Mama Asuh Tuan Muda

Mama Asuh Tuan Muda

Kesialan

"Maaf Miss Amy. Mulai hari ini, Anda tidak lagi mengajar di kelas piano."

Amy mengerutkan keningnya, mendengar pernyataan dari kepala sekolah musik tempatnya mengajar piano selama ini.

"Maksudnya, Saya dipindah mengajar alat musik lain? Tapi Saya tidak ahli alat musik yang lain, selain piano Mr." Amy sepertinya salah paham, dengan maksud perkataan yang tadi diucapkan oleh kepala sekolah.

"Bukan. Anda di pecat!"

"What? Saya dipecat Mr? Why, kenapa tiba-tiba Saya dipecat?" tanya Amy meminta penjelasan, karena dia tidak tahu alasan yang jelas. Kenapa tiba-tiba dia diberhentikan dari kelas piano, bahkan dipecat dari sekolah musik ini.

"Anda di nilai tidak profesional. Dan ini adalah surat pemecatan Anda secara resmi. Untuk gaji terakhirnya sudah kami kirim melalui transfer, sama seperti biasanya. Dan ini adalah tanda bukti transfernya!"

Amy menerima sebuah amplop putih panjang berisi surat pemecatan, dan satu kertas lagi tanda penyelesaian gaji terakhirnya.

Sebenarnya dia ingin meminta penjelasan dan mengajukan banyak pertanyaan, tapi melihat raut muka kepala sekolah yang sudah tidak bersahabat, Amy urung melakukannya.

Dia akan mencoba mencari tahu dari beberapa temannya, yang kemungkinan besar mengetahui soal ini.

"Itu Miss Amy!"

"Iya. Kasian sekali ya dia."

"Apa tidak ada pengampunan? bukankah itu masalah mereka pribadi ya?"

"Sudah, tidak usah ikut campur. Nanti malah kita juga yang akan bernasib sama seperti dia, yaitu di pecat!"

Semua orang yang membicarakan Amy, langsung terdiam dan pura-pura sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Mereka semua tidak ada yang mau menegurnya atau bertanya, karena mereka takut dianggap sebagai salah satu temannya Amy. Yang bisa saja akan mendapatkan nasib sama seperti dirinya, yaitu di pecat dari pekerjaan mereka di sekolah musik ini.

Amy mengerutkan keningnya heran, melihat perbedaan sikap teman-temannya yang biasanya rame kini jadi pendiam. Seolah-olah mereka adalah patung yang tidak bernyawa.

"Ada apa?" tanya Amy, dengan mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan guru.

Tapi ternyata tidak ada satupun temannya yang menjawab, atau menyahuti pertanyaannya. Bahkan mereka semua menundukkan kepala, seakan-akan tidak mendengar pertanyaannya yang tadi.

"Huhfff... terus saja kalian seperti patung!"

Setelah berkata demikian, Amy mengambil tas dan beberapa barang yang ada di meja kerjanya. Kemudian bergegas pergi dari tempat tersebut, tanpa pamit pada semua teman-temannya.

Tapi di ambang pintu, sebelum dia benar-benar keluar dari ruangan guru, Amy berkata, "mungkin Aku tidak tahu apa alasannya, dan Aku juga tidak mau tahu. Tapi ingat, apa yang terjadi padaku ini uatu hari nanti mungkin saja terjadi pada Kalian!"

Amy langsung pergi tanpa menunggu reaksi dari teman-temannya, yang bisa dipastikan jika mereka semua mendengar perkataannya.

Sekarang Amy resmi menjadi seorang pengangguran, menambah popularitas angka untuk beban masyarakat karena tidak lagi memiliki penghasilan.

"Nasib jika sial ya... gini. Baru juga enjoy dengan pekerjaan. Ehhh, dipecat tanpa ada alasan yang jelas." Amy menggerutu seorang diri, di sepanjang jalan pulang ke rumahnya.

Sesampainya di rumah Amy merasa tidak tenang, sebab kepikiran tentang statusnya saat ini. Jika dia menjadi pengangguran, dia tidak punya penghasilan lagi untuk kehidupannya yang saat ini seorang diri.

"Ahhh, Aku harus segera mencari pekerjaan, yang... setidaknya bisa cepat Aku dapatkan."

Akhirnya Amy mencari lowongan pekerjaan di internet, mencari pekerjaan yang sesuai dengan basicnya. Yaitu mengajar alat musik piano.

Sayangnya, tempat mengajar seperti yang dia inginkan tidaklah banyak. Sebab sekolah musik tidak seperti sekolah formal pada umumnya, yang bertebaran di mana saja di sudut kota besar seperti Jakarta ini.

