NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Suami Tanteku

Terjerat Pesona Suami Tanteku

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Romansa
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Weny Hida

"Sulit adalah kita, tapi kisah cinta ini hanya ada kita, aku dan kamu tanpa ada mereka."

-----------
Ketika melanjutkan jenjang pendidikan ke sebuah Universitas, Cheryl terpaksa mengikuti keinginan orang tuanya untuk tinggal di rumah Tantenya Diandra dan Gavin, suaminya. Awalnya Cheryl menolak karena sejak dulu dia sudah tertarik dengan Gavin yang di matanya terlihat sebagai sosok yang dewasa. Namun, karena paksaan dari keluarga, akhirnya Cheryl setuju untuk tinggal di rumah Diandra.

Gavin yang sejak dulu selalu menganggap Cheryl sebagai gadis kecil yang lucu, kini harus mengubah pola pikirnya saat melihat Cheryl yang kini tinggal bersamanya sebagai sosok yang dewasa. Kesibukan Diandra sebagai seorang model yang sering meninggalkan Gavin dan Cheryl dalam satu rumah semakin membuat keduanya semakin dekat, hingga suatu malam saat Diandra sedang menghadiri gelaran Paris Fashion Week, hubungan satu malam pun terjadi diantara Gavin dan Cheryl yang menjadi awal dari hubungan gelap me

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Weny Hida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Putraku

"Akhhhh..., Om!"

"Berteriaklah Cheryl, kita bebas berteriak di sini. Aku suka mendengar teriakanmu!"

******* disertai bunyi dua tubuh yang saling bertabrakan memenuhi seisi kamar mewah di sebuah hotel. Keduanya seakan sudah kehilangan kendali diri, bahkan Cheryl pun sekarang ikut bergerak mengimbangi gerakan Gavin yang begitu lincah di atas tubuhnya.

Legguhan panjang diantara keduanya akhirnya mengakhiri permainan mereka yang begitu panas. Gavin kemudian menggulingkan tubuhnya tepat di samping Cheryl, nafas keduanya terdengar masih begitu menderu. Malam ini, memang menjadi malam yang panjang bagi mereka berdua. Entah sudah berapa kali mereka bercinta di atas ranjang itu. Bagi kedua insan yang sedang dimabuk cinta itu, rasanya dunia memang seakan milik berdua. Meskipun mereka juga sadar, hubungan mereka sebenarnya hubungan yang sangat terlarang.

Gavin kemudian menarik tubuh Cheryl ke dalam pelukannya, lalu mencium tubuh gadis itu. Tubuh dengan aroma parfum lavender yang selalu menenangkannya. Seakan aroma itu menunjukkan sifat pemiliknya, yang selalu memberikan sensasi yang sama pada Gavin, Cheryl memang selalu membuatnya merasa begitu nyaman dan menenangkan. Sebut saja keduanya begitu egois, menjalani sebuah hubungan yang tabu. Tapi inilah cinta, kalau cinta sudah bicara maka manusia hanya bisa hanyut ke dalam pusarannya. Setelah puas menciumi tubuh Cheryl, Gavin kemudian mendekap erat tubuh itu.

"Tidurlah sayang!"

"Om ada yang ingin kubicarakan."

"Tentang apa?"

"Tentang hubungan kita, apakah aku akan selamanya menjadi wanita simpananmu?"

"Sayang, bukankah aku sudah mengatakan padamu, untuk memberikan aku waktu?"

"Dan membiarkanku menjadi selingkuhanmu selama-lamanya? Begitu maksudmu?"

"Cheryl, dengarkan aku. Untuk saat ini, tolong mengertilah dengan posisiku. Bagaimanapun juga, aku akan selalu memilihmu. Bukankah kau tahu bagaimana hubunganku dengan Diandra?"

"Lalu sampai kapan? Bukankah aku juga butuh kepastian?"

"Setelah Frizz berulang tahun Cheryl, setelah Frizz berulang tahun, aku akan menceraikan Diandra."

