hanya dengan melihat mu satu kali pertemuan dalam pesta itu membuat hatiku berdetak dan aku tidak bisa melupakan mu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kelakuan si kembar
Sersan telah selesai mengganti pakaiannya dan tersenyum melihat istrinya yang menutupi tubuhnya sampai sebatas leher.
"jangan tidur seperti itu..nanti kamu kepanasan" ujar sersan dengan santainya. Arum tidak menjawab tapi malahan ia menutupi seluruh tubuhnya.
"tidak mendengarkan kata suami dosa loh.."
dan Arum langsung saja membuka selimutnya dan menatap sersan yang sedang tersenyum.
"itu baru istri Sholehah ku...." puji sersan dengan terkekeh.
blushh..
pipi Arum langsung merona mendengar pujian dari sang suami. ia masih tidak percaya bahwa suaminya kini begitu romantis dan banyak bicara yang dulu nya begitu datar dan irit bicara.
"kenapa..merona yah.." goda sersan.
"ihhh..kak.." kesal Arum pura-pura merajuk tapi tidak di pungkiri dalam hatinya begitu berbunga bunga.
Arum langsung bersidekap dan memalingkan wajahnya dari sang suami.
happp...
dan sersan langsung memeluk Arum sambil terkekeh melihat istrinya kini sedang merajuk.
"uluh.. uluh..."
sungguh jantung Arum rasanya mau keluar dari tempatnya.
seketika mata mereka langsung bertemu.
"mmmm.. bolehkah aku melihat wajah mu.." membuat Arum jadi gugup dengan pertanyaan suaminya.
"kalau kamu belum siap tidak papa katakan saja kepada ku..aku tidak masalah."
"te-tentu saja boleh kak" jawab Arum dengan terbata-bata.
dengan perlahan sersan membuka tali cadar Arum. seketika sersan langsung menahan nafasnya melihat wajah sang istri untuk pertama kalinya.
"masyaallah..Bidadari." sungguh sersan begitu tercengang melihat wajah istrinya sendiri, apakah Arum benar-benar istrinya atau bidadari yang turun dari kayangan.
dan Arum langsung menundukkan kepalanya, dirinya pun juga begitu malu mendengar pujian dari suaminya.
cup..
sersan langsung mencium kening istrinya dan hanya sebatas itu, ia belum berani mencium bibir Arum langsung takutnya nanti dirinya akan khilaf, belum saatnya ia melakukannya dengan istrinya tapi apakah ia benar-benar bisa menahan nya sampai waktunya tiba mengingat ia mempunyai istri cantik sekarang.
"jika di kamar kamu tidak perlu menggunakan cadar lagi.." ucap sersan dengan menatap istrinya begitu intens.
"iya kak Arum mengerti..." jawab Arum dengan mengangguk kan kepalanya.
"ayo tidur.." ajak sersan lalu mereka merebahkan tubuh mereka dan sersan juga memeluk istrinya menjadikan lengannya sebagai bantal Arum.
ke esokan paginya Elson dan Sean pagi pagi sudah berteriak akibat ulah kedua adik mereka yang begitu aktif.
"aduh dek..bisa mati gw di bikin mommy..' panik Sean melihat Najwa sudah mengotori karpet dengan makanan yang berserah kan.
Najwa malah tertawa dan merosot kan badannya masuk kedalam kolom meja.
"Najwa..Lo ini susah banget yah di bilangan..' prustasi takut nya nanti kepala Najwa terbentur dan ia pula yang di salahkan.
"kak Ethan.." tunjuk Elson yang begitu pasrah sekarang melihat Ethan yang sudah mandi dan wangi kini bayi tampan itu bak seorang yang belum pernah mandi dua tahun.
"kalian ini...akhhh.." teriak Sean.
"kalau kalian tidak mau mendengarkan ucapan kakak lagi maka kakak tidak mau berteman dengan kalian lagi." nyatanya mengurus anak tidak semudah yang di bayangkan. bagaimana mommy mereka yang mengurus bocil bocil ini sendirian.
"ada apa ini.." sahut stev.
"opa lihat kedua cucu opa.." tunjuk sean.
membuat stev jadi terkekeh melihat Sean dan Elson yang prustasi dengan kelakuan si kembar yang sedang aktif-aktifnya.
"Oma sama mommy mana..? " kemudian stev mengambil Najwa yang berada di kolong meja.
" pergi belanja opa.." jawab Sean.
"sama kak Arum juga opa." tambah Elson.
"cucu cantik opa.." lalu stev mencium seluruh wajah Najwa membuat Najwa tertawa.
"sana kalian mandikan Ethan.." seketika Ethan langsung menoleh mendengar namanya fi panggil.
"Ethan pergi mandi dengan ke dua kakak mu'"
Ethan malah tertawa dan segera pergi menjauh.
"no..no..no..no.."
Sean langsung saja mengejar bocah nakal itu dan segera mengangkatnya membuat Ethan langsung tertawa dengan gemas. siapa saja yang melihatnya pasti akan merasa ikutan gemas juga.
