Reinkarnasi kedalam donghua soul land setelah mengalami kecelakaan misterius. sistem menghidupkannya kembali, memberi pilihan apakah ia ingin alur seperti asli atau di rubah sesuka hati, tanpa berpikir dua kali ia langsung memilih untuk merubah alur. menamai dirinya sebagai na jaegyeon. bukan novel terjemahan!!.
"Dewa? omong kosong aku akan jadi kaisar iblis!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natelashura7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17 dugu yan ke akademi shrek
"Kasian!. Padahal gayanya sudah seperti tokoh utama" Ejek ning rongrong melihat yu Tianheng.
"Terus hajar dia teman-teman" ucap Oscar memberikan semangat.
Yu Tianheng mencoba bangkit dengan goyah, tubuhnya penuh luka dan napasnya terengah. Namun sebelum bisa berdiri tegak, Zhu Zhuqing sudah menempel lagi dari belakang. Serangan pamungkas itu menghantam punggung Yu Tianheng, membuatnya benar-benar ambruk. Tak sadarkan diri.
"Shadow claw" ucap Zhu zhuqing mengakhiri pertarungan.
“Yu Tianheng tersingkir. Pertandingan… dimenangkan penuh oleh akademi Tim Shrek" ujar wasit wanita menyatakan kemenangan.
Xiao wu memeluk na jaegyeon, mereka semua tersenyum. Dugu yan memandang kesal di samping arena, ia berjalan pergi keluar dari arena, suara langkah kaki dibelakangnya terdengar sangat jelas membuat dugu yan menoleh kebelakang.
"Apa kau ingin mengejek ku?" Tanya dugu yan melihat na jaegyeon berjalan mendekat, hanya ada mereka berdua dilorong.
"Tidak!. Lagipula pertandingan hanya terjadi di arena" Jawab na jaegyeon santai.
"Lalu apa mau mu?" Tanya dugu yan.
"Tubuh mu keracunan roh pelindung mu sendiri bukan" ucap na jaegyeon menatap.
Dugu yan nampak terkejut. Perkataan na jaegyeon benar, roh pelindung Ular Fosfor Giok memiliki racun luar biasa, hingga juga meracuni tubuh Dugu yan. Itu tidak hanya menghambat energi rohnya namun juga berbahaya di dalam tubuh, mirip seperti sebuah kanker yang akan terus tumbuh jika didiamkan.
"Aku bisa membantu mu, menyembuhkannya. Hanya percayalah padaku, cantik" ucap na jaegyeon sedikit menggoda diakhir.
Dugu Yan menegang sejenak. Matanya menyipit, tak yakin apakah Na Jaegyeon sedang mempermainkannya atau benar-benar serius. Wajahnya masih menunjukkan amarah dan rasa malu atas kekalahan barusan, namun di balik itu, ada keterkejutan yang sulit disembunyikan.
“Bagaimana kau tahu?” bisik Dugu yan, suaranya melemah, penuh curiga dan genting.
Na Jaegyeon menyandarkan punggungnya pada dinding lorong, menyilangkan tangan. Sorot matanya tak berubah, tenang dan yakin. Matanya menatap mata hijau Dugu yan, netra kemerahan member Dugu yan nampak terpesona oleh keindahan nya.
“Aku sudah melihat tanda-tandanya sejak pertandingan dimulai. Aliran rohmu tidak stabil, dan ada saat-saat kamu menahan napas terlalu lama" Jawab na jaegyeon.
“Aku sudah mencoba berbagai ramuan,” katanya pelan. “kakek bilang itu tak bisa disembuhkan. Ini takdir dari darah kami…" Lanjutnya menghela nafas.
Na Jaegyeon melangkah mendekat, jarak mereka kini hanya tinggal beberapa jengkal. Tiba-tiba na jaegyeon Memeleikn member Dugu yan terkejut, entah kenapa Dugu yan tidak ingin memberontak dan hanya diam menerus pelukan itu.
"Takdir hanya berlaku... bagi yang berhenti melawan,” ucap na jaegyeon. “Racun itu bisa dinetralkan. Tapi tidak dengan cara biasa. Aku bisa bantu mengontrolnya. Tapi itu berarti kau harus membuka aliran rohmu padaku" Lanjut memberitahukan.
"Baiklah, aku percaya padamu" Gumam dugu yan.
*************
Dugu yan melepaskan ikatan gaun di leher yang membuat punggung nya terekspos, ia merona malu karena na jaegyeon duduk dibelakangnya. Na jaegyeon mengambil tulang roh tunggal dari Man Faced Demon Spider. Ia sedikit mengagumi punggung indah Dugu yan.
"Kau punya punggung yang indah" Goda na jaegyeon.
"Jangan mengatakan omong kosong" Balas Dugu yan malu.
"Baiklah-baiklah. Ku katakan lagi, aku akan memasang tulang roh tunggal ini hingga terhubung ke tulang rusuk dan punggung mu" ucap na jaegyeon memberitahu. "Setelah itu aku akan membantu mengalirkan racun ditubuh mu ke tulang roh ini, sehingga tubuh mu tidak akan terkontaminasi" Lanjutnya.
