NOVEL LEGENDA PETUALANG ADALAH KELANJUTAN DARI NOVEL SEBELUMNYA YANG BERJUDUL PENDEKAR MERAK
hari ini kita berkumpul disini kita disini untuk merajut asa meraih mimpi,
mimpi kita yang hilang
hari ini kalian disini bersama sama denganku maju berperang untuk seluruh keluarga
untuk seluruh anak anak
untuk masa depan kita
untuk masa depan anak anak kita
mari maju berperang meraih kemenangan kemenangan untuk kita semua"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon firal firal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERJALANAN KE BENUA DARATAN TENGAH
Waktu berlalu begitu cepat tidak terasa sudah sepuluh hari Dangi berkuasa
Pada hari ini seperti yang di rencanakan lingga Ling Tian feng hen Glen dan Lian berencana meninggalkan kerajaan Qian untuk kembali ke Rudra sementara lingga akan mulai berkelana menuju benua daratan tengah
"aku harap paman lingga akan segera kembali kesini setelah urusan di benua tengah selesai" tutur Dangi penuh harap
"tentu saja aku akan kembali kesini! Aku ingin melihat hasil pekerjaan saudara logan Hyuga Ryu dan lainnya " jawab lingga tersenyum
"haha tentu saja kau akan sangat terkejut nantinya" jawab logan percaya diri
"ingat jangan sampai kau tidak kembali" tutur Hyuga
"awas kalau kau tidak kembali, aku akan menyusulmu ke benua tengah" jawab Ryu
Mereka akhirnya berpelukan sebelum akhirnya lingga menaiki kapal yang akan segera berangkat ke kota Gur hun sebuah kota pelabuhan di benua timur
"baiklah aku janji akan segera kembali" lingga segera menaiki kapalnya Lalu melambaikan tangannya ke arah Dangi dan lainnya
Hari ini perjalanan baru akan di jalani oleh lingga tentu saja ini tidak semudah yang di fikirkan
Sementara ling tian dan lainnya juga mulai menaiki kapalnya menuju ke kerajaan Rudra
"kita akan segera bertemu lagi" teriak Ling Tian
"tentu saja, tunggu aku akan mengalahkan kau sepuluh kali" jawab Ryu
"jangan bercanda, kemarin kau kalah dua puluh kali " jawab Ling Tian
"ah kau kenapa kau katakan itu, awas kau" teriak Ryu
"dua puluh kali, wow rekor yang fantastis" ledek Hyuga disertai tawa oleh logan topeng hitam dan Cheng Du
"baiklah kau menang kali ini, ingat aku akan mengunjungi mu dua bulan lagi, aku akan membalas kekalahanku ini" janji Ryu
"oh tentu saja saudaraku, aku kan sangat senang jika kau dan yang lainnya datang" jawab Ling Tian
Pergerakan kapal terus menjauh hingga akhirnya memutuskan debat mereka
Dangi dan lainnya pun kembali ke istana melanjutkan pekerjaan masing masing
Sementara itu lingga telah berlayar selama satu hari dia memilih duduk di lantai atas sambil menikmati suasana malam yang sangat cerah
lingga terus memikirkan keadaan Iqlelian Luxor dan Namira hingga tanpa sadar seseorang telah berdiri di sisinya
"anak muda apa yang kau fikirkan" tanya pria sepuh itu
bukannya menjawab lingga memasang gerakan waspada namun pria sepuh itu tersenyum membuat lingga kembali santai
"oh kau mengagetkan saja" jawabnya
"dari tadi aku lihat kau termenung, apa yang kau fikirkan"
"tidak ada yang penting, aku hanya memikirkan berapa lama lagi sampai di tujuan"
"oh kalau itu besok siang mungkin kita akan tiba di pulau hulo, biasanya setiap kapal yang akan ke kota Gur hur akan singgah di pulau itu"
"kenapa demikian"
"dari pulau hulo ke kota Gur hur membutuhkan perjalan dua hari lamanya, makanya setiap kapal akan singgah terlebih dahulu di pulau hulo untuk membeli persediaan" terang pria sepuh itu
"sepertinya kau baru pertama kalinya berlayar" tanyanya
"iya benar, aku baru pertama kali berlayar seperti ini"
"sebaiknya kamu berhati hati di pulau itu, disana banyak juga pemalak yang tidak segan segan menggunakan kekerasan "
"terimakasih sudah mengingatkan, aku akan selalu berhati hati"
Pembicaraan mereka berlangsung sampai pagi hari hingga akhirnya mereka kembali ke bilik masing masing
Tepat sore hari kapal itu merapat di pelabuhan Pulau hulo
