Transmigrasi Dewi Pembunuh

Transmigrasi Dewi Pembunuh

BAB 1

Di sebuah rumah mewah nan megah, seorang wanita muda yang berparas cantik berjalan menuruni anak tangga sambil melirik arloji di tangan kirinya. Dengan anggunnya ia berjalan keluar dari rumah dan menuju mobil yang terparkir di halaman rumah. Para bawahannya berbaris rapi untuk menyambutnya.

Hari ini di mana ia harus pergi keluar negeri untuk memenuhi panggilan dari salah satu ajang kompetisi internasional untuk menjadi juri, ia sudah bersiap-siap dan para bawahannya memasukkan koper ke dalam mobil.

"Selamat jalan Master," ucap para bawahannya menundukkan kepala memberi hormat.

"Baik aku pergi dulu." Dewi masuk ke dalam mobilnya lalu menginjak pedal gas mobilnya dan melaju di jalanan.

Tak! Tak! Tak!

Dewi mendengar detik jam, ia melihat ke tempat duduk belakang, Dewi sangat terkejut karena itu adalah jam pengatur waktu untuk sebuah bom, saat ingin berhenti, remnya malah blong dan terjadilah ledakan.

DUAAAARRRRRRRRR!

Sebuah bom meledak mengagetkan seluruh warga yang ada di sana. Ledakan hebat terjadi, seketika mobil terbang ke atas karena ledakan dahsyat itu membuat Dewi di dalam mobil terperangkap.

Dan terjadi lagi ledakkan kedua yang lebih kuat membuat tubuh Dewi ikut hangus terbakar beserta mobilnya, kejadian yang menegangkan itu menjadi pusat perhatian para warga dan orang yang sedang berlalu lalang.

Orang-orang di sana sangat panik dan berusaha untuk memadamkan api dengan peralatan yang ada sebelum pemadam kebakaran datang.

Tak lama dari itu, berita tersebut cepat tersebar ke seluruh dunia, bahwa sang Dewi pembunuh meninggal dalam perjalanan keluar negerinya. Seluruh dunia bersedih atas meninggalnya Dewi terkenal itu. Tidak akan ada Dewi sepertinya lagi.

Sebuah jiwa di tengah kegelapan melayang-layang dan jiwa itu pun masuk ke salah satu tubuh gadis malang yang sudah meninggal di dalam toilet.

Perlahan-lahan matanya terbuka, ia melihat darah berceceran di tangan dan di lantai, ia memegang wajahnya yang juga ada darah yang mengalir.

"Di mana aku?" tanya Dewi melihat sekeliling ruangan itu, ia memakai pakaian yang tidak sama dengan waktu saat ia pergi. Dewi merasa ada yang aneh dengan tubuhnya, ia pun berdiri meskipun merasa sakit di bagian tubuhnya. Ia melihat wajahnya di cermin dan mendapati jika wajahnya sudah berubah.

Dewi memejamkan matanya dan mencari ingatan yang tertinggal. Dewi pun mendapati ingat itu. Ia bernama Dewi Larasati, mahasiswi semester 3, gadis yang lemah dan cupu. Ia sangat dibenci banyak orang karena keculunannya. Penyebab ia mati akibat di bully habis-habisan oleh mahasiswi yang tidak menyukai keberadaanya hingga ia meregang nyawa. kepalanya di bentur ke tembok beberapa kali dan ia di pukul.

Namun, tidak ada yang menyadari jika gadis malang itu mati, mereka para perundung berpikir jika dirinya hanya pingsan dan berharap jika ia bangun menjadi idiot.

Bukan hanya itu, ia kerap kali menjadi bulan-bulanan oleh adik tirinya karena ia sangat gampang di bodohi.

Tubuh asli itu memiliki seorang ayah kandung yang tidak peduli dengannya, ibu sambung yang gila harta dan adik tiri yang kejam.

"Baiklah Dewi, karena aku tinggal di tubuhmu maka aku akan baik-baik menjaga tubuhmu dan tidak akan di tindas lagi, aku akan membalas semua orang yang sudah membuatmu seperti ini, membalas mereka berkali lipat. Kamu sangat beruntung bertemu denganku, aku akan mengubah hidupmu menjadi orang nomor satu di dunia, aku akan kembalikan masa kejayaan ku lagi, dan menghancurkan semua rintangan yang menghalangiku," ucap Dewi tersenyum lebar di depan cermin.

Dewi membasuh wajahnya dan membersihkan seluruh darah di wajah dan tangannya, ia juga merapikan kembali baju yang kusut. Rok yang di pakainya robek hingga terlihat paha Dewi yang mulus itu.

Dewi membuka ikat rambut kuncir kuda itu lalu membuka kacamata yang sungguh tidak enak di pakai dan menggerai rambutnya, barulah terlihat jika ia sangat cantik.

"Gadis ini, pantas saja di ejek, jangankan berdandan, mengikat rambut saja tidak bisa, dia bisa kuliah itu sungguh di luar dugaan," ucap Dewi menggeleng kepala sambil melihat wajahnya di cermin. Dewi pun lalu berjalan keluar toilet.

Dewi menyadari jika ia masih berada dalam kampus, akan tetapi sangat sepi dan mendapati anak kampus sudah pulang semua. Dewi pun melangkah kaki keluar dari kampus.

Apalah daya, ia harus pulang dengan jalan kaki. Pemilik tubuh asli ini bahkan tak punya uang jajan, padahal di kehidupan sebelumnya, Dewi adalah wanita yang bukan hanya berkuasa, ia juga bergelimang harta dan kekayaan yang melimpah ruah.