"sekarang kita mandi sebelum mommy datang atau kita semua akan di marahi oleh mommy..Ethan mau di marahi mommy memangnya.."
"no..no..no..no.."
"Elson kau bersihkan semua nya suruh di bantu oleh bibi biar gw ajah yang mandiin Ethan.." ucap Sean dan segera membawa Ethan ke atas bahkan di dalam gendongan pun Ethan tidak mau diam rasa rasanya Sean ingin menghilang dari bumi ini sejenak.
"lah ni anak kenapa..." tanya sersan ber pas-pasan dengan kedua adiknya.
"gak tahu..lagi koslet.." jawab Sean dengan santainya.
pluk..
Ethan langsung menampol mulut kakaknya.
"astaga lama-lama gw bakal habis kena tampar.. mungkin aja bibir gw jadi membesar..." tidak si bontot, tidak si Ethan yang suka sekali menampol mulutnya.
"sini biar aku aja yang mandiin Ethan.." sersan heran saja kenapa adiknya bisa seperti gembel.
"gak usah kak, biar gw ajah, tuh si adek lagi rewel nanti opa kelelahan ngurus Najwa, kan si adek cuma mau nurut sama kakak..." ujar Sean yang langsung melangkah kakinya sedangkan sersan juga melangkahkan kakinya ke ruang keluarga.
sesampainya di ruang keluarga sersan langsung menggelengkan kepalanya melihat ke kacauan yang di buat oleh si kembar, yang nauzubillah kotor nya, kalau sang mommy tahu pasti mereka semua kena dampak semprot nya.
"Najwa ..." panggil sersan kepada adiknya yang sedang tertawa bersama opa stev.
seketika Najwa langsung menghentikan tawanya dan menoleh ke arah sang kakak yang memanggilnya.
"Najwa tahu apa yang Najwa perbuat.." tanya sersan membuat Najwa menundukkan kepalanya dan mengerucutkan bibirnya.
"siapa yang membuat ke kacauan ini semua, hmmm..."
mata Najwa sudah berkaca-kaca padahal sersan bertanya dengan nada yang lembut.
opa stev langsung terkekeh melihat betapa gemas nya cucu satu satunya yang sangat takut dengan sersan.
"Nananana..." Najwa menjelaskan bahwa yang melakukannya itu semua adalah ia dan saudara kembarnya dan sersan hanya mengangguk kan kepalanya.
"adek lihat kak Elson yang membersihkan lantai Karena kekacauan yang di buat adek Sama Elson, adek gak kasihan melihat kak Elson.."
"af..af..Af.." tunduk Najwa.
"lain kali jangan begitu yah sayang..kasihan kak Sean sama kak Elson..." Najwa langsung mengangguk kepalanya dengan cepat dan merentangkan tangannya.
kemudian Najwa lalu mencium pipi sersan. senyum sersan langsung terbit dari bibirnya seketika.
"jangan sama kakak minta maafnya, minta maaf nya sama kak Sean dan kak Elson,"
"yayayayaya..."
"pintar nya adik kakak yang paling cantik ini, makin sayang sama Najwa.."
dan Najwa langsung tersenyum mendengar perkataan kakak nya yang memujinya.
"Daddy mana..?"
"ja..ja..Ja..ja.." jawab najwa..
"di ruang kerjanya.." sahut opa stev karena ia pun dari sana.
"mommy sama Oma lama juga yah opa belanja nya.." celetuk sersan setelah mereka duduk.
"memang kenapa..?"
"enggak.. lama aja, hari hampir siang ini.."
"jangan bilang kamu kangen istri mu yah..." ledek stev.
"enggak juga opa.." jawab sersan tapi telinga nya sudah memerah membuat stev terkekeh geli melihatnya.
"ngaku saja lah cucuku, tidak perlu malu dengan opa.."
"enggak opa.." bantah sersan.
"iya lah tu..opa percaya kok.."
"hah capek..juga.." ucap Elson dan langsung duduk di sebelah sersan.
najwa menatap sersan dan seakan mengerti sersan mengangguk kan kepalanya.
najwa menggoyang goyangkan tangan dan kakinya menghadap Elson dan langsung di sambut Elson dengan cepat.
"hmmm..apa dek..butuh sesuatu biar kakak ambil kan untuk adek.."
"af..af..af..af.."
"adek mau minta maaf sama kakak yah..." tanya Elson memastikan.
dan najwa langsung mengangguk kepalanya dengan cepat.
"iya gak maafin kok..apa yang gak buat adik kakak yang cantik ini.." Elson mencubit pipi najwa yang berisi dengan gemas. ya kali dirinya gak memaafkan, si najwa bengkingnya kuat yang tentunya Daddy Adam yang terhormat.
"cihh....cihh..cihh..."
Elson tidak menjawab tapi ia mencium seluruh wajah adiknya begitu gemas membuat Najwa langsung tertawa riang.