Na Jaegyeon menaruh Tulang Roh Tunggal Man-Faced Demon Spider di telapak tangannya, dan aura ungu gelap langsung menyala. Energi roh itu seperti berdenyut, seolah merespons racun di tubuh Dugu Yan yang sejenis namun tidak terkendali.
Tangannya menyentuh bagian tengah punggung Dugu Yan, dan energi dari tulang roh mulai masuk perlahan. Cahaya ungu-merah mengalir seperti urat nadi, mengikuti jalur meridian roh dan menyerap perlahan racun internal yang selama ini tersembunyi dalam tubuhnya. Dugu Yan menggigit bibir, menahan rasa panas yang menjalar dari punggung hingga ke tulang rusuknya.
“Aku bisa merasakannya…” gumam Dugu yan pelan. “Racun… seakan keluar…" Lanjutnya berucap.
Na Jaegyeon menutup matanya, memfokuskan energi spiritualnya untuk mengarahkan dan menyegel aliran racun itu ke dalam tulang roh. Simbol samar berbentuk lingkaran muncul di punggung Dugu Yan, pertanda penyatuan berhasil.
"Sudah selesai. Mulai sekarang, tubuhmu akan tetap memproduksi racun tapi tidak akan meracuni dirimu lagi" ucap na jaegyeon memberitahu prosesnya berhasil.
Dugu Yan memandang ke depan dengan tatapan kosong, seolah tak percaya. Perlahan ia menyentuh bagian bawah tengkuknya sendiri, dan… untuk pertama kalinya dalam hidupnya, aliran energinya terasa bersih. Lancar. Ia menoleh, menatap Na Jaegyeon dengan mata yang tampak sedikit berkaca-kaca.
“…Terima kasih" ucap Dugu yan.
"Bergabung lah dengan akademi Shrek" ujar na jaegyeon.
'Dasar licik, jadi kau menyembuhkan ku untuk merekrut ku masuk ke akademi mu" Balas Dugu yan berbalik meksipun tersenyum tipis.
"Kami kekurangan wanita cantik, lagipula kami juga kurang tipe jarak jauh yang mematikan" ucap na jaegyeon santai. "Tulang roh itu berharga loh, aku bisa dapatkan satu box koin emas jika menjualnya. Tapi ku berikan padamu bukan" Lanjutnya menatap.
Dugu Yan tertawa pelan, matanya berbinar dengan emosi yang bercampur antara geli, kagum, dan sedikit kesal. Senyumnya belum sepenuhnya menghilang saat ia menatap kembali Na Jaegyeon.
"Kalau begitu... aku berhutang dua hal padamu. Hidupku dan... masa depanku" gumam Dugu yan pelan namun penuh makna. "Baiklah. Aku akan bergabung dengan Shrek. Tapi ingat, aku bukan murid biasa. Jangan berharap aku akan patuh begitu saja" Lanjutnya.
"Kalau kau patuh, justru aku akan merasa aneh. Shrek memang tempat orang-orang aneh berkumpul. Jadi, selamat datang" ujar na jaegyeon santai.
"Jangan terlalu akrab dulu. Aku masih membencimu karena mempermalukanku di depan umum" Balas Dugu yan pura-pura marah.
“Tentu, tentu. Tapi… kau tampak jauh lebih cantik saat marah, tahu?” goda na jaegyeon.
Dugu Yan langsung melemparkan bantal kecil ke arah kepalanya. Bantal itu tepat mengenai wajah Na Jaegyeon, tapi ia tertawa puas, menerima lemparan itu sebagai jawaban yang manis.
"Dasar menyebalkan" ucap Dugu yan.
**************
Malam harinya setelah mengurus perpindahan dugu yan, meskipun yu Tianheng sempat menolak namun Dugu yan tetap keluar dari akademi Kekaisaran. Kini ia berjalan bersama na jaegyeon menuju akademi Shrek, Teman-teman na jaegyeon nampak terkejut melihatnya.
"Jaegyeon kenapa wanita itu ikut bersama mu?" Tanya xiao wu menunjuk.
Na Jaegyeon menoleh santai ke arah Xiao Wu yang sudah berdiri dengan tangan terlipat, alis terangkat dan tatapan curiga khas seorang gadis yang cemburu namun belum mau mengaku.
“Dia sekarang bagian dari akademi Shrek. Dugu Yan resmi bergabung.” jawab Na Jaegyeon singkat, seolah itu hal biasa.
"Apa!?" seru Xiao Wu, Ning Rongrong, dan Ma Hongjun hampir bersamaan.
"Bukankah dia dari tim kaisar? Apa kau yakin bisa mempercayainya?” Tanya dai mubai.
Dugu Yan melangkah maju, berdiri tenang di samping Na Jaegyeon. Wajahnya tak menunjukkan rasa takut atau canggung, hanya sorot dingin dan percaya diri.
“Kalau aku ingin membalas dendam, aku bisa melakukannya sejak tadi. Tapi tidak. Aku di sini karena aku ingin jadi lebih kuat" ucap Dugu yan memberitahu tujuannya bergabung.