Cheryl kemudian tersenyum kecut. "Kenapa kau seperti itu Cheryl? Tadi kau meminta kepastian padaku. Setelah aku memberikan kepastian padamu, kau malah seperti mencibirku. Apa kau tidak percaya padaku?"

"Bukan begitu, Om. Aku hanya sedang menertawakan diriku sendiri. Ternyata aku sangatlah egois dan begitu jahat, bahkan aku sudah begitu tega pada tanteku sendiri, yang masih satu darah denganku," ucap Cheryl diiringi butiran bening yang mulai keluar dari sudut matanya.

"Cheryl, apa kau sudah lupa? Hubungan ini ada juga karena Diandra? Dia selalu memberikan kesempatan pada kita dalam situasi yang membuat kita semakin dekat. Di samping itu, hati ini juga sudah terlalu lelah, menjadi suami yang tidak pernah dianggap."

Mendengar perkataan Gavin, Cheryl semakin terisak. Gavin kemudian menatap wajah itu lalu menghapus air matanya.

"Jangan pernah menangis, meskipun perbuatan ini salah, tapi kata hati tak pernah salah untuk menentukan jalan takdirnya."

***

"Jadi seperti ini rasanya berada di dalam kamarmu, Sayang?" ucap seorang pria yang sedang bergumul di bawah selimut dengan seorang wanita. Beberapa kali, jarinya aktif menjelajahi tubuh wanita yang sudah tidak berbusana itu.

"Kalau begini, aku tidak keberatan kalau suamimu pergi ke luar kota setiap hari karena aku jadi bisa bersamamu seperti ini."

"Kau jangan gila, Alex!"

"Gila? Gila karena setiap hari kau jadi merasakan kenikmatan seperti ini maksudmu, Diandra?" ucap Alex sambil memasukkan jarinya ke dalam liang hangat milik Diandra.

"Akhhhhh...," Tubuh Diandra melengkung, tak kuat menahan sensasi yang diberikan oleh permainan jari Alex.

"Sekarang rasakan sensasinya Diandra! Mari kita rasakan sensasinya bermain di ranjang ini. Ranjang tempatmu biasa bermain dengan suamimu," ucap Alex, yang dengan sekali sentakan sudah memasukkan sepenuhnya ke dalam milik Diandra. Dessahan dan errangan disertai teriakan Diandra kini memenuhi kamar itu. Setelah keduanya lelah bergumul, mereka tampak terengah-engah di atas ranjang.

"Diandra, aku lapar. Apa di bawah ada makanan?" tanya Alex.

"Tentu saja, semua sudah disiapkan Cheryl selama dia pergi. Keponakanku memang selalu bisa diandalkan, dia yang menyiapkan segala keperluan di rumah ini saat Bi Asih sedang pulang kampung. Dia keponakan yang sangat baik dan pengertian padaku."

"Cheryl? Keponakan kecilmu itu?"

"Alex, saat ini Cheryl sudah berubah menjadi gadis dewasa yang cantik, bukan keponakan kecil lagi."

"Oh jadi Cheryl sekarang sudah dewasa?"

"Ya, kau pikir Cheryl terus-menerus jadi gadis kecil?"

"Dan kau sering meninggalkan Cheryl di rumah ini berdua saja dengan suamimu?"

"Tidak, ada Frizz."

"Apa kau tidak takut ada sesuatu diantara mereka?"

"Untuk apa takut? Kau tahu kan Mas Gavin sangat mencintaiku. Dia tidak akan berpaling pada wanita manapun." Alex pun terkekeh.

"Sama sepertiku yang tidak pernah berpaling pada wanita lain?"

"Ya, termasuk Bianca istrimu."

"Hahahaha..., hahahahaa... " Keduanya kini tertawa.

Setelah mereka membersihkan tubuh dan memakai pakaian, Alex dan Diandra lalu turun ke bawah untuk makan malam. Pertarungan di ranjang yang mereka lakukan malam ini, benar-benar menghabiskan tenaga mereka, hingga keduanya kini kelaparan.

Saat menikmati makan malam, keduanya terlihat sangat mesra. Diandra tak segan-segan duduk di atas pangkuan Alex sambil menyuapkan makanan pada kekasih gelapnya itu.

