Melodi gadis ceria dan memiliki suara merdu mencintai seorang lelaki bernama Nathan yang tak lain tetangganya sendiri,namun dia patah hati setelah mengetahui kalo cintanya tak pernah mendapat balasan,namun setelah cinta itu pergi Nathan malah mengejar cinta Melodi,entah apa yang terjadi pada kisah mereka selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kailah haplah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
Kenzo sudah kembali ke rumah orang tuanya,dia di cecar dengan banyak pertanyaan seputar kepergiannya.
Dengan perlahan Kenzo menjawab dan memberi tahukan kalo dia baru saja bertemu dengan Melodi.
Kenzo menceritakan kondisi Melodi saat pertama kali bertemu hingga dia merawat Melodi selama seminggu ini.
Rumi ibu Kenzo sangat bersedih mendengar kondisi Melodi,tapi dia juga bangga pada putranya sudah setia menemani sahabatnya sendiri.
"Ken...ibu mau bertemu dengan Melodi,antarkan ibu ke sana nak",ucap Rumi.
Kenzo menggelengkan kepalanya,"maafkan aku bu,sebenarnya kakek melarang menceritakan ini pada siapa pun tapi aku mengingkari itu karena aku rasa kalian harus tahu",jelas Kenzo.
"oh ya ayah,Melodi meminta ku untuk tidak menjual rumah om Farhan dan tante Luna,Melodi bilang dia pasti akan membutuhkannya".
Handoko menganggukkan kepalanya,"ya,ayah akan segera mencabut papan penjualannya, terima kasih nak kamu sudah menjaga dia".
"dia adalah sahabatku ayah,aku pasti akan membantunya",setelah mengatakan itu Kenzo menatap seisi rumah,"aku tidak melihat kak Nathan apa dia belum pulang?",tanya Kenzo.
"Nathan sedang melakukan perjalanan bisnis,yang entah kapan dia bisa pulang,baru tadi siang dia pergi",jawab Handoko.
"apa ada kendala dalam perusahaannya?",tanya Kenzo dengan penasaran.
Handoko menundukkan kepalanya,"ya perusahaan Farhan yang di kelola ayah,kebetulan Nathan memiliki saham dan perusahaan itu sedang ada masalah dan ayah meminta Nathan untuk menyelesaikannya",jelas Handoko.
Kenzo menganggukkan kepalanya,"ya sudah kalo gitu aku pamit ke kamar aku ingin beristirahat",pamit Kenzo.
"kau akan menginap di sini nak?",tanya Rumi.
"iya bu,aku akan tidur di sini",jawab Kenzo.
"baiklah kalau begitu ibu akan siapkan sarapan kesukaan mu besok".
"terima kasih bu".
Kenzo pun pergi ke kamarnya,dia langsung merebahkan tubuhnya yang terasa penat,matanya memandang langit-langit kamarnya.
Pikirannya melayang pembicaraannya dengan kakek Melodi,lelaki tua itu berusaha menyembunyikan lelaki yang nanti akan menjadi suami Melodi.
Hal itu membuat Kenzo tak tenang,ada rasa takut saat dia kehilangan sang sahabat nantinya.
Kenzo beranjak dari tidurnya dia langsung melangkah menuju balkon kamarnya,terlihat jelas kamar milik Melodi di sebrang sana,pikirannya kini melayang pada Nathan sang kakak.
"Nathan pergi untuk mengurus perusahaan om Farhan,apa harus Nathan yang pergi,kenapa tidak ayah saja,padahal dia yang mengurus perusahaannya",ucap Kenzo dalam hati.
Kenzo merasa ada yang di sembunyikan oleh ayahnya,apa semua ini ada sangkutannya dengan perjodohan Melodi.
Keesokan harinya Kenzo tergesa-gesa keluar kamar untuk menemui ayahnya,karena ada sesuatu yang harus dia tanyakan.
"ayah...",sapa Kenzo yang melihat ayahnya tengah duduk sambil menatap layar laptopnya.
"ada apa Ken?",tanya Handoko santai.
"kenapa harus kak Nathan yang pergi mengurus perusahaan om Farhan?,bukan kah ayah yang selama ini mengurus perusahaan itu?",tanya Kenzo.
Seketika Handoko mematikan layar laptopnya,"kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu?,semalam ayah sudah jelaskan Nathan memiliki saham di sana".
"tapi kan seharusnya ayah juga ikut ke sana".
Handoko menarik nafasnya dalam-dalam,"Kenzo...sebenarnya apa yang sedang kamu pikirkan,jangan buat ayah pusing dengan pertanyaan mu itu".
Kenzo terdiam lalu dia bertanya,"apa ayah tahu calon suami Melodi?".
Rumi yang sedang menyiapkan makanan di meja makan pun seketika menghentikan pekerjaannya karena mendengar pertanyaan dari putranya.
Handoko menggelengkan kepalanya,"kamu bicara apa sih Ken..."
"jawab dengan jujur ayah,aku sudah tahu tentang perjodohan itu,kemarin kakek yang mengatakannya,kalo sejak dulu Melodi sudah di jodohkan dengan seseorang pilihan kakeknya,aku yakin ayah tahu karena ayah dan om Farhan begitu dekat",tutur Kenzo.
"kalo iya memangnya kenapa Ken?",tanya Handoko.
