NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Kelabu : Perang Kebangkitan

Pendekar Pedang Kelabu : Perang Kebangkitan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Pusaka Ajaib
Popularitas:19.4k
Nilai: 5
Nama Author: YanYan.

Alam Dongtian berada di ambang kehancuran. Tatanan surgawi mulai retak, membuka jalan bagi kekuatan asing.

Langit menghitam, dan bisikan ramalan lama kembali bergema di antara reruntuhan. Dari barat yang terkutuk, kekuatan asing menyusup ke celah dunia, membawa kehendak yang belum pernah tersentuh waktu.

Di tengah kekacauan yang menjalar, dua sosok berdiri di garis depan perubahan. Namun kebenaran masih tersembunyi dalam bayang darah dan kabut, dan tak seorang pun tahu siapa yang akan menjadi penyelamat... atau pemicu akhir segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menantang Raja Laut

WUUUMMMM——

Hawa dari laut tak berangin terasa berbeda pagi itu. Meski dinamakan demikian, udara membawa bau garam yang tajam dan bisikan lirih dari kedalaman yang tak terlihat. Kabut tipis menggantung di sepanjang garis tebing, menciptakan ilusi seolah dunia berakhir di depan mereka.

Zhang Wei membuka matanya perlahan, cahaya keperakan menyala singkat dalam iris kelabunya sebelum meredup. Tubuhnya masih dalam posisi duduk bersila, tapi aura kelabu yang menyelimutinya perlahan meresap kembali ke dalam meridian, seolah langit dan bumi sedang menghela napas.

Suara langkah ringan terdengar di belakangnya. Fei Yuan dan Shen Dou berdiri di sisi kiri dan kanan, sementara Yan Zhuan dan Ruo Lian menjaga pengamatan dari atas batu-batu tajam yang menjorok ke arah laut.

“Pagi ini terasa… sunyi,” gumam Fei Yuan pelan, matanya menatap lautan yang seolah diam namun menyimpan desah ribuan riak tak kasatmata.

Zhang Wei berdiri. Debu halus dari permukaan tebing beterbangan dari telapak kakinya, tapi tidak satu pun menyentuh tubuhnya. Jubah kelabunya berkibar pelan, dan pedang abu-abu gelap di punggungnya bergetar lembut… seperti ikut merasakan tekanan yang datang dari bawah.

“Ini bukan lautan biasa,” ucap Zhang Wei, suaranya datar namun membawa ketegasan yang dingin. “Kita akan berhadapan dengan salah satu dari empat makhluk kolosal… gurita pemakaman jiwa.”

Mereka semua diam. Hanya suara gemuruh ombak jauh di bawah tebing yang menyambut pernyataan itu.

“Binatang roh tingkat sepuluh…” Ruo Lian bergumam, aura ilusi di tubuhnya sedikit bergetar. “Makhluk seperti itu… lebih dari sekadar roh liar. Mereka adalah penguasa alam.”

Zhang Wei mengangguk. “Makhluk itu bukan hanya memiliki kekuatan brutal. Ia cerdas. Penuh naluri kuno. Dia telah hidup sejak zaman perang besar antara manusia dan binatang roh… dan dia menguasai seluruh kedalaman laut ini. Bahkan dewa pun tak bisa mengabaikannya.”

Shen Dou mengepalkan tinjunya. “Kau yakin kita sanggup menghadapinya, Tuan Muda?”

Zhang Wei berbalik perlahan, menatap keempat rekannya satu per satu. Tatapannya tajam namun tidak menekan. Justru ada ketenangan mendalam di balik mata kelabunya, seolah ia telah menghadapi kematian berkali-kali dan tetap memilih berdiri.

“Pertarungan ini adalah tanggung jawabku,” ujarnya. “Kalian hanya bertugas membersihkan ancaman sampingan. Anak-anak gurita itu tak lemah… mereka bisa memicu gangguan yang fatal jika dibiarkan.”

Fei Yuan mengangguk. “Kami mengerti. Tapi… jika kau jatuh—”

“Aku tidak akan jatuh.” Suaranya memotong tegas. “Lumpur ajaib laut dalam adalah kunci. Kita membutuhkannya. Apapun yang terjadi, aku akan mengambilnya.”

Langit mulai berubah. Cahaya keemasan matahari pagi kini menyinari permukaan laut yang tampak tak bergerak. Tapi di balik itu, ada denyut aneh. Seperti nadi bumi yang bergetar dari kedalaman. Riak kecil merambat pelan di atas air, nyaris tak terlihat—namun jelas tidak alami.

WUUUUUUMMMM——

Suara berat dan dalam menggema… bukan dari udara, tapi dari dalam air. Laut tak berangin mulai beriak perlahan. Kabut tipis yang menggantung kini melayang lebih rendah, menyelimuti area di sekitar tebing. Suhu menurun drastis.

