NovelToon NovelToon
LOVASAINS

LOVASAINS

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Playboy / Anak Genius / Teen School/College / Identitas Tersembunyi / Bad Boy
Popularitas:28.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reyni Rahma

Sinopsis Lovasains

Bagaimana jika cewek tomboy dekat sama cowok pintar sains yang dingin nggak banyak bicara apalagi satu bangku? Raut wajahnya penuh ambisius dan dendam. Bisa bersatu nggak layaknya komponen minyak dan air. Namanya Tama pindahan dari SMA Pelita Indah dia cakep sih cuma nggak banyak bicara, misterius. Kedekatannya membuat ketua geng Dewa yang bernama Keenan, geng motor yang terkenal tapi anti tawuran membuka kembali kartu joker yaitu kartu kematian.

Dera dan Tama yang makin lama dekat dengan Tama mulai jatuh hati, sampai akhirnya saat berada di rumahnya sebuah rahasia besar terbongkar. Rahasia di luar nalar. Saat setelah selesai olimpaiade sains, geng Elang membuka rahasia besar yang membuat geng Dewa marah besar dan terjadi tawuran.

Apa rahasia tersebut? Apakah ini ada kaitannya dengan Tama?







Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyni Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CUEK ABIS!

Tama buru-buru menggendong Dera dan masuk ke dalam UKS. Salah satu anak PMR hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat Dera dan Tama.

Tama membaringkan tubuh Dera di bed.

“Belum satu minggu sudah dua kali masuk UKS. Ini anak sakit beneran nggak sih?” Sindir anak PMR bernama Martha. “Dokter sudah pulang, jadi dia hanya bisa istirahat saja. Lagian setengah jam lagi sudah pulang.” Cerocos Martha berambut ikal dan memeriksa nadi Dera layaknya dokter. Memang anak PMR wajib di bekali bagaimana pemeriksaan fisik.

“Bagaimana?” Tanya Tama seksama.

“Apanya?” Martha selesai menensi tekanan darah Dera.

“Berapa harga tensi itu?” Tama memandang Martha tajam.

Tuh, kan jadi salah tingkah di pandang cowok tampan. Tama mendekap tangannya dan bersandar di dinding UKS.

“Maksud Lo? Kok Lo pandangan gue kaya’ gitu. Salah tingkah tahu.” Martha sedikit GeEr dan gugup. Bayangin saja cowok mirip Taehyuung ini memandangi dirinya tanpa berkedip.

“Jangan salah tingkah. Bagaimana kondisinya?”

“Terus yang harga tensi?”Martha memakai muka polos.

Tama mendengus kesal. Malas juga berdebat sama cewek tidak peka. Tiba-tiba perutnya sakit karena akibat tendangan dari geng Dewa. Rasanya perut seperti di remas-remas.

“Punya obat nyeri nggak? Auw …!” Tama masih meringis kesakitan.

“Adanya kiranti, Tama.”

“Lo fikir gue lagi datang bulan. Cepat! Nggak tahan rasanya.” Tama duduk di kursi UKS.

Martha langsung bergegas mencari kotak obat. Ini pasti ulah dari geng Dewa yang menghidupkan lagi kartu joker. Mau bilang ke guru BP takut juga kena sangsi dari geng Dewa. Martha memberikan obat pereda nyeri ke Tama. Di lihat dari raut wajahnya sangat kesakitan.

“Gue ijin bentar tidur di UKS.”

Martha hanya mengangguk.

Dera masih belum siuman juga. Tama memandangi gadis itu dengan perasaan khawatir. Dera sudah menolong dirinya jika tidak ada dia maka kondisinya makin memprihatinkan.

Tama duduk di dekat bed Dera. Tangannya ingin membelai rambut Dera tapi tiba-tiba pintu UKS terbuka. Datang Rere dengan langkah terburu-buru. Tama langsung mengurungkan niatnya membelai wajah Dera.

“Gimana keadaan Dera? Nggak apa-apa, kan?” Tanya Rere cemas.

Rere langsung senang saat Keenan memposting status di instagramnya bahwa kartu joker di musnahkan. Lega dong tetapi Bima memposting jika Dera KO dan masuk UKS.

“Dia nggak apa-apa, tenang aja.” Tama beranjak dari duduknya ingin sekali merebahkan tubuhnya di bed.

Rere bernafas lega, rasanya kakinya kaku dan lemas dan perasaan khawatir saat mendengar Dera di gebukin geng Dewa.

Melihat Tama yang sempoyongan jalan membuat Rere bingung. Ni cowok kenapa?

“Habis sunat Lo, Tam?” Sindir Rere, padahal dia tahu kalau Tama habis digebukin geng Dewa.

