Dokter Amora Agatha Arnold seorang dokter Ahli bedah yang banyak di senangi oleh pasiennya dan sesama teman dokter nya, selain seorang dokter yang hebat Amora juga adalah putri tunggal dari seorang pengusaha sukses .
tetapi pada saat ia menemukan pria dambatan hati nya Daddy nya tidak memberikan restu kepada nya
" selama ini Daddy menuruti semua ke inginan mu tetapi yang satu ini maaf Daddy tidak bisa " ucap Shaka menundukkan kepalanya dia tidak bisa melihat putri nya menangis di hadapan nya hanya karena ingin meminta restu dari nya
apakah Shaka akan memberikan restu untuk Amora dan kekasih nya atau justru Shaka tidak akan pernah merestui hubungan putri nya itu
.
.
.
saksikan terus cerita nya jangan sampai ketinggalan 🤗 Like comen dan Vote 🥰🤗 Author nya juga jangan lupa di Follow ya guysss heheheehee 🤭🤭
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sandiwara Tuan Shaka
.
.
sudah satu minggu Amora bekerja di rumah Sakit peduli kasih, tetapi ia belum pernah pulang ke Mansion Daddy nya dan sudah satu minggu ini juga ia sering berkomunikasi dengan Tenggara .
pagi ini Amora melangkah ke kamar salah satu pasien nya ia harus memeriksa keadaan pasien nya satu persatu.
di lobby rumah sakit seorang pria setengah baya tetapi masih terlihat sangat tampan dan berwibawa itu keluar dari mobil mewah nya yang di bantu oleh asisten nya
" SIAPAPUN TOLONG BOS KU DIA LAGI TERKENA SERANGAN JANTUNG " teriak asisten nya itu yang tak lain adalah Roy
Shaka memegang dada kirinya dengan tangan kanan nya, seorang dokter laki-laki dan perempuan berlari kearah Shaka dan Roy mereka berdua ingin membantu Shaka untuk duduk di kursi roda, tetapi Shaka menolak nya
" aku tidak ingin di tangani oleh kalian " ucap Shaka tegas
kedua dokter itu diam lalu saling menatap satu sama lain.
" aduh seperti nya aku akan segera meninggal " ucap Shaka yang kembali memegang dadanya
" ayo pak anda harus segera di tangani seperti nya penyakit jantung anda sudah parah " ucap dokter wanita itu lembut yang bername tag dokter Widya
" aku tidak mau... aku hanya ingin di tangani oleh dokter Amora " ucap Shaka lagi
dokter Widya dan dokter Lucky saling tatap di rumah sakit ini tidak ada nama dokter yang di sebutkan oleh pria stengah baya itu mereka berdua baru mendengar nama itu .
" kenapa kalian diam, ayo panggilkan dokter yang di inginkan oleh bos ku ini... " ucap Roy
" maaf Pak di rumah sakit ini tidak ada dokter yang bernama dokter Amora " jelas Lucky
" apa kita salah rumah sakit tuan " bisik Roy di telinga bos nya itu
" seperi nya tidak ini kan rumah sakti tempat putriku bekerja " Shaka juga berbisik yang membuat dokter Widya dan dokter Lucky semakin bingung
" apa nona Amora memakai nama lain " tanya Roy
" seperi nya begitu, cepat kamu tunjukkan foto putriku kepada kedua dokter itu " lanjut Shaka lagi
dan kembali Shaka memengah dada kirinya " aduh sakit nya , rasanya jantung ku ingin lepas dari tempat nya "
dokter Widya dan dokter Lucky semakin panik di buat nya, mereka berdua kembali ingin mendudukkan Shaka di kursi roda tetapi Shaka kembali menolak nya dan hanya ingin di tangani oleh Dokter Amora saja.
