"Devan, ini aku bawain makanan loh buat kamu...sengaja aku masakkin buat kamu tadi pagi."
Pyarr!!!
Dengan tak merasa kasihan sedikitpun, cowok tampan membuang begitu saja kotak bekal yang ada diatas mejanya. Hal itu membuat beberapa teman sekelasnya menoleh dan menatapnya termasuk cewek yang memberikan bekal itu.
"Devan kok dibuang sihh? Aku sengaja bikinin ini buat kamu loh, kamu ngga suka nasi goreng ya? Atau mau aku bikinin yang lainnya aja besok pagi??"
"Stop ganggu gue dan ngga usah nampakin wajah lo didepan gue! Gue muak sama lo! Dan lo perlu inget kalau gue ngga peduli sama perasaan sampah lo sialan!"
Gadis cantik yang dijuluki primadona sekolah ini seharusnya gampang mencari pacar. Fisiknya yang cantik dengan tubuh yang ideal, nyatanya tak membuat Devan tertarik dengan Kalaluna sampai ada anak baru yang tiba-tiba dekat dengan Devan dan Kalaluna kesal. Tapi, ternyata ada seorang cowok yang tertarik dengan Kalaluna dan membuat hidup Kalaluna berubah saat mengenalnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Dilangit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Brak!
Semua yang ada di kantin terkejut saat mendapati Kalaluna bersama kedua sahabatnya tiba-tiba saja sudah berada di kantin dan menggebrak salah satu meja disana. Seorang cewek sedikit berwajah bule terlihat terkejut karena mejanya digebrak oleh Kalaluna. Suasana kantin yang awalnya ramai, seketika berubah menjadi sunyi karena kedatangan sang primadona.
“Ada apa ya?”tanya cewek itu.
Kalaluna berdecih pelan seraya membaca nametag yang ada didada cewek itu,ternyata namanya Febby Gracia. Semua yang ada di kantin seketika diam dan memperhatikan kearah mereka, ingin melihat Kalaluna yang sedang terkena kasus akan melakukan apa. Tak hanya mereka saja, tapi ada Kaivan bersama teman-temannya yang baru datang dan juga ada Devan dan Pretya yang sedang duduk bersama.
“Lo mau ngaku sendiri disini sekarang juga atau gue yang bakal buka suara dan bilang langsung dihadapan semua orang tentang apa yang udah lo lakuin?!”tanya Kalaluna.
Ekspresi wajah Kalaluna masih berusaha ditahan supaya tak meledak disini, semoga saja cewek bernama Febby itu mau mengaku secepatnya supaya Kalaluna tak harus mengeluarkan energinya untuk marah-marah. Jujur saja Kalaluna sudah merasa lelah dan putus asa awalnya karena besok pagi kedua orang tuanya harus datang ke sekolah tentang kasus ini, untung saja kebenaran terungkap tepat waktu.
“Maksud lo apa ya?”tanya Febby, raut wajahnya terlihat bingung dan tak mengerti maksud Kalaluna.
Kalaluna tersenyum sinis, “Udah mending lo langsung ngaku aja dan ngga usah pura-pura sok polos.”
“Ngaku apa sih Lun? Gue aja ngga tau apa yang udah gue lakuin sama lo.”
Semua yang ada di kantin pun ikut bingung, sebenarnya ini ada apa antara Kalaluna dan cewek setengah bule bernama Febby. Semuanya juga tau kalau menjadi primadona sekolah tak mudah untuk Kalaluna karena harus siap memiliki banyak musuh, cewek-cewek yang iri dan tak suka dengan dirinya.
“Oh jadi lo lebih milih gue aja yang buka semua ini? Oke ngga masalah,”putus Kalaluna.
Kalaluna mengambil ponsel yang dipegang oleh Maurin lalu memutar video yang ada disana. Masih dengan senyum sinisnya, Kalaluna menunjukan video itu didepan Febby supaya melihatnya dan mengakui pebuatannya.
