Sepasang suami istri paruh baya sedang berboncengan motor yang baru saja pulang dari pasar menemukan keranjang bayi didekat jembatan yang tidak jauh dari rumah mereka berdua.
bayi mungil sangat cantik tubuhnya yang masih merah baru lahir hanya dibungkus dengan kain bedong dan selimut bayi.
disampingnya ada secarik kertas bertuliskan " tolong rawat bayi ini dengan baik, suatu saat nanti ada orang yang akan menjemputnya " isi pesan didalam kertas tersebut.
dan didalam amplop surat tersebut terdapat Kalung emas putih terdapat liontin berinisial "A.S ".
karena adanya inisiatif huruf tersebut pak Angga dan istrinya Ajeng memberi nama bayi cantik tersebut " Amira Saraswati".
nama itu yang terbesit dipikiran mereka berdua.
mereka berdua merawat Amira penuh kasih sayang kayaknya seorang anak kandung mereka.
pak Angga dan istrinya memiliki seorang putra tunggal yang bernama Rahmad Darmawan berusia 25 tahun yang sudah menikah dan memilih tinggal dirumah istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ersy 07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ingin Melahirkan Normal
Malam itu Dion baru sampai dirumahnya, saat akan turun dari mobil Dion meminta kepada Johan asistennya untuk menginap dirumahnya karena waktu sudah larut malam.
Johan yang awalnya ingin menolak namun matanya sudah benar benar tidak bisa diajak kompromi dari pada terjadi sesuatu dijalan pada akhirnya Johan setuju dengan tawaran bosnya untuk menginap.
Sebab Johan beberapa kali pernah menginap dirumah bosnya, bahkan Johan memiliki kamar yang sengaja Dion siapkan saat asistennya menginap dirumahnya.
" Johan kamu langsung pergi istirahat saja , kalau kamu lapar ambil saja dikulkas.
Saya juga mau istirahat karena udah tengah malam besok kita berangkat lebih pagi karena besok kita harus lebih awal pergi ke bandara.
Masalah baju ganti, kamu enggak perlu kawatir di lemari sudah ada beberapa setel baju kerja dan baju santai jadi besok kamu enggak ada alasan pulang ke apartemen untuk mengambil baju kerja " ucap Dion sebelum benar benar pergi ke lantai atas menuju kamarnya.
" baik bos " jawab Johan setelah itu Johan langsung berjalan menuju kamar tamu.
Sedangkan Dion yang baru saja akan membuka pintu kamar tiba tiba ada tangan mungil memeluk kakinya.
" Papa Mama mana ?
Kenapa papa pulang tidak bersama mama ?
Dimana mama, apakah mama tidak merindukan kami berdua hiks hiks hiks.. padahal Raka dan Arka sangat rindu dengan mama " ucap bocah 8 tahun tersebut.
Dion yang mendengar suara tangis anaknya dadanya terasa sesak antara sedih dan marah ingin marah tapi marah pada siapa, istri meninggal karena mengalami pendarahan dan sempat koma beberapa hari setelah melahirkan buah cinta mereka berdua ke dunia.
Seandainya Laras istrinya mau mendengarkannya dan saran dokter supaya melahirkan operasi cecar karena Laras sedang mengandung bayi kembar dan kesehatan Laras tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal.
Namun Laras tetap bersikeras ingin melahirkan secara normal, alasannya Laras ingin melahirkan normal karena ia ingin merasakan melahirkan seperti ibu pada umumnya.
Dion yang sangat mencintai istrinya akhirnya mengalah dan menyetujui keinginan istrinya.
Namun siapa sangka karena ingin melahirkan secara normal dalam keadaan tubuhnya kurang sehat ternyata berakibat fatal .
Saat melahirkan anak pertama mereka, Laras berjuang dengan sekuat tenaga akhirnya bayi pertama mereka telah lahir dengan keadaan sehat , namun saat akan melahirkan anak kedua mereka Laras sempat lemah seakan tidak memiliki tenaga lagi untuk mengejan, Namun berkat kekuatan cinta seorang ibu untuk anaknya Laras berjuang disisa tenaga yang ia miliki, Laras berusaha agar sang anak bisa segera lahir ke dunia dan pada akhirnya bayi kedua mereka telah lahir dengan keadaan selamat.
Namun setelah anak keduanya lahir , Laras langsung pingsan tak sadarkan diri dengan keadaan darah terus mengalir dari area kewanitaannya.
Dokter dan suster yang membantu proses lahiran Laras , langsung panik dan mereka mengupayakan untuk menyelamatkan nyawa Laras.
Laras segera dibawa ke ruang ICU untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.
Setelah beberapa jam akhirnya pendarahan yang dialami Laras bisa berhenti.