Setelah lelah mencari pekerjaan yang tidak bisa didapatkan, akhirnya Amy tertidur pulas dengan ponsel yang masih dalam keadaan menyala.

Beberapa jam kemudian Amy terbangun, kemudian pergi ke kamar mandi, untuk membersihkan dirinya supaya lebih tenang.

Tak lama kemudian dia sudah kembali, kemudian menghirup udara sebanyak-banyaknya untuk memenuhi rongga dadanya, agar dia bisa kembali berpikir.

"Jika Aku hanya mengandalkan keahlian, Aku akan kesusahan sendiri. Jadi lebih baik Aku mencari pekerjaan yang tidak biasa."

Di saat selesai bergumam seorang diri, Amy melihat ke layar televisi yang masih menyala dengan sebuah iklan yang muncul. Iklan tersebut membahas nama sebuah Mall.

Akhirnya lengkungan terbit di bibirnya Amy.

Dia mendapatkan ide, untuk mencari pekerjaan di Mall tersebut.

"Yes! Aku pasti bisa."

Amy menyemangati dirinya sendiri, kemudian bersiap untuk pergi ke Mall tersebut.

Dia akan mencoba mengadu keberuntungan dengan datang secara langsung ke Mall, agar bisa mendapatkan pekerjaan di Mall tersebut. Meskipun hanya sebagai seorang SPG.

*****

Dua hari kemudian.

"Selamat datang, selamat berbelanja. Silahkan dipilih-pilih ya Kak!"

Amy menyambut kedatangan seorang pelanggan toko yang masuk, yaitu sebuah toko aksesoris tempatnya bekerja sekarang ini.

Brukkk!

"Awww!"

Amy terjatuh, disaat ada seseorang yang menubruk kakinya, karena orang tersebut berlari-lari.

"Hai..."

Amy yang ingin marah, tidak jadi, karena melihat keberadaan seorang anak laki-laki yang sangat tampan berdiri di depannya, dengan mata berkaca-kaca.

Mungkin saja anak tersebut merasa takut, jika mendapatkan amarah dari Amy.

"Maaf..."

Anak tersebut mengucapkan kata maaf, tanpa melanjutkan kalimatnya lagi. Anak laki-laki tersebut justru langsung bersembunyi, seakan-akan sedang ketakutan.

Amy yang tidak mengetahui maksud dari tingkah anak tersebut, mencoba untuk mencari tahu dengan mengedarkan pandangannya. Dan matanya langsung terbelalak, begitu melihat keberadaan dua orang yang sedang berlari-lari kecil, dengan sikap yang mencurigakan.

"Apa anak itu mau diculik orang tersebut?"

Amy justru berpikir jika anak kecil yang menubruknya tadi adalah korban penculikan, sama seperti yang sering dia lihat di sosial media, atau video-video rekayasa penculikan.

Akhirnya Amy bersikap seolah-olah tidak mengetahui anak tersebut, pada saat dua orang tadi mendekat dan bertanya padanya.

Dan Amy mengacungkan jari jempolnya, ke arah anak kecil tadi, yang saat ini sedang bersembunyi di bawah kolong meja aksesoris dengan tertutup tirai.

"Terima kasih Mama," ucap anak kecil tersebut, yang membuat Amy membelalakkan matanya kaget. Di saat anak kecil itu menyebutnya dengan sebutan Mama.

"Mama?" tanya Amy dengan bingung.

"Ma, ayo ke Timezone Ma! ayok!" rengek anak tersebut, dengan menarik-narik tangannya Amy.

Sebenarnya dia enggan berurusan dengan sesuatu yang bukan urusannya, tapi di saat ingat jika anak kecil ini bisa saja menjadi korban penculikan, Amy akhirnya meminta ijin pada pemilik toko. Dia mau mengajak anak kecil tersebut bermain sebentar.

Tapi baru saja Amy dan anak kecil tersebut masuk ke area Timezone, dua orang yang tadi mengejar berteriak.

"Itu tuan Muda Reo!"

"Dia di culik!"

"Tolong siapa saja, itu Tuan Muda kami di culik!"

