NovelToon NovelToon
Kisah Asmara Di Sekolah

Kisah Asmara Di Sekolah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis / Teen School/College / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Pink Hana

Kisah ini menceritakan tentang lika - liku kehidupan anak remaja dengan latar belakang kehidupan yang berbeda - beda.
Buat kamu - kamu yang pernah mengalami cinta monyet di Sekolah...
Yuk Sini Ngumpul 🙈

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pink Hana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 16

" AL, kata abang aku untuk membuat laporan tindakan kekerasan.. harus punya bukti - bukti yang kuat. Kalo video doang ga cukup " kata Evan dengan wajah yang serius. Mereka sedang membahas tentang masalah yang semalam, saat jam istirahat dikantin berdua.

" Trus.. gue harus gimana??"

" Kata EL, Asma ga masuk Sekolah udah Dua hari ini.. " Tanya AL terlihat sedang berpikir.

" Kalo bisa ya... pas kejadian itu terjadi lagi dirumah Asma, kamu atau EL berada disana.. biar ada saksi atau bukti. Rumah kalian kan bersebelahan tuh?? " ucap Evan yang mencoba memberikan solusi terbaik membuat AL manggut - manggut memahami maksud sahabatnya itu.

" Gue bakal lebih awas lagi kalo gitu " ucap AL.

Selama ini dia hanya memantau lewat layar monitor laptopnya dikamarnya melalui CCTV yang sempat dipasang dirumah Asma.

Kemudian tak lama kemudian datanglah EL dan Icha.

" Ya ampun disini rupanya pangeran gue?? "

" Pantes, Gue tungguin dikelas ga nongol - nongol"

kata EL menghampiri bangku kantin yang ditempati Evan sang kekasihnya. Mereka sudah berani blak - blakan mengekspos hubungan mereka disekolah, kecuali didepan guru tentunya. Sebab AL sudah mengakui Evan sebagai adik iparnya kepada EL, itu pula yang membuat EL semakin bucin kronis.

" Eh, Cinderella Tanah Abang..."

" Balik masuk ke dalam Labu aja gih.. "

" Kita lagi serius Gini, Gangguin aja " kata AL sambil mengacuhkan kedatangan Adiknya.

" Ayang.... Masa gue dibilang pengganggu sih " kata EL mencoba memelas dengan Evan sambil memajukan bibirnya 10 cm.

" Udah, kamu pesen dulu gih!!! "

" Trus tungguin Aku disana yah " kata Evan sambil menunjuk bangku kantin seberang.

" Yayang gue emang terdebest deh Mmm..."

" Hehehe " kata EL yang tersipu malu setelah dipelototin kakaknya karena hampir kiss bye over kegenitan.

" Yuuuk " segera EL menarik tangan Icha menuju Bu Kantin sambil pesan makanan dan minuman ringan kesukaan mereka.

" Hmmm... Tapi kakak elo dukung gue kan, buat laporin kasus penganiayaan yang dialami Asma?" Tanya AL memperjelas Hal yang sedikit diragukannya.

" Iya, abang aku pasti dukunglah selama itu baik.. Kenapa enggak ??" kata Evan lanjut menyeruput es tehnya.

" Ya udah kalo gitu gue cabut dulu ya, mo ke perpus soalnya" kata AL yang langsung berdiri dan mendapat tanda jempol dari Evan lalu melangkah pergi meninggalkan kantin.

Setelah itu Evan pun berdiri menuju tempat dimana EL dan Icha berada.

" Dah selesai diskusinya?? " Tanya EL membuat Evan mengangguk lalu duduk disampingnya.

" Lagi ngebahas apaan sih, serius amat " Tanya EL penasaran membuat Icha juga menatap Evan menanti jawabannya.

" Itu... Temen sebangku kamu, kasihan dia sering disiksa dirumahnya " kata Evan membuat Icha terkejut.

" What ??? Asma ??? " tanyanya seolah tak percaya dengan apa yang diucapkan Evan sambil menatap EL dan Evan bergantian membuat EL mengangguk meyakinkannya.

" Jadi m...maksud kalian selama ini Asma ga pernah bahagia tinggal dirumahnya??" ucap Icha yang diangguki bersamaan oleh EL dan Evan.

" Ya ampun, kasian banget sih... Asma " kata Icha yang ikut sedih mengetahui tentang sahabatnya itu.

" Dan lo Tau gak, kenapa Asma ga sempat ikut Ospek waktu itu??" Tanya EL pada Icha yang membuatnya menggelengkan kepalanya.

" Dia itu sakit selama beberapa hari dan gue curiga pasti ini ada sangkut pautnya sama kekerasan yang sering dia alami dirumahnya " jelas EL panjang lebar.

" Jahat banget sih.. yang udah nyakitin orang sebaik dia ".

" Trus Sekarang... Jangan bilang kalo dia ga masuk Sekolah Dua hari ini, gara - gara Hal itu juga??" Tanya Icha yang membuat EL mengangkat kedua bahunya.

" Ga bisa dibiarin nih kalo kayak gini " kata Icha sambil mengepalkan tangannya diatas meja.

" Tolong kalian rahasia'in masalah ini dulu ya"

" Sekarang AL bagian mantau keadaan dirumah Asma kok. Jadi kalian tenang aja " kata Evan berusaha menenangkan EL dan Icha.

