"Jangan bermimpi aku akan jatuh hati pada mu, kau hanya anak kecil yang tidak mengerti apa-apa tentang pahit manisnya kehidupan. Aku terpaksa menikah dengan mu lantaran tidak ingin membuat malu keluarga ku di hari pernikahan ku yang batal bersama kakak mu Galang Saputra Dermawan. Aku benci dengan keadaan ini! Aku benci!" pekik Nada ketika dirinya menyadari kini ia telah sah menjadi istri dari berondong manis yang usianya 5 tahun lebih muda darinya.
"Aku akan membuat mu jatuh hati padaku Nada Rindu Kinandita! aku yakin kau akan bisa melupakan saudara kandung ku Galang Saputra Dermawan yang telah mengkhianati mu!" sahut Gilang Prasetya Dermawan ketika dirinya berada di kamar pengantin bersama sosok wanita dewasa yang telah berumur darinya.
Yuk ikuti terus kisah cinta beda usia antara Nada Rindu Kinandita dosen cantik berusia 25 tahun dengan mahasiswanya Gilang Prasetya Dermawan yang berusia 20 tahun, yang menjadi pengantin pengganti untuknya dalam novel Pengantin Pengganti Bu Dosen!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alinatasya21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Merawat Bu Dosen Cantikku
"Bu Nada, bangun Bu! Ini aku, Gilang suamimu! maafkan aku yang meninggalkanmu sendirian di hotel, aku harus pergi menyelesaikan ujianku hari ini! Bu Nada bertahanlah, aku akan membawa ibu ke rumah sakit terdekat! Ya Allah, mengapa bisa menjadi begini? badannya panas sekali!" Gilang mengangkat tubuh sang istri ala bridal style. Ia tampak cemas terhadap kondisi yang dialami Nada. Terlihat dari wajah Gilang yang nampak gusar.
Pihak hotel sontak menghampiri Gilang yang kini sedang menggendong tubuh istrinya dengan raut wajah penuh kekhawatiran.
"Apa yang terjadi tuan muda? Kenapa Bu Nada bisa seperti ini?" tanya seorang yang mewakili pihak hotel bintang lima tempat dimana Nada dan Gilang berpijak.
"Istriku tiba-tiba pingsan, aku harus membawanya ke rumah sakit saat ini juga!"seru Gilang dengan setengah berlari menuju parkiran mobilnya.
"Bertahanlah sayang, maafkan aku! setelah ini aku tidak akan membiarkanmu sendirian, aku akan mengantarmu ke rumah mama atau ke rumah mommy-ku jika aku sedang tidak ada di sampingmu!" Gilang mengemudi mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia tidak henti-hentinya mengecup jemari tangan Nada yang kini masih terpejam tak sadarkan diri.
"Aku mencintaimu Bu Nada, sangat dan sangat mencintaimu! kau adalah bidadari surga yang telah dititipkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala dalam kehidupanku. Aku bersyukur bisa memilikimu!" Gilang meneteskan air mata karena melihat sang istri terbaring lemah.
Tidak butuh waktu lama Gilang sudah sampai di rumah sakit Arshaka Dermawan milik keluarga mereka. Kehadirannya di sambut baik oleh segenap tenaga medis yang terdiri dari dokter dan perawat.
"Berikan pengobatan terbaik untuk istriku!" ucap Gilang dengan raut wajah yang masih dipenuhi kecemasan yang teramat sangat ketika melihat suhu tubuh sang istri panas tinggi.
Para perawat dan dokter yang bertugas pun memeriksa kondisi Nada yang kini sudah dibaringkan di atas brankar.
"Istri saya sakit apa, Dok? Mengapa ia tiba-tiba demam seperti ini? Padahal tadi ia terlihat sehat dan segar bugar?" rudung Gilang yang masih setia mendampingi pengobatan sang istri.
"Istri tuan sedang mengalami depresi dan tekanan batin yang berat akibat suatu masalah yang saat ini sedang dialaminya. Ia terlalu memikirkan suatu masalah yang mempengaruhi hati dan pikirannya. Kejadian diluar nalar membuat ia merasa sedih yang berkepanjangan hingga membuatnya tak mampu menahan segala rasa sakit. Psikologis istri Anda saat ini sedang tidak baik-baik saja. Mungkin ia merasa kehilangan sesuatu yang belum bisa di terima dengan ikhlas sehingga kondisi fisiknya menurun hingga berujung sakit seperti ini," ujar sang dokter berusaha untuk menyampaikan segala sesuatu yang memang harus disampaikan.
Gilang menyimak dengan seksama apa yang disampaikan oleh dokter yang saat ini menangani penyakit Nada. "Terimakasih, Dok! Saya akan memperhatikan istri saya lebih baik lagi. Ia memang sedang mengalami masalah yang cukup rumit setelah pernikahannya gagal bersama dokter Galang kemarin, saya pikir anda pun mengetahui kabar itu, Dok! Sampai hari ini kakakku juga belum kembali ke rumah sakit setelah ia menghilang dari pernikahan kemarin," ungkap Gilang pada dokter spesialis yang menangani Nada.
