namaku Nadia putri Az-Zahra sering disapa Nadia berusia 36 tahun aku seorang ibu beranak 3 memiliki suami yg sangat perhitungan akan tetapi aku tetap sabar menghadapi sifat suamiku namun tanpa sepengetahuanku ternyata suamiku telah memberiku seorang madu.
akankah nadia bertahan atau memilih untuk mengakhiri semua??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Buat apa saya memberi kamu jatah bulanan sedangkan kamu sudah mempunyai penghasilan sendiri"ucap wahyu enteng
Nadia yang mendengarnya mulai tersulut emosinya
"dasar memang kamu ya bang suami yang minim akhlak, suami pelit bin medit kamu bang
biar bagaimanapun seorang istri menghasilkan uang seorang suami tetap aja harus memenuhi semua kebutuhan anak-anak dan isterinya itu tanggung jawab suami bang bukan tanggung jawab seorang istri" ucap Nadia mulai emosi
" ya itu bukan tanggung jawab saya saja
itu jltanggung jawab kamu juga karena kamu ibunya jadi bukan hanya saya saja yang harus memenuhi semua kebutuhan anak-anak " jawab Wahyu tak mau kalah
" otak kamu sebenarnya ketinggalan di kota M ya bang karna saya rasa setelah kamu pulang dari sana otak kamu kurang seons deh" Ucap Nadia yg makin menyulut emosi Wahyu
" apa kamu bilang?!otakku hilang seons? dasar kamu istri tak berguna istri durhaka kamu Nadia" jawab Wahyu mengepalkan tangannya
" oh.....jadi saya istri yg tak berguna? ya sudah biar saja saya tidak berguna dan mulai sekarang kamu urus diri kamu sendiri bang karna saya istri tak berguna
jadi saya tidak usah repot2 mengurus semua kebutuhan kamu
lagian juga nggak pernah dikasi nafkah jadi ngapain harus repot2 mending ngurus anak2 ku saja kan mereka sudah dijadikan tanggungjawab ku" kata nadia lalu meninggalkan wahyu mematung didepan teras benerapa tetangga sudah ada yg mengintip melihat pertengkaran mereka Nadia tidak peduli lagi dengan kata-kata tetangga nanti
emosinya sudah sampai keubun2 dengan kelakuan Wahyu yang semakin hari semakin menjadi dan juga semakin pelit
"Ya Allah, ampuni hamba yang sudah melawan suamiku"gumam Nadia tetesan bening yang sedari tadi ditahannya kini sudah tumpah membasahi pipinya
Nadia mengusap pipinya yang basah dia tidak mau terlihat lemah didepan wahyu dan anak2nya
Nadia Masuk kekamarnya membersihkan diri agar terlihat segar dan baik-baik saja didepan wahyu walaupun dalam hatinya terluka
"Bismillah, semoga emosiku tidak tersulut lagi
saya tidak ingin anak-anak nantinya merasa tidak nyaman"ucap nadia pada dirinya sendiri lalu melangkah keluar kamar menuju dapur untuk menyiapkan makan siang untuk anak-anaknya
"semangat Nadia" ucap Nadia lagi menyemangati diri sendiri
Nadia sudah sibuk didapur berkutat dengan bumbu dapur,panci dan penggorengan
Nadia tidak peduli Lagi dimana laki2 yang membuatnya kesal yaitu suaminya yang sudah belasan tahun menemaninya
Nadia memasak semua makanan kesukaan anak-anaknya
setelah semua selesai dan dapur kembali bersih Nadia duduk depan Tv menunggu anak2nya sedangkan wahyu entah dimana
tak berapa lama suara gelak tawa terdengar dari luar,suara mereka bagaikan musik yang indah bagi Nadia mengembalikan semangat dalam hidup nadia membalut luka dalam hatinya yg ditorehkan oleh wahyu laki-laki yang selama ini dicintainya
,"ya Allah berilah selalu kebahagiaan kepada anak-anakku karena mereka adalah harta dan kekuatan terbesar ku
"Assalamualaikum bunda"ucap ketiga anak Nadia
*wa'alaikumsalam "jawab Nadia
"Bunda........."teriak Arka kegirangan
"eh tampannya bunda kelihatan bahagia sekali"ucap Nadia
