NovelToon NovelToon
(Bukan) Perjaka Tua

(Bukan) Perjaka Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengganti
Popularitas:832.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: Puput

Niat hati menikah di umur 22 tahun tapi sampai umur 30 tahun dia belum menikah? Reka Sanjaya seorang CEO tampan yang sukses memimpin Sanjaya Group, dia gagal menikah karena calon istrinya meninggal dalam sebuah kecelakaan hingga membuatnya trauma menjalani sebuah hubungan sampai dia berumur 30 tahun.
Tak sengaja dia bertemu dengan Nayla, cleaning service baru di perusahaannya. Nayla sangat mirip dengan calon istri Reka yang telah tiada. Hal itu membuat Reka menganggap Nayla adalah Azkia hingga dia menawarkan sebuah bisnis pernikahan, yang disetujui oleh Nayla karena Nayla sedang membutuhkan uang.
Apakah keduanya bisa saling jatuh cinta? Bagaimana jika penghalang perasaan itu justru seseorang yang telah tiada?
Baca yuk!! Jangan lupa jadikan favorit.

Sequel dari Godaan Sang Mantan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjemputmu Kembali

Dia memeluk Reka, lalu mengusap wajahnya. Mencium pipinya dan mengucap selamat tinggal.

"Azkia, jangan pergi..."

Dia tersenyum manis sambil melambaikan tangannya. "Semoga kamu selalu bahagia bersama orang yang mencintai kamu. Mulai sekarang kamu harus benar-benar melupakan aku."

"Azkia! Azkia!"

Reka terbangun dari tidurnya dan langsung terduduk. Dia usap wajahnya lalu menghela napas panjang. Dia termenung beberapa saat mengingat mimpi itu. Dia tahu, ini memang sudah waktunya dia melupakan Azkia.

Reka kini menoleh ke sisi kanannya, sudah tidak ada Nayla di sampingnya.

"Nayla kemana? Ini kan masih Subuh." Reka turun dari ranjang dan melihatnya ke kamar mandi. "Nay..." Tapi Nayla tidak ada di sana. Kemudian dia keluar dari kamar dan mencarinya di dapur, tetap tidak ada Nayla. Dia mencari ke ruang tengah dan penjuru rumah lainnya tapi tetap tidak ada juga.

Akhirnya Reka kembali ke kamarnya. Dia duduk di tepi ranjang sambil memikirkan keberadaan Nayla.

"Nay, kamu dimana?" Reka mengambil ponselnya berniat untuk menghubungi Nayla, tapi tanpa sengaja dia menyentuh selembar kertas. Dia ambil kertas itu lalu membacanya.

Mas Reka, maaf jika aku harus pergi. Jujur saja aku ingin mempertahankan pernikahan ini karena aku sudah jatuh cinta sama Mas Reka. Tapi aku tahu, Mas Reka masih mencintai Azkia dan menganggapku hanya sebagai pengganti. Bahkan dalam tidurpun Mas Reka masih menyebut namanya.

Terima kasih sudah memberiku banyak hal. Aku pamit, sampaikan salamku juga untuk Ayah dan Bunda...

Reka menghela napas panjang. Dia kembali merebahkan dirinya sambil mendekap kertas itu. Dia pejamkan matanya mencoba meresapi semua perasaannya. Benarkah yang dikatakan Nayla, dia masih mencintai Azkia?

Semua bayangan Nayla terlintas di pikirannya, mulai dari pertama kali dia bertemu dan semua yang telah terjadi setelah mereka menikah. "Nay, kamu wanita spesial dalam hidup aku. Aku gak akan melepaskan kamu!"

Reka beranjak dari tidurnya kemudian dia menuju kamar mandi untuk membasuh dirinya. Setelah berpakaian rapi dan menyisir rambutnya, dia keluar dari kamar dengan membawa kunci mobil beserta ponselnya.

"Reka, mau kemana?" tanya Luna yang baru saja keluar dari kamarnya dan berpapasan dengan Reka yang berjalan menuju ruang makan.

