NovelToon NovelToon
The Ruler Of Absolute

The Ruler Of Absolute

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Spiritual / Romansa Fantasi / Epik Petualangan / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Wibuu Sejatii

#UP SETIAP HARI 2 BAB/ 3 BAB.....

Jhi Chen. Nama yang membuat dewa-dewa gemetar. Ia adalah badai yang menghancurkan surga, pedang yang merobek kegelapan, dan keadilan yang membakar dunia. Persiapkan diri untuk menyaksikan pemberontakan yang akan mengguncang alam semesta hingga ke akar-akarnya!

"Ingat namaku Jhi Chen"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wibuu Sejatii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 11 PERTEMUAN 4 DINASTI

 

Setelah Jhi Chen mengetahui alasan ayahnya tidak tinggal di klan Jhi, ia tidak lagi menyimpan kebencian untuknya. Tinggal di tempat ini juga tidaklah terlalu buruk. "Andai aku tidak tinggal di tempat ini, aku tidak akan bisa bertemu dengan guru. Mungkin ini memang sudah jadi jalan takdir keluarga kita," pikirnya.

"Ayah, berapa lama ayah akan tinggal bersama kita?" tanya Jhi Chen.

"Chen'er, ayah tidak bisa tinggal lama. Ayah harus melanjutkan latihan tertutup untuk segera meningkatkan kekuatan ayah. Walau ayah tidak tinggal bersama, ayah selalu ada di sampingmu. Namun, Chen'er, cepat atau lambat, kamu pasti akan menjelajahi dunia beladiri yang luas ini. Maafkan ayah, karena ayah tidak bisa membimbingmu dan tidak bisa menyediakan kebutuhan sumber daya untuk memajukan kekuatanmu. Ingat, jangan mempublikasikan bahwa kamu adalah anak ayah. Dengan kecerdasanmu, pasti kamu mengerti maksud ayah."

"Ayah yakin, aku akan mencari sumber daya untuk kebutuhan ku sendiri. Percayalah, aku tidak akan menggunakan ketenaran ayah untuk menaikkan reputasiku. Aku akan mengandalkan diriku sendiri. Bukan aku sombong atau terlalu percaya diri, tapi seorang pria harus bisa berdiri tegak dan menanggung kesusahannya sendiri. Tidak pernah mengeluh untuk keadaan apapun," jawab Jhi Chen dengan penuh keyakinan.

"Kamu memang anakku. Jalan pikiran kita sama. Kamu tidak mengecewakan ayah," kata ayahnya bangga.

"Nak, apakah kamu sudah mempelajari teknik tiga belas tarian pedang yang ayah tinggalkan untukmu?"

"Aku sudah mempelajarinya, namun aku masih terlalu dangkal untuk memahami teknik pedang yang ayah berikan. Aku baru menguasai sepuluh tarian, sedangkan tiga tarian lagi belum aku kuasai."

“Nak, kamu memang luar biasa,” ujar ayahnya sambil memberikan pedang. "Ambil pedang ini sebagai kompensasi dariku."

Jhi Chen sangat bahagia. Ia memang membutuhkan pedang, dan ketika ayahnya memberikannya, itu sama saja seperti mengirimkan arang di musim salju. Ia langsung menerima pedang dari ayahnya tanpa bersikap sopan. Pedang itu panjang 110 cm, berwarna hitam gelap dengan pola naga emas melingkar, namun sangat berat, mencapai lima ribu ton. Namun, di tangan Jhi Chen, itu terasa ringan karena kekuatan tubuhnya mencapai seratus lima puluh ribu ton.

“Chen'er, pedang ini bernama Pedang Naga Emas. Itu disempurnakan oleh ayah sendiri. Apakah kamu menyukainya?”

“Ayah, aku sangat menyukainya. Terima kasih atas hadiahnya,” jawab Jhi Chen penuh rasa syukur.

“Chen'er, ayah tidak bisa terlalu lama. Ayah harus segera pergi. Ingat, walaupun kita jauh, hati kita tetap dekat. Kamu harus selalu menjaga keselamatanmu.”

“Oh, iya, Chen'er, kera yang mengikuti kamu masih menjalani pelatihan tertutup. Aku memberikan beberapa instruksi untuknya, jadi jangan mengganggunya. Ayah akan pergi. Kita pasti bertemu lagi di masa depan.”

"Baik, ayah. Aku mengerti. Aku akan berusaha menjadi yang terbaik."

Setelah Jhi Tian pergi, Jhi Chen melihat ibunya. Ia takut akan dimarahi karena pergi lama tanpa memberi kabar. Ayahnya tidak menanyakan ke mana ia pergi, mungkin karena ia tidak ingin membicarakan hal yang tidak penting. Bagi seorang cultivator, menjelajah area terlarang atau berlatih dengan memakan waktu lama adalah hal yang biasa.