Dion dan seluruh keluarganya berkumpul menunggu didepan ruang ICU dengan perasaan cemas serta takut terjadi apa apa dengan istrinya.
Setelah 2 jam menunggu akhirnya pintu ruang ICU terbuka, seorang dokter wanita keluar dari ruang ICU.
Dion yang sudah tidak sabar segera menghampiri dokter tersebut.
" dokter bagaimana keadaan istri saya , apakah istri saya baik baik saja dok ?"
tanya Dion dengan pertanyaan beruntun.
Sebelum dokter menjawab pertanyaan Dion , dokter tersebut menghirup nafas panjang agar bisa tenang saat menyampaikan keadaan pasiennya.
" sebelumnya saya mau minta maaf tadi sempat terjadi pendarahan hebat yang di alami nyonya Laras untuk sekarang Alhamdulillah pendarahan telah berhenti .
Namun saat ini nyonya Laras masih belum sadarkan diri karena nyonya Laras mengalami koma untuk kapan ia bangun dari komanya kami tidak bisa memastikan kapan waktu itu tiba.
Kita sama sama berdoa semoga nyonya Laras segera bangun dan bisa memeluk kedua putranya.
Pak Dion, bapak harus sabar sering seringlah ajak nyonya Laras berkomunikasi meskipun nyonya Laras tidak berbicara namun nyonya Laras masih bisa mendengar suara orang orang disekitarnya.
Kalau begitu saya permisi dulu, nanti kalau ada apa apa segera panggil saya, permisi pak buk " ucap dokter sebelum pergi.
Setelah beberapa hari melahirkan kedua buah hatinya Laras belum kunjung bangun dari komanya.
Dion tidak pernah absen menemani sang istri, sampai Dion tidak memperdulikan penampilan serta kesehatannya.
Dion yang biasanya berpenampilan tampan serta tubuh gagah, saat ini penampilan Dion tampak kucel kumis dan jamban memanjang tubuh lebih kurus.
Dion berjalan menuju ruang ICU ingin menemui istrinya, namun karena tubuhnya sangat lemah beberapa hari makan tidak teratur perutnya terasa melilit namun tidak Dion hiraukan, saat tangannya akan membuka pintu pandangan matanya berkunang-kunang dan tiba tiba pandangan gelap.
" bruk.." Dion jatuh pingsan saat akan masuk ruang ICU.
Kebetulan ada seorang OB lewat ingin membersihkan ruang ICU , OB tersebut terkejut saat ada seseorang pingsan didepan ruang ICU.
"astaghfirullah...tolong tolong ada orang pingsan " teriak OB tersebut meminta bantuan orang orang disekitar rumah sakit.
" ayo ayo kita bawa saja ke UGD " ucap Seorang bapak bapak bertubuh tambun.
Setelah itu Dion diangkat beberapa orang menuju ruang UGD.
" Suster tolong ada orang pingsan " ucap bapak bapak yang membawa Dion yang masih pingsan.
" ayo pak, bawa masuk sini pak " ucap suster sambil membukakan pintu UGD lebih lebar.
Setelah Dion diletakkan di Brankar, para bapak bapak tersebut pamit keluar.
" loh ini kan pak Dion suami Bu Laras , aku harus kasih kabar keluarganya " ucap suster tersebut segera menelfon keluarga Dion.
Setelah memberi kabar keluarga Dion, suster tersebut segera memanggil dokter yang bertugas untuk memeriksa keadaan Dion.
Sedangkan diruang ICU tampak wanita cantik masih berbaring lemah yang masih betah dengan tidur panjangnya.
" Kasihan ya mbak Laras, sudah seminggu koma, tidak tau menahu keadaan suami dan anak anaknya apalagi anak anaknya masih bayi baru lahir masih butuh ibunya " ucap salah suster tersebut.
" ya mau gimana lagi , enggak ada seorang ibu yang mau meninggal kan anak anaknya terlalu lama apalagi yang baru lahir.
Justru aku benar benar terharu dengan perjuangan mbak Laras ingin melahirkan anak anaknya dengan lahiran normal.
padahal keadaan tubuhnya tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal " ucap suster satunya.
" udah udah kalian enggak boleh ngomongin pasien yang sedang berjuang dengan hidupnya. Seharusnya kita bantu mendoakan yang baik untuk mereka, ayo fokus kerja lagi " ucap tegas suster senior yang bertugas menjaga ruang ICU.
Kedua suster tadi langsung diam dan pergi melakukan pekerjaan mereka masing-masing.
Ya Allah semoga mbak Laras segera sadar dan bisa berkumpul dengan keluarganya lagi ammin batin suster yang saat ini sedang membersihkan tubuh Laras.