Tama hanya cuek tanpa berkata apa-apa.

Pantas saja Dera ngomel. Orang di tanya baik-baik dingin-dingin empuk dan cuek. Batin Rere dengan tatapan sinis.

“Ini pasti gara-gara lo. Aish, sejak Lo dekat Dera hidupnya masuk UKS mulu.”

Tama menatap Rere bingung dengan gadis ini. Bisa-bisanya ia menuduh dirinya. Jujur terkadang dia menyesal pindah di SMA Tunas Bangsa tapi karena suatu hal, Tama mau nggak mau harus pindah di sini.

“Pokoknya gue nggak mau tahu, Lo harus anterin Dera pulang. Titik nggak pakai koma, spasi, titik, sambel balado dan apalah.”

“Kenapa harus gue, gue bukan pacarnya.”

“Nggak pakai alasan Lo harus anterin dia pulang dan satu hal lagi Lo nggak boleh turunin dia di jalan.”

“Ogah.” Jawab Tama malas.

Rere langsung berdiri. Terpancar bola api di kedua matanya.

“Lo jahat banget sih jadi cowok. Jahat, dingin, cuek dan Lo harus tahu jika Dera tuh suka sama Lo. Ups!” Rere keceplosan, dia menutup mulutnya rapat-rapat.

Mampus, keceplosan.

“Dia yang suka, gue nggak.” Tama masih memegang perutnya yang sakit. Sekilas melihat Dera masih tidak bangun-bangun. Gadis ini apakah masih punya nyawa atau tidak? Mengingat Rere memiliki suara yang cempreng dan keras.

Rere mendengus kesal. Bicara sama Tama sama saja bicara sama patung dan hati yang sekeras batu.

“Udah deh, Tim Tam lo sekali lagi gue tekankan. Lo antarin Dera pulang. Titik!” Rere sudah kehabisan kata-kata.

“Gue punya nama Tama Ravindra Shan bukan Timtam jajan. Gue ogah antarin Dera pulang. Perut gue masih sakit.”

“Gusti harus bagaimana lagi gue omong ke Lo, Tam. Lo! Seenggaknya Lo jadi cowok perhatian dikit kek.” Kata Rere frustasi.

“Iya ya gue antarin Dera pulang.”

“Gitu dong, Lo udah buat gue ngeluarin tenaga suara gue.”

Rere melihat jam tangannya. Sepuluh menit bel akan berbunyi. Rere merapikan baju dan rambutnya yang sedikit berantakan. Rere beranjak ke arah pintu UKS.

“Mau kemana?”

“Balik ke kelas lah, titip sahabat gue. Bye.”

Rere melenggang pergi.

Tama terlentang dan menatap langit-langit UKS. Mencoba mengatur nafasnya agar rasa sakitnya yang mulai reda akibat minum obat pereda nyeri.

Dera membuka matanya perlahan.-lahan. UKS lagi. Diliriknya ada Tama sedang berbaring di bed sebelahnya.

"Udah bangun." Suara Tama mengagetkan dirinya.

"Hmm..."

Tama duduk dan beranjak dari bed nya. Loh ...loh mau apa dia sekarang? Nggak bisanya Tama sedikit agresif, dia duduk di kursi dekat bed nya.

"Lo suka gue?"

Pertanyaan yang membuat Dera kaget setengah hati, eh setengah mati. Tunggu sejak kapan dia tahu kalau Dera suka dirinya. Hanya Rere yang tahu semuanya. Jangan-jangan dia kasih tahu ke Tama. Ah, malunya.

"Nggak." Jawabnya singkat.

"Syukurlah, kalau nggak."

"Kok syukur?"

Kata yang di ucapkan Tama membuat Dera syok.

"Gue nggak suka sama Lo. Jadi tidak ada yang saling menyakiti."

Dera langsung memiringkan tubuhnya dan enggan untuk berhadapan dengan dua mata yang membuat hatinya luka. Pantas saja sifatnya dingin dan cuek ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan.

Tahan Dera, tahan jangan mewek di depan dia. Please hati gue sakit. Apakah Keenan merasakan hal seperti ini saat gue tolak.

"Kalau sudah membaik cepat ke kelas. Gue antar Lo pulang. Rere tadi kesini dan merengek ke gua agar antar Lo pulang." Ucap Tama melangkah meninggalkan Dera.

“Gue bisa pulang sendiri tanpa di antar Lo pulang.”

Tama menghentikan langkahnya.

“Bagus dong gue nggak capek-capek habisin bensin gue demi antar Lo pulang.” Ucap Tama langsung pergi.