" ini orang nya apa kalian mengenal nya " ucap Roy menunjukkan foto Amora di ponsel nya
dokter Widya dan dokter Lucky melihat foto itu dan seketika mereka mengerti
" oh dokter Agatha " ucap dokter Widya
" ya... seperti nya itu cepat panggilkan dokter Agatha sebelum bos ku benar-benar meninggal karena serangan jantung " ucap Roy
dan dengan cepat dokter Widya berlari pergi dari sana untuk memanggil dokter Agatha sedangkan dokter Lucky masih berada di lobby menemani Shaka ia takut pria setengah baya itu pingsan
" sebaik nya kita masuk pak, " ucap Dokter Lucky
" aduh... dimana dokter nya kenapa lama sekali " Shaka kembali meringis dan memegang dada kiri nya
Amora yang sedang memeriksa pasien nya seketika di kejutkan dengan kedatangan dokter Widya dengan tergesa-gesa
" uuhh... uuhh... dokter " ucap dokter Widya membukukkan tubuh nya seraya mengatur nafas nya
Amora yang baru selesai memeriksa pasien nya itu menghampiri rakan kerja nya itu dengan khawatir
" ada apa kenapa dokter tergesa-gesa seperti ini " tanya Amora memegang Pudak dokter Widya dan membantu nya berdiri
" uuhh... uuhh... ada pasien yang terkena serangan jantung.. uhhh.. uuhh.. " dengan nafas yang masih naik turun Dokter Widya berusaha menjelaskan kepada Amora
" lalu kenapa dokter mencariku...? dokter kan bisa menanganinya " bingung Amora
" bukan begitu dokter... pasien itu tidak ingin ditangani oleh dokter siapapun dia hanya ingin anda yang menanganinya secara langsung " jelas dokter Widya
Amora mengerutkan alis nya dengan bingung apa Tenggara lagi yang membuat ulah seperti ini.
" kalo begitu dokter gantikan aku memeriksa keadaan pasien lainnya " ucap Amora dengan cepat dokter Widya menganggukkan kepalanya
" pergilah seperti nya pasien serangan jantung itu sebentar lagi akan mati jika tidak cepat di tangani , mereka masih ada di lobby rumah sakit disana ada dokter Lucky juga " ucap dokter Widya
" suster Feby ikut denganku dan suster Tiara tolong bantu dokter Widya " ucap Amora lalu segera berlari keluar di ikuti oleh suster Feby
di lobby rumah sakit dokter Lucky memaksa Shaka untuk duduk di kursi roda tetapi pria itu tidak mau dan mengatakan ia akan menurut jika dokter Agatha datang.
tak lama Amora datang dengan tergesa-gesa keringat di pelipisnya bercucuran .
" dimana pasien nya " tanya Amora kepada dokter Lucky
Shaka yang mendengar suara putri nya itu mengangkat kepala nya lalu melihat kearah Amora
" aaadduuuuhhhh... seperti nya aku akan mati " Shaka kembali meringis dan dengan setia Roy membantu sandiwara tuan nya itu
" jangan mati dulu tuan anda masih belum menikah lagi " ucap Roy .
Amora mendekati Shaka dengan wajah panik nya
" Daddy... " ucap Amora yang mendudukkan Shaka di atas kursi roda
" anda mengenal nya dokter " tanya dokter Lucky
" dia Daddy ku.. dokter bisa kembali bekerja biar aku saja yang menangani nya " ucap Amora kepada dokter Lucky
" apa tidak apa-apa dokter " tanya dokter Lucky yang ragu meninggalkan Amora karena melihat keadaan Shaka saat ini tidak lah main-main
" tidak apa-apa aku bisa menangani nya sendiri " ucap Amora menyakinkan dokter Lucky dan dengan terpaksa dokter Lucky meninggal kan Amora dan membiarkan dokter itu melakukan nya sendiri.
Amora mendorong kursi roda Shaka masuk kedalam gedung rumah sakit
" aduhh... seperti nya aku ingin mati sekarang " Shaka kembali meringis memegang dada kiri nya
Amora menghentikan kursi roda Daddy nya itu " suster tolong ambil kan jarum suntik yang sangat besar seperti nya jantung tuan ini akan di suntik " ucap Amora kepada suster Feby
suster Feby menatap bingung Amora tetapi dengan cepat ia segera pergi untuk mengambilkan alat yang di butuhkan oleh Amora.
setelah kepergian suster Feby Amora berjongkok di depan Daddy nya dan seketika Shaka tersenyum lembut kepada nya dan langsung memeluk nya.
" daddy rindu, kenapa kamu kembali ke Indonesia tidak memberi tahu Daddy dan kamu juga tidak langsung ke Mansion " ucap Shaka di sela-sela pelukan meraka
Kedua nya melepaskan peluka nya " maaf Daddy aku hanya ingin melepaskan rindu kepada Mommy dan juga Maura jadi nya aku langsung ke apartemen " jelas Amora
" tapi daddy gak harus membuat sandiwara seperti ini juga, tau gak daddy tuh membuat dokter Widya dan dokter Lucky panik " kesal Amora lalu kembali berdiri
" om Roy juga kenapa harus membatu Daddy sih " Amora juga mengomeli asisten Daddy nya itu
.
.
.