Suasana pelabuhan begitu ramai, lingga bergegas turun dari kapal menuju ke sebuah warung makan yang ada di pelabuhan itu
Setelah mengisi perut lingga segera membayar pesanannya lalu beranjak pergi meninggalkan penginapan itu namun tiba tiba dua orang pria kekar menghadang jalannya
"serahkan tas mu, atau kau harus tinggal disini sebagai budak" teriak pria itu
sekilas lingga menatap keduanya, lalu tanpa kata kata lingga segera menyerang mereka berdua
Hanya dalam beberapa gerakan lingga berhasil melumpuhkan mereka berdua hingga pingsan
Lingga berdecih melihat tubuh keduanya yang terbaring di tanah, tanpa memikirkan para penduduk yang memandanginya lingga bergegas meninggalkan tempat itu menuju kapalnya
"anak muda jangan meremehkan kamj" tutur seorang pria sepuh yang merupakan ketua dari kelompok sirip biru
Kelompok itu biasanya memeras warga desa dan para pedagang
Pria sepuh itu berdiri bersama lima puluh orang bawahannya menghadang langkah lingga
"apa kau juga seperti mereka?" tanya lingga sinis
"benar, aku ketua mereka dan kau harus mati" pria sepuh itu mencabut goloknya lalu menyerang lingga
lingga awalnya hanya menghindar namun seiring waktu beberapa anggota kelompok itu ikut membantu ketua mereka menyerang lingga
Merasa tidak punya pilihan lingga mencabut pedangnya lalu mulai menyerang balik kelompok itu, tidak perlu waktu lama satu persatu anggota kelompok itu tumbang ke tanah terluka parah dan ada juga yang mati
Hingga akhirnya lingga berhasil menghabisi seluruh anggota kelompok itu, kini hanya tinggal pria sepuh itu seorang diri yang terlihat ketakutan
"kini hanya kau pak tua" teriak lingga sambil menunjuk ujung pedangnya yang bersimbah darah ke arah pria sepuh itu
"ma ma maafkan ak" belum selesai pria sepuh itu menyelesaikan kata katanya kepala pria sepuh itu sudah terpisah dari lehernya
Setelah membunuh kelompok itu lingga segera meninggalkan. Tempat itu menuju kapalnya
sesampainya di kapal tanpa membuang waktu lingga segera membersihkan diri di kamarnya
Kapal itu pun akhirnya mulai berlayar kembali menuju kota Gur hur
Selama perjalanan tidak ada hambatan yang di dapat oleh kapal yang di tumpanginya hingga dua hari berikutnya mereka telah tiba di kota pelabuhan gul hur
Lingga segera turun dari kapal lalu menuju ke loket pelayanan pembayaran biaya perjalanan lingga berniat langsung berangkat ke benua daratan tengah
"apa ada kapal yang akan berangkat ke benua tengah?" tanya lingga
"kebetulan sekali hari ini ada tiga kapal yang berangkat dua sudah penuh sementara yang terakhir masih menyisakan tiket eksekutif biaya 500 koin perak "
"baiklah aku ambil satu" jawab lingga
lalu lingga mengeluarkan satu koin emasnya dan menyerahkan ke petugas tersebut
"ambil kembalian buatmu" lingga segera berlalu setelah menerima tiketnya
Dalam beberapa menit lingga sudah sampai di depan kapal yang akan membawanya menuju benua tengah, kapal tersebut sangat besar tidak salah kalau harus merogoh kocek yang dalam untuk menaiki kapal tersebut
"kapal akan segera berangkat, tunjukkan tiket kalian" pinta petugas kapal
Lingga memasuki antrian bersama penumpang lainnya parahnya dia berada pada antrian ke seratus
"celaka antrian panjang benar" gerutu lingga dalam hati nya
pada saat itu ada sekitar tiga orang pria sepuh dan dua orang wanita sepuh memotong antrian dan langsung menunjukkan tiket peraknya kepada petugas setelah petugas menerima tiket itu mereka segera di persilahkan untuk masuk
"itu tiket perak, aku punya gold, aku coba saja dulu" lingga bergegas memotong antrian tanpa memperdulikan Omelan penumpang lainnya
Lingga bergegas menyerahkan tiket gold nya kepada petugas
"ah Tuan muda, silahkan naik" petugas itu segera mempersilahkan. Lingga untuk menaiki kapal
"ahh dasar bodoh, kenapa tidak dari tadi" gerutu lingga di hatinya
*******
padahal lagi asyik baca