Terpopuler

Comments

Iin Karmini

Iin Karmini

kebolak jadinya🤣🤣...malah d kira mbak'e yg nyuliknya

2023-06-03

0

Amelia Syharlla

Amelia Syharlla

🤣🤣🤣🤣jadi sama sama penculik

2023-03-10

2

Alea Wahyudi

Alea Wahyudi

nasib apa lg yg akan di trima si Amy semoga keberuntungan bukan kesialan lg

2023-02-16

1

lihat semua
Episodes
1 Kesialan
2 Harus Mau
3 Kagum
4 Alasan Reo
5 Jatuh
6 Permintaan Reo
7 Mau Tidak?
8 Bukan Seperti Itu
9 Canggung
10 Sang Artis
11 Bimbang
12 Tidak
13 Ancaman
14 Di Culik
15 Kemungkinan
16 Tidak
17 Mengetahui Kebenarannya
18 Menyadari Kesalahan
19 Hubungan Yang Membaik
20 Selamat Berbahagia
21 Tidak Tahu
22 Rasa Yang Ada
23 Jangan
24 Belum Percaya
25 Aturan Menang
26 Rencana Cresentia
27 Awalan
28 Halangan
29 Gagal
30 Sulit
31 Kelainan Cresen
32 Pasar kampung 1
33 Pasar Kampung 2.
34 POV Cresen
35 POV Shiro Yuki
36 Berkuda
37 POV Yuki Nagato
38 Ragu
39 Ajakan Reo
40 Kenangan
41 Keadaan Yang Canggung
42 Mengintip
43 Sendirian
44 Senyum Tipis
45 Aku Bantu Gigit
46 Kangen
47 Tidak Boleh
48 Dua Mama
49 Permintaan Lay
50 Siang Yang Menegangkan
51 Sekarang Saja
52 Hasil Jalan Sore
53 Memulai
54 Pagi Yang Indah
55 Minta Adik
56 Kesal
57 Kemenangan
58 Reo Kembali
59 Otaknya Polos
60 Sosok Reo Onsi Nagato
61 Beda Keinginan
62 Tawaran
63 Bukan Rasa Yang Ada
64 Ternyata Mimpi
65 Berbicara
66 Tidak Direspon
67 Dipaksa Berjuang
68 Kenapa?
69 Curiga
70 Memilih Yang Terbaik
71 Novel Baru TK
72 Novel TK
73 Aku Cemburu
74 Maunya
75 Pemikiran Orang Lain
76 Melamar Elly
77 Lamaran
78 Ada Yang Berbeda
79 Khawatir
80 Love You
81 Pesta Pernikahan
82 Psycho Love
83 Semua Keinginan
84 Novel Baru TK
85 Promo Novel Baru TK
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Kesialan
2
Harus Mau
3
Kagum
4
Alasan Reo
5
Jatuh
6
Permintaan Reo
7
Mau Tidak?
8
Bukan Seperti Itu
9
Canggung
10
Sang Artis
11
Bimbang
12
Tidak
13
Ancaman
14
Di Culik
15
Kemungkinan
16
Tidak
17
Mengetahui Kebenarannya
18
Menyadari Kesalahan
19
Hubungan Yang Membaik
20
Selamat Berbahagia
21
Tidak Tahu
22
Rasa Yang Ada
23
Jangan
24
Belum Percaya
25
Aturan Menang
26
Rencana Cresentia
27
Awalan
28
Halangan
29
Gagal
30
Sulit
31
Kelainan Cresen
32
Pasar kampung 1
33
Pasar Kampung 2.
34
POV Cresen
35
POV Shiro Yuki
36
Berkuda
37
POV Yuki Nagato
38
Ragu
39
Ajakan Reo
40
Kenangan
41
Keadaan Yang Canggung
42
Mengintip
43
Sendirian
44
Senyum Tipis
45
Aku Bantu Gigit
46
Kangen
47
Tidak Boleh
48
Dua Mama
49
Permintaan Lay
50
Siang Yang Menegangkan
51
Sekarang Saja
52
Hasil Jalan Sore
53
Memulai
54
Pagi Yang Indah
55
Minta Adik
56
Kesal
57
Kemenangan
58
Reo Kembali
59
Otaknya Polos
60
Sosok Reo Onsi Nagato
61
Beda Keinginan
62
Tawaran
63
Bukan Rasa Yang Ada
64
Ternyata Mimpi
65
Berbicara
66
Tidak Direspon
67
Dipaksa Berjuang
68
Kenapa?
69
Curiga
70
Memilih Yang Terbaik
71
Novel Baru TK
72
Novel TK
73
Aku Cemburu
74
Maunya
75
Pemikiran Orang Lain
76
Melamar Elly
77
Lamaran
78
Ada Yang Berbeda
79
Khawatir
80
Love You
81
Pesta Pernikahan
82
Psycho Love
83
Semua Keinginan
84
Novel Baru TK
85
Promo Novel Baru TK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!