"Aku ingin seperti ini terus-menerus, Diandra. Bagaimana kalau suamimu kubunuh saja?"

"Kau jangan gila Alex, aku masih membutuhkan Mas Gavin untuk menutupi hubungan gelap kita."

"Hahahaha, aku memang sudah tergila-gila padamu. Tapi sayangnya kita memang tidak bisa saling memiliki."

"Suatu saat pasti bisa aku yakin itu."

"Baiklah kalau kau yakin, aku pun ikut yakin."

Keduanya kemudian kembali tertawa terbahak-bahak. Tanpa mereka sadari, sepasang mata mungil tampak mengamati gerak-gerik mereka berdua. Hatinya terasa begitu hancur melihat wanita yang sangat dia sayangi tampak begitu mesra dengan laki-laki lain yang bukan merupakan ayahnya. Tetes demi tetes air mata mulai mengalir dari kedua sudut mata mungil itu.

Dia kemudian mengambil ponsel miliknya yang biasa digunakan untuk bermain game, lalu mengabadikan pemandangan yang ada di depannya. Setelah itu, dia berlari dan menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang serta menenggelamkan wajahnya ke dalam bantal untuk meredam isak tangisnya yang terasa begitu menyayat hati. Hati seorang jiwa polos dan tak berdosa yang tersakiti, saat melihat kenyataan pahit yang ada di depan matanya.

Diandra sudah masuk ke dalam kamar beberapa saat yang lalu. Sedangkan Alex, memilih untuk menonton televisi untuk melihat pertandingan sepak bola tim kesayangannya. Tiba-tiba, naluri seorang ayah yang ada di dalam diri Alex, menuntunnya untuk bertemu dengan Frizz putranya. Alex seringkali menahan rindu pada darah dagingnya, namun hanya bisa melihat putranya dari foto-foto yang dikirimkan oleh Diandra.

Alex kemudian berjalan ke kamar Frizz, lalu mendekat ke arahnya yang saat ini terlihat tidur begitu pulas. Sejenak Alex menatap Frizz, wajah mungil itu memang sangat mirip dengan Diandra. Alex pun tersenyum sambil membelai wajahnya kemudian mengecup keningnya.

"Selamat tidur putraku."

Setelah puas menatap Frizz, Alex lalu keluar dari kamar itu. Melihat Alex yang sudah keluar, Frizz membuka matanya.

"Apa maksud Om itu mengatakan aku adalah putranya? Bukankah aku anak Papa Gavin?"

1
Zoyya Naurah
Luar biasa
Zoyya Naurah
Buruk
Safa Almira
suka
Lina ciello
mampusoooooo 😡
Lina ciello
jossss biancaaa
Lina ciello
hajaarr ae demit2 2 kuiii 🤬😡🤬😡
Lina ciello
pisah pirang2 tahun.. jebul. Cheryl hamil
Lina ciello
wooo demitt wedok iki
Lina ciello
yowes vin jebul yow koe ga salah 100%
Lina ciello
whattttttttt
Lina ciello
Diandra pasti punya orang lain jg.. sek mesakke anake gur an
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
awal baca udah bikin hati bergetar🤭
Ica Amalia
Luar biasa
Tyaz Wahyu
perfect thor ☕
Tyaz Wahyu
kasihan gavin selingkuh membuahkan kebahagiaan,diandra selingkuh mmbuahkan neraka dunia
Tyaz Wahyu
1 bab 1 iklan Tokopedia
Tyaz Wahyu
cctv gavin ,tp g mungkinlh kan si gavin nih tolol krn cinta n g tegas sm skl
Tyaz Wahyu
gavin pintar tp tdk tegas ,egois jg maunya dua duanya hmmmm pintar tp tolol g mau menyelidiki si diandra
Tyaz Wahyu
gavin slm menikah tdk menyadari bahwa wajah frizz tdk seperti diakah..ceryl si pelakor yg aq setujui nih mah wuakkkkkkkk
Safa Almira
gantung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!