"jadi benar kalau ayah tahu soal perjodohan itu?".
Handoko membuka kaca matanya lalu beranjak dari duduknya dan mendekati Kenzo,"kamu tidak perlu risau soal itu,karena perjodohan ini sudah tertulis dan tidak bisa di bantah".
"tapi setidaknya aku tahu siapa calon suami Melodi,aku harus memastikan dia orang yang baik,aku tidak mau sahabatku menderita setelah menikah nanti",ucap Kenzo.
Handoko tersenyum,"ya ayah tahu tapi tenang saja,suatu saat kamu akan mengetahuinya dan ayah rasa kamu juga akan setuju jika sudah mengenal lelaki itu".
Kenzo mengepalkan kedua tangannya,tidak kakek tidak ayahnya mereka semua menyembunyikannya dari Kenzo,"baiklah kalau ayah tidak ingin memberitahu ku,aku akan mencari sendiri",ucap Kenzo lalu dia pergi.
Rumi yang melihat Kenzo kesal lantas mendekati suaminya,"mas...sebaiknya kita beritahu saja soal calon suami Melodi,mungkin saja Kenzo bisa membantu kita untuk menyatukan mereka".
"jangan dulu,belum waktunya kita mengungkap semuanya,jika kakek Melodi memintanya maka aku akan segera memberitahunya".
Di kamar Kenzo duduk di tepi ranjang sambil memegang kepalanya,sampai saat ini Melodi belum mengetahui perjodohannya dan Kenzo berpikir dia harus segera memberitahu Melodi.
Di tempat lain Melodi dan kakek sedang duduk bersama di taman belakang rumah,kakek mengajak Melodi agar tidak bosan berdiam diri di kamar.
Mereka berbincang kecil sambil di temani teh hangat buatan kakek,"ehm...aku tidak menyangka kalo kakek jago membuat teh",puji Melodi.
Kakek tersenyum,"kakek belajar ini saat berada di jepang,ada seorang teman yang mengajari kakek di sana,bahkan sampai saat ini kami masih berhubungan baik dengan keluarganya walaupun dia sudah tiada".
Melodi memasang wajah sedih,"ehm...itu patut di tiru,teman sampai mati".
Kakek tersenyum lagi,"ya itu lah kami,ada banyak cerita dalam perjuangan kami bahkan kami sempat berjanji satu sama lain",ucap kakek.
"pasti kalian adalah teman sejati".
"bisa di katakan seperti itu".
Melodi tersenyum tiba-tiba dia mengingat persahabatannya dengan Kenzo,"ehm kek...mulai hari ini aku akan belajar bisnis,aku akan pulang ke rumah ayah dan ibu setelah aku mampu menjalankan perusahaan",tutur Melodi.
"untuk apa belajar bisnis,nanti kamu juga akan bisa sendiri,tenang saja akan ada orang yang mengajarimu soal itu,lagi pula kalau kita ingin belajar bisnis kita harus terjun langsung baru kita akan paham,kalau hanya teori itu akan membutuhkan waktu lama untuk bisa memahaminya",jelas kakek.
"ehm ngomong-ngomong siapa ya yang akan mengajarkan aku nanti kek?",tanya Melodi penasaran.
"suami mu".
Deg...
Melodi terdiam sambil memandang wajah kakeknya.
"kalau kamu sudah siap untuk menjalankan perusahaan maka kamu juga harus siap menikah",jelas kakek.
Melodi mencerna ucapan kakeknya,"kek...kenapa harus menikah dulu,tanpa suami aku bisa menjalankan perusahaan".
Kakek menggelengkan kepalanya,"tidak seperti yang kamu pikirkan nak,dalam dunia bisnis banyak persaingan yang ketat bahkan nyawa kita bisa saja melayang".
Melodi terdiam,"Mel...sejak dulu kakek sudah merencanakan ini,karena kakek hanya memiliki satu cucu yaitu kamu maka tanggung jawab semuanya ada padamu,tapi...kakek takut jika kamu tidak bisa menjalankannya sendiri,maka kakek memilih seseorang untuk menjaga semua yang kau punya,percayalah dia orang yang pintar dan tegas,bahkan dia seperti ayahnya sangat penyayang",lanjut kakek.
"lalu apa yang harus aku lakukan,apa aku harus menerima perjodohan ini demi perusahaan?,bagaimana kalau dia memiliki sifat licik yang kakek tidak ketahui",tutur Melodi.
"dia terlahir dari keluarga yang baik,lagi pula kakek dan ayahnya sudah bekerja sama dari awal,jadi perusahaan yang di kelola ayah mu itu juga perusahaannya".
"maaf kakek terkesan memaksa,kalo kamu menolak perjodohan kakek,berarti kamu juga menolak meneruskan perusahaan itu dan mengubur mimpi kakek dan ayah mu".
Melodi kembali tak bersuara,hari ini dia benar-benar di kejutkan oleh pembicaraan dengan kakeknya.
"kakek akan memberikan kamu waktu untuk memikirkannya,kalau kamu setuju maka kakek akan segera mempertemukan kalian",ucap Kakek lalu dia beranjak pergi namun sebelumnya dia mengusap pucuk kepala Melodi,selepas itu dia pergi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sambil menunggu author menyelesaikan cerita nya,kalian boleh melipir dulu ke novel author yang berjudul "Pergi Untuk Kembali".