Zhang Wei menatap ke depan. Angin meniup rambutnya ke belakang, dan pedangnya sedikit bergeser seolah ikut bersiap.

“Sudah waktunya,” ucapnya lirih.

Empat rekannya mundur sesuai perintah. Mereka membentuk perimeter pertahanan di belakang tebing, mata mereka tetap tertuju ke laut.

Zhang Wei melangkah maju… hanya satu langkah, tapi tanah di bawah kakinya retak halus, dan aura kelabu mulai berputar seperti pusaran kecil di sekelilingnya.

Lautan yang diam perlahan mulai menggeliat. Di kedalaman, sesuatu… terbangun.

***

Zhang Wei melayang di atas permukaan laut yang tenang, matanya memandang lurus ke bawah, ke dalam kedalaman tak terlihat dari Laut Tak Berangin. Keheningan terasa ganjil, terlalu sunyi untuk perairan yang menjadi wilayah kekuasaan salah satu dari empat makhluk kolosal di alam rahasia Qianlong.

Gelombang udara spiritual bergulung lembut di sekeliling tubuhnya saat ia mengangkat tangan kanan. Energi kelabu padat mulai terkumpul, menciptakan pusaran qi di langit yang bergema seperti dentuman halilintar tanpa suara.

Di belakangnya, empat rekannya berdiri tegak di atas pedang terbang masing-masing, menjaga jarak sesuai perintah. Ruo Lian memandang laut dengan waspada, rambutnya berkibar diterpa angin pekat yang mengandung tekanan jiwa. Shen Dou, Fei Yuan, dan Yan Zhuan tak mengucapkan sepatah kata pun, tapi mata mereka menunjukkan kesiapan mutlak.

“Jangan dekati pusat pertempuran. Kalian di sini hanya untuk menjaga perimeter,” ucap Zhang Wei datar tanpa menoleh. “Binatang itu… bukan lawan yang bisa kalian tangani.”

Aura kelabu meledak dari tubuhnya seperti badai qi yang menusuk langit.

Dari dalam pedang abu-abu yang menggantung di punggungnya, suara bisikan samar terdengar. Lian Xuhuan, yang menyatu dalam kesadaran senjata itu, tidak bertanya. Ia hanya mengamati diam-diam, mengenali riak-riak aneh dari dasar laut.

“…Itu masih mahluk yang sama,” gumamnya dalam benak Zhang Wei. “Tapi kekuatannya kini lebih padat dari yang kuingat. Dia telah menelan banyak jiwa.”

Zhang Wei mengangguk tipis.

“Saatnya memancing.”

Dengan satu gerakan tegas, ia menarik pedangnya dari punggung, dan suara getaran berat terdengar saat bilah kelabu menyala dalam semburat petir halus. Kilat itu membentuk pola seperti jaring di sekelilingnya. Qi kelabu terkonsentrasi di ujung bilah, dan saat ia mengayunkannya ke bawah…

ZRAAAAKK——!!!

Sambaran qi kelabu membelah laut, menghempaskan air ke segala penjuru. Dentuman itu mengguncang langit, menimbulkan pusaran tekanan qi di atas Laut Tak Berangin yang perlahan berubah warna, dari biru pekat menjadi kelabu kehitaman—seolah merespons tantangan dari langit.

Dalam sekejap, udara di sekitar menjadi berat.

WUUUUUUMMMMMMMMMM——

Getaran itu datang dari dalam dasar laut. Panjang… dalam… dan disertai tekanan jiwa yang mengguncang hingga ke tulang. Laut yang tadinya diam berubah menjadi medan pertempuran sunyi. Ombak tiba-tiba berhenti bergelombang—seperti air takut untuk bergerak.

Tiba-tiba…

GRUUUAAARRRRGGGHHHHHHHH———!!!!!

Raungan dahsyat mengguncang seluruh penjuru langit. Suaranya bukan sekadar suara. Itu adalah teriakan jiwa. Teriakan amarah purba yang seolah mengandung kebencian abadi terhadap umat manusia. Tekanan jiwa dari suara itu menghantam langsung ke jantung seluruh makhluk hidup dalam radius puluhan li.

Fei Yuan dan Shen Dou langsung mundur, wajah mereka memucat. Ruo Lian hampir terjatuh jika tak segera menstabilkan qi-nya. Yan Zhuan menggertakkan gigi, tangannya menahan dada.

"Apa-apaan ini...?" gumamnya serak. "Itu... bukan tekanan biasa..."

Zhang Wei tetap berdiri di tempat, tubuhnya dikelilingi pusaran aura kelabu yang melindunginya seperti kubah petir.

