Pernikahan Rahasiaku

Prasetyo sudah membuat surat perceraian dirinya dengan Dewi Ayu.

"Ma...kamu tandatangani surat perceraian kita,setelah ini kamu bebas mau berselingkuh dengan siapa saja." ucap Prasetyo.

"Baiklah kalau itu keputusanmu! Tapi aku minta dua hal. Aku adalah ibunya anak-anak berarti kamu harus memberiku uang gono gini. Kedua jangan sampai anak-anak tahu soal perceraian kita. Aku gak mau mereka bersedih." Kata Dewi ayu sambil mengambil surat perceraian itu.

"Baiklah,jangan khawatir soal gono gini. Aku akan kasih uang nya dan sudah aku tf ke rekening kamu. Aku harap hubungan kita cukup sampai disini. Kamu bisa angkat kaki dari rumah ini sekarang." Ujar Prasetyo walaupun hatinya sangat hancur dia harus melakukannya.

Dewi Ayu pun tak merasa bersalah setelah meminta itu dia langsung pergi meninggalkan suaminya yang sekarang menjadi mantan. Akhirnya dia bisa terlepas dari ikatan pernikahan ini.

***

Bel pulang pun berbunyi, para siswa dan siswi sangat gembira karena mereka menantikan moment yang ditunggu-tunggu.

Dikarenakan para guru ada kegiatan diluar sekolah,jadi hari ini pulangnya gasik/ lebih awal dari biasanya. Ayla pun bersiap-siap untuk keluar kelas bersama Nindi.

Tring...

( Notif Wa Ayla pun berdering)

Ayla mengambil handphonenya dan melihat pesan yang dia terima.

Maafkan saya karena hari ini tidak bisa pulang bersama. Saya sudah siapkan taxi untuk kamu. Tunggu saya dirumah orangtua kamu. Sampai ketemu nanti.

Rakha Samudra

Entah mengapa perasaan Ayla jadi sedih setelah membaca pesan tersebut. Dirinya merasa aneh karena tak biasanya dia seperti itu.

"Jangan bilang lho udah mulai suka sama dia Ay!! No!! Gue gak mungkin suka sama dia. Gak akan pernah gue ngejilat ludah sendiri!" batin Ayla.

Melihat hal itu, Nindi menjadi penasaran dan langsung merebut ponsel Ayla.

"Hayoo...lho kenapa ngelamun?" sambil merebut ponsel milik Ayla.

"Nindi...balikin handphone gue gak!" kesal Nindi karena Wa nya belum dia keluarkan.

"Enggak,kecuali lho cerita sama gue kenapa akhir-akhir ini lho bertingkah aneh dan suka ngelamun?" Tanya Nindi.

"Iya,gue bakal cerita ini sama lho!tapi gue harap lho gak ember ke orang lain."

"Ya kalii gue ember.lakban dimulut gue berlapis-lapis jadi gak bakal gue bicorin ke siapapun soal rahasia lho."

"Sebenarnya ...

Gue itu udah nikah." tutur Ayla bertele-tele.

"Whatt!! Nikah? Lho gak bilang-bilang sih?" kaget Nindi.

"Jangan keras-keras ngomongnya..nanti ada yang tahu soal ini mati gue!" ucap Ayla sambil membekam mulut Nindi.

"Iya maaf...lagian lho nikah sama siapa? tega lho ya gak ngundang sahabat lho yang imut dan cantik ini."Ujar Nindi sambil cemberut.

"Gue dijodohin sama orangtua gue,dan pernikahannya diadakan secara privasi dan gak mengundang banyak orang juga."

"Pokoknya lho harus cerita sama gue,siapa yang udah nikahin sahabat gue ini?"ke kepoan Nindi sudah 100%

"Gue nikah sama pak Rakha dan gue juga gak tahu kalau yang bakal dijodohin sama orangtua gue itu dia. Tiba-tiba aja mereka ngadain makan malam bersama dan gue disuruh dandan oleh papah,gak tahunya mereka mau mempertemukan gue sama dia."Ucap Ayla.

"Lho ko bisa sih nerima perjodohan itu? Padahal 6 bulan lagi loh Ay,kita mau ujian."Kata Nindi.

"Gue udah berusaha buat ngegagalin perjodohan ini tapi kalau gue ngikutin ego gue,pasti orangtua gue bakal malu. Karena perjodohan ini sudah mereka rencanakan sejak gue kecil." tutur Ayla.

"Oh my god! Gue sih kalau jadi lho bakal langsung mau kalau modelnya kaya pak Rakha. Terus...lho udah malam pertama sama dia? Gimana rasanya ?"

