Tahap revisi ...
Marsya yang kecewa dengan ucapan kakeknya berlari sambil menangis. Tanpa melihat kiri kanan dia terus berlari ke tengah jalan raya. Dia tidak menyadari ada mobil yang melaju dengan kecepatan maksimal. Akhirnya tabrakan tidak bisa di hindari.
Saat bangun dia harus menerima bahwa dia telah hidup kembali di dalam tubuh seorang permaisuri terbuang yang terlempar ke dasar tebing yang curam. Dia juga harus menerima bahwa didalam tubuhnya ada dua sosok janin yang sedang tumbuh. Entah kekuatan apa yang membuat dua janin itu tumbuh menjadi sosok tampan dan imut . Padahal ibunya telah jatuh ke dasar tebing yang curam. sungguh tak masuk akal.
Marsha yang dalam kehidupan sebelumnya masih duduk di bangku SMA harus menerima takdirnya membesarkan kedua anak yang terlahir dari tubuh yang ia tempati.
" Sayang akhirnya aku menemukanmu"
" Siapa kamu?"
Apakah pertemuannya dengan sang suami bisa merubah kehidupannya?
Apakah anak-anaknya menerima kehadiran ayahnya?
Bac
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bujukan Yuan Lee
Keesokan harinya para warga mulai bergotong royong membangun waduk. Ada yang menggali tanah, ada yang memecah batu, dan ada pula yang memotong bambu.
Mereka bekerja dengan penuh canda tawa. Mereka berkata kalau bekerja sambil diam kayak di kuburan , sepi.
Marsha dan lily juga ikut membantu. Mereka membantu para wanita yang memasak . Sesekali Marsha juga melihat pembangunan bendungan yang sedang digali , sudah sesuai apa belum.
Marsha salut dengan kekompakan mereka. Di zamannya sudah jarang yang melakukan kegiatan dengan gotong royong. Bagi mereka yang penting ada uang. Dengan uang bisa menyuruh orang untuk mengerjakan sesuatu .
Sudah satu bulan lebih Marsha tinggal di desa itu. Selama itu dia juga menolong warga yang sakit.
Marsha juga ikut memasang bambu yang digunakan untuk mengalirkan air ke parit yang sudah di gali. Parit itu nantinya akan berguna dalam mengalirkan air untuk sampai ke waduk.
Lim Hyung Joon sudah berkali-kali kembali ke desa mereka. Dia mengambil beberapa bahan pokok serta bahan - bahan obat untuk membantu warga.
Tuan Yue juga sudah dua kali mengunjungi mereka bersama istrinya . Mereka kangen dengan putri dan kedua cucunya. Xiao de dan Ying Jun yang diajak pulang tidak ada yang mau. Mereka lebih suka disini karena ada kedua orangtuanya.
Para pengawal Yuan Lee sudah sampai. Mereka juga ikut menggali . Bahkan sang kaisar juga turun tangan. Sampai saat ini belum ada satu warga pun yang mengetahui bahwa Yuan Lee adalah kaisar mereka.
Meskipun tuan Yue sudah dua kali mengunjungi mereka, tapi mereka belum tahu identitas asli Yuan Lee. Mereka hanya tahu dia mantan suami dari Marsha.
" Capek banget aku, seumur-umur baru kali ini bekerja menggali tanah," kata Yuan Si saat duduk di teras rumah.
" Aku salut banget pada kalian berdua , mana ada pangeran yang gali tanah . Apalagi yang mulia kaisar juga turun tangan."
Marsha memuji mereka. ,Bahasa yang mereka gunakan nampak santai. Mereka memerankan peran mereka dengan baik.
" Ada makanan nggak sha?" Yuan Lee berkata sambil memandang wajah Marsha.
Dia sangat kagum dengan mantan istrinya itu Selain mandiri dia juga mampu berfikir yang tidak terpikirkan oleh orang laki-laki.
" Ada... kalian bersihin badan kalian dulu baru makan."
Marsha yang ditatap secara intens oleh Yuan Lee merasa gugup . Wajahnya merah merona.
" Kamu sakit, Sha?" tanya Yuan Lee dengan tatapan tak berpaling dari wajah Marsha.
Dia sangat senang menggoda mantan istrinya itu. Wajahnya akan merona bila sedang gugup.
" Aku nggak papa, kamu liatin nya jangan gitu napa ?"
" Harus bagaimana dong? masak bicara sama kamu harus menatap Yuan Si?"
" Ya.... nggak gitu juga."
" Terus gimana dong...?"
" Yuan_
" Iyah sayang..."
" Ha ..ha...ha."
Yuan Si Dan Tien Feng yang sedari tadi diam langsung tertawa ngakak. Melihat tawa mereka membuat Marsha cemberut .
Yuan Lee yang tahu langsung menatap tajam Yuan Si dan Tien Feng, mereka seketika menghentikan tawanya.
