NovelToon NovelToon
TERPAKSA MENIKAHI DIA YANG TELAH HAMIL

TERPAKSA MENIKAHI DIA YANG TELAH HAMIL

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:206.6k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Dalam istilah kata orang yang makan nangkanya kita yang kenak getahnya.

Apa jadinya jika kita sebagai pria yang harus menikahi wanita yang sudah hamil dan anak yang di kandung wanita itu bukan darah daging kita. Pengabdian seorang pria yang berusia 24 tahun harus menikah dengan gadis 17 tahun yang masih seorang pelajar.

Arhan dan Adara yang terlibat pernikahan dalam perjodohan dan bisa di katakan paksaan dari orang tua Azizie Kalea Adara. Gadis yang masih duduk di bangku SMA itu hamil di luar Nikah.

Arhan harus menikahinya karena perintah dari orang yang paling di hormatinya dan sangat di segani nya.

Mari kita baca bagaimana rumah tangga dari pasangan yang pasti terpaut usia cukup jauh itu dan belum lagi dengan konflik yang akan mereka hadapi.

Jangan lupa koment, Vote dan like.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 16 Harus ribut dulu.

Adara memasuki kamar yang ingin istirahat. Karena sudah malam juga. Saat memasuki kamar Adara melihat Arhan yang sedang menunaikan ibadah sholat. Apa yang di lihat Adara membuat Adara mematung di depan pintu.

Ini pertama kali bagi Adara melihat Arhan yang menunaikan ibadah sholat. Arhan memang laki-laki yang sangat rajin ibadah. Anaknya yang tidak neko-neko dan memang sangat baik. Adara seharusnya menyadari hal itu. Karena selama ini Arhan selalu bersikap baik kepadanya.

Adara masih saja tetap melihat Arhan dengan tatapan yang hangat. Sampai Adara tidak menyadari jika Arhan sudah selesai sholat dan melihat ke arah Adara.

"kenapa berdiri di sana?" tanya Arhan sembari berdiri. Membuat Adara kaget dan akhirnya salah tingkah.

Adara tidak menjawab apa-apa dan langsung menutup pintu kamar. Arhan hanya heran melihat Adara. Namun Arhan tidak peduli dan menyimpan sajadahnya pada tempatnya. Sementara Adara langsung menaiki tempat tidur yang bersiap-siap untuk tidur.

Tidak lama Arhan juga menaiki ranjang yang ingin berbaring.

"Apa yang kau lakukan? Untuk apa kau di sini?" tanya Adara kaget melihat Arhan menaiki tempat tidur.

"Ya mau tidur lah. Mau ngapain lagi," jawab Arhan Santai.

"Ya kenapa di tempat tidurku. Kau bisa tidur di mana yang kau mau. Jangan di sini!" usir Adara.

"Punggung ku sakit dan aku tidak mungkin tidur di sofa. Jadi malam ini aku tidur di sini," jawab Arhan.

"Tapi aku tidak mau!" protes Adara.

"Terserah yang penting aku tidur di sini!" tegas Arhan.

"Aku tidak setuju!" bantah Adara lagi.

"Aku tidak meminta persetujuan mu," sahut Arhan dengan santai dan langsung rebahan yang tidak peduli dengan Adara. Karena yang di pedulikannya hanya tidurnya.

"Kau!" geram Adara yang kesal. Namun Arhan sudah memejamkan matanya. Adara pun mengambil guling dan langsung membuat batas dengan Arhan yang padahal Arhan juga tidak peduli.

"Awas saja jika kau berani macam-macam," umpat Adara dengan penuh kemarahan yang emosinya menggebu-gebu. Namun Adara tidak bisa melakukan apa-apa dan mau tidak mau dia harus tidur di samping Arhan.

Arhan menyadari hal itu dan hanya menyunggingkan senyumnya. Arhan tau Adara mana mungkin tidur di sofa dan makanya Adara tidak punya pilihan lain selain tidur di samping Arhan. Ya Adara harus mulai menerima kehadiran Arhan.

*********

Mentari pagi kembali tiba. Pagi di hari libur yang sangat indah. Adara keluar dari kamar mandi yang baru selesai mandi.