"Mau ke rumah Nayla," jawab Reka.

Hal itu jelas membuat Luna bingung. "Ke rumah Nayla? Loh, Nayla pulang ke rumahnya?"

"Iya, semalam Nayla pergi. Sepertinya dia pulang ke rumahnya." Reka mengambil air putih lalu meminumnya untuk sekedar membasahi tenggorokannya.

"Kalian berantem gara-gara masalah kemarin?"

Reka menggeleng kecil. "Hanya saja Nayla mengira kalau aku menganggapnya Azkia dan aku tidak mencintainya."

Luna menepuk bahu Reka memberinya dukungan. "Ya sudah, kalau kamu memang benar-benar mencintainya kamu kejar dia. Tapi kamu sarapan dulu, nanti maag kamu kambuh."

Reka menggelengkan kepalanya. "Bunda, aku bukan anak kecil lagi. Aku ke rumah Nayla sekarang. Aku gak mau mengulur waktu lagi." Reka melangkahkan kakinya jenjang keluar dari rumah.

Dia menatap langit yang mulai menampakan sinar terangnya. "Nayla, aku akan membawamu kembali bersamaku."

...***...

Baru kali ini Nayla nekad membawa sepeda motor tengah malam pulang ke rumahnya. Rasa sakit hati telah mengalahkan rasa takutnya. Untunglah jalan yang dia lalui aman, hingga dia sampai di rumahnya dengan selamat.

Setelah sampai di rumah, dia tidur sambil memeluk ibunya. Sampai pagi hari, dia masih belum bercerita apa-apa pada Ibunya.

"Nay, sebenarnya kamu ada masalah apa sama suami kamu? Kamu selesaikan baik-baik. Jangan main kabur seperti ini gak baik." Bu Lela mengusap rambut Nayla memberinya kenyamanan.

"Bu, sebenarnya Mas Reka menikahi aku karena wajah aku mirip dengan calon istrinya dulu yang telah meninggal." Akhirnya Nayla mulai bercerita.

Meskipun terkejut, tapi Bu Lela membiarkan putrinya bercerita sampai selesai.

"Dan mungkin sampai sekarang Mas Reka masih mencintai Azkia. Mas Reka belum bisa melupakan Azkia, bahkan saat tidur saja Mas Reka masih menyebut nama Azkia." Nayla kembali menangis. Rasa cemburunya kali ini memamg terlalu berlebihan. Ya, bisa-bisanya dia cemburu pada seseorang yang telah tiada.

"Nay, kamu pernah merasakan bagaimana rasanya ditinggal orang yang kamu sayang kan, dan pasti kita tidak bisa melupakannya begitu saja."

Nayla menganggukkan kepalanya pelan. Dia tahu rasanya ditinggal pergi Ayahnya untuk selama-lamanya dan rasanya itu sangat berat. Kasih sayang Ayahnya akan tetap terselip di dalam hatinya.

"Kamu harus bisa membiarkan sedikit ruang di hati Reka untuk selalu mengingat Azkia. Ibu tahu, kamu sangat mencintai Reka hingga kamu merasa cemburu seperti ini. Tapi sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Melupakan seseorang yang sudah tiada itu lebih sulit, tidak seperti kamu yang dengan mudah melupakan Dito." Bu Lela mencubit hidung Nayla berniat menggodanya. Dia sangat mengerti sifat putrinya, jika sudah mencintai seseorang pasti dia akan mencintai dengan sepenuh hati.

"Ih, Ibu. Aku biasa aja. Aku hanya ingin tahu, apa Mas Reka benar-benar mencintai aku atau tidak." kata Nayla.

"Kamu lihat saja. Reka pasti sebentar lagi ke sini jemput kamu." Bu Lela melepas pelukannya lalu dia beranjak dari tempat tidur. "Ibu mau masak dulu, kalau kamu mau istirahat tidak apa-apa."

