Amelia Angelica nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku, berkat nilai-nilaiku yang bagus sejak SMP kini aku menempuh pendidikan di King's College London dengan beasiswa tahap akhir. Namun kesalahan fatal aku lakukan dan kembali ke tanah air. Disitulah segalanya berawal.
Memulai hidup dengan mengabdikan diri disebuah Rumah Sakit swasta, pada awalnya semua berjalan dengan baik sampai kemudian takdir berkata lain.
Penasaran????? simak yuk ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili Mangatoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19. Membuka Hati
Setelah beberapa pekan Amelia tak menampakkan dirinya di rumah sakit membuat Rodrigo gelisah, saking sibuknya baru saat ini menyadari bahwa Amelia sudah tak ada lagi.
Tanpa diperintah Alex kemudian mencari informasi pada bagian administrasi dan yang di dapat adalah bahwa Amelia sudah mengundurkan diri dan suratnya sudah diletakkan di atas meja pak direktur. Alex berlari menemui Rodrigo untuk menyampaikan berita yang pastinya akan membuat murka tuan mudanya.
Tok tok tok
Ceklek
"Tuan,,,,dokter Amelia telah mengundurkan diri dan suratnya ada di atas meja tuan muda ". kata Alex tanpa basa basi yang sukses membuat Rodrigo tak mampu berkata-kata
"Cari dan temukan dia dimana pun berada " perintah Rodrigo sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
Tanpa menjawab, Alex segera melaksanakan perintah Rodrigo dengan mengerahkan orang-orang kepercayaannya agar secepatnya mendapat informasi keberadaan calon nyonya mudanya.
'amelia,,,,dimana kau berada, disaat aku merencanakan bahagia bersamamu dengan anak kita, kenapa kamu justru menghilang, aku bahkan tak pernah lagi bersama dengan wanita manapun sejak malam bersamamu ' gumam Rodrigo dengan tatapan kosong.
Rodrigo hanya menatap dengan nanar surat pengunduran Amelia. Rodrigo tak habis pikir dengan jalan pikiran Amelia yang tiba-tiba menghilang.
Sementara itu di kota Makasar tempat Amelia melanjutkan hidupnya merasa betah dengan sikap ramah para rekan dokternya.
Karena tak ada yang menjaga putranya jika sedang dinas, maka Amelia menyekolahkan Rafi sekalian menitipkannya hingga jam dinasnya selesai. Amelia sangat beruntung karena Rafi juga merupakan anak yang penurut dan pintar serta tak suka membuat masalah.
"Dokter Amel,,,,bisa gak saya jalan-jalan kerumah dokter Amel, pingin kenalan dengan Rafi ". kata dokter Damar
"Tentu saja boleh, dok,,,". ujar Amelia tersenyum manis
Dokter Damar juga merupakan pendatang di kota Makassar dan sejak pertama kali melihat Amelia selalu berusaha mendekatinya, Amelia pun ingin mencoba untuk membuka hatinya dan melanjutkan hidupnya dengan bahagia bersama orang yang bisa menerima dirinya dan putranya.
Setelah jam dinasnya selesai, kemudian Amelia bergegas menjemput Rafi dan kembali ke rumahnya yang dia beli sesuai dengan keuangannya, meskipun kecil tapi cukup asri dan nyaman untuk mereka berdua.
"Sayang,,,sebentar om Damar akan berkunjung kerumah kita, Rafi yang sopan ya ". ujar Amelia dengan lembut
"Iya ma,,,Rafi kan anak baik jadi harus sopan ". kata Rafi membalas perkataan Amelia.
"Anak pintar, terima kasih sayang ". ujar Amelia sambil mencium pipi Rafi
"Udah ma,,, laki-laki gak boleh dicium, Rafi kan udah besar ma, udah sekolah juga ". kata Rafi protes membuat Amelia tertawa melihat wajah lucu anaknya
Tok tok tok
Ceklek
"Eh dokter Damar, silahkan masuk ". ujar Amelia terus tersenyum meskipun tidak sepenuhnya bahagia
"Terima kasih tapi boleh kan kalo kita tidak di rumah sakit panggil nama saja, supaya lebih akrab ". Kata Damar tersenyum menghiasi wajah tampannya.
"Om ini siapa, ma,,," tanya Rafi yang tiba-tiba keluar dari kamar mendengar mamanya sedang berbicara dengan seseorang.
"Rafi sayang, kenalin ini om Damar ". kata Amelia dengan lembut
"Rafi,,," kata Rafi mengulurkan tangannya untuk berkenalan layaknya orang dewasa.
"Damar,,,," ujar Damar membalas uluran tangan kecil Rafi dengan hangat
Damar kemudian bermain bersama Rafi, mereka akrab dengan cepat karena Damar sangat pandai mengambil hati anak-anak. Amelia yang melihat hal itu ikut tersenyum bahagia.
Amelia yakin dengan berusaha membuka hatinya untuk Damar. Dalam senyum bahagianya wajah Rodrigo justru menghias kepala cantiknya, hatinya kembali meringis.
'seandainya saja Rodrigo tak mempunyai calon istri yang arogan, mungkin saja aku akan memberitahukan keberadaan Rafi, meskipun mereka tidak bisa bersama setidaknya Rafi mengenal ayah biologisnya. Tapi aku takut dengan keselamatan anakku, milikku satu-satunya '. batin Amelia kembali mengingat Rodrigo.
🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Selamat menikmati readers,,,,semoga suka
Salam hangat selalu dari author
Love you all
Teruslah & semangat berkarya..