Mama Asuh Tuan Muda

Keberadaan Amy sampai sekarang belum juga diketahui pihak kepolisian dan Shiro Yuki. Mereka kesulitan melacak mobil yang digunakan untuk menculik, sebab ternyata plat nomornya itu tidak terdaftar di dinas terkait, sedangkan mobil jenis yang digunakan, ada banyak sekali di kota besar seperti Jakarta ini.

Shiro Yuki sendiri, melakukan pencarian bersama dengan teman dan anak buahnya.

Ada beberapa tempat yang mereka jadikan sebagai target, yang kemungkinan besar digunakan untuk menyembunyikan pengasuh Reo Onsi Nagato.

Ting!

Ponsel Shiro Yuki yang biasanya digunakan untuk kepentingan kantor berdenting, menandakan adanya notifikasi pesan yang masuk.

Asisten Shiro Yuki, Rizuki, mendekat ke tempat Shiro Yuki berada, sebab saat ini ponsel tersebut sedang berada di tangannya.

"Tuan Shiro, ini ada pesan penting dari direksi perusahaan, bagian saham." Rizuki menyerahkan ponsel tersebut pada Shiro Yuki, yang sedang menghubungi beberapa anak buahnya yang tersebar di sudut-sudut kota untuk mencari keberadaan Amy.

"Apa katanya?" Shiro Yuki menanggapi dengan pertanyaan, tapi dia tidak melihat ke arah ponsel yang disodorkan Rizuki di depannya.

"Saham Nagato Group turun 27% Tuan," jawab Rizuki memberikan penjelasan kepada Tuan-nya.

"What? how can be like that? bagaimana saham bisa turun drastis seperti itu?" Shiro Yuki bertanya dengan tidak percaya, jika harga saham perusahaan miliknya turun.

Hal ini tidak pernah terjadi sepanjang dirinya memegang kendali perusahaan, bahkan setiap tahunnya, grafik penjualan selalu naik. Jadi laporan penurunan harga saham kali ini membuatnya sangat terkejut, sehingga membuatnya tidak berkonsentrasi pada permasalahan utama, yaitu mencari keberadaan Amy. Jadi sekarang ini, permasalahan Shiro Yuki, bertambah lagi dengan jatuhnya saham perusahaan, sehingga dia semakin pusing.

Tapi Shiro Yuki tetap mengutamakan untuk usahanya untuk menyelamatkan Amy, dengan meminta bantuan pada temannya yang bekerja sebagai intel atau penyidik swasta, yang dibantu bersama dengan anak buahnya.

"Urus Kamu dulu Rizuki! Aku mau menghubungi temanku. Setelah selesai, Aku akan membantumu mencari sumber permasalahan."

"Baik Tuan Shiro," sahut Rizuki patuh.

Shiro Yuki menyerahkan permasalahan perusahaan untuk sementara waktu ini pada asistennya, sebab dia ingin fokus pada pencarian informasi terkait Amy.

Akhirnya setelah selesai hubungi temannya, dan disanggupi juga, Shiro Yuki mencoba untuk menyelidiki dari berbagai sumber, mengenai turunnya saham perusahaan Nagato Group, di bantu oleh Rizuki juga, yang sedari tadi memang bergelut dengan laptopnya.

Setelah hampir lima jam lamanya, akhirnya diketahui jika turunnya saham perusahaan karena ulah seseorang.

Dan setelah ditelurusi lebih jauh lagi, ternyata orang tersebut adalah pengusaha baru di bidang saham serta permodalan secara online dan offline.

"Siapa dia? berani-beraninya melakukan sabotase saham Nagato Group!"

Dengan penasaran yang tinggi, Shiro Yuki berusaha untuk mencari identitas orang tersebut. Orang yang sudah sengaja menjatuhkan harga saham perusahaan yang sehingga turun sangat drastis.

"Ini benar-benar diluar dugaan. Dia gila! tapi Aku curiga jika ini ada kaitannya dengan orang dalam, atau setidaknya yang mengetahui seluk beluk Nagato Group."

Begitulah kira-kira pemikiran yang ada di dalam benaknya Shiro Yuki, mengenai turunnya tahun perusahaan keluarganya.

Ting!

Ponsel pribadi Shiro Yuki berdering, ada pesan yang masuk untuknya.

"Lay?"

Ternyata yang mengirimi pesan adalah mamanya Reo. Mantan istrinya itu memintanya untuk bertemu, dengan alasan bahwa ada hal penting yang akan dibicarakan.

Merasa jika mantan istrinya ada sangkut pautnya dengan semua permasalahan ini, akhirnya Shiro Yuki menyetujui untuk bertemu di suatu tempat, yang udah ditentukan oleh Lay Sanespere. Karena Shiro Yuki sudah tahu bagaimana watak dan sifat mantan istrinya, yang keras kepala, melakukan apa saja untuk bisa mendapatkan apa yang diinginkannya, Shiro Yuki terpaksa menurut.

