Samudra ErRainly Rahardian Wijaya.
Pria berusia 25 tahun yang terpaksa menikahi calon istri dari pria yang ia tabrak tanpa sengaja sampai harus meregang nyawa di rumah sakit.
Untuk mempertanggung jawabkan kesalahannya dan menuruti permintaan terakhir Si korban Sam akhirnya mengadakan ijab kabul secara mendadak di hadapan korban sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Akankah si wanita mau menerima Sam sebagai suaminya untuk menggantikan kekasihnya yang telah tiada?
Dan apakah Sam juga mau mengorbankan hubungannya yang sudah terjalin selama 7 tahun demi pernikahan dadakan ini?
Bagaimana kisahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ikut oey!
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Lewat tengah malam Samudera pulang ke apartemen yang di tinggali Biru, ia masuk dengan card yang ia miliki sendiri agar tak perlu menunggu istri kecilnya itu membuka pintu saat ia mendadak pulang kapanpun itu.
"Pasti kamu udah tidur" gumam Sam saat melewati pintu kamar Biru.
Tak ingin mengganggu, ia pun melanjutkan lagi langkahnya menuju ruangan tidur pribadinya untuk membersihkan diri, pekerjaan dan pertemuan yang seakan tak ada habisnya itu membuat ia memiliki jam pulang tak menentu setiap hari. Sam memang terlalu sibuk padahal ia sudah memiliki beberapa asisten dan sekertaris yang selalu membantunya di kantor.
Usai mandi dan berganti pakaian, ia keluar lagi dari kamar menuju dapur berharap ada sesuatu yang bisa mengganjal sedikit perutnya yang terasa lapar. Sam membuka lemari pendingin tapi hanya ada snack dan buah buahan.
Pilihan pun jatuh pada mie instan lagi, Sam memaklumi jika tak ada makanan karna memang ia menyuruh Biru untuk membeli saja apapun yang ingin ia nikmati tanpa harus repot memasak jika hanya untuk dirinya sendiri.
Semangkuk mie rebus dengan berbagai toping sudah terhidang di atas meja makan, ia langsung menyantapnya sambil bermain game di ponsel. Satu hal yang ia lakukan jika hanya ada waktu senggang sendirian.
Puas menikmati makan malamnya, kini ia berpindah ke sofa ruang tengah, disana terdapat layar TV led besar yang menggantung di dinding, dengan remote di tangannya ia terus mencari siaran yang bisa ia tonton tapi nyatanya tak ada satupun yang menarik sampai Samudera terlelap dengan Tv menyala.
********
Harum roti bakar mampu membuat Sam terbangun dalam buaian mimpi Namun, ia kaget saat membuka mata ada selimut yang menutupi tubuh tingginya itu.
"Bee," panggil Sam dari sofa dengan suara serak khas bangun tidur.
"Mandi dan cepat sarapan" sahut Biru yang masih berkutat di dapur sedang membuatkan segelas susu untuk suaminya.
"Males, lapeeeeer" teriaknya yang malah menarik selimut sampai batas leher sambil kembali menutup kedua matanya.
"Males banget perasaan sama mandi pagi, ada aja gitu alesannya" oceh Biru sambil berdecak pinggang di depan meja makan yang sudah siap dengan sarapan mereka.
Dirasa suaminya tak juga menghampiri, akhirnya Biru lah yang datang mendekat kea arah Sam yang meringkuk dengan nyamannya.
Pria tampan itu terdengar mendengkur halus yang menandakan ia sedang bahagia di alam mimpi.
"Bee, bangun. Mandi lalu sarapan, kamu gak kerja?" tanya Biru sambil mengguncang bahu sang suami.
Samudera menggeliat kecil, ia sedikit membuka matanya lalu mengangguk, keduuanya saling melempar senyum seakan ingin memberi energi untuk masing masing dari mereka.
.
.
.
.
Keduanya kini sudah berada di meja makan dengan duduk saling berhadapan setelah Biru menunggu selama hampir tiga puluh menit saat suaminya itu membersihkan diri.
"Kamu jadi mau pulang ke kampungmu?" tanya Sam.
"Jika kamu mengizinkan tentu aku akan pulang" jawab Biru penuh harap.
"Tentu, nanti ada mobil putih di lobby dengan nomer polisi xxxx yang akan menunggumu"
"Benarkah? Makasih banyak ya, Bee" sorak Biru sangat bahagia yang hanya di balas senyum simpul suaminya yang begitu menawan.
Usai sarapan dan membersihkan dapur Biru bergegas membereskan keperluannya untuk di kampung nanti, beberapa pakaian sudah ia masukkan kedalam tas untuk ia salin selama disana.
Biru yang keluar dari kamar nampak bingung karna keadaan apartemen yang nampak sepi, begitupun dengan kamar Samudera yang pintunya memang sedikit terbuka.
"Apa dia sudah berangkat kerja? tumben gak bilang aku." gumam Biru pelan sambil berjalan keluar menuju lift yang akan mengantarnya ke lobby, Biru yang belum terlalu paham hanya bisa menunggu ada orang yang bisa membantunya.
Triing..
Biru bisa bernapas lega karna sudah sampai di lobby tanpa menyasar kemana mana, ia mulai mengedarkan pandangan mencari mobil yang suaminya maksud sembari melihat nomer polisi yang tadi di beritahu Samudera.
"Nah itu dia, semoga benar itu mobilnya"
Biru berjalan mendekat kearah kereta besi mewah berwarna putih yang ia yakini itulah kendaraan yang sedang menunggunya. Namun ia langsung terkejut saat melihat siapa orang yang duduk di balik kemudi.
"Loh, Bee. Aku kira udah berangkat kerja?" tanya Biru.
"Libur" jawab Sam singkat padat dan jelas sembari menyalakan mesin mobilnya.
"Terus ini mau kemana?" tanya Biru lagi dengan perasaan senang berharap ia tak salah menebak dengan sikap sang suami.
.
.
.
.
Ikut kamu oey!!!!
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Aku nyempil di bagasi gapapa kok Tut 🤭🤭🤭🤭
Asal ada boba sama bala-bala pake rawit juga udah anteng pooooll 🤣🤣🤣🤣
Like komennya yuk ramaikan, bab yang hilang udah balik lagi ya, yang belum baca sok gera di baca judulnya 'Senyum Sam' makasih byk yang udah ngebilangin kmren 😘😘
hmm, coba lanjutin dulu deh bacanya
mau sampai kapan tak jujur?
Air musuh bebuyutan Onty Ammera
Sam musuh bebuyutan Onty Cahaya
Gala musuh bebuyutan Sam
tp tetep sayang yg pasti