NovelToon NovelToon
Pesugihan Siluman Ular

Pesugihan Siluman Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dheana Echa

Perjalanan seorang lelaki dalam menjalani pesugihan untuk membahagiakan keluarganya, akankah semua kekayaan yang akan dia dapatkan bisa membahagiakan keluarganya atau hanya akan menjadi penyesealan dikemudian hari....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dheana Echa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Pagi menjelang dan Romli pun bersiap kekota....

"Waaah kang Romli, mau ke kota lagi??" Sapa sang tukang yang sudah berdatangan.

"Ooh iya kang, nanti sekalian mau beli keramik, juga beli pompa air, tolong nanti pasangkan sekalian ya kang??"

Ujar Romli,.

"kalau pompa air bisa gak ya kang?? Kan belum pernah kang, di desa belum ada yang pasang e kang" jawab sang tukang sambil menggaruk kepala nya.

"Ya sudah aku belikan keramik saja dulu ya kang" ujar Romli lagi.

"Iya kang, atau nanti yang pasang pompa air minta bantuan teman ku kang, dia biasa kerja di kota, siapa tahu sudah pernah pasang pompa air" ujar tukang tersebut mengusulkan.

"Iya gak papa kang, atau ajak dia kerja di sini sekalian kang," jawab Romli yang justru menawari pekerjaan untuk teman sang tukang...

Sang tukang pun

mengangguk dan Romli pun berlalu pergi kekota.

Kali ini Romli membawa uang ia bawa dengan kantong kresek hitam, kalau yang biasa nya hanya di masukan saku, kali ini tidak, Romli membawa kantong kresek dan ia masukan ke dalam kaus nya.

"Weeeeh...kang Romli rapi Banget, mau kekota lagi kang" sapa salah satu tetangga nya.

"Ooh...iya kang, ada perlu" jawab Romli ramah.

Pria itu berjalan di samping Romli....

"kamu itu gak kerja, tapi uang Kamu kok banyak ya kang?? Apa Kamu di kota ada usaha??' Tanya pria itu berbasa basi.

"Usaha Apa kang?? Gak ada, kalau uang, ya ada saja kang" jawab Romli sambil tersenyum, tak tergurat di wajah Romli rasa tersinggung ataupun sakit hati dengan pertanyaan pria itu.

"Apa para tukang masih kerja kang??" Tanya pria itu lanjut membuka kebisuan mereka berdua.

"Masih kang, kan memang belum selesai, di bagian dapur juga baru di pasangi bata sekarang

setengah nya kang" terang Romli menggambarkan kondisi rumah nya.

"Ooh, jadi itu mau dipasang bata semua??" Tanya pria itu.

"Iya kang, jawab Romli sambil terus melangkahkan kaki nya.

"Kamu benar benar kaya kang, saya di ajak to kang" ujar pria itu.

"Di ajak kemana to kang??"

Sahut Romli sambil menghentikan langkah nya dan pria itu pun ikut menghentikan langkah nya, karna Romli sudah mulai curiga dengan ucapan pria itu.

"Ya di ajak gimana cara Kamu menghasilkan uang kang, Kamu kan tahu kalau aku gak ada sawah ladang kang, kerja juga susah" jawab pria itu setengah berbisik.

"Sudah ah kang, lama lama Kamu ngelantur, aku mau belanja" ujar Romli tidak mau menjawab pertanyaan tetangga julit nya itu.

"Pch kaaang kang!!, Kamu kok tega to kang, tinggal bilang saja dari mana Kamu bisa dapat uang banyak kok ya gak mau to kang!!, biar saya kerjakan sendiri kang, biar saya datangi sendiri" uajr pria itu semakin lama semakin memekik karna Romli tak menghiraukan nya dan terus berlalu meninggalkan pria itu....

"Pch, sombong sekali"

gerutu pria itu sambil mendengus kesal.

"Biar si Tum saja yang tanya yu Nur, siapa tahu yu Nur mau buka rahasia kang Romli" gumam pria itu.

Pria itu pun kembali melanjutkan perjalanan nya pulang kerumah nya....

"Eeh, kok sudah kebablasan sih" gumam nya sambil clingak clinguk karna jalan menuju rumah nya sudah terlewat jauh.

"Ini gara-gara ngikuti kang Romli, sudah kebablasan, gak di kasih tahu rahasia nya juga, pch...." gerutu nya sambil berjalan bahkan berulang kali mendenguskan mulut nya karna saking kesal nya.

Sedangkan Romli sudah ada di pinggir jalan besar menuju kekota....

"Enak saja mau ikut, dulu saja semua pada menghina keluarga ku, Rom mana bisa

kamu bayar uang pondok si Dewi?? Dapat uang dari mana kamu' sekarang lihat orang punya banyak uang seenak nya saja mau ikut" gerutu Romli kesal sambil mulut manya menye menirukan ucapan orang orang yang dulu meremehkan nya saat ingin menyekolahkan sang anak di pondok pesantren.