“Chen'er, kemana kamu pergi selama ini? Apakah kamu mempunyai kesulitan sehingga tidak bisa mengunjungi atau setidaknya memberikan kabar kepada ibu?” tanya ibunya dengan khawatir.

“Ibu, memang aku mempunyai kesulitan. Aku terjebak di area terlarang dan baru bisa melepaskan diri setelah kekuatan ku meningkat. Mata air Argaria suci ternyata mempunyai dunia yang terisolasi. Aku tertarik ke dalamnya. Namun setelah aku bisa keluar, semuanya menghilang dan mata air Argaria suci itu juga surut, bahkan tidak menyisakan setetes air pun.”

Jhi Chen sudah berjanji kepada gurunya bahwa ia tidak akan menyebutkan keberadaan guru, makanya ia harus mengarang cerita. “Lain kali kamu harus lebih berhati-hati.”

“Tidak apa-apa. Yang terpenting kamu selamat dan sehat, itu yang ibu inginkan,” jawab ibunya.

Ketika anak dan ibu asyik mengobrol, tiba-tiba ada suara mengetuk pintu.

“Tabib Xiaomu, apakah ada di rumah? Aku utusan dari kerajaan Samhong, Kaisar ingin bertemu.”

Mu Xiao'er langsung bergegas membuka pintu. “Salam kepada utusan kerajaan. Ada kebutuhan apa sampai Kaisar ingin bertemu denganku?”

“Aku tidak tahu. Kaisar hanya menugaskan aku untuk menyampaikan pesan. Adapun kejelasannya, Kaisar akan menyampaikannya secara langsung.”

“Baiklah, aku akan segera pergi. Chen'er, kamu temani ibu ke kerajaan. Kamu sudah lama tidak keluar untuk menemani ibu.” Jhi Chen mengangguk dan mengikuti ibunya keluar.

Ketika sang utusan melihat Jhi Chen, ia terpana. “Apakah ini Jhi Chen?”

“Benar, ini aku,” jawab Jhi Chen sambil memberi hormat kepada sang utusan.

“Kamu sudah tumbuh besar, bahkan aku sampai tidak mengenali mu. Tubuhmu persis seperti usia delapan belas tahun. Jika aku tidak melihatmu di sini bersama Tabib Xiaomu, aku benar-benar tidak akan mengenali mu. Sekarang kamu sangat tampan,” puji sang utusan.

“Paman terlalu memuji. Baiklah, ayo kita bergegas.”

Setelah sampai di kerajaan, sang utusan langsung berlutut. “Tuan Kaisar, Tabib Xiaomu sudah tiba.”

“Baiklah, kamu bisa pergi,” jawab Kaisar.

“Tabib Xiaomu, silakan masuk. Salam hormat kepada Kaisar,” kata Mu Xiao'er, yang mengganti namanya menjadi Tabib Xiaomu.

Dia berhadapan dengan Kaisar, namun Mu Xiao'er tidak berlutut, hanya memberikan salam hormat yang tidak berlebihan. Kaisar kerajaan Samhong pun tidak marah dengan perlakuan Mu Xiao'er, karena sang Kaisar tahu bahwa Tabib Xiaomu sangat dihormati bahkan oleh Kaisar dinasti.

“Tabib Xiaomu, siapa yang ada di sampingmu?” tanya Kaisar.

Kaisar tidak mengenali Jhi Chen, yang sudah sebelas tahun lebih tidak bertemu dengannya. Apalagi sekarang tubuhnya berbeda dengan umurnya.

“Ini anakku, Jhi Chen.”

“Oh, apakah ini Jhi Chen?”

Jhi Chen maju dan hanya mengepalkan tinjunya untuk memberi hormat, tidak bersikap berlebihan. Lagipula kekuatannya pun melebihi Kaisar. Mungkin jika Kaisar kerajaan tahu tingkat kultivasi Jhi Chen, ia akan langsung bersujud.

“Nak, kamu sudah tumbuh besar. Aku benar-benar tidak mengenali mu. Baiklah, kalian duduk dulu. Aku akan memberitahu kenapa aku memanggil Tabib Xiaomu.”

Setelah pasangan ibu dan anak duduk, barulah Kaisar berbicara. “Tabib Xiaomu, aku memanggilmu bukan untuk mengobati, tapi sang Kaisar dari dinasti menyuruhku untuk mengundangmu. Namun itu juga bukan untuk mengobati, melainkan untuk menghadiri pertemuan antara empat dinasti. Empat dinasti telah mengadakan pertemuan secara rutin setiap lima belas tahun sekali. Kebetulan pertemuan empat dinasti sekarang berada di dinasti kita. Untuk menjadi tuan rumah, dalam pertemuan itu adalah untuk memilih bakat-bakat muda dari seluruh klan, sekte kelas menengah, dan sekte kelas atas. Bahkan cultivator lepas pun bisa mengikuti pertemuan empat dinasti. Namun biasanya, klan yang memimpin kerajaan selalu mendominasi dibawah klan yang memimpin dinasti, terkecuali itu untuk sekte pedang Rengganis. Mereka bisa menekan klan kerajaan, bahkan klan dinasti pun sangat tertekan olehnya, terkecuali dinasti Chu yang selalu mendominasi peringkat pertama.”