Dia ingin tahu, apa yang diinginkan oleh mantan istrinya, yang permintaannya untuk rujuk kembali ditolaknya.

"Bisa saja semua ini adalah rencana liciknya, karena Aku menolak permintaan nya untuk rujuk bahkan mengatakan bahwa Amy adalah calon istriku yang akan menggantikannya sebagai mamanya Reo."

Akhirnya Shiro Yuki benar-benar mengaitkan antara kejadian satu dengan yang lainnya.

"Jangan-jangan..." Shiro Yuki bahkan berpikir bahwa turunnya saham perusahaan juga ulah dari mantan istrinya itu.

Selama mengenal Lay Sanespere, Shiro Yuki mengetahui bahwa mantan istrinya itu adalah seorang wanita yang cerdas, tidak mudah menyerah, keras kepala dan mau menang sendiri. Itulah kelebihan dan kekurangan mamanya Reo, sedari dulu.

*****

Di sinilah sekarang Shiro Yuki berada, sesuai dengan permintaan Lay Sanespere untuk bertemu dengannya.

Sebuah restoran mewah budaya Eropa, yang berada di lantai 3 sebuah Mall no 1 di Jakarta.

"Selamat sore Mas Shiro," sapa Lay Sanespere yang sudah menunggunya.

Shiro Yuki hanya mengangguk saja, menanggapi sapaan mantan istrinya. Dia tidak ingin banyak berbasa-basi, bahkan langsung mengajukan pertanyaan, "ada apa Kamu mengajakku bertemu di sini? apakah Kamu ingin membuat negosiasi untuk keselamatan Amy dengan sebuah kesepakatan?"

Kening Lay Sanespere berkerut, kemudian bertanya, "maksud Mas Shiro kesepakatan untuk apa?"

"Hehhh, tidak usah banyak bicara. Katakan saja apa yang Kamu inginkan?"

"Mas... Mas... Kamu sedari dulu tidak berubah. Tidak bisa sedikit romantis untuk sebuah pertemuan bersama seorang wanita cantik ini." Lay Sanespere justru membanggakan dirinya.

"Tidak perlu lagi! Kita tidak ada hubungan apa-apa lagi, bahkan untuk kedepannya nanti." Shiro Yuki berkata dengan tegas, menyatakan bahwa dia tidak ada maksud untuk kembali rujuk dengannya.

"Kamu yakin Mas? Tunggulah sebentar, kita makan dulu ya!" Lay Sanespere masih berusaha untuk memperpanjang waktu, upaya bisa berbicara lebih banyak dengan mantan suaminya.

"Aku tidak ada waktu. Jadi, katakan sekarang atau Aku akan pergi!"

Lay Sanespere membuang nafas panjang terlebih dahulu, sebelum akhirnya dia bicara. "Baiklah Mas. Aku hanya ingin kita rujuk kembali, demi Reo."

"Itu lagi? tidak!"

"Tapi Amy tidak mungkin menikah denganmu!" Lay Sanespere sendiri kaget, begitu dia selesai berkata demikian.

Hal ini membuat Shiro Yuki semakin curiga padanya. "Apa maksudmu?" desak Shiro Yuki, supaya Lay Sanespere bicara lebih jelas lagi.

Tapi sayangnya Lay Sanespere diam dan tidak mau bicara lagi, menjelaskan tentang maksud perkataannya tadi.

Hingga akhirnya...

Tring... tring...

..."Ya halo!"...

..."Maaf Tuan Shiro! Kami menemukan keberadaan nona Amy."...

..."Kirimkan lokasinya sekarang juga!"...

..."Baik Tuan!"...

Klik!

Shiro Yuki pergi tanpa pamit pada Lay Sanespere, masih dengan menatap layar ponselnya. Menunggu pesan masuk yang memberitahukan dimana lokasi Amy berada.

"Mas Shiro!"

Lay Sanespere berteriak keras, kesal karena tidak dihiraukan oleh mantan suaminya.

*****

Di tempat Amy disekap, pembebasannya penuh dengan perjuangan.

Ada banyak bodyguard yang menjaga tempat tersebut, sehingga anak buahnya Shiro Yuki bersama dengan pihak kepolisian, dengan pakaian sipil, melakukan penggerebekan.

Suasana di tempat tersebut akhirnya kacau balau, dengan adanya perkelahian di antara kedua belah pihak. Sedangkan Shiro Yuki, di kawal oleh asistennya, Rizuki, terus bergerak masuk mencari keberadaan Amy.

Akhirnya Amy bisa diselamatkan.

"Jangan pernah berusaha untuk pergi! Aku tidak akan pernah kembali dengan Lay lagi, apapun yang terjadi." Shiro Yuki memperingatkan Amy, yang saat ini sedang dibopongnya.

"Tu... Tuan Muda Reo..."

Amy tidak melanjutkan kalimatnya, karena keburu pingsan dalam pelukannya Shiro Yuki.