" Gimana bisa tenang Yang, kalo kita ga Tau nasib Asma Sekarang kayak gimana??"

" Terakhir juga ponselnya aktifnya kemarin doang " kata EL mulai khawatirkan Hal yang tidak - tidak terjadi dirumah Asma.

" Ya... Kita Doakan mudah - mudahan Asma Sekarang baik - baik aja dan besok masuk Sekolah lagi seperti biasa " kata Evan membuat EL dan Icha mengangguk pelan.

" Selama ini... Asma terlalu tertutup soal masalahnya sama kita - kita, gue jadi ngerasa bersalah pernah negative thinking sama dia " kata EL menunduk sedih menyesali apa yang pernah dipikirkannya tentang Asma.

" Kamu ga Salah kok Yang.. "

" Lain Kali jangan Su'udzon lagi sama orang yang ga kamu kenal ya.." kata Evan sambil mengacak poni EL yang membuatnya tersenyum dan mengangguk.

" Kita ga boleh menilai orang lain Dari luarnya saja sedangkan terkadang bahkan orang terdekat kita pun lebih berbahaya dibandingkan orang lain " kata Evan membuat Icha dan juga EL mengangguk setuju.

Tak lama kemudian datanglah Bryan dengan Dua temannya siapa lagi kalau bukan Tommy dan Jerry.

" Hari ini sa Ulang tahun jadi kalian makan sudah nanti sa yang bayar " kata Jerry kepada teman - temannya sambil tersenyum percaya diri.

" Ini baru Boss " kata Bryan sambil menaikkan kedua alisnya. Merekapun memilih makanan yang mereka inginkan.

" Tolong dicatat ya bu... Yang teman - teman saya pesan apa - apa sa " kata Jerry dengan yakin kepada ibu Kantin. Hingga akhirnya teman - teman Jerry sudah keluar dari kantin satu persatu.

" Jadi semua totalnya berapa bu?? " Tanya Jerry kepada Ibu Kantin Masih ditemani oleh Bryan dan Tommy.

" Totalnya Tiga ratus Dua puluh Lima ribu rupiah" kata Ibu kantin setelah mengutak atik kalkulatornya. Kemudian Jerry memeriksa dompetnya ternyata uang cash yang dia punya hanya berjumlah tiga ratus ribu rupiah membuat Jerry dan Bryan saling menatap.

" Jangan bilang kita yang jadi korban, disuruh cuci piring gara - gara duit lo kurang " kata Bryan pada temannya yang sudah mengeluarkan keringat dingin. " Ah .. Tra ada... "

" Ini ada kartu, coba pi gesek Tom di ATM depan Sekolah sana " perintah Jerry pada temannya, Tommy yang mau tidak mau menurutinya.

Kemudian tak lama kemudian Tommy datang dengan wajah kesal lalu berkata...

" Kamu ini yang benar aja, kartu pelajar disuruh gesek di ATM sana. Untung tidak tertelan... kalo tidak, mungkin ATM juga bisa muntah - muntah gara - gara kamu " kata Tommy mendengus jengkel hingga akhirnya mereka bertiga mencuci piring dibelakang warung bu Kantin bersama - sama.

Keesokan harinya...

" Asma.. Kenapa elo Dua hari kemarin ga masuk??" Tanya EL sambil memandang lekat wajah Asma membuatnya sedikit gugup.

" Itu... A..Aku sakit EL jadi ga bisa masuk" kata Asma lalu menganggukkan kepalanya.

" Nomer HP lo juga ga aktif kemarin. Gue pengen Tau aja soalnya udah Dua hari dan ga ada keterangan apalagi kabar Dari lo " Tanya EL lagi kemudian Asma berkata...

" Iya Aku sempat demam juga jadi males ngapa - ngapain " Jawab Asma sekenanya.

" Trus kening lo kenapa?? " tunjuk EL pada perban kecil yang ditempel dikepala Asma.

" Iya, Aku habis jatuh jadi terbentur gitu sebelum demam. Tapi Sekarang aku Udah ga papa kok " kata Asma menutupinya dengan senyuman membuat EL mendesah dan mengakhiri pertanyaannya. Tak lama kemudian guru pun masuk mengajar dikelas Asma.

Sementara dikelas AL

" Entar malam balapan yuk ?? " Ajak Anton pada AL membuat AL menoleh pada bangku Anton yang posisinya berada disamping kanannya. Kebetulan kelas mereka sudah usai karena gurunya selesai mengajar lebih awal sebab ada keperluan mendadak katanya.

" Tumben... "

" Biasanya lo ga mau kalo gue yang ajakin balapan" kata AL sambil tersenyum miring.

" Yaaa... Sumpek aja dirumah "

" Sekali - sekali nyari udara segar dimalam hari.. Boleh dong " kata Anton membuat AL manggut - manggut.

" Okey, jam 8 malam ditempat biasa " tutup AL membuat Anton tersenyum sambil mengangguk setuju.

Tanpa mereka ketahui dibelakang sana seorang wanita sedang tersenyum yang tidak dapat diartikan yang tak lain adalah Jovila.

Bagus... akhirnya lo masuk perangkap gue, batin Jo.

Lalu tak lama lonceng pulang pun berbunyi

1
Kadsah Kadsah
luar biasa
Andy Mauliana: Makasih kak
total 1 replies
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak..
seru..
Andy Mauliana: siap komandan
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!