"Dasar Omes! Ya gue belum nyerahin diri gue begitu aja lah! Masa ia gue berbuat begitu masih sekolah. Gue talut hamil!"

" Ya ampuun Ayla Anindhita..lho ya bener-bener gak bersyukur. Ya kalian bisa menggunakan pengaman lah biar gak akan hamil." Ucap Nindi dia tahu bamget soal begini karena sering menonton drama korea.

"Kalau gue cinta sih bakal gue lakuin..tapi dia bukan orang yang gue cintai!"

"Ih..dosa lho ya,nolak permintaan suami. Kalau lho mau masuk surga ya lho harus layani dia dengan sepenuh hati. Pantesan aja lho sekarang ini udah berubah sama dia,rasa benci lho udah turun haha..."

"Gue emang bukan istri yang baik.dan gue akan pastikan pernikahan ini gak akan bertahan lama. Cukup sebulan aja pasti dia gak tahan sama kelakuan gue."

" Jangan ngomong begitu Ay...nanti lho beneran suka sama dia, sekejap saja lho gak bisa tahan gak ketemu sama dia."

"Kita lihat aja nanti!" dengan senyum liciknya Ayla.

"Yuk ah kita pulang,lumayan pulgas ( pulang gasik ) kita gunakan dengan sebaik-baiknya." Decak Nindi.

"Ayok!"

"Lho dijemput apa pulang sama su..."

"Stop! Jangan ngomongin dia sini! Gimana kalau ada orang yang tahu nanti."

"Iya maaf ..." ucap Nindi

Mereka pun jalan bareng nyampe ke depan sekolah disana sudah ada taxi yang dipesan oleh Rakha.

"Taxi gue udah dateng.. Gue pulang duluan ya!" seru Ayla.

"Ya udah...hati-hati ya." Ujar Nindi.

"Iya...good bye Nin.." sambil melambaikan tangan.

Nindi pun melambaikan tangan lagi kepada Ayla. Setelah itu dia pulang menaiki motor vesvanya.

Tibalah Ayla dirumah. Ternyata disana sudah ada orang yang paling dia sayangi setelah kedua orangtuanya. Ya dia adalah Neneknya dari Dewi Ayu. Ayla sangat senang karena sudah lama Neneknya tidak datang berkunjung ke rumah.

"Nenek..." Ucap Ayla sambil memeluknya dengan bahagia saking rindunya.

"Cucuku ... Kamu sehat nak? Sudah lama nenek tak bertemu denganmu. Setiap hari nenek kesepian dan merindukan detik yang berharga ini." Ucap Nenek Fatma.

Wanita paruh baya ini sudah berkepala lima tetapi masih sehat dan tak kalah keren dari anak muda. Dia yang merawat Ayla sejak kecil dan pergi ke Eropa pada saat usia Ayla sudah 12 tahun. Makanya Ayla lebih dekat dengan neneknya daripada ibu kandungnya sendiri dan tumbuh menjadi anak yang manja dan juga apa yang dia inginkan harus tercapai.

"Nenek kapan kesini?" tanya Ayla sambil berjalan menuju ruang tamu.

"Tadi siang,,nenek bawa oleh-oleh buat kamu dari Eropa." ucap Nek Fatma.

" Hhmmm...Nenek makasih banyak.. Apa nenek akan menginap disini?"

"Ya sayang...nenek akan menginap sementara waktu. Oh ya nenek dengar kamu sudah menikah? Apa benar?"

Raut muka Ayla menjadi sedih. Kalau saja nenek nya ada disini waktu itu mungkin pernikahan inj tidak akan terjadi. Karena neneknya selalu membela Ayla dalam situasi apapun bahkan orangtuanya tidak bisa melawan apa yang sudah nenek katakan..

"Iya nek,mama sama papa menjodohkan Ayla dengan pria yang lebih tua bahkan dia adalah guru Ayla disekolah. Ayla gak mau nikah sama dia nek, Ayla pengen nikah sama orang yang Ayla cintai." Rengek Ayla.

"Bener-bener ya orangtua kamu,masa cucu kesayanganku disuruh menikah saat masih sekolah? Dimana otak mereka?" ungkap Nek Fatma sambil menenangkan cucu kesayangannya itu.

"Kamu jangan khawatir sayang, Nenek akan bicara kepada mereka dan menyuruh untuk memutuskan pernikahan ini. Kamu pasti gak bahagia kan dengan pernikahan ini."

"Iya Nek.." senyum bahagia dihati Ayla karena neneknya selalu berpihak padanya.