Oh My Dosen...
Jadi suamiku dong!!?
Abila Jasmine adalah seorang mahasiswa yang cantik dan ceria, Abila bukanya kuliah dengan benar tetapi malah mengejar dosen ganteng di kampusnya...Sosoknya yang cantik, ceria serta supel yang menjadi incaran banyak cowok tapi malah mengejar cinta Fachri Abraham sang dosen ganteng dan cool.
Fachri Abraham adalah seorang dosen ganteng serta cool yang selalu menjadi incaran mahasiswa
yukkk ikuti kisah Oh My Dosen..
Apakah Abila mampu menaklukkan sang dosen dingin...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red_Daisy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22
Akhirnya malam tiba waktu resepsi pernikahan yang hanya dihadiri kolega sang papa dan serta sahabat Abila dan Fachri.
Menggunakan gaun warna maroon Abila terlihat cantik,kulitnya yang memang sudah putih terlihat lebih putih lagi.
Karena pernikahan mereka memang tertutup hanya keluarga dan kolega serta teman dekat jadi resepsi ini lebih terlihat santai.Pengantin bebas kesana kemari menghampiri para tamu.
Bimo mengucapkan selamat untuk Fachri, memeluknya serta menepuk-nepuk pundaknya.
"Selamat bro, akhirnya nggak sia-sia usaha kamu waktu ngintilin istrimu di cafe." Bimo tergelak mengingat dirinya bertemu dengan Fachri yang saat itu berpakaian seperti pencuri demi mengejar wanita pujaannya.
Fachri tersenyum juga, mengingat dirinya pernah bertindak diluar kebiasaannya, sampai harus mengikuti Abila yang saat iti kencan dengan Arjun.
"Ngomong-ngomong dimana istri kamu iti Fa? Kok aki lihat dari tadi kamu cuma sendiri pas nemuin kolega kamu."
"Itu lagi sama temen-temennya, ya udah aku ngobrol aja sama kami bim."
"Nah itu bukannya cowok yang dulu kencan sama istri lo Fa? Kok bisa sekarang jadi temenan."
"Gue juga heran Bim, maklum lah mereka masih labil, usia mereka masih muda."
"Akhirnya ngaku juga ya kamu Fa kalau udah tua, kasian istri lo dapet kakek-kakek." Bimo tertawa meledek Fachri yang usianya memang terpaut jauh dengan istrinya.
"Sialan lo Bim, gini-gini gue juga masih kuat 5 kali!"Gue sumpain lo dapet daun muda juga, baiar kayak pedofil lo."
"Kalau gue mah seneg kali Fa dapet daun muda, jadi berasa muda terus kok." Bimo mengobrol dan bercanda dengan Fachri.
"Gimana bil udah sukses belum? Udah dicoba belum tadi bil?" Tanya Karin.
"Karin!! dasar ya otak mesum kamu itu, nih Jun pacarmu itu lho, mesumnya nggak ketulungan."
Arjun hanya bisa terkekeh mendengar Abila, mau bagaimana lagi dirinya mencintai perempuan yang memang agak mesum itu.
"Tapi bener deh bil! kayaknya emang kamu perlu belajar deh! Itung-itung buat nyenengin suamilah." Arjun bersedekap sambil menaikan turunkan satu alisnya.
"Kalian itu memang cocok deh, dua-duanya mesum parah."
Mereka berdua tergelak mendengar Abila berkata seperti itu tentang mereka.
"Bentar dulu ya! aku mau nemenin suamiku ketemu koleganya dulu, kalian nikmati aja dulu makanannya," pamit Abila pada Karin dan Fachri.
Abila berjalan menyusul Fachri yang saat itu terlihat sedang menemui koleganya.
"Sayang sini," panggil Fachri saat melihat Abila berjalan kearahnya."Sini aku kenalin sama Pak Arman."
Abila segera mempercepat jalannya kearah Fachri.Berkenalan serta berusaha berbaur dengan kolega sang suami dan papanya.
.
.
Nuri yang saat itu hanya fokus mencoba berbagai jenis dessert yang ada dipesta pernikahan sepupunya itu.Setelah mengambil berapa dessert yang diinginkan, Nuri ingin menikmatinya sambil duduk. Baru juga membalikkan badannya Nuri tanpa sengaja menabrak seseorang yang tak lain adalah Bimo.
"Ma..maafkan saya, saya benar-benar nggak sengaja," kata Nuri sambil berusaha membersihkan jas Bimo menggunakan tisu yang ada di meja.
"Hei... its okay! bukan masalah besar." jawab Bimo sambil berusaha menghentikan tangan Nuri yang berusaha membersihkan jasnya.
Bimo mengulurkan tangan kanannya ingin berkenalan dengan gadis cantik yang mengotori jasnya itu.
"Bimo! masih dengan tangannya Bimo menunggu uluran tangan Nuri.
Nuri yang merasa mengotori jasnya pun menerima uluran tangan dari Bimo." Nuri." jawabnya memperkenalkan dirinya juga.
"Temannya mempelai wanita ya? atau temen kuliahnya?" Bimo terlihat berusaha membuka obrolan dengan Nuri.
"Bukan!kebetulan saya sepupunya mempelai pria." jawab Nuri
"Lhoh jadi kamu ponakannya tante Indah? Kok baru kali ini saya lihat kamu?"
"Saya memang baru kali ini tinggal dirumahnya tante Indah, dulu saya tinggal di Jogja."
"Oh jadi kamu sepupunya Fachri dari pihak ayah ya!" pantes aku nggak pernah lihat kamu kalau tiap kerumah Fachri."
"Kak Bimo sering main ke rumah kak Fachri?" Tanya Nuri.
"Iyaa, aku dan Fachri itu udah temenan lama, apalagi dulu waktu SMA aku sering banget nginep di rumahnya."
"Kak aku ke tempat tante Indah dulu ya! permisi." pamit Nuri.
Karena telalu banyak berjalan menggunakan hak tinggi, kaki Abila sedikit lecet dan perih.
"Tunggu disini sebentar sayang, duduk dulu ya! aku ambilin sandal dulu, kaki kamu lecet kan?" Fachri berjalan mengambil sandal untuk Abila.
Fachri membantu melepaskan sepatu Abila dan menggantikannya dengan sandal yang baru saja diambilkannya.
"Mau kue nggak sayang? aku ambilin kalau mau."
"Mauu, pengen cake coklat sama minum, haus banget dari tadi belum minum."
Fachri segera mengambilkan cake coklat serta minuman untuknya sendiri dan untuk sang istri.
"Nih yang, pelan-pelan aja makannya." Mereka duduk dipelaminan sambil menikmati cake coklat.
Meriahnya pesta pernikahan malam itu berbeda dengan yang ada di dalam rumah.Seluruh asisten rumah tangga terlihat sibuk dengan segala hal demi kelancaran acara.
"Lhoh Sarah! kok malah bantuin disini?Ayo keluar sama tante, biar disini diurus sama asisten rumah tangga aja!"
"Nggak papa tante Iren, kebetulan Sarah juga nggak ada kerjaan, daripada bengong, bingung mau ngapain mending bantu mereka aja."
Mama Iren berjalan mendekat kearah Sarah,memegang lengan putih milik sarah dan mengelusnya.
"Kamu itu disini sebagai salah satu tamu undangan sayang!" Ayo sekarang ikut tante keluar."
"Tapi tante."
"Udah ayo ikut tante, sini jalan di samping tante, jangan dibelakang begitu."
Sarah yang tadi berjalan dibelakang pun segera berjalan di samping mama Iren.Mama Iren membawa Sarah berkumpul keluarganya.
"Sini Sarah duduk di samping tante."
Sarah sebenarnya merasa nggak nyaman ikut berkumpul dengan keluarga atasannya.Dirinya yang memang besar di panti asuhan sejak kecil, merasa tidak pantas jika ikut berkumpul dengan keluarga atasannya yang terbilang dari kalangan atas.Sarah hanya diam mendengarkan sambil sesekali ikut tersenyum.
Di seberangnya Ken dengan kancing kemeja yang tidak dikancing semua, lengannya sedikit digulung sungguh terlihat tampan, duduk diam sambil sesekali menyeruput kopi.
Sarah yang melihat Ken, jantungnya berdetak kencang kencang.Ken dulunya adalah cinta pertamanya. Dia dulu selalu diam-diam memperhatikan Ken.Tapi dirinya sadar jika mereka berasal dari dunia yang berbeda.
Ken sedikit melirik kearah Sarah.Malam ini Sarah terlihat berbeda dimatanya.Entah kenapa dirinya merasa malam ini terlihat cantik dengan dress warna hitam dengan belahan krah v neck.
"Sarah ini sekretarisnya mas Indra ya mbak Iren?" tanya salah satu saudaranya.
"Dulu memang sekretaris mas Indra Len, tapi karena sekarang mas Indra udah diganti Ken, ya sekarang jadi sekretaris Ken." jawab mama Iren.
"Sarah udah punya pacar belum nih?"
"Sarah tersenyum, kebetulan belum tante Leni."
"Wah pas dong kalau gitu! tante kenalin sama anak tante ya? sebentar lagi pasti sampe sini orangnya."
"Waduh dek kamu itu kok malah cari jodoh buat ponakanku to?"
"Habisnya mbak, Sarah cantik sekali ini lho, apalagi keibuan sekali, cocok ini jadi mantuku mbak."
Lagi-lagi sarah hanya bisa tersenyum.
Ken yang mendengar obrolan mama dan tantenya hanya diam meremat gelas kopi yang dipegangnya.Entah kenapa dirinya merasa nggak suka mendengar Sarah akan dikenalkan pada sepupunya.
Keknya seru,Semoga babnya gak panjang sampai Ratusan bab.. Alurnya juga jangan berat-berat amat ya thor,Karena hidup ku di dunia nyata udah berat heeee...