“See? Lo yang udah taruh obat terlarang itu kedalam tas gue kan?”
Kedua mata Febby melebar tak percaya kalau dirinya ada didalam video itu, tengah berjalan mengendap-endap disaat semuanya sedang sibuk di luar saat istirahat pertama. Jelas sekali terlihat kalau Febby berjalan ke bangku Kalaluna dan memasukkan sesuatu kedalam tasnya setelah itu keluar dari kelas secepat mungkin.
Brak.
Febby menggebrak meja lalu berdiri dan berhadapan dengan Kalaluna, kedua matanya sudah memerah dan menggertakan giginya kasar. Menatap tajam kearah Kalaluna yang sedang melipat kedua tangannya didepan dada dan menatapnya santai.
“Bukan gue pelakunya! Itu bukan gue dan gue sama sekali ngga tau apa-apa tentang ini!”bentak Febby didepan Kalaluna.
Kalaluna tampak tak menyangka kalau Febby masih saja menyangkal padahal jelas-jelas bukti sudah sangat jelas. Kalaluna terkekeh pelan sambil mengangguk-anggukkan kepalanya, sepertinya cewek didepannya ini sangat pintar berakting.
“Oh, jadi lo masih belum bisa lihat kalau yang ada divideo ini adalah lo sendiri? Lo minus atau lo buta hah?”tanya Kalaluna.
“Oke kalau lo masih ngga mau ngaku, gue bakal kirim video ini ke grup angkatan biar semua orang lihat kebenarannya dan nanti gue bakal bilang ke guru.”
Setelah mengatakan itu, Kalaluna langsung mengirimkan video yang ada diponselnya ke grup angkatan sekolah. Sontak saja semua siswa yang ikut bergabung didalam grup langsung membuka video yang sudah dikirimkan oleh Kalaluna. Semuanya melongo tak percaya kalau ternyata Febby yang sudah menjebak Kalaluna.
“Siap-siap aja lo yang bakal di keluarin dari sekolah deh karena, yang pertama lo udah bawa obat terlarang itu, dan yang kedua lo udah jebak gue, nahh kira-kira lo bakal dapet ampun ngga ya?? Kalau gue sih jelas ngga bakal biarin lo lolos gitu aja karena udah bikin nama baik gue jadi rusak. So, siap-siap aja sama hukuman yang menanti lo.” Kalaluna tersenyum puas melihat Febby yang masih terlihat marah, malu dan tak menyangka kalau semua ini malah membuatnya ketahuan.
Bahu Febby naik turun tak teratur karena menahan amarahnya, “Lo ngga bisa gini dong!!!”bentaknya didepan Kalaluna.
“Woow kenapa ngga bisa hm? Jelas-jelas lo yang bersalah disini kan?”tanya Tiffany yang sejak tadi memilih diam.
Febby melihat kesekelilingnya dengan perasaan malu dan marah, lalu tatapannya berhenti saat melihat Viona yang juga ada disana tengah tersenyum sinis kearahnya. Seolah Viona puas melihat dirinya berada diposisi sekarang dan itu membuat Febby tau kalau semua ini pasti Viona yang merencanakannya.
“Gue cuma disuruh!!! Gue cuma disuruh sama Pretya dan gue ngga ada urusannya sama lo!!!”seru Febby yang membuat semua orang disini terdiam tak menyangka, termasuk Pretya.
Kedua tangan Pretya mengepal sempurna, bagaimana bisa Febby malah membawa-bawa namanya setelah perjanjian yang mereka sepakati sebelumnya.
“Cuma ini yang perlu lo lakuin, maka bisnis keluarga lo akan tetep aman dengan bantuan bokap gue.”
“Oke.”
“Inget. Jangan bawa nama gue kalau sesuatu terjadi.”
“Terus kalau sesuatu terjadi, lo bakal apa? Sedangkan disini gue pasti yang kena.”