Kalau di kota orang orang bangga anak nya bisa masuk sekolah Negeri, tapi di desa, justru mereka bangga bisa memasukan anak anak mereka di pondok pesantren, meski pun mayoritas warga itu tak mengenal agama, hanya satu dua orang yang mau melaksanakan ibadah,.

Dan itu termasuk Nur dan juga Romli, kedua nya mengenal tuhan hanya dengan ucapan,....

Romli kepasar kota menaiki ojek yang mangkal di sudut jalan itu.

"Ke kota lagi kang??" Tanya si tukang ojek itu sambil bertanya ragu.

"Iya kang, ada yang kelupaan kemarin" jawab Romli sambil tersenyum ramah,.

Romli, tahu masih banyak orang orang yang meremehkan nya, tapi Romli bersikap bodo amat dan tak menghiraukan tatapan sinis orang orang itu.

Sang ojek dan Romli pun berlalu menyusuri jalan menuju kota besar, selama perjalanan, tak ada pertanyaan atau pun percakapan antara mereka berdua, kedua nya saling membisu....

Hanya butuh sekitar sepuluh menit, ojek itu pun sampai di pasar kota.

"Ini kang ongkos nya" ujar Romli sambil menyodorkan selembar uang merah pada si

tukang ojek.

"Waduh kang, belum dapat penglaris , apa gak ada yang lain nya" jawab pria itu tanpa menerima uang dari Romli.

"Sudah Kamu ambil semua nya saja, itung itung berbagi kang" jawab Romli berusaha seramah mungkin pada si tukang ojeg itu.

"Apa gak apa-apa kang??" Tanya si tukang ojeg itu ragu ragu.

"Iya tidak apa-apa" jawab Romli.

"Dan mungkin ini terakir kali saya ngojek Kamu" batin Romli sambil menyunggingkan senyum dan memaksa pria itu menerima ongkos ojek dari nya yang mungkin empat atau lima kali dari ongkos ojek pada umum nya.

Pria itu pun menerima uang nya dan Romli pun berlalu meninggalkan si tukang ojeg yang berulang kali menciumi uang itu....

"Ini uang asli kan??" Gumam nya sambil membolak balik selembar yang itu.

Sedangkan Romli sudah memasuki toko bangunan yang kini menjadi tempat langganannya berbelanja material.

"Selamat pagi pak Romli" sapa sang pemilik toko material dengan ramah...

"Iya selamat pagi pak"jawab Romli sambil tersenyum ramah.

"Bapak butuh apa lagi??" Tanya sang pemilik toko.

"Ini pak, em saya butuh keramik sama tambahan semen lagi" jawab Romli ragu ragu.

"Mau berapa dus ya pak??"

Tanya sang pemilik toko dengan sabar nya.

"Eem...rumah saya panjang nya dua belas meter, trus lebar nya delapan meter pak, rumah kuno, kalau di keramik semua habis berapa dus ya pak??" Tanya Romli yang memang buta dengan yang nama nya harga bahan bangunan.

"Eem kalau ukuran segitu yang tinggal kalikan saja pak," jawab sang pemilik toko.

"Ya sudah pak, tolong Kamu hitungkan semua dan juga tambah semen nya" ujar Romli.

Dengan senang hati pemilik toko menghitungkan semua nya, dan Romli pun meminta mesin

pompa Air dan semua total yang harus dì bayar Romli lumayan banyak bagi orang desa, karna Romli harus mengeluarkan sepuluh juta untuk semua belanjaan nya.

Mulai dari keramik, semen, kloset Wc, kran, bahkan pipa sampai kompor dan juga tabung gas semua Romli borong.

"Ini kami kirim kapan pak??'

'Tanya sang pemilik toko sambil membuatkan nota untuk Romli.

"kalau bisa ya siang ini pak, biar besok pagi pak tukang bisa langsung mengerjakan nya" ujar Romli.

"Baiklah setelah ini kami antar semua pak" jawab sang pemilik toko sambil menyerahkan nota belanjaan itu pada Romli.

"Ya sudah pak, saya permisi dulu, mau belanja yang lain"ujar Romli dan sang pemilik toko pun mengangguk.

Romli pun berlalu menyusuri trotoar sambil clingak clinguk melihat deretan dealer yang ia lewati.

"Mari pak, ada yang bisa saya bantu" ujar seorang pria muda dengan ramah nya....

Romli pun mengangguk dan melangkahkan kaki nya memasuki dealer sepeda motor itu.

"Nyai pasti gak marah kalau yang melayani laki laki" batin Romli sambil melangkah yakin....

Sang pekerja toko itu pun dengan ramah melayani Romli, tanpa ragu Romli memilih motor keluaran terbaru....

"Ini berapa mas??" Tanya Romli sambil mengelus motor itu.

"Itu keluaran baru pak, harga nya tiga puluh tujuh juta pak, gratis pengiriman" jawab pekerja

dealer itu dengan ramah.

"Waaah, mahal ya mas" sahut Romli dengan jantung berdetak kencang.