" Anak-anak kemana?"
Yuan mencoba menghangatkan situasi.
" Tadi aku suruh mereka belajar."
Komunikasi Marsha dengan Yuan Lee memang sudah lebih baik. Tetapi sekarang mereka tinggal terpisah, tidak seperti saat baru datang.
Sekarang mereka tinggal di rumah yang berbeda, meskipun berdekatan. Marsha tinggal bersama Lily dan si kembar. Sedangkan Yuan Lee tinggal bersama Tien Feng, Yuan Si dan Lim Hyung Joon.
" Aku mau lihat mereka dulu, kangen!"
" Nanti saja... badan kamu masih kotor."
" Baiklah kami pulang dulu, jangan lupa siapkan makan malam ."
" Oke," jawab Marsha.
Tinggal beberapa hari dengan Marsha, mereka sudah faham dengan kosa kata aneh yang Marsha gunakan.
Setelah tiga pria itu pergi Marsha ke dapur. Lily masih di tempat ibu-ibu yang memasak.
Saat asyik memotong sayur si kembar menghampiri.
" Mama mau masak apa?"
" Masak sayur sayang. Anak-anak mama sudah selesai belajarnya?"
" Sudah, adik sudah pandai menulis loh."
" Pinter nya anak Mama."
" Ayah kok belum pulang ma?"
" Ayah masih mandi, sebentar lagi juga ke sini?"
Marsha menjawab semua pertanyaan si kembar sambil memasak. Di zaman ini memasak masih harus menggunakan kayu bakar.
Awalnya dia tidak bisa , namun setelah beberapa kali masak bersama ibunya dia mulai terbiasa.
" Ada yang lagi ngomongin ayah nih"
Yuan Lee datang dengan badan yang sudah segar , penampilannya juga menawan. Sayang Marsha asyik dengan kegiatannya tidak memperdulikan kedatangan Yuan Lee. Lain dengan Xiao de, dia sudah heboh sendiri
" Wah ... ayah tampaaaaaan sekali!" kata Xiao de sambil mendekati ayahnya.
Yuan Lee membawa putrinya kedalam gendongannya. Dia menatap Ying Jun yang masih cuek dengannya. Ying Jun asyik bermain mobil-mobilan yang Marsha buat dari kayu.
" Putri ayah juga cantik. Tadi kata mama kakak sama adik lagi belajar."
" Iya ayah, ayo ikut mei-mei ke kamar. Tadi Mei-mei buat gambar baguuuuuuus sekali."
" Wah ... ayah jadi pengen lihat."
Mereka berdua meninggalkan Marsha dan Ying Jun di dapur.
" Kakak tidak iku ayah?"
" Tidak ma, Kakak masih ingin main mobil-mobilan. Memangnya mobil beneran itu ada yah ma?"
Mendengar ucapan putranya Marsha kaget. Dia menoleh ke arah putranya yang masih asik dengan kegiatannya.
" Mama belum pernah lihat sih disini, " jawab Marsha.
" Terus mama lihat dimana?" tanya sang putra penasaran. Andai saja disini ada mobil.
" Dalam mimpi." jawab Marsha asal.
" Apa dalam mimpi mama mobilnya bisa berjalan?"
" Tentu saja bisa berjalan .Kita juga bisa naik kedalamnya."
" Asyik dong ma, lain kali aku ingin bermimpi naik mobil."
" Tentu."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Apakah yang mulia jadi berangkat yah?" tanya seorang wanita muda kepada ayahnya.
" Sudah saya konfirmasi pada pelayan yang saya utus untuk menyelinap ke tempat kaisar."
" Kalau begitu begitu kita sampai di sana, kita harus langsung menjalankan rencana yang telah kita susun."
Wanita muda itu sangat cantik dan mempesona. Dia putri dari menteri keuangan yaitu menteri lu Han. Putrinya bernama Lu Ting.
Mereka sekarang berada di atas kereta kuda menuju desa Tesla. Setelah mengetahui bahwa kaisar telah berangkat , mereka langsung mempersiapkan perjalanan.
" Di sana nanti kamu harus bisa merayu yang mulia kaisar ."
" Tenang yah... aku tidak kalah dibanding selir kesayangannya itu."
" Bagus mumpung Posisi permaisuri belum ada yang mengisi."
" Ayah hanya perlu menyiapkan dupa perangsang, nanti biar aku yang akan membuat kaisar bertekuk lutut."
Sepasang ayah dan anak itu sibuk membuat rencana jahat untuk Yuan Lee. Mereka tidak sadar saja jika mereka masuk ke sarang harimau .
Mereka sudah berjalan hampir sepuluh hari. Hampir di tiap tempat yang mereka lewati mereka berhenti untuk berbelanja. Lu Ting sangat gemar berbelanja. Koin berapapun yang dia bawa ke pasar , pasti langsung habis.