" Tadi disekolah adek dapat hadiah karena berhasil menjawab games yang diberikan oleh kepala sekolah" cerita Arka dengan mata yang berbinar bahagia
" wah hebat anaknya bunda,trus dapat apa sayang?tanya nadia bersemangat
" adek dapat amplop bunda tapi adek belum buka" jawab Arka sambil merogoh saku celananya dan memperlihatkan pada bundanya
"ini bunda"
Nadia menerima amplop itu
" kita buka sama-sama ya biar kakak juga bisa liat" kata Nadia lagi
"iya bunda" jawab arka
Nadia lalu membuka amplop yg didapat arka dengan hati-hati
"Masya Allah, Alhamdulillah" ucap Nadia penuh rasa syukur
"ini isinya uang sayang, nanti adek tabung ya' ucapnya lagi
"wah Alhamdulillah ya bunda,adek bisa simpan uangnya biar tabungan adek bertambah banyak kalau nanti tabungan adek sudah banyak adek bakalan beliin kakak sepeda motor biar kakak tidak capek lagi jalan kaki kalau berangkat sekolah nanti dan juga bisa antar adek kalau kesekolah" ucap Arka penuh semangat
Shila dan Shela mendengar perkataan adik bungsunya mereka langsung memeluk dan menciumnya
"terimakasih ya dek, kamu memang adikku yang paling baik kakak sayang banget" ucap shila dan diangguki oleh Shela dan terus menciumi pipi gembil arka sehingga arka tergelak karena geli
"sudah....sudah.....ayo ganti baju dan bersih-bersih lalu makan siang" ucap Nadia menghentikan anak-anaknya
" siap Bunda " ucap mereka bertiga
Nadia sangat bahagia melihat anak-anaknya saling menyayangi
🥀🥀🥀
ditempat lain
"kamu kenapa sih bang marah-marah terus " ucap Marni melihat tingkah Wahyu sejak datang kerumah nya hanya marah-marah
wahyu tdk menjawab pertanyaan Mirna malahan langsung pergi
Mirna hanya mendengus kesal melihat Wahyu
" untung cinta kalau tidak sudah kuberi kopi sianida" ucap Mirna sambil menghentakkan kakinya karena kesal
Ponsel Mirna berdering dalam saku daster yang dipakainya
Mirna segera mengangkat telponnya setelah tau siapa yang menelepon
" halo mas ada apa?" jawab mirna
"Mirna kamu jadi datang kesini kan? saya menunggu kamu" ucap pria diseberang sana
"Iya mas aku kesana,kamu tunggu ya" jawab minrna
" ya sudah saya tunggu kamu dicafe biasa ya" ucap pria itu lagi
"iya"jawab mirna singkat lalu bergegas menuju kamarnya untuk.mengganti bajunya
" ih.... kesal banget deh, kalau ada maunya harus dituruti" gumam mirna merasa kesal
mirana memesan taxi online untuk mengantarkannya kekafe tempatnya bertemu dengan pemilik suara menelponnya
"selalu saja seperti ini, males banget " Ucap Marni pada dirinya sendiri
sopir taxi online melirik Mirna melalui kaca spionnya yang sedang ngedumel dibelakangnya dibangku penumpang
"sudah sampai mbak" ucap sopir taxi memberi tahu Mirna yg sedang melamun saat taxi yg dikemudikannya sampai didepan cafe yang dituju Mirna
" eh iya mas,ini ongkosnya makasih banyak ya mas" ucap mirna lalu membuka pintu mobil
"iya mbak sm2" Jawab sopir taxi itu sambil mengangguk sopan
Mirna melangkah masuk ke dalam cafe dan Mirna mengedarkan pandangannya ke seluruh bagian cafe mencari orang yang membuat janji ketemu dengannya setelah melihat seorang pria berpakaian santai melambai kearahnya mirna bergegas berjalan kearah pria tersebut
"Hai mir,apa kabar" ucap pria itu setelah Mirna mendekat
"Baik seperti yang kamu lihat" jawab mirna sisnis lalu duduk dikursi diseberang pria itu
"Weiss... santai sayangku,kamu kalau lagi marah-marah gini kamu tambah cantik aku jadi pengen makan kamu" Ucap pria itu dengan mengedipkan sebelah matanya genit pada Mirna
"jangan macam-macam kamu ya,kamu mau apa panggil saya kesini
saya tidak banyak waktu melayani kamu" ucap Mirna Dengan nada ketus