Di Minggu pagi ini aktivitasnya banyak. Jika biasanya Adara akan keluar untuk bersantai-santai. Maka kali ini Adara hanya ingin rebahan. Karena mau keluar atau main di luar bersama sahabatnya pun tidak memungkinkan bagi Adara.

Ada yang menyisir rambutnya sembari membuka jendela kamarnya. Adara melihat ke arah bawah ketika mendengar suara sedikit ribut. Ternya ada Arhan yang memeluk seorang wanita paruh baya dan juga ada pria paru baya yang di peluk Arhan begitu hangat membuat Adara heran.

"Siapa mereka kenapa dia memeluknya seperti itu?" tanya Adara heran dengan siapa yang di peluk Arhan.

Adara terus memperhatikan sampai akhirnya Arhan yang di bawah sana tiba-tiba melihat ke arah atas dan membuat Adara dengan cepat menutup kembali tirai jendelanya.

"Kenapa juga aku harus ingin tau masa bodo," gumam Adara kesal dan tidak ingin melihat lagi yang kembali melanjutkan pekerjaannya menyisir rambutnya dan melanjutkan hal lainnya.

*********

Adara keluar dari kamar yang ingin menuju meja makan. Perutnya sangat lapar dan Adara ingin makan. Namun saat Adara menuruni anak tangga. Sepasang orang tua tadi sudah berada di ruang tamu bersama Arga. Adara masih memperhatikan 2 orang tua tersebut yang ternyata orang tua tersebut dan juga Arga melihat ke arah Adara.

Tetap saja Adara yang malas dan tidak ingin kepo langsung melanjutkan langkahnya dan tanpa menyapa atau basa-basi sedikit untuk menyapa tamu tersebut.

Ke-2 orang tersebut hanya tersenyum kepada Arhan. Dan Arhan juga pastinya tersenyum. Sementara Adara langsung kedapur menghampiri bibi.

"Bi Sri!" sapa Adara dengan ceria.

"Nona Adara," sahut Bibi yang sibuk menyiapkan makanan.

"Nona mau makan?" tanya Bibi.

"Iya perut Adara lapar dan mau di isi," jawab Adara.

"Ya sudah Nona Adara duduk biar bibi siapkan makannya," ucap Bibi yang tersenyum kepada Adara.

"Baik Bi" sahut Adara dengan tersenyum yang langsung menarik kursi dan menunggu Bibi menyiapkan makanan untuknya.

"Ini Nona," ucap Bibi yang sudah menyiapkan di dalam piring yang ada nasi dan lauknya.

"Makasih Bi," sahut Adara tersenyum.

Bibi juga tersenyum dan hendak pergi.

"Temani Adara makan!" titah Adara dengan manjanya yang membuat Bibi tidak jadi pergi.

"Tapi Bibi masih ada kerjaan Non," jawab Bibi.

"Banyak asisten lain. Kenapa harus Bibi. Pokoknya Adara hanya mau makan. Kalau Bibi duduk di samping Adara," ucap Adara manja.

"Baik lah Non," sahut Bibi yang mengangguk dan langsung duduk di samping Adara. Dia memang tidak akan bisa menolak keinginan Adara. Adara sudah dari bayi di rawatnya dan Adara juga sudah di anggapnya sebagai putrinya. Karena semenjak ibu Adara meninggal Adara semakin dekat dengan Bi Sri.

"Bibi tidak makan?" tanya Adara.

"Belum lapar. Nona Adara saja yang makan buar cepat besar," jawab Bibi.

"Baiklah," sahut Adara yang mulai makan. Karena memang Adara sangat lapar. Perutnya sejak tadi sudah ingin mengunyah makanan.

"Mau tambah lauk apa Non?" tanya Bibi.

"Nggak usah Bi. Ini aja sudah cukup," jawab Adara.

"Baiklah. Non Adara makan yang banyak ya," ucap Bibi.

"Iya bi," sahut Adara dengan tersenyum dan kembali mengunyah makanannya.

"Oh iya Bi. Siapa yang ada di ruang tamu?" tanya Adara yang akhirnya kepo juga.