Bagi Romli uang tiga puluh juta sangat lah banyak, meskipun sebenar nya Romli bisa membeli motor pengeluaran terbaru empat atau pun bahkan lima buah pun mampu, tapi Romli sangat merasa sayang dengan uang yang akan ia keluar kan....

"Eem... kalau yang harga nya di bawah ini ada mas??" Tanya Romli sambil mencicit.

"Ada pak, mari saya tunjukan" jawab pekerja itu dengan ramah dan mengajak Romli berpindah ke deretan motor lain nya....

"Ini dua puluhan pak, trus deretan yang ini lima belas juta ke atas, tapi barang nya tidak ada" ujar pekerja itu.

"Eem...berarti gak bisa di kirim langsung ya mas??" Tanya Romli ragu ragu.

"Kalau yang ini bisa kami antar sekarang pak" jawab pekerja itu sambil menunjukan yang seharga dua puluh jutaan itu.

"Eem... susah gak mas mengendarainya??" Tanya Romli berbisik karna malu, sebenar nya seumur umur Romli belum pernah sekalipun belajar naik motor, naik sepeda ontel itu pun di kasih pinjam teman nya saat masih kecil.

"Apa bapak bisa naik sepeda ontel??" Tanya pekerja itu ragu ragu.

"kalau ontel bisa mas, tapi pas masih kecil" jawab Romli malu malu.

"Ooh, kalau sudah bisa bawa sepeda ontel, gampang kok pak, bapak tinggal putar gas nya ini pelan pelan, sudah itu saja pak" ujar pekerja itu sambil mencontohkan memutar gas motor itu.

"Eem... ya sudah mas, aku ambil yang ini saja mas," jawab Romli sambil menunjuk motor berwarna hitam merah.

"Oooh baik pak, mari ikut saya untuk administrasi dan pembayaran nya" ujar pekerja itu dengan ramah dan Romli pun mengikuti pria muda itu

Sesampai nya di kasir dan sang kasir menyebutkan berapa nominal yang harus di bayar kan, tanpa ragu, Romli langsung mengeluarkan uang yang ia bawa dan menghitung nya di depan kasir itu.

"Banyak sekali uang nya" batin si kasir sambil menelan ludah, karna Romli membawa segepok besar uang yang di berikan ratu siluman pujaannya itu.

"Ini semua nya ya mas" ujar Romli sambil menyodorkan uang itu ke depan sang kasir.

"Saya hitung lagi gak papa ya pak'ujar sang kasir dan Romli pun mengangguk setuju.

Setelah semua transaksi di lakukan, sang pekerja itu pun langsung menyiapkan motor, jaket, dan juga helm sebagai perlengkapan motor itu.

"Apa bapak ada perlu ketempat lain" tanya pekerja itu dengan ramah.

"Sudah tidak mas," jawab Romli.

"Kalau begitu bapak bareng saja ya pak, biar kami gak susah susah mencari alamat bapak" ujar pekerja itu dan lagi lagi Romli hanya mengangguk.

Sedangkan di desa....

"Coba Kamu tanya sama kang Romli saja yu Tum, aku gak tahu soal itu" jawab Nur saat

di paksa perempuan itu untuk mengatakan dari mana Romli mendapatkan uang dan itu atas perintah sang suami.

"Kalau tanya sama kang Romli ya aku gak berani to yu!!, bisa bisa aku di bentak kang Romli yu" sahut perempuan muda itu mendebat Nur.

"Ya kalau Kamu gak berani tanya kang Romli, ya sudah, aku juga gak berani yu Tum" sahut Nur keukeuh tidak mau membantu perempuan muda itu untuk menanyakan pada Romli....

Perempuan itu terang terangan bahkan tanpa ada rasa ragu bertanya tentang uang yang di miliki Romli....

1
Rizki Pratama
lanjut lg min sekakian minta no mimin nya dong /Drool/
Rizki Pratama
giliran dikasih emas aja.... hmmm dasar awewe
Rizki Pratama
bagus ceritanya, apalagi mimin nya cakep gini /Angry/
Rizki Pratama
Bagus sigh
Mada Al Syakir
lanjut ka
Mada Al Syakir
aseeek
Shinta Sitorus
up
Sakti Pradipta
gas lagi lanjutanya
Tommy P
hallah2 kaki kapalan /Sob/
Angga Priatna
up min
Shinta Sitorus
bahhh ga ada sopan santun nya itu perempuan
Mega Arum
ceritanya jgn monoton dg suudzon trhdp Romli, lbh maju lagi biar ada gregetnya Thoor..
Mega Arum: tambah juga peran orang yg berNama... biar tdk cm seputar tetangga2 Romli aja, lanjut..
total 1 replies
Nadya
makanya rom diem d rmh jd sakit hati kan
Nadya
maghrib2 ngajakin ribut
Selvi
xixixi gas tumbalin aja kang romli org kek gitu
Selvi
rahh.... tumirah bikin gerah gr2 sampean /Awkward/
Selvi
wkwwk ada2 aja tuh perempuan
Ega
niat ngopi mlh jd sakif hati
Ega
wadidaaau
Kiki Hasibuan
up lg thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!