NovelToon NovelToon
Wanita Tuli Dan Bisu Untuk CEO Yang Sempurna

Wanita Tuli Dan Bisu Untuk CEO Yang Sempurna

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:335.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: Ade Diah

"Apa tidak ada cara lain Pak?, mungkin jika cacat di salah satu kaki dan tangan saya masih bisa menerimanya tapi ini tuli dan bisu, bagai mana saya bisa berkomunikasi dengannya?" ucap Frayogha yang tidak bisa mengerti dengan permintaan seorang pimpinan sebuah pondok pesantren yang memintanya menikahi putrinya yang tuli dan bisu, hanya karena dia ingin menghalalkan makanan yang telah dia makan.

Di paksa untuk menikahi seorang yang tidak dia kenal, dan katanya tuli juga bisu, rasanya jika menikahpun pernikahan mereka tidak akan lama atau mungkin sebaliknya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tampan bukan

"Kamu duduk dulu, ibu ambil minum sebentar", dan Ainur mengangguk tanda setuju

tidak berselang lama ibu itu kembali dengan membawa minuman beserta temannya " minum dulu, baru lanjut ngobrol" Ucapnya sambil tersrnyum dan baru setelah Ainur minum ibu itu bertanya tentang rencana Ainur kedepannya

Ainur menjawab jika dia akan mencari pekerjaan di kota tersebut.

"Baiklah dan Apa boleh ibu tahu kenapa Nur tidak memilih kembali kepodok?"

"Tidak bu, karena jika Nur pulang kepondok, Nur takut membuat Abi dan Umi malu karena pernikahan Ainur berantakan hanya dalam hitungan hari".

Ucapan Ainur barusan membuat ibu tersebut berpikir jika pernikahan Ainur masih sangat baru tapi dia tidak berani bertanya lebih lanjut takut Ainur tersinggung dan ibu itu juga menyetujui keputusan ainur, karena jika orang-orang tahu pernikahan Ainur yang masih terbilang baru itu sudah berantakan maka di pastikan akan mencoreng nama baik kedua orangtua Ainur juga pesantren.

"Baiklah jika itu keputusan kamu, lalu di mana kamu akan melamar pekerjaan?"

"Belum tahu, Nur belum mencari tahu tapi Nur punya kenalan di beberapa sekolah dan universitas, semoga ada lowongan disana".

"Aamiin, ya sudah ayo ibu antar ke kamar kamu, pasti kamu ingin segera beristirahat bukan??"

Ainur memgangguk dan mereka menuju kelantai dua di mana kamar yang akan di tempati Ainur berada.

Tapi baru juga Ainur akan menginjak anak tangga pandangannya membuat dirinya ingin bertanya "Bu itu foto anak ibu?".

"Iya itu foto masa kecilnya".

"Kenapa di panjangnya di sana tidak di dinding yang sebelah sini" ucap Ainur sambil melirik dinding di samping kanannya.

"Dulu di sebelah sini tapi terpaksa kami pindahkan karena saat masih di pajang di sebelah sini foto-fotonya selalu dirusak anak ibu".

Ainur mengangguk tanda mengerti lalu dia mulai melangkah lagi sambil melihat satu persatu foto tersebut dan berakhir di foto yang di perkirakan umur anak itu tujuh tahunan

"Nur kamu tidak ingin tanya kenapa foto anak ibu cuman sampai umur tujuh tahun?"

"Apa boleh" ucap Ainur sungkan

"Tentu boleh, kamu jangan sungkan jika ingin bertanya apapun pada ibu".

Ainur yang kini sudah diberikan izin untuk kepo langsung mengulang ucapan ibu tadi dan ibu itu menjawab "Kenapa cuman sampai umur tujuh tahun, karena stelah itu dia tidak mau difoto lagi tapi tenang jangan kecewa karena ada satu foto setelah dewasa yang di pajang di rumah ini tapi itu di atas".

Ainur mengangkuk tanda mengerti lalu mereka melanjutkan langkah mereka dan sampailah mereka di lantai dua

"Jeng jeng itu dia fotonya" ucap ibu itu dan Ainur yang baru sampai di lantai dua, langsung melihat kearah tangan ibu itu menunjuk

"Tampan bukan?" tanya Ibu itu namun Ainur hanya diam menatung menatap Foto tersebut yang terlihat jika foto tersebut terasa menatap darinya.

"Nur.." ucap ibu itu sambil menggoyangkan lengan Ainur

Ainur menoleh dan dia yang tidak tahu ibu itu tadi berkata apa langsung berkata "Ada apa bu?"

"Kamu ini, ibu tadi bertanya apa wajah anak ibu tampan?", dan Ainur langsung mengangguk setuju karena memang anak ibu tersebut sangat tampan di matanya hanya saja kelakuannya tidak setampan wajahnya pikir Ainur.

Ainur yang tidak mau membahas foto tersebut lebih dalam lagi langsung menanyakan kamarnya yang mana karena di sana ada tiga kamar .

"Yang ini" tunjuk ibu itu pada kamar yang paling dekat dengan tangga karena memang posisi kamar yang masih kosong ya kamar yang paling dekat dengan tangga.

Ainur mengangguk lalu dia meminta izin untuk masuk dengan beralasan jika dia ingin segera beristirahat.

1
Aqqila Busni
pernah dgr cerita ini tpi di mana ya?
Ade Diah
Ahhhhhhhhhhhh rasanya masih gak nyangka.
🎧✏📖: hebat , udah ratusan rb 😁😇
total 1 replies
Ade Diah
kadang masih gak nyangka jika bisa bikin cerita yang ini, sungguh gak nyangka.
Yant08
Luar biasa
yuni arti
Syukur Alhamdulillah.
Ade Diah
agak berantakan tapi masih bisa di mengerti
Ade Diah
gak nyangka bisa bikin karya seperti ini, sungguh membuat hati berbunga-bunga
Ade Diah
sejauh ini bagus
Ade Diah
aduh.... padahal ini udah bolak balik revisi tapi tetep aja ada yang salah ketik
Ade Diah
Bukan hantu yang melayang tanpa meninggalkan jejak
Suriyanti
kok jadi aku yang deg-degan sih thor
Berkah Kafa Jaya
🌟🌟🌟
Lia Babher
baca karya ku penyesalan pelakor kaka..makasihh
Happyy
👊🏼👊🏼
Happyy
💝💝
Iges Satria
ga berasa dah tamat aj Thor 🤭 akhirnya mereka menemukan kebahagiaan masing² ❤️❤️ terimakasih Thor 🙏🏻 lanjut utk karya² barunya ❤️❤️⭐
Happyy
👍🏻👍🏻
Happyy
😘😘😘
Happyy
😊😊
Happyy
👊🏼👊🏼
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!