"Oh itu ibu Aminah dan bapak Amir," jawab Bibi.

"Siapa mereka?" tanya Adara heran.

"Orang tua kandungnya mas Arhan," jawab Bibi membuat Adara sedikit kaget mendengarnya sampai berhenti makan.

"Orang tua kandungnya masih hidup?" tanya Adara dengan sedikit terkejut.

"Memang orang tua kandung mas Arhan sudah tidak ada?" tanya Bibi.

"Bibi aku serius. Aku mana tau. Makanya tanya Bibi. Malah bibi balik tanya aku," jawab Adara gemes sendiri.

"Iya Nona Adara. Orang tua kandung mas Arhan memang masih hidup dan selama ini tinggal di malang," jawab Bibi.

"Jika orang tuanya masih hidup. Lalu kenapa papa mengangkatnya?" tanya Adara.

"Loh memang tidak boleh. Bukannya sebagian orang-orang yang menjadi anak angkat tuan itu masih punya orang tua ya," sahut Bibi.

"Ya Adara mana tau. Adara pikir papa punya beberapa anak angkat dan mereka semua sudah yatim piatu. Kalau masih punya orang tua ya seharusnya papa tidak perlu mengangkatnya. Hanya menambah beban saja," cerocos Adara heran dengan papanya yang memang punya beberapa anak asuh dan tidak semua di kenal Adara. Bisa di katakan hanya Arhan yang di kenal Adara. karena Arhan berbeda dari yang lainnya dan dekat dengan Herlambang.

Bersambung

1
Rochsdha Andriani
mengandung bawang... kali ini
Rochsdha Andriani
ada apa dengan Brian Thor... kok Brian mulu.... fokus dong thorrrr...
Rochsdha Andriani
kok briab trus sih thor
Rochsdha Andriani
Thor keliatanx buru2 banget ya ngetikx, kok bnyak nama yg ketuker sih...
Rochsdha Andriani
serahmu deh Thor... ganggu muluuuuu
Rochsdha Andriani
kok Herlambang sih... thorx ga fokus nih...
Rochsdha Andriani
salah lg kan, kok Heryanto
Rochsdha Andriani
kok salah nama trus sih thor
Rochsdha Andriani
ihhh bibi ganggu muluuuuu
Rochsdha Andriani
uuuuuhhh arhaaaaannn... kusuka gayamuuuu
Rochsdha Andriani
adaraaaaaaa... ihhhhhh nih anak... mau dipites aja kali yaaa... kok primadona sekolah kek gitu sih thor
Rochsdha Andriani
gemmeeeesssssyyy sm adara
Rochsdha Andriani
iya ihhh...Adara keras kepala bat sih...
Rochsdha Andriani
keren Thor
Rochsdha Andriani
jd yg pertama nih komentarx... dr sini suka ceritax, smoga ga bertele2 ya thor
Seri Seri
tidak suka ksrskter andara tidak menghormati org tua,sudah salah tapi ttp merasa benar
sweetpurple
Luar biasa
Shifa Burhan
beda cinta pria dan wanita
pria, karena merasa dicintai dia akan mudah memaafkan istrinya

wanita, karena merasa dicintai dia akan berbuat semau, egois dan akan susah memaafkan suaminya,
Bivendra
ya klo anak dr kecil ya anteng² ja
ya klo anak d ambil ud besar ya berontak shandra
Helda Watie
🤣🤣🤣🤣..senang nya ramon dan isteri..alvian sudah 4 thun..baru muncul kn diri..mengakui alvian ank mereka..di mana mereka semasa adara hamil..melahirkan alvian.sehingga adara hampir ke guguran akibat olah lucia..kenapa baru sekarang muncul kan diri..untuk merebut alvian dari adara..hebat sekali peranan ibu dan bapa seperti ramon dn isterinya..adara betarung nyawa melahirkan alvian ke dunia.tapi ramon dan isteri senang2 mengambil alvian..dasar ibu bapa tiada aklak.terlau sempit pemikiran..bangkit lh adara..perjuangkan alvian.walaupun kau ibu nya..tapi alvian lahir dari rahim mu...dan kau lh membesarkan alvian..bukan mereka..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!