yang paham itu dengan cepatnya menarik Arabella dalam. Pelukkannya..
" Tenanglah jangan takut, ada aku disini".. Ucap Sean sambil menenangkan Arabella".. Sekarang kau pergi berpakaian terlebih dahulu setelah itu kita kebawah".. Sambung Sean diangguki oleh Arabella
Dengan cepatnya Sean membawa Arabella keruang ganti, setelah itu dia kembali untuk membersihkan dirinya..
Beberapa menit kemudian maupun Arabella atau Sean telah selesai, kini Sean kembali keruang ganti dimana Arabella masih setia menunggu Sean disana..
Sean mengambil baju dan celananya setelah itu Sean telah selesai.. Dengan cepatnya Sean menggendong Arabella dan keluar dari kamarnya..
Setelah keluar, kaki Sean dengan cepat melangkah menuruni tangga dimana semua pengawalnya sudah menahan serang musuh itu..
Plok.. Plok.. Plok..
" Sean Vincent Smilt".. Pekik Vino membuat Sean menatap kearah Vino
Sean menurunkan Arabella dari gendongannya dan tetap menjaga Arabella agar aman..
" Apa yang kau inginkan??".. Tanya Sean dengan nada dinginnya
" Simple, berikan aku tabang yang di Kota Maxico dan satu lagi Gadis itu".. Jawab Vino membuat Sean mengeraskan rahangnya
" Jangan pernah menginginkan yang sudah jadi milikku!".. Teriak Sean dengan memperatkan pegangannya ditangan Arabella
Vino hanya menyeringai, betapa serunya melihat Sean yang begitu marah saat dia ingin mengambil miliknya..
Namun, tibalah Max dan Roger tanpa diketahui Vino anak buahnya.. Sean yang melihat itu dengan cepat memberi aba-abanya menggunakan matanya yang dipahami Max dan Roger..
Dorrr!!!...
" Arrgghh".. Teriak Vino mendapatkan satu tembakkan dari arah belakang
Kini Vino terduduk karena merasakan kakinya begitu sakit..
Dorr!!!... Dorrr!!!!...
Suara tembakkan bersahutan, Arabella hanya menutup telinganya dengan kedua tangannya dia sangat takut dengan situasi sekarang..
Sean mempererat memeluk Arabella walaupun dia sedang melakukan penyerangan..