Perkataan Tama bagai senyawa asetominofen dan alkohol yang mematikan. Air mata mulai jatuh. Sakit banget rasanya. Dera mengira Tama ada rasa ke dia.

***

Teddy, Bima dan Giandra mengambil motor di parkiran di susul oleh Tama yang ada di belakang mereka.

“Banci, ingat meskipun kartu joker di hapus oleh Keenan, gue masih benci sama Lo.” Ancam Bima sambil menunjukkan jari tengah ke Tama.

Tama tersenyum sinis. Baginya geng mereka itu tidak penting.

“STOP!” Teriak Rere menghadang Tama yang mau keluar dari parkiran. “Turun Lo!” Perintah Rere. Dari sorot matanya Rere terlihat amarah.

Ada apa lagi dengan gadis compreng ini? Tama cuek saja.

“Turun kata gue!” Perintah Rere sekali lagi. Kali ini Rere ingin meluapkan emosinya yang sudah 100%.

Terkadang Tama berfikiran bahwa cewek di Tunas Bangsa kebanyakan aneh. Apalagi Dera dan Rere. Dua sahabat sama saja 11,12. Tama akhirnya turun dari motor maticnya daripada si Rere makin menjadi-jadi.

“Apalagi?” Tanya Tama ketus.

“Lo apain teman gue? Dia nggak mau pulang dan nangis di pojokan. Eh, Lo juga ingkar janji mau anterin dia pulang bagaimana sih? Gue nggak tahu jalan pikiran Lo!” Rere marah-marah nggak jelas.

“Tanya saja teman Lo, kenapa? Dan apa yang terjadi.” Ucap Tama dengan nada sedikit malas. Motor maticnya melaju pergi.

“Anjay, baru tahu ada orang kaya batu.” Rere ngedumel.

Dera memasukkan buku pelajaran ke dalam tas. Hatinya beku dan hancur. Hari ini adalah hari patah hatinya. Rere sudah pulang duluan karena ada les piano. Suasana kelas sudah sepi hanya dia saja yang tersisa.

Pesan masuk no yang tidak di kenal.

Ngapain nangis di pojokan?

Dera menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Nomer siapa ini? Kok dia tahu dirinya barusan nangis di pojokan kelas.

Lo sapa?

Dera penasaran. Jangan-jangan Rere. Ah, ngapain tuh anak pesan ini segala? Udah tahu dirinya patah hati karena Tama.

Pak Agus jualan es dawet

Langsung saja dia lempar handphonenya ke atas meja. Ngapain pak Agus kirim pesan gila. Bisa gawat istrinya tahu ngechat seperti ini. Astaga, dunia ini makin lama makin gila. Tukang es dawet ngechat dia. Halo apa-apaan ini!

Dera langsung pergi meninggalkan kelas. Hari ini pak Anton cuti, papa sibuk. Oke hari ini dia pulang naik gojek saja.

Lagi-lagi handphonenya bergetar

Kok nggak di balas

Apaan sih Pak Agus ini. Sumpah nggak jelas. Dera berhenti di tengah koridor sekolah. Tunggu roman-roman dia tahu siapa pemilik chat tersebut. Secara dia sudah memblokir nomer pak Agus.

Tama, itu Lo kan?

Pesan masuk lagi

Kalau mau tahu jam 18.00 aku tunggu di depan Gramedia manyar.

Nah loh, teka-teki lagi nih orang. Malas jadinya.

 

 

1
sherin
Thor, gue likeeee
sherin
hei Lo kata guru .sebel sama ni cowokkkk . hedeh
RISA
kasihan keenan. besok sama siapa sih endingnya 😭😭
RISA
Thor aku padamu. ceritanya seru
RISA
ngakak
RISA
lanjut thor
RISA
Tama the best
RISA
Woh wohhh senyumannya bikin candu
RISA
dera semangat kejar cintanya Tama. tapi mending kamu sama Keenan. cowok yang mencintaimu dengan tulus
nana
ahh lanjutin Thor. gue harap bisa jadi buku cetak, film, series 😭😭😭
nana
Ziko makin lama makin jahat gaes. males gue sama tuh cowok
nana
Thor, episodenya agak panjang jangan tamatin dulu... baper
nana
visualnya kereeeeeeennn. Novel ini toppp
nana
Kee, ente yang nolongin gue yang salting
nana
astaga si dera toy story aja . ngakak plus guling2
GERAL
anjayy
GERAL
tam cowok harus jaim
GERAL
lanjuttt. gue suka nihhh nopel
GERAL
gue di mall udah gratisan Thor.
bee happy
zikooooooooo jahat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!