"Iya, saya mengerti dan saya sudah mendengar kabar yang beredar. Dokter Galang dan dokter Keisha sama-sama mengambil cuti dalam waktu yang sama. Akan tetapi, pihak rumah sakit menutupi telah menutupi kabar yang beredar demi menjaga nama baik keluarga Arshaka Dermawan. Semua itu atas titah tuan Galih ayah kalian sendiri dan sekarang kabar berita itu berhasil diredam, Galang dikabarkan pergi karena satu urusan yang penting. Sedangkan Bu Keisha pergi bersama keluarganya mengambil cuti untuk liburan bersama setelah beberapa satu tahun terakhir ini bergelut dengan aktivitas medis. Jadi, tidak ada yang mengetahui dengan pasti jika sebenarnya mereka berdua kabur dalam satu tempat yang sama!" tandas dokter yang menangani Nada tersebut.
"Baiklah, terimakasih dokter atas kerja samanya! Jadi, sekarang istri saya harus rawat inap atau dirawat dirumah saja?" tanya Gilang pada dokter Asyraf yang menangani kondisi kejiwaan Nada.
Dokter Asyraf sebenarnya adalah dokter pribadi keluarga Arshaka Dermawan yang bisa menangani penyakit pasien secara umum sama seperti Galang Saputra yang juga bisa menangani penyakit secara umum jika itu masih dalam kondisi yang memungkinkan untuk ditangani.
"Untuk tiga hari kedepan, istri tuan muda harus tetap dirawat dirumah sakit dahulu untuk mempermudah proses pengobatan. Insya Allah jika ada orang baru, yang bisa membuatnya merasa nyaman Bu Nada akan segera pulih dengan sendirinya. Ia tipekal wanita yang tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan. Hanya saja saat ini, ia merasa syok dengan satu keadaan yang membuat pikirannya tertekan. Tolong jaga istri Anda baik-baik tuan muda, alangkah sangat merugi menyia-nyiakan berlian berharga demi satu hal lain yang mungkin tidaklah membuat kita bahagia!" dokter Asyraf pun berlalu pergi setelah memeriksa kondisi Nada.
"Insya Allah dokter, saya akan merawat Bu Nada, maksudnya merawat istri saya dengan baik." Gilang merasa tersipu malu dihadapan dokter Asyraf, mengingat dirinya menikahi dosen sendiri yang memiliki usia 5 tahun lebih dewasa darinya.
Dokter Asyraf tersenyum, ia sangat memahami apa yang saat ini dirasakan oleh Gilang. Iapun beranjak pergi dari ruangan rawat inap Nada yang serba mewah itu, dokter Asyraf tak habis pikir dengan kedua rekan kerjanya Gilang Saputra dan Keisha Arandita yang kini pergi tanpa alasan yang jelas dalam waktu yang bersamaan, padahal yang mereka tahu keduanya kini sudah berstatus mantan kekasih. Namun, tega-teganya mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan oleh Nada Rindu Kinandita.
Namun, semuanya telah terjadi, tak ada yang perlu disesali. Saat ini, tinggallah Gilang dan Nada yang sedang terpejam oleh sebab kondisi fisiknya yang lemah akibat memikirkan permasalahan hidupnya.
"Sayang, bangun! Sekarang kau telah berada di tempat yang nyaman. Ada aku suamimu yang merawatmu dengan tulus. Sekarang bangun, ya? Memangnya ibu tidak capek dalam keadaan terpejam seperti itu," canda Gilang dengan mengusap-ngusap kepala sang istri yang masih mengenakan hijab.
Semenjak mereka menikah, tak sekalipun Gilang melihat sang istri tanpa mengenakan kerudung. Nada benar-benar menjaga batasannya dengan Gilang, ia benar-benar belum bisa menerima pernikahan mereka dengan sepenuh hati.
Perlahan Nada mengerjapkan netranya setelah mendengar celotehan Gilang. Ia merasa ada sesuatu yang mengharuskan dirinya membuka mata dan terus bertahan hidup di tengah-tengah asanya yang hampir saja rapuh dan tak terselamatkan jika tidak ada sosok berondong manis yang telah menghiasi hari-harinya saat ini.
"Alhamdulillah, akhirnya kau siuman juga Bu Dosen cantikku! Pingsannya jangan lama-lama, tidak ada teman untukku saling berdebat setiap waktu jika tidak ada Bu Dosen. Memangnya apa yang terjadi sampai ibu pingsan seperti ini? Seberat itukah masalah ibu sampai harus ada adegan pingsan dan berujung masuk rumah sakit. Sakit itu tak enak lho Bu Dosen? Enak itu makan ayam goreng kremes saat ibu mengerjaiku di hotel bintang lima itu!" cetus Gilang dengan serentetan celotehan yang dibubuhi canda tawa demi untuk menghibur Nada yang kini masih terbaring lemah.
"Apaaa? Aku dirumah sakit!" pekik Nada sambil memijit kepalanya yang sakit. Sontak netra Nada membola sempurna kala melihat jarum impuls melingkar di pergelangan tangannya.
"Iya, anda dirumah sakit Bu Dosen! Dan aku yang merawat Bu Dosen cantikku," ucap Gilang sambil tersenyum sangat manis hingga mampu membuat detak jantung Nada berdegup kencang kala mendengar penuturan Gilang yang begitu sangat manis dan romantis di dengar telinga.
semangat ya.
semangat ya
Lanjut thor. 5 like mendarat buatmu thor.
semangat ya