Dari tengah pusaran air yang tadi ia ciptakan, permukaan laut mendadak menyembur ke atas.

BOOOOOOOMMMMMM——!!!

Sebuah pilar air raksasa muncul dari kedalaman, setinggi menara langit. Dari dalamnya, puluhan tentakel berwarna gelap menjulur seperti tombak neraka, setiap permukaan tentakel itu dipenuhi sisik dan urat bercahaya ungu. Suaranya mengaung. Gerakannya memukul udara seperti badai.

RAAARRRRHHHHHHH———!!!

Dua mata merah menyala dari balik air, membelah kabut dan memperlihatkan siluet mengerikan. Sosok gurita kolosal itu akhirnya muncul, tubuhnya masif dengan cangkang berlapis, dan aura spiritual yang menyelimuti seolah mampu menelan alam itu sendiri.

Ia mengangkat sebagian tubuhnya dari permukaan air, dan seketika itu juga—

DUARRRR!!!

DUARRRRR!!!

DUARRRRRRRRR!!!

Tiga ledakan air terjadi bersamaan, menciptakan tsunami di segala arah. Tekanan jiwa menyebar, membuat seluruh lautan bergetar seperti akan runtuh.

“Manusia…” Suara dalam dan menggema muncul langsung dalam kesadaran Zhang Wei—bukan melalui telinga, tapi melalui pikiran. “Berani menginjak wilayahku… Kau memilih kehancuran.”

Zhang Wei tersenyum tipis. Petir kelabu menari di bilah pedangnya.

“Aku hanya datang untuk mengambil sesuatu... Kau bisa menghindari pertarungan ini.”

RAAARRRRHHHHHHHHHH———!!!

Amukan jiwa kembali mengguncang langit. Tentakel-tentakel itu mulai bergerak, membelah air, merobek udara.

Zhang Wei menunduk sedikit, memusatkan energi.

"Lupakan bicara. Mari kita lihat… siapa yang lebih layak menguasai tempat ini."

Seketika, petir kelabu melonjak ke langit.

Pertarungan dimulai.

1
Nanik S
Hancurkan pasukan Iblis terutama Kui
Nanik S
Ternyata Zhang Wei masih keturunan Ras Elif...
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Hancurken jadi sak walang²
4wied
bagus, akankah Zhang Wei bangkit kembali dari kematiannya, kisah ini menarik utk terus diikuti...akankah tokoh sentral dari cerita ini musnah ?? jawabannya ada di author.....
tetap semangat berkarya Thor, msh ditunggu lanjutan cerita ini
4wied
Zhang Wei tetap bertahan atas kehendak author.....
4wied
ke empat rekannya akhirnya bisa keluar dr dunia Qianlong dengan susah payah, berniat dan berpencar mengabarkan kejadian di dunia Qianlong pada pihak² lainnya utk menuju peperangan besar lainnya
4wied
Zhang Wei, bisakah dirimu hijrah dulu, utk membangun kekuatan baru agar bisa menghadapai mereka semua. meskipun engkau berjuang sampai titik darah penghabisan, semua itu tidak akan dapat membendung dewa siluman dan anak buahnya.....
4wied
komen akhir di bab ini, apakah Zhang Wei berhasil dgn usahanya.....
4wied
satu kelemahan alam Qianlong ini adalah, para praktisi yang berada diluar dunia Qianlong tak mengetahui apa yang terjadi didalamnya....dan yang lebih beratnya usia yang masuk dibatasi maksimal adalah 50 tahun, padahal diluar dunia Qianlong banyak kultivator yang tingkatannya lebih tinggi dari Zhang Wei
4wied
iamjinasi author gak tertandingi, sampai harus 2x baca supaya bisa paham.....mantab banget.....otakku berasa loadingnya melambat....
y@y@
💥👍🏻👍🏼👍🏻💥
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹
y@y@
⭐👍🏿👍🏾👍🏿⭐
y@y@
🌟👍🏼👍🏻👍🏼🌟
y@y@
💥👍🏾👍🏿👍🏾💥
y@y@
⭐👍🏻👍🏼👍🏻⭐
A.Champay
author nya bloon
Indah Hidayat
si mc dan anak buahnya sama2 pendiam, tapi menghanyutkan
Purnama Servis Kamera Demak
Semakin menarik. Kehendak dewa siluman apakah bisa keluar dr alam rahasia qianlong. Pertempuran dengan dunia luar akan terjadi. Dan nasib zhang wei sang MC ditunggu para pembaca
Purnama Servis Kamera Demak
Dewa siluman bangkit. Apakah kekuatan nya sampai puncak? Baru bangkit seharusnya sih tidak. Zhang wei harus berhasil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!