Tapi Nayla justru mengikuti ibunya ke dapur. "Nanti kalau Mas Reka ke sini jangan dibuka dulu ya pintunya." kata Nayla yang mengekori ibunya.

"Kenapa? Kasihan dong."

"Aku mau lihat perjuangan Mas Reka dulu." Dia ingin Reka benar-benar membuktikan cintanya.

Benar saja, beberapa saat kemudian ada suara ketukan pintu dan salam dari Reka.

"Nay, tuh kan Reka datang jemput kamu." kata Bu Lela. "Bukain gih, suruh masuk."

"Biarkan dulu, Bu. Aku benar-benar ingin tahu Mas Reka cinta sama aku atau tidak." Nayla berjalan mendekati pintu. Dia mengintip Reka yang masih berdiri di dekat pintu.

"Nay, buka pintunya. Aku tahu kamu ada di dalam. Aku mau bicara sama kamu." Reka kembali mengetuk pintu itu sampai beberapa kali. "Aku akan tunggu di sini sampai kamu mau bertemu dengan aku." Reka menyandarkan dirinya di pintu yang tertutup itu.

Matahari telah merangkak naik dan terasa semakin panas. Sampai hari menjelang siang, Nayla tak juga mau membuka pintu untuk Reka.

"Nay," panggilan Reka semakin pelan. Dia akhirnya dia beralih duduk di kursi kecil dekat jendela sambil memegang perutnya. "Baru jam 10 kenapa maag aku sudah kambuh begini."

Sedangkan di dalam, sedari tadi Nayla terus mengintip Reka berulang kali.

"Astaga, Nayla, buka pintunya kasihan Reka nungguin kamu dari tadi di depan." suruh Bu Lela pada putrinya yang sedikit keras kepala itu.

Nayla akhirnya membuka pintu rumahnya. Pandangan mereka terpaut beberapa saat..

1
Saur Marsaulina Pane
semangat
Ririn Nursisminingsih
hareudang2 akhirnya belah dureennn🤣🤣
Ririn Nursisminingsih
kok lancang sekali nova yas...
Heryta Herman
semua orang punya masa lalu,biarlah itu menjadi pembelajaran ke dpnnya...
Heryta Herman
hihihi..papanya dika ambil kesempatan dlm kesempitan nih..ASI untuk dika di ambil papanya
Khanza Safira
🤣🤣🤣🤣
Khanza Safira
seru banget ih.. bner Nay kita terlalu banyak nonton film 🤣 untung banget yah orang tua si perjaka tua baik baik
Khanza Safira
Alah ntar juga bucin 🤣, btw gas aja Nay, mayan sama sama singel Kok 🤣🤣
Khanza Safira
Yey suka suka /Shy/
Heryta Herman
perjuangan seorang ibu itu tdk mudah,tlng pahamilah hai para suami...
Heryta Herman
hanya krna iri hati dan dgn alasan iseng,nova sdh membahayakan 2 nyawa...perbuatan nya tdk patut di kasihani...
Heryta Herman
Alhamdulillah Nayla sdh slmt melahirkan baby ganteng...slmt berbahagia Reka&Nayla
Heryta Herman
hahaha...itu pasti ibu nya dito si istri pejabat yg sombong...
Elizabeth Zulfa
akhirnya jdi juga tuh dedek utun.. 😊😊
Heryta Herman
semangat thor...
tdkkomen bukan berarti tdk baca ceritamu...
don't be sad...
ceritamu bagus.. lanjut
Heryta Herman
maklum lah nay..perjaka tua hampir karatan,dpt yg nikmat trus nagih.../Chuckle/
Heryta Herman
kado spesial untuk reka...MP yg tertunda../Chuckle//Chuckle/
Heryta Herman
uuuh...manisnyaaa...
Heryta Herman
malah bagus ga ada konflik thor...
aku suka cerita nya...
lanjut thor
Heryta Herman
klo sdh cinta ma nayla bilang aja boss....
keburu di tikung nti...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!