"Jika di ingat-ingat lagi, aku mati akibat bom di mobil, lalu siapa yang memasukkan bom itu ke dalam mobilku? Siapa yang sangat membenciku sehingga menginginkan aku mati? Aku harus baik-baik menyelidikinya dan menghancurkannya dengan tanganku sendiri!" ucap Dewi geram menggenggam erat tangannya.

Jiwa itu adalah seorang wanita bernama Dewi Maha Putri. Seorang gadis yang jago bela diri, kuat, tangguh dan dingin. Ia mendapati ilmu bela diri yang di ajarkan oleh leluhurnya. Berlatih dengan keras, berbagai rintangan yang ia lewati, bahkan latihan hidup dan mati pun ia lalui.

Ia sering mengikuti kompetisi ajang internasional dan belum pernah mengalami kekalahan sekalipun hingga ia di angkat menjadi master bela diri dan menjadi orang nomor satu di dunia.

Ia mempunyai pengikut yang sangat banyak bukan karena ia memintanya, melainkan mereka sendiri ingin menjadi pengikutnya. Baik itu preman jalanan, geng maupun mafia besar menjulukinya sebagai Dewi pembunuh karena ia sangat kejam pada musuhnya. Ia bahkan pernah mengusir tero ris dari suatu negara di pukul mundur di buatnya dan juga pernah membantai bos mafia terbesar di Asia hanya dengan dirinya sendiri. Sejak saat itulah ia di juluki Dewi pembunuh.

Sayangnya Dewi yang terkenal itu malah mati di jebak oleh seseorang yang sangat membencinya dan menaruh sebuah bom waktu di bangku belakang lalu merusak rem mobilnya hingga ia mati dengan tragis. Akan tetapi ia di beri kesempatan kedua dan masuk ke dalam tubuh gadis lemah yang malang seperti di alami saat ini.

Anita melihat Dewi baik-baik saja setelah ia dan teman-temannya menghajarnya di toilet tadi, ia merasa sangat tidak puas hati. Lalu ia menghampiri preman yang sedang nyantai di pinggir jalan.

"Kalian mau uang?" tanya Anita kepada preman itu tanpa basa-basi.

"Tentu saja mau," jawab mereka bersemangat.

"Habisi wanita yang lewat itu, buat dia trauma dan kehilangan harga dirinya!" perintah Anita melempar uang di dalam amplop berwarna coklat di kaki mereka. Mereka tersenyum saat melihat amplop tebal itu.

"Bagus, aku hanya perlu membuat cerita jika dia bermain dengan anak nakal kepada Ayah," ucap Anita tersenyum sinis lalu pergi meninggalkan para preman itu masuk ke mobilnya dan pulang.

Saat Dewi melintasi perjalanan yang sedikit sepi, sekelompok preman yang di suruh Anita tadi tiba-tiba menghadang Dewi, mereka berjumlah 10 orang, pria itu tersenyum mesum melihat Dewi. Di tambah para pria itu melihat sobekan rok di paha Dewi.

"Berikan kami uangmu dan layani kami, maka kau akan kami biarkan pergi dengan selamat," ucap salah satu pria itu mendekati Dewi.

"Heh! Dasar sekelompok sampah! Kalian ini ingin cari mati? Kalau begitu majulah," tantang Dewi tegas.

"Kami sangat menyukai wanita bersemangat sepertimu, kalau begitu kami tidak sungkan lagi," ucap pria itu tersenyum mesum. Mereka maju bersama untuk menangkap Dewi.

Tanpa pikir panjang lagi, Dewi langsung melancarkan serangannya. Ia menendang kepala dua orang pria sekaligus lalu meninju wajah pria yang di belakangnya lalu menendangnya kebelakang. Dewi melompat dan memukul salah satu perampok itu di kepala bagian belakangnya hingga pria itu pingsan. Tak habis di situ, Dewi menarik kedua perampok yang lain menghempaskan ke tanah lalu membantingnya, kemudian ia menarik kakinya dan mematahkannya kebelakang membuat para pria itu menjerit kesakitan yang luar bisa. Sisanya lagi, Dewi menarik kepala perampok itu, mengangkatnya ke atas lalu menghantamnya dengan lututnya.

Yang tadi hanya ia tendang, Dewi naik ke atas tubuh pria itu lalu memukul wajah pria itu berulang kali hingga darah dari hidung dan mulut bermunceratan.

Seketika semua sudah tak bisa bergerak, jangankan untuk berdiri, menggerakkan satu jari saja mereka sudah tak sanggup. Semuanya babak belur di buat Dewi hanya dalam hitungan beberapa detik.

"Ingin melecehkan ku? Kalian sungguh tak punya kemampuan itu, kalau perlu panggil bos kalian berhadapan langsung denganku," ucap Dewi tersenyum sinis. Ia pun pergi meninggalkan mereka yang sedang mengerang kesakitan.

Terpopuler

Comments

Fajar Ayu Kurniawati

Fajar Ayu Kurniawati

.

2024-04-02

0

Sri Puji

Sri Puji

Aq mampir thor smoga critany bgus smpe slesai sdh bnyk bca novel tranmigrasi, ada yg sma ada yg beda, sukany cwek strongest 💪💪

2024-03-29

0

YuniSetyowati 1999

YuniSetyowati 1999

Hai othor salam kenal 🙋.Begitu ketemu ni cerita kubaca sinopsisnya.Mrnarik.Baca satu bab, suka.Lalu kubuka profilmu akhirnya mengikutimu.

2024-03-06

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 bab 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BSB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BSB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 Pengumuman
Episodes

Updated 135 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
bab 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BSB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BSB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!