“Namun untuk pertemuan kali ini agak spesial, karena utusan dari alam yang lebih tinggi akan membawa generasi muda nya juga untuk menguji generasi muda dari empat dinasti kita. Bukan itu saja, bahkan untuk pertemuan kali ini, utusan dari penguasa bintang pun akan datang. Jika ada yang disukai, dia akan membawanya untuk dibudidayakan. Apakah Tabib Xiaomu bisa menghadiri pertemuan itu? Jika Tabib Xiaomu bisa hadir, itu juga adalah hal yang baik. Setidaknya Jhi Chen bisa melihat bakat-bakat yang luar biasa. Dengan koneksi Tabib Xiaomu, pasti banyak sekte yang akan menerima Jhi Chen sebagai murid jika Jhi Chen bisa memasuki sekte. Mungkin Jhi Chen bisa mengikuti pertemuan berikutnya, karena setiap sekte ataupun klan bangsawan pasti membutuhkan seorang alchemist.”

Ketika Jhi Chen mendengar perkataan Kaisar kerajaan, ia tersenyum. Dalam hati, Jhi Chen berkata, “Jangankan generasi muda dari setiap klan dan sekte, bahkan leluhur-leluhur dinasti tidak bisa cocok denganku. Namun aku tertarik untuk melihat generasi muda dari alam yang lebih tinggi, apakah perbedaannya jauh atau tidak dengan bakat muda dari alam star ini. Dan aku ingin melihat kultivasi apa untuk utusan penguasa bintang agar aku bisa belajar di masa depan.”

Mu Xiao'er melirik Jhi Chen, ingin mendapatkan jawabannya. Jhi Chen mengangguk. “Baiklah, aku akan ikut pergi ke sana untuk berkunjung. Tidak salah juga untuk berkunjung. Mungkin Chen'er bisa menambah wawasannya.”

“Kapan acara itu diadakan?” tanya Mu Xiao'er.

“Itu dua hari lagi. Jika Tabib Xiaomu perlu persiapan, itu masih ada waktu dua jam. Biarkan Kasim istana menemani Tabib Xiaomu untuk pulang dulu jika ada hal yang perlu disiapkan.”

“Terima kasih, Kaisar. Itu tidak perlu. Kami sudah siap untuk berangkat.”

“Kalau begitu kita akan berangkat sekarang. Kita tidak boleh sampai terlambat,” ujar Kaisar.

Lalu Kaisar mengeluarkan kapal perang yang sangat besar. Itu bisa menampung ratusan orang, namun yang mengikuti ke dalam acara pertemuan itu hanya dua puluh orang. Tiga di antaranya adalah orang kepercayaan Kaisar, dan ada satu orang tua yang memiliki tingkat kultivasi yang lumayan tinggi, peringkat 7 raja beladiri. Itu adalah leluhur dari kerajaan.

 

1
Nur Aini
ceritanya semakin menarik
Nur Aini
lanjutkan terus Thor
Nanik S
Kayaknya dalam BAB ini Judulnya tidak PANTAS... apa yg punya rejeki hanya Anak Shoooleehhh? dan Mcnya belum kuat sdh Cinta2an 🤔🤔🤔
Wibuu Sejatii: santai aja, jhi chen
gak pinter dalam hal
percintaa, masih
kecil dia, belum pubertas 😂
total 1 replies
Nur Aini
lanjutkan terus Thor sampai tamat
Nanik S
Mcnya jangan mudah terjebak dg kecantikan, agar Cerita ini menarik 🙏
Nur Aini
lanjutkan terus Thor
Nanik S
Cerita yang mulai Hidup
Nanik S
Su Xier mulai Jatuh Cinta 😂😂😂😂
Nanik S
Jooooost
Nanik S
Cuuuuuuusss
Nur Aini
ceritanya semakin menarik, lanjutkan terus Thor
Nanik S
Sungguh kebetulan
Nanik S
Maaantaaaap dan gas pooool
Nanik S
Laaaanjut
Nur Aini
kok blm update Thor
Wibuu Sejatii: nanti besok up 6 bab
soalnya gak bisa up
kerena lagi ngontrak
total 1 replies
Nur Aini
lanjutkan terus Thor
Nanik S
Gaaas Poool
Nanik S
Rakus sumber daya 🤣🤣🤣
Nur Aini
semangat Thor
Nur Aini
lanjutkan terus Thor sampai tamat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!