“Ngga bakal terjadi apa-apa Febby sayang, udah lo tenang aja pokoknya nanti gue bakal urus kalo sampe terjadi sesuatu. Yang penting bikin cewek itu malu kalau perlu enyah dari sekolah ini.”
“Oke.”
Kini semuanya sudah menatap kearahnya, termasuk Kalaluna dan teman-temannya dan juga, Devan yang duduk disampingnya. Pretya langsung memasang wajah polosnya dan menggelengkan kepalanya, kedua matanya yang memerah juga mulai berkaca-kaca seolah dirinya tak ada sangkut pautnya dengan ini.
“Ngga ... ngga ... aku ngga tau semua ini ...”lalu Pretya memegang tangan Devan dengan lembut, “Devan, kamu percaya sama aku kan? Selama ini aku selalu sama kamu jadi aku ngga mungkin ikut sama masalah ini.”
“Tutup mulut lo Pretya!!!”bentak Febby yang tak menyangka kalau ternyata Pretya tak menolongnya seperti apa yang cewek itu katakan.
“Lo ngga usah bohong dan pura-pura polos! Jelas-jelas lo yang suruh gue buat jebak Kalaluna! Dan lo bilang mau bantu gue kalau semuanya kebongkar, tapi lo malah angkat tangan! Sialan lo Pretya!!!”bentak Febby.
Pretya masih menggelengkan kepalanya, “Ngga. Aku ngga tau apapun, jangan sangkut paut in ini sama aku.”
Devan menggenggam tangan Pretya lembut, “Jangan bawa-bawa cewek gue ke masalah ngga guna ini.”bentaknya.
Febby mengangguk-anggukkan kepalanya, “Bagus ya lo Pretya, sekarang gue tau dan percaya sama omongan Luna tentang lo yang sangat jago akting dan punya muka dua. Ternyata lo emang selicik itu.”
“Maksud lo apa hah ngatain cewek gue?!”Devan tak terima kekasihnya di jelek-jelekkan oleh Febby.
Kalaluna bertepuk tangan untuk mengalihkan perhatian lagi, “Udah ya simpen dulu amarah kalian, terserah siapa yang nyuruh dan siapa yang ngelakuin. Yang jelas sekarang semua tau kalau gue ngga ngelakuin hal ini dan semua juga tau kalau Febby yang udah jebak gue.”
“Lun, plissss...gue Cuma disuruh sama Pretya, jangan kasus in ini sampe gue harus dikeluarin dari sekolah Lun ....”Febby sekarang sedang memohon-mohon kepada Kalaluna.
Luna menghela nafas lega, “Gue tetep mau kasus in lo Febby, tentang pencemaran nama baik gue. Kalau lo ngerasa ada orang lain dibelakang lo yang nyuruh lo, lo mesti punya bukti buat ungkap in itu,”ucap Kalaluna sambil menatap kearah Pretya disana.
Setelah itu Kalaluna berjalan meninggalkan kantin dengan gaya anggunnya, masalah tentang dirinya sudah selesai karena ini semua hanya jebakkan saja. Kalaluna menoleh sekilas kearah Viona dan tersenyum, berkat gadis itu semuanya bisa membuat nama baiknya kembali baik lagi.
“Cewek lo damage nya kuat banget Bos,”Rasya menggelengkan kepalanya takjub.
“Emang cocok sih kalau Luna jadi Bu bos kita,”sahut Cakra.
Kaivan tersenyum tipis, ini yang membuat dirinya belum mau bergerak untuk menolong Kalaluna. Kaivan sangat yakin kalau Kalaluna bisa menyelesaikan ini semua, dan sekarang semuanya terbukti bukan?
Terimakasih.
Cuman ini bau² nya Keivan mungkin bkln dibikin jadi punya sifat manja gitu kan? Misal kayak pas disekolah terkenal brandal, eh pas dirumah taunya manja bgt sama ortunya! Sumpah yg kayak gini tuh udh sering bet loh